• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.4 Konsep Quality Function Deployment (QFD) .1 Pengertian QFD

Salah satu alat yang dapat digunakan untuk pelaksanaan TQM adalah

Quality Function Deployment (QFD). QFD berkaitan dengan menetapkan apa

yang akan memuaskan konsumen dan menerjemahkan keinginan konsumen pada desain yang ditargetkan. QFD didefinisikan sebagai suatu proses atau mekanisme terstruktur untuk menentukan kebutuhan konsumen dan menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan tersebut ke dalam kebutuhan teknis yang relevan, dimana masing-masing area fungsional dan level organisasi dapat mengerti dan bertindak (Gasperz dalam Nasution, 2005).

Subagyo dalam Marimin (2004) Quality Function Deployment adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen, lalu menghubungkannya dengan ketentuan teknis untuk menghasilkan barang atau jasa di tiap tahap pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan.

3.1.4.2 Struktur QFD

Alat utama yang digunakan untuk menggambarkan stuktur QFD adalah Matriks rumah kualitas atau House of Quality (HOQ). Rumah kualitas merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen dan produk atau jasa. Matriks ini menghubungkan keinginan konsumen dengan bagaimana perusahaan melakukan sesuatu untuk memenuhi keinginan tersebut. Menurut Bounds dalam Nasution (2005) rumah kualitas terdiri dari enam tembok/komponen seperti yang dapat dilihat pada gambar 1. Tembok rumah sebelah kiri (komponen 1) adalah masukan konsumen atau persyaratan konsumen. Pada langkah ini, perusahaan berusaha menentukan segala tuntutan yang dikehendaki konsumen dan berhubungan dengan produk. Agar dapat memenuhi persyaratan konsumen, perusahaan mengusahakan spesifikasi kinerja terkini dan mensyaratkan pemasoknya untuk melakukan hal yang sama. Langkah ini digambarkan pada bagian plafon/langit-langit rumah (komponen 2).

Tembok rumah sebelah kanan (komponen 3) merupakan matriks perencanaan. Matriks ini digunakan untuk menerjemahkan persyaratan konsumen ke dalam rencana-rencana untuk memenuhi atau melampaui persyaratan tersebut. Komponen ini meliputi langkah-langkah, seperti menggambarkan persyaratan konsumen pada suatu matriks dan proses pemanufakturan pada matriks lainnya, memprioritaskan persyaratan konsumen, dan mengambil keputusan mengenai perbaikan yang dibutuhkan dalam proses pemanufakturan.

Bagian tengah rumah (komponen 4), persyaratan konsumen dikonversikan ke dalam aspek-aspek pemanufakturan. Bagian bawah rumah (komponen 5) merupakan daftar prioritas persyaratan proses pemanufakturan. Pada bagian atap (komponen 6), langkah yang dilakukan adalah identifikasi trade-off yang berhubungan dengan persyaratan pemanufaktur. Pertanyaan yang akan dijawab dalam komponen 6 adalah, apa yang terbaik dapat dilakukan organisasi dengan mempertimbangkan persyaratan konsumen dan kemampuan pemanufakturan organisasi.

Gambar 1.

Gambar 1. Matriks Struktur QFD (Goetstch dan Davis, 2000) 3.1.4.3 Proses QFD

Proses QFD dimulai dengan memahami keinginan konsumen (what) dan kemudian bagaimana suatu produk didesain dan diproduksi agar dapat memenuhi keinginan konsumen tersebut (how). Menurut Besterfield et. al (1999) proses QFD secara lengkap terdiri dari empat aktivitas utama yang dinyatakan ke dalam empat matriks, yaitu :

1. Matriks Perencanaan Produk

Kegiatan ini dimulai dari persyaratan konsumen, untuk setiap persyaratan konsumen harus ditentukan persyaratan desain yang dibutuhkan, di mana jika memuaskan akan membawa hasil dalam pemenuhan persyaratan konsumen. 2. Matriks Pengembangan Bagian

Persyaratan desain dari matriks pertama dibawa ke matriks kedua untuk menentukan karakteristik bagian.

3. Matriks Perencanaan Proses

Operasi proses kunci ditentukan oleh karakteristik kualitas bagian dari matriks sebelumnya.

5. Daftar prioritas tuntutan perbaikan proses tuntutan dari pelanggan 6. Identifikasi pertukaran yang

berhubungan dengan persyaratan produksi

2. Tuntutan atau spesifikasi terkini perusahaan terhadap pemasok

4. Hubungan :

ƒ Apa arti tuntutan pelanggan bagi proses pemanufakturan? ƒ Dimana ada interaksi antar hubungan?

1. Masukan Pelanggan 3. Matriks perencanaan : a. Peringkat kepentingan b. Peringkat persaingan c. Nilai sasaran d. Skala kenaikan yang dibutuhkan e. Poin penjualan (dikalkulasi-kan)

4. Matriks Perencanaan Produksi

Persyaratan produksi ditentukan dari operasi proses kunci. Pada tahap ini dihasilkan prototipe dan peluncuran produk.

Proses QFD dimulai dari riset pasar untuk mengetahui siapa konsumen produk kita dan karakteristik serta kebutuhan konsumen, kemudian mengevaluasi tingkat persaingan pasar. Hasil dari riset pasar tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam desain produk secara teknis dan karakteristik teknis yang sesuai atau cocok dengan apa kebutuhan konsumen. Desain produk kemudian dilanjutkan dengan desain proses, yaitu merancang bagaimana proses pembuatan produk sehingga diketahui karakteristik dari setiap bagian atau tahapan proses produksi. Kemudian ditentukan proses operasi atau produksi dan arus proses produksi. Akhirnya, disusun rencana produksi dan pelaksanaan produksi yang menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen (Nasution, 2005). Gambar proses QFD tersebut seperti berikut.

Tim Umpan Balik Gambar 2. Proses QFD (Nasution, 2005)

Riset Segementasi Pasar Karakteristik Pelanggan Karakteristik Teknis Desain proses Proses Operasi Rencana Produksi Pelaksanaan Produksi Evaluasi Tingkat Persaingan Kesesuaian dengan Kebutuhan Pelanggan Karakteristik Bagian Arus Proses Produksi Produk

3.1.4.4 Manfaat QFD

QFD membawa sejumlah manfaat bagi organisasi yang berupaya meningkatkan persaingan mereka dengan memperbaiki kualitas dan produktivitasnya secara terus-menerus. Manfaat dari QFD antara lain (Nasution 2005) :

1. Fokus pada konsumen.

QFD memerlukan pengumpulan masukan dari konsumen dan umpan balik informasi ini diterjemahkan ke dalam seperangkat tuntutan konsumen yang spesifik. Hal ini memungkinkan perusahaan mengetahui bagaimana dirinya dan pesaing dalam memenuhi keinginan konsumen.

2. Efisiensi waktu

QFD dapat mengurangi waktu yang digunakan dalam pengembangan produk karena berfokus pada tuntutan konsumen yang spesifik dan telah teridentifikasi dengan jelas.

3. Berorientasi kerjasama tim

Semua keputusan dalam proses didasarkan pada konsensus melalui diskusi mendalam dan brainstorming.

4. Berorientasi dokumentasi

Salah satu produk QFD adalah sebuah dokumentasi komprehensif semua proses dan bagaimana data tersebut dibandingan dengan tuntutan konsumen. Sedangkan menurut Gaspersz dalam Marimin (2004) manfaat utama metode QFD adalah sebagai berikut :

1. Memperjelas area dimana tim pengembangan produk perlu untuk memenuhi informasi dalam mendefinisikan produk atau jasa yang akan memenuhi kebutuhan konsumen.

2. Mempunyai bentuk yang jelas dan teratur serta kemampuan untuk penulusuran kembali kebutuhan konsumen dari seluruh data atau informasi yang tim produk butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dalam hal definisi, desain produksi dan penyediaan produk atau jasa.

3. Menyediakan forum untuk analisis masalah yang timbul dari data yang tersedia mengenai kepuasan konsumen dan kemampuan kompetisi produk atau jasa.

4. Menyimpan perencanaan untuk produk sebagai hasil keputusan bersama. 5. Dapat digunakan untuk mengomunikasikan rencana terhadap produk untuk

mendukung manajemen dari pihak lainnya yang bertanggung jawab terhadap implementasi dari rencana tersenut.