• Tidak ada hasil yang ditemukan

JENIS KONTRAK BERDASARKAN BENTUK PERIKATAN: 1 Kontrak Pengadaan Bersama ( Sharing Contract )

Dalam dokumen PEDOMAN TATA KERJA NOMOR 007 REVISI II P (Halaman 92-97)

NOMOR 007 REVISI-II/PTK/I/

XV. PELAPORAN KEGIATAN PENGADAAN BARANG/JASA

4. JENIS DAN MASA BERLAKU KONTRAK

4.3. JENIS KONTRAK BERDASARKAN BENTUK PERIKATAN: 1 Kontrak Pengadaan Bersama ( Sharing Contract )

1. Kontrak pengadaan bersama (sharing contract) adalah Kontrak antara beberapa Kontraktor KKS atau Kontrak yang dilakukan oleh BPMIGAS sebagai koordinator beberapa Kontraktor KKS dengan Penyedia Barang/Jasa tertentu untuk menyelesaikan 1 (satu) atau beberapa pekerjaan, yang dituangkan dalam kesepakatan yang direncanakan sejak awal, atau pemanfaatan suatu kontrak yang sedang berjalan di suatu Kontraktor KKS oleh Kontraktor KKS lainnya.

2. Kesepakatan antar Kontraktor KKS atau antara BPMIGAS dengan beberapa Kontraktor KKS dapat dilakukan pada awal Kontrak atau pada saat Kontrak sedang berlangsung. Kesepakatan untuk melakukan Kontrak bersama pada saat Kontrak sedang berlangsung hanya dapat dilaksanakan untuk memanfaatkan kapasitas lebih (excess capacity) dan/atau memanfaatkan waktu jeda (windows/idle) dari Kontrak yang sedang berlangsung tanpa mengubah syarat- syarat dan ketentuan lainnya. Dalam hal pemanfaatan waktu jeda dimungkinkan penambahan volume pekerjaan.

3. Beberapa Kontraktor KKS atau BPMIGAS dengan beberapa Kontraktor KKS membuat suatu perjanjian kerjasama yang memuat antara lain peran, kewajiban dan hak masing- masing Kontraktor KKS dan/atau BPMIGAS serta Kontraktor KKS yang bertindak sebagai pemuka (leader).

4. BPMIGAS dapat mewajibkan penerapan Kontrak pengadaan bersama (sharing contract) untuk jenis kegiatan atau pekerjaan tertentu, termasuk menetapkan persyaratan dan kondisi Kontrak yang akan diterapkan, setelah terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan para Kontraktor KKS terkait.

Penjelasan rinci dapat dilihat pada lampiran JK- 001

4.3.2. Kontrak Kemitraan atau Aliansi Strategis (Strategic Alliance) 1. Kontrak kemitraan atau aliansi strategis adalah Kontrak

pengadaan barang/jasa antara Kontraktor KKS dengan Penyedia Barang/Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan tertentu dalam rangka pencapaian sasaran, dalam batas waktu tertentu.

Pedoman Tata Kerja BPMIGAS Nomor: 007 Revisi-2/PTK/I/2011

2. Kontrak kemitraan menganut prinsip pembagian keuntungan dan pembebanan risiko bersama, jujur, adil berdasarkan kesepakatan yang ditetapkan dalam Kontrak.

Penjelasan rinci dapat dilihat pada lampiran JK- 002

4.3.3. Perjanjian Pemasokan Berdasarkan Permintaan (Call Off Order). 1. Kontrak call off order adalah Kontrak pengadaan barang/

jasa untuk jangka waktu satu tahun atau lebih, dimana Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan barang/jasa dalam jenis dan jumlah yang diminta sewaktu-waktu oleh Kontraktor KKS.

2. Dalam Kontrak dicantumkan perkiraan jumlah dan nilai pemesanan, namun pengguna barang/jasa hanya akan membayar sejumlah barang/jasa yang diminta/dipesan. 3. Penentuan harga yang disepakati dan sistim pembayaran

menggunakan sistim Kontrak berdasar harga satuan. Penjelasan rinci dapat dilihat pada lampiran JK- 003. 4.3.4. Perjanjian Harga (Price Agreement)

1. Perjanjian harga (price agreement) adalah perjanjian dengan 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa yang bertindak sebagai pabrikan (manufacturer) atau agen tunggal, yang dibuat berdasarkan harga satuan barang atau peralatan yang dikeluarkan resmi oleh pabrikan/prinsipal. Perjanjian berlaku untuk suatu jangka waktu tertentu bagi 1 (satu) kelompok barang/jasa yang bersifat spesifik. Pada dasarnya daftar harga satuan harus berlaku untuk jangka waktu minimal 1 (satu) tahun. Harga satuan dapat direvisi apabila dapat dibuktikan bahwa perubahan harga berasal dari pabrikan/prinsipal.

2. Perjanjian harga dapat diterapkan pada:

a. Kontrak kesepakatan harga (frame contract) yang dilakukan oleh BPMIGAS dengan pabrik pembuat barang, peralatan atau permesinan yang digunakan secara luas oleh beberapa Kontraktor KKS untuk

Buku Kedua - Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

b. Kontrak pembelian sukucadang dari peralatan atau permesinan induk yang sudah digunakan. Pelaksanaan pengadaan menggunakan metoda penunjukan langsung kepada agen tunggal sukucadang atau kepada penyedia barang yang ditunjuk oleh pabrikan peralatan tersebut. c. Kontrak jasa perbaikan dari peralatan atau permesinan

induk yang sudah digunakan dan dapat dilakukan secara penunjukan langsung kepada penyedia jasa tunggal yang ditunjuk oleh pabrikan peralatan tersebut. 3. Penentuan harga yang disepakati dan sistim pembayaran

menggunakan sistim Kontrak berdasar harga satuan. Harga dapat berupa harga pasti atau berupa formula harga.

4. Pelaksanaan pengadaan dengan perjanjian harga tidak memerlukan Jaminan Penawaran dan Jaminan Pelaksanaan.

Penjelasan rinci dapat dilihat pada lampiran JK- 004.

4.3.5. Perjanjian Dengan Beberapa Penyedia Barang/Jasa (Multi Standing Agreement/MSA)

1. Perjanjian dengan beberapa Penyedia Barang/Jasa adalah suatu perikatan Kontrak harga satuan barang/jasa dengan lebih dari satu Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu bersamaan untuk barang atau jasa yang sama/sejenis dalam hal spesifikasi, ukuran dan kemampuan dalam jangka waktu Kontrak tertentu.

2. Diterapkan pada pengadaan barang-barang habis pakai

(consumable item), dengan tingkat pemakaian tinggi atau

jasa dengan sifat pekerjaan rutin dan frekuensi pekerjaan tinggi. Dalam 1 (satu) paket pengadaan hanya terdiri dari 1 (satu) kelompok jenis/penggunaan yang sama.

3. Harga satuan (unit price) tidak lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau US$1,000,00 (seribu dolar Amerika Serikat). Bagi barang/jasa tertentu (antara lain: drill bit, alat kesehatan), yang terlebih dahulu mendapatkan persetujuan BPMIGAS, harga satuan dapat lebih besar dari ketentuan tersebut.

Pedoman Tata Kerja BPMIGAS Nomor: 007 Revisi-2/PTK/I/2011

4.3.6. Kontrak Kesepakatan Teknis (Technical Framework Contract) 1. Merupakan Kontrak kesepakatan dengan beberapa

Penyedia Barang/Jasa untuk menyediakan barang/jasa yang diperlukan oleh Kontraktor KKS pada rentang waktu tertentu dengan spesifikasi teknis dan persyaratan Kontrak (terms &

conditions) yang telah disepakati oleh Kontraktor KKS dan

Penyedia Barang/Jasa yang terikat dalam Kontrak.

2. Kontrak Kesepakatan Teknis (Technical Framework

Contract) dapat diterapkan untuk pengadaan barang/jasa:

a. Yang diperlukan terus menerus oleh Kontraktor KKS atau minimal dibutuhkan oleh Kontraktor KKS pada 4 (empat) bulan dalam 1 (satu) tahun kalender; dan

b. Bukan merupakan barang standar atau barang/jasa spesifik; dan

c. Bukan merupakan jenis pekerjaan yang menurut sifat pekerjaan dan besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh usaha kecil termasuk koperasi kecil; dan

d. Bukan merupakan usaha untuk menghindarkan kewajiban pemanfaatan produksi/kompetensi dalam negeri; dan

e. Dapat dipenuhi dari atau oleh minimal 3 (tiga) sumber barang/jasa; dan

f. Secara kumulatif nilai perkiraan pemakaian barang/jasa selama masa Kontrak Kesepakatan Teknis (Technical

Framework Contract) akan lebih besar dari

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) atau akan lebih besar dari US$1,000,000.00 (satu juta dolar Amerika Serikat).

3. Spesifikasi teknis pokok yang ditawarkan oleh semua Penyedia Barang/Jasa pada dasarnya harus sama. Spesifikasi rincian termasuk merek barang dapat berbeda- beda di antara Penyedia Barang/Jasa. Spesifikasi teknis yang tersebut dalam Kontrak bersifat tetap dan mengikat, kecuali dalam pelaksanaan pengadaan jasa tenaga kerja profesional.

Buku Kedua - Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

5. Dalam Dokumen Pengadaan dicantumkan nilai perkiraan pemakaian barang/jasa selama masa berlakunya Kontrak Kesepakatan Teknis (Technical Framework Contract). Nilai yang sama dicantumkan dalam Kontrak.

6. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa menggunakan metode Pelelangan Umum atau Pelelangan Terbatas.

7. Pemasukan penawaran dari Penyedia Barang/Jasa menggunakan sistem 2 (dua) tahap.

8. Kontrak Kesepakatan Teknis (Technical Framework

Contract) dibuat berdasarkan hasil evaluasi teknis dari

penawaran yang masuk. Minimal terdapat 3 (tiga) penawaran yang lulus evaluasi teknis.

9. Kontraktor KKS meminta Penyedia Barang/Jasa yang terikat dalam Kontrak Kesepakatan Teknis (Technical Framework

Contract) untuk mengajukan penawaran harga pada saat

barang/jasa yang bersangkutan dibutuhkan. Penyedia Barang/Jasa wajib memasukkan penawaran harga, mengikuti ketentuan penawaran untuk Kontrak berdasar harga satuan. Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan jaminan penawaran untuk paket kebutuhan dengan nilai lebih besar dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau lebih besar dari US$50,000.00 (lima puluh ribu dolar Amerika Serikat).

10. Khusus untuk pengadaan jasa penyediaan tenaga kerja profesional, dalam penawaran harga dimungkinkan adanya penawaran tenaga kerja alternatif dari yang telah disepakati pada tahap kesepatan teknis. Dalam hal ini, Panitia Pengadaan melakukan evaluasi teknis mendahului evaluasi harga.

11. Penyedia Barang/Jasa dengan harga terendah berdasar hasil evaluasi harga yang baku, ditetapkan menjadi pemasok barang atau pelaksana pekerjaan jasa untuk paket yang dibutuhkan oleh Kontraktor KKS pada suatu waktu tertentu.

12. Masa berlaku Kontrak Kesepakatan Teknis (Technical

Framework Contract) paling lama adalah 5 (lima) tahun.

Kontrak berakhir apabila nilai perkiraan Kontrak telah habis atau masa Kontrak telah mencapai masa Kontrak yang ditetapkan dalam Kontrak.

Pedoman Tata Kerja BPMIGAS Nomor: 007 Revisi-2/PTK/I/2011

13. Ketentuan tentang penghentian Kontrak sebelum masa berlakunya habis, dapat diterapkan pada Kontrak Kesepakatan Teknis (Technical Framework Contract) hanya apabila terjadi perubahan rencana kerja yang signifikan. 14. Kontrak Kesepakatan Teknis (Technical Framework

Contract) dapat diterapkan sebagai Kontrak Bersama di

antara beberapa Kontraktor KKS.

15. Pelaksanaannya harus memperhatikan prinsip persaingan usaha yang sehat.

Dalam dokumen PEDOMAN TATA KERJA NOMOR 007 REVISI II P (Halaman 92-97)