• Tidak ada hasil yang ditemukan

KUALIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA

Dalam dokumen PEDOMAN TATA KERJA NOMOR 007 REVISI II P (Halaman 120-127)

PELAKU PENGADAAN BARANG/ JASA

5. PENYEDIA BARANG/JASA

5.4. KUALIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA

5.4.1. Persyaratan kualifikasi yang ditetapkan merupakan persyaratan minimal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan, agar terwujud persaingan sehat. Untuk pekerjaan yang bersifat kompleks dapat ditambahkan persyaratan lain seperti peralatan khusus, tenaga ahli spesialis, atau pengalaman tertentu.

5.4.2. Penyedia Barang/Jasa wajib menanda-tangani surat pernyataan di atas meterai bahwa semua informasi yang disampaikan dalam proses kualifikasi adalah benar, dan apabila ditemukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan, terhadap yang bersangkutan akan dikenakan sanksi pembatalan sebagai calon pemenang dan dimasukkan dalam daftar hitam.

5.4.3. Persyaratan kualifikasi penyedia barang, penyedia Jasa Pemborongan dan Jasa Lainnya:

1. Memiliki:

a. Akte pendirian perusahaan berikut perubahannya yang disahkan oleh instansi/departemen yang berwenang;

Pedoman Tata Kerja BPMIGAS Nomor: 007 Revisi-2/PTK/I/2011

b. Surat Keterangan Domisili;

c. Surat izin usaha pada bidang usahanya yang masih berlaku, yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang, seperti Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk jasa perdagangan atau Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK). Dalam hal peserta berbentuk Konsorsium, salah satu anggota Konsorsium harus memiliki surat izin usaha yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen penilaian kualifikasi.

d. Khusus untuk pengadaan jasa konstruksi, peserta juga harus menyerahkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) serta sertifikat badan usaha jasa konstruksi dari asosiasi jasa konstruksi yang terakreditasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Nasional.

e. Surat keterangan terdaftar (SKT) yang diterbitkan oleh Instansi pemerintah yang mebidangi industri minyak dan gas bumi. Ketentuan ini secara khusus diberlakukan bagi usaha besar.

2. Memberikan surat pernyataan bahwa:

a. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, tidak sedang menjalani sanksi pidana;

b. Tidak sedang dalam proses berperkara di peradilan atau arbitrase dengan Kontraktor KKS bersangkutan dan/atau dengan BPMIGAS.

3. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa melakukan kemitraan dalam bentuk Konsorsium atau keagenan, Penyedia Barang/ Jasa wajib mempunyai perjanjian kerjasama kemitraan yang memuat antara lain persentase kepemilikan, hak dan tanggung jawab para pihak, serta perusahaan yang mewakili kemitraan Konsorsium (lead firm) tersebut;

4. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir, dibuktikan dengan copy bukti pelunasan PPh Pasal 25, Pasal 21 atau Pasal 23 dan PPN;

5. Mempunyai pengalaman pengadaan barang/jasa sejenis dengan paket pengadaan, di industri perminyakan maupun di

Buku Kedua - Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

6. Memiliki kinerja baik, tidak termasuk dalam kelompok Penyedia Barang/Jasa yang terkena sanksi merah pada Kontraktor KKS yang bersangkutan dan/atau tidak termasuk dalam kelompok Penyedia Barang/Jasa yang terkena sanksi hitam pada Kontraktor KKS yang lain;

7. Termasuk dalam golongan Penyedia Barang/Jasa yang sesuai dengan nilai paket pekerjaan, yang dibuktikan dengan neraca tahun terakhir, khususnya kekayaan bersih serta hasil penjualan tahunan;

8. Penyedia Barang/Jasa usaha kecil dan usaha menengah harus memiliki bidang usaha sesuai dengan sub bidang pekerjaan pada paket pengadaan;

9. Penyedia Barang/Jasa usaha besar harus memiliki kemampuan dasar (KD) pada sub bidang pekerjaan yang bersangkutan sebagai berikut:

a. Untuk Jasa Pemborongan, memenuhi KD = 2 NPt;

b. Untuk pengadaan barang atau Jasa Lainnya, memenuhi KD = 5 NPt.

Dengan pengertian:

KD = kemampuan dasar:

• untuk pengadaan proyek tunggal, atau pengadaan barang/jasa dan pengadaan kumpulan kebutuhan barang/jasa dengan masa tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan, nilai KD minimal harus sama dengan perkiraan nilai pengadaan;

• untuk pengadaan barang/jasa atau kumpulan kebutuhan barang/jasa, dengan masa lebih dari 12 bulan, nilai KD minimal harus sama dengan perkiraan nilai pengadaan rata-rata untuk masa 12 (dua belas) bulan;

• untuk pengadaan barang/jasa dengan jangka

waktu kontrak sangat panjang [lebih dari 5 (lima) tahun], nilai KD minimal harus sama

dengan perkiraan nilai kontrak selama jangka waktu 5 (lima) tahun.

Pedoman Tata Kerja BPMIGAS Nomor: 007 Revisi-2/PTK/I/2011

NPt = nilai pengalaman tertinggi pekerjaan, pada sub bidang pekerjaan yang sesuai dengan sub bidang pekerjaan pada paket pengadaan, yang telah diselesaikan dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir, berupa:

• nilai Kontrak tunggal bagi pengadaan kegiatan/proyek tunggal atau pengadaan barang/jasa dengan masa Kontrak tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan.

• kumpulan nilai Kontrak selama masa 1 (satu) tahun kalender (1 Januari sampai dengan 31 Desember) bagi pengadaan kumpulan kebutuhan barang/jasa dengan masa Kontrak lebih dari 12 (dua belas) bulan.

c. Dalam hal Konsorsium/keagenan, yang diperhitungkan adalah jumlah kemampuan dasar dari perusahaan anggota Konsorsium/keagenan.

d. Kemampuan dasar calon sub kontraktor tidak diperhitung- kan sebagai bagian dari komponen perhitungan kemampuan dasar.

e. Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan dokumen perhitungan kemampuan dasar (KD) sebagai lampiran dokumen penawaran.

Prosedur penghitungan Kemampuan Dasar (KD) dapat dilihat pada Lampiran PQ-002.

10. Dalam hal calon peserta pengadaan mendaftarkan diri sebagai Konsorsium untuk pengadaan dengan nilai lebih dari Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) atau lebih dari US$500,000.00 (lima ratus ribu dolar Amerika Serikat), maka salah satu anggota Konsorsium harus memenuhi persyaratan sebagai golongan usaha besar.

11. Khusus pada pengadaan Jasa Pemborongan, peserta pengadaan diminta untuk menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Jika diperlukan dapat disyaratkan memiliki sisa kemampuan keuangan (SKK) dan sisa kemampuan paket (SKP) yang cukup.

Buku Kedua - Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

12. Untuk paket pekerjaan yang bersifat kompleks dapat dipersyaratkan keharusan memiliki surat keterangan dukungan pendanaan dari bank umum, dengan mengutamakan penggunaan Bank BUMN/BUMD, untuk dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan atau penyediaan barang. Nilai dukungan pendanaan dari Bank Umum sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari nilai rencana Kontrak untuk pekerjaan Jasa Pemborongan, dan 5% (lima persen) dari nilai rencana Kontrak pekerjaan penyediaan barang atau Jasa Lainnya. Ketentuan ini tidak dikenakan bagi Penyedia Barang/Jasa usaha kecil termasuk koperasi kecil; 13. Khusus untuk pelaksanaan pekerjaan jasa konstruksi:

a. Pelaksana Kontrak jasa pembangunan desain awal

(front end engineering design/FEED) tidak dapat

mengikuti Pengadaan barang dan jasa pelaksanaan konstruksi atau jasa pengawasan dari paket pekerjaan yang sama.

b. Pelaksana Kontrak jasa pengawasan tidak dapat mengikuti Pengadaan jasa perencanaan awal (front end

engineering design/FEED) atau pengadaan barang dan

jasa pelaksanaan konstruksi dari paket pekerjaan yang sama.

c. Jasa perencanaan pembangunan desain awal (front end

engineering design/FEED), pengadaan barang dan

pelaksanaan konstruksi dapat dilakukan secara terintegrasi dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari BPMIGAS.

14. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos.

5.4.4. Persyaratan kualifikasi penyedia Jasa Konsultansi: 1. Memiliki:

a. Akte pendirian perusahaan berikut perubahannya yang disahkan oleh instansi/departemen yang berwenang; b. Surat Keterangan Domisili;

c. Surat izin usaha pada bidang usahanya yang masih berlaku, yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang.

Pedoman Tata Kerja BPMIGAS Nomor: 007 Revisi-2/PTK/I/2011

2. Memberikan surat pernyataan bahwa:

a. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, tidak sedang menjalani sanksi pidana;

b. Tidak sedang dalam proses berperkara di lembaga peradilan atau badan arbitrase dengan Kontraktor KKS bersangkutan dan/atau BPMIGAS;

3. Dalam hal penyedia Jasa Konsultansi akan melakukan kemitraan dalam bentuk Konsorsium, wajib mempunyai perjanjian kerjasama kemitraan yang memuat antara lain persentase kepemilikan, hak dan tanggung jawab para pihak, serta perusahaan yang mewakili kemitraan Konsorsium/joint venture (lead firm) tersebut;

4. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir, dibuktikan dengan copy bukti pelunasan PPh Pasal 25 atau Pasal 21/Pasal 23 dan PPN;

5. Mempunyai pengalaman menyelesaikan pekerjaan

konsultansi sejenis di industri perminyakan maupun diluar industri perminyakan dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir sebagai pelaksana utama, sebagai anggota Konsorsium/joint venture maupun sebagai sub kontraktor; kecuali untuk pekerjaan konsultansi sampai dengan nilai Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau US$50,000.00 (lima puluh ribu dolar Amerika Serikat);

6. Memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam kelompok penyedia Jasa Konsultansi yang terkena sanksi pada Kontraktor KKS yang bersangkutan;

7. Termasuk dalam golongan penyedia Jasa Konsultansi yang sesuai dengan nilai paket pekerjaan, yang dibuktikan dengan neraca tahun terakhir;

8. Penyedia Jasa Konsultansi usaha kecil termasuk koperasi kecil harus memiliki bidang usaha sesuai dengan sub bidang pekerjaan pada paket pengadaan;

Buku Kedua - Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa

Formula penghitungan adalah sebagai berikut: a. KD = 3 NPt, dengan pengertian:

KD = kemampuan dasar, nilai KD minimal sama dengan perkiraan nilai pengadaan;

NPt = nilai pengalaman tertinggi pekerjaan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai dengan sub bidang pekerjaan pada paket pengadaan, yang telah diselesaikan dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir;

b. Dalam hal Konsorsium, yang diperhitungkan adalah jumlah kemampuan dasar dari perusahaan yang bermitra. c. Perhitungan Kemampuan Dasar (KD) harus diserahkan

sebagai lampiran dokumen penawaran.

d. Prosedur dan contoh penghitungan Kemampuan Dasar (KD) dapat dilihat pada Lampiran PQ-002

10. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. 11. Tenaga ahli yang akan ditugaskan untuk melaksanakan

pekerjaan Jasa Konsultansi memenuhi persyaratan antara lain:

a. Lulus perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi oleh instansi berwenang, atau perguruan tinggi luar negeri yang telah disahkan/ diakui oleh instansi pemerintah yang berwenang di bidang pendidikan tinggi, dibuktikan dengan copy ijazah dan/atau memiliki sertifikat keahlian terkait; dan

b. Mempunyai pengalaman di bidangnya yang dituangkan dalam daftar riwayat hidup (curriculum vitae) yang dapat dipertanggungjawabkan, ditandatangani oleh yang bersangkutan, dan dalam hal yang bersangkutan adalah pekerja harus diketahui oleh pimpinan perusahaan.

c. Tenaga ahli asing harus memenuhi ketentuan di bidang ketenagakerjaan dan keimigrasian yang berlaku.

12. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos.

Pedoman Tata Kerja BPMIGAS Nomor: 007 Revisi-2/PTK/I/2011

Dalam dokumen PEDOMAN TATA KERJA NOMOR 007 REVISI II P (Halaman 120-127)