• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Menurut Aristoteles

KORPUS DATA

“Korpus Data Alur”

No Pengenalan Data Sumber

1. Pengenalan ““Kalau sudah bersangkutan dengan Allah, aku tak bisa bersikap apapun.

Siapa lagi yang berani mengganguku seperti lni kalau bukan Jidan Ramadani, pria yang rumahnya berdiri megah tepat di samping rumahku. Aku tak membalas pesannya dan dia tetap melempari kaca kamarku kerikil,

“Sya! Nafisya” teriaknya.” (Madani, 2018: 7)

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 07)

2. Pengenalan “Mengenai Jidan, terlalu bodoh memang berharap jodoh next door.

Berharap suatu saat sang tetangga bertamu untuk melamar, berharap Jidan akan menjadi imamku di masa depan. Semua memang murni

3. Pengenalan Tumbuh sejak kecil dengan pria itu membuatku tahu banyak tentangnya.

Aku mengintip sedikit jendela.

Lampu kamar di seberang sana sudah menyala tanda Jidan sudah bangunn. Kami memiliki kesamaan, yaitu tidak bias tidur dalam kondisi lampu menyala. Aku cepat-cepat seperti Abi dulu. Semua selalu sama.

Pada akhirnya kedua pria itu

4. Pengenalan Bukannya aku ingin menjadi anak durhaka, tapi sungguh terlalu menyakitkan ketika Abi lebih memilih pergi pada hari pertama aku masuk sekolah. Saat anak lain di antar ayah mereka kesekolah, Abi membuangku begitu saja, dia memilik keluarga lain? Ya dia meninggalkaku dan Ummi, seolah kami hilang pada hari ketika aku mulai megenal dunia luar yang

5. Pengenalan “Kak Salsya turun dari lantai atas.

Dia Nampak anggun dalam balutan pernah bilang “jika menutup aurat itu melindungi Abi dari neraka,

6. Pengenalan

Hhhehh Assalamualaikum

teriakanku membuat teman-teman di dalam menyadari kehadiranku. Gak sejam juga, “Cuma..aku melihat jam lagi” . ternyata aku terlambat satu jam lima belas menit. Cuma semenit tapi lebih sejam, aku terkekeh tanpa rasa bersalah. Jidan, Jiad, Dinda, Aris Zahra dan Rara tidak satu fakultas denganku. Jiad dan Jidan masuk fakultas fisika astronomi atau astrologi aku tak tahu, Dinda fakultas matemtika, Aris fakultas tehnik otomotif, Rara dan Zahra dari fakultas Sastra. (Madani, 2018: 29)

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 29)

7. Pengenalan “Assalamualaikum” seseorang masuk dan tentu itu Kahfa. Pria yang sering datang di ruangan Alif.

“mau kemana lif? Alif menunjukan beberapa buku.” Ngajar”. Ngak capek emang? Jadi doker iya, jadi dosen iya. Rumah sama mobil udah punya. Jangan terlalu duniawilah Lif. Nikah sana nikah. (Madani, 2018: 50)

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 14)

8. Pengenalan Baiklah nama saya Alif Syaibani Alexis, kalian biasa memanggil saya pak Alif. Mungkin di antara kalian terutama mahasiswa kedokteran telah mengenal saya lebih dari satu semester. Saya koordintor di luar jam kuliah kalian”. (Madani, 2018: 63)

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 14)

Pengenalan “Sepanjang perjalanan menuju universitas, aku terus menahan diri untuk tidak menagis agar mataku tidak memerah hebat. Aku harus datang menemui dosen itu untuk detensi. Aku mendapat beasiswa untuk kuliah tapi beasiswa itu hanya 50 persen dari biaya BPP dan sudah sejak lama aku tahu bahwa yang membayar sisanya adalah Abi.

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 70)

(Madani, 2018: 72) baja untu menerima kenyataan ini . melamar”. (Madani, 2018: 84)

Itulah kenapa jidan lulus tahun ini dan kak Saslya lulus tahun ke dalam saku. Dia jarang masuk akhir-akhir ini. Orang-orang kepalaku disiram es sampai tak bias mencerna kata-kata suster itu.

Komplikasi? Abi mengidap diabetes

dan hipertensi secara bersamaan dan ini apalagi pada umur Abi yang sekarang. (Madani, 2018: 139) “Mas Ragil? Kehadiran pria itu membuat Alif kaget. Pria itu tersenyum dan mengucapkan salam secara bersamaan dengan suster yang keluar ruangan saya. “saya lihat struktur rumah sakit dan saya melihat nama kamu di bagian spesalis bedah pediatric, jadi saya mau mita buat ketemu kamu. Paman Azzam tau kalau kamu udah balik ke Indonesia Tanya Ragil sembari duduk”. (Madani, 2018: 250)

No Pemunculan konfilk Data Sumber

1. Pemunculan konfilk “Bulir air mata itu terjatuh, sungguh aku tidak ingin menangis lagi karena perasaan konyol ini, terlebih lagi hanya untuk seorang pria. Aku ingin melupakan Jidan, bukan kali ini saja.

Sudah empat belas tahun lalu aku berebcana melupakan perasaan ini, sayanganya semuanya tetap sama mejadi rencana sampai kami tumbuh dewasa”. (Madani, 2018: 09)

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 09)

2. Pemunculan konfilk Pembicaraan Abi dan Ayah jidan berlangsung sangat panjang. Aku melihat, agar hatiku tidak ikut sakit, ya Rab”. (Madani, 2018: 83)

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 11)

3. Pemunculan konfilk “Nafisyah menjatuhkan buket bunga dan sesuatu yang terdengar kedua insan itu berdetak lebih cepat ketika kedua pasang mata bertemu

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 33)

tanpa segaja”. (Madani, 2018: 123)

4. Pemunculan konfilk “Sya, nikah yuk” aku menatap jidan tak percaya terlebih lagi dia menunjukkan sebuah cincin dengan satu permata yang indah. Ingin rasanya aku berteriak kegirangan saat itu berlari tanpa sepatu di bawah guyuran hujan. Hatiku meletup-meletup. Seperti ada kupu-kupu yang membawa berwarna warni, aku bahagia sangat bahagia sampai aku hanya bias mematung tak percaya.

“mau kan Salsya Sabila Akbar” jderr petir mengiringi suara Jidan. Salsya suka ngak yah? Terlalu datar gak sih? Tadinya aku mau bilang kemarin tapi kamunya susah di ajak ngomong. (Madani, 2018: 38)

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 38)

5. Pemunculan konfilk Oh baik, akan saya sampaikan pada apotekernya setelah menutup telfon dan mengembalikan ponselku, suster itu berkata resep ini benar mbak, memang obat hipertensi dan diabet.

6. Pemunculan konfilk “Aku melihat buku-buku jariku yang memerah,

menjalar keseluruh tubuh? 7. Pemunculan konfilk “Kayaknya Abi Husaian

punya penyakit serius

8. Pemunculan konfilk “Inilah yang kutakutkan, “ma-maaf, pak, makalah saya tertinggal,”

kataku gugup. Aku bukan anak pemalas. Aku tidak tahu kenapa makalah itu tidak ada di dalam tas, entah kenapa aku juga sering datang terlambat meskipun berangkat satu jam sebelumnya. Selalu ada halangan yang menghadangku di perjalanan. Silahkan tinggalkan kelas kalau begitu, dan minta detensi pada saya besok lusa. (Madani”.

2018: 66)

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 66)

Pemunculan konfilk “Aku bingung, gugup,jantungku hamper lepas dan berkeringat

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

menikah? Dengan dosenku sendiri?

Haruska? Kebimbangan melandaku begitu hebat bukan perkara umur tapi perasaan. Aku tak yakin mencintai pak Alif ini hanya rasa kagum. Aku bisa saja belajar Azzam sudah minta aaf sama kamu masalah itu. Asyla udah berubah sekarang. Dia menyesal sam perlakuannya dulu. Kalau kamu di Indonesia, mungkin Asyla juga bakal tahu kalua kamu udah balik lagi. Alif tersenyum mengingat nama yang disebutkan Ragil, Asyla Alif baru nikah akan lebih baik kalau keluarga Azzam tidak tahu

“Sore dokte Sifa, “sapa nisa sambal melempar senyum. Aku juga melempar senyum kearahnya. Katan saja dokter itu mata-matanya pak Alif setelah dokter Huda. Ah Nis, udah kamu kasih obat steroidnya ke Fisya? Mataku membulat. Udah dok jawab Nisya dokter Sifa

mengangguk lalu pamit untuk pergi lebih dulu”. (Madani, 2018: 346)

“Tiba-tiba tenggoranku terasa tidak

terus memuntahkan sesuatu. Hanya ar yang keluar”. (Madani, 2018:

370)

No Konfilk memuncak Data Sumber

1. Konfilk memuncak “Kamu itu bukan dokter, kamu ngak punya hak buat nyuntik

2. Konfilk memuncak Maslahnya menikah itu bukan untuk hari ini sja pikirkan kedepnnya. Abi kamu juga ngak akan rela kalau kamu menikah hari ini, tapi ngak bahagia nantinya.

Sya’ semua anak akan rela mengorbankan segalanya di saat orang tuanya terbaring di rumah sakit kayak gini. Tapi, tetap aja menikah bukan solusi yang terbaik.

3. Konfilk memuncak “Nafisyah mematung hebat seolah separuh raganya ikut mengihilang. sang ayah Abi. Beberapa kali nalya mendengar ayahanya ingin di

4. Konfilk memuncak “Saya terima nikah dan Kawinnya Salsya Sabila Akbar Binti Husain Akbar denga mas kawin yang tersebut di bayar tunai. Aku menyembunyikn wajah. Sekali aku berkedip maka bulir air mata itu akan jatuh. Bagaimana saksi, sah?

5. Konfilk memuncak “Sebuah alat menyala di sampingnya. Darah itu bergerak sudah bercucuran sajak tadi. Oh ya Allah, apalagi yang terjadi”.

(Madani, 2018: 177

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 177)

6. Konfilk memuncak “Entah mengapa firasat burk muncul. Ada apa, ya Allah?

7. Konfilk memuncak “Kamu cinta sama aku kan?

Kenapa harus berbicara seperti itu

197) keluarga anda. Saya dan istri saya harus pulang sekarang. Kata pak Alif formal. Kamu apa kabar?

Entahalah setiap kali pak Azzam bicara emosi pak Alif memuncak.

Ayah rindu kamu Lif? Aku bisa merasakan tangan pak Alif ini. Dunia seolah jatuh saat Alif membaca bagian depan amplop itu. dengan mas Alif. Mas kira fisya bahagia selama ini? Fisya sama sekali gak bahagia. Fisya ngerasa dikekang. Mas Alif menganggap Fisya seseorang yang bisa terus-terusan berperan sebagai istri? Ini hidup Fisya, Fisya gak mau kayak gini lagi. Perempuan itu mengusap ujung matanya”. (Madani, 2018:

387)

“Aku pura-pura tertawa getir “ Fisya ngak mau buat drama lagi.

Pura-pura jadi istri sholeha bikin di ruangan itu. Saya ngak tahu kalau Allah buat saya cinta sampai separah ini”. (Madani, 2018: 359)

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 191)

“Aku mendengar dia merobek sesuatu seperti suara sobekan kertas aku yakin yang di robeknya adalah kertas aku merasa Sesutu talak kamu Nafisya Kaila Akbar.

(Madani, 2018: 401) baik-baik saja karena yang rusak adalah saraf-saraf matanya maka kami tidak di harapkan terjdi bd side monitor tidak lagi menunjukan dia tak pernah merasa sesedih ini keika mendengar suara berdecit itu. Kahfa tak lagi mengatur rte darah yang masuk ke tubuh Nafisya. Para susuter tak sibuk lagi menyiapakan alat operasi, karena tanda vitalnya sudah mengilang.

Hal”. (Madani, 2018: 442)

No Konfilk mereda Data Sumber

1. Konfilk mereda “Untuk kedua kali ijab Kabul dilakukan, tetapi sekarang pa kali mengucapkannya di hadapan umum. Setelah aku tahu bahwa dia sepemilik suara merdu itu, jantungku mendengup tak karuan.

Mungkin aku merasa panik saat di rumah sakit dulu sampau tak menyadarihal ini. Debar jantungku semkanin hebat setiap dara yang mengalir ditubuhku terasa. Oh, kenapa aku mendadak seperti ini?

Jika kata Abi aku adalah penuh kejutan, menurutku pak Alif pria

3. Konfilk mereda “Maafin Fisya akhirnya kedua kata itu keluar dari mulutku, aku meraih tangannya. Jika tindakan pak Alif tiba-tiba memelukku waktu itu maka ini metode untuk menenngkan diri, kupikir cara ini juga akan berhasil “harusnya Fisya degerin kata-kata pak Alif buat nunggu. Dia menatapku dengan ekspresi yang tidak bisa kuartikan.

“ harusnya saya yang minta maaf

Keluarga Azzam adalah keluarga angkat saya” (Madani, 2018: 308)

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 308)

4. Konfilk mereda “Mata pak Azzam berkaca-kaca, begitupun Ragil. Ayah minta maaf, lif. Jangan banyak bicara, Nafisya yang minta saya kayak gini, kata alif dwngn wajah datar. Beberapa bagaikan embun. Dia rasa Alif telah menemukn embun itu dalam hidupnya”. (Madani, 2018: 319)

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 319)

5. Konfilk mereda “Pandangan begitu terasa berat aku

1. Penyelesaian Salsya pernah membicarakan perihal operasi, tapi kata dokter Sifa, itu terlalu beresiko. Hal ini karena mengoperasi bagian system saraf akan menghasilkan dua kemungkinan lima puluh persen bangun atau limapuluh persen tidak kembali bangun, tapi kalau Nafisyah tidak di operasi dia harus dirawat di rumah sakit seumur hidupnya”. (Madani, 2018: 421)

Asslamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani

(Halaman 421)

2. Penyelesaian Setelah enam bulan, Alif baru mengerti kenapa sikap Nafisyah berubah darstiis. Multiple sclerosis karena dia tahu kalau dia akan catat dan tak mau membuat kisah alif berakhir tidak indah. Hanya untuk membuat epilog kisah ini manis, dia merelakan aktif agar bisa hidup dengan perempuan lain. Sementara hidup gadis itu sendiri berakhir terbalik. Dia tidk habis pikir bahwa Nafisyah akan berpikiran sejauh itu

3. Penyelesaian “Nafisyah benar-benar menagis sekarang. “ terus Fisya harus apa?

Ngebuat mas ngurus orang catat, huh? Alif memutar kursi roda iu agar sejajar dengan dirinya, Allah bilang

Nafisyah kembali meluncur menurunin pipi. “syarat mencintai Fisya sekarang adalah siap kehilangan”. (Madani, 2018: 430)

4. Penyelesaian koma, ketidak sadaran ini di pacu beberapa kondisi, salah satunya dalah cedera otak. Itu efek dari operasi yang pernah dilakukan. Perempuan itu kembali tapi tidak pernah membuka mata. (Madani, 2018:

448)

“Ini apa Sya? Suarat cinta? Alif melihat tanggal yang teretera pada amplop-amplop tersebut. Dia menyusunnya berdasarkan tanggal yang palimg lama. Surat pertama di tulis oleh Nafisyah dibuka oleh pria itu. Bagian di atasnya tertulis “ teruntuk pria Kahfi” Alif menoleh pada Nafisyah. Ini surat cinta untuk saya yah? Boleh saya baca?

Perempuan itu pasti akan langsung merebu jika saja tahu Alif telah menemukan surat-suratnya, Alif melanjutkan membuka kertas itu. Dia membacakan setip kata pada kertas itu di depan Nafisyah. (Madani, 2018: 450)

perawatan juga harus dilalui seperti terapi fisik atau okupasional. Dia juga harus banyak istirahat”.

(Madani, 2018: 464)

“Ketika aku menyodorkan sayur itu bau yang tercium terasa menusuk hidung, aku segera belari dan memuntahkan sayurnya. Aku memang tidak suka sayur tapi biasa aku bisa memakannya walaupun cuman satu sendok. Kita kerumah sakit sekarang. Dia mmintaku untuk baring lalu memeriksa stetoskop setlh tekanan darahku diperiksa lebih dulu.

Saa buatkan resep vitamin, kayaknya nafisyah jadi anemia sejak

kehamilannya. Makanya dia jadi sering pusing dan mual tapi itu wajar karena sedang hamil”. (Madani, 2018: 467)

No Pengenalan Data Sumber 1. Pengenalan Dewa mnenuntun Ra berdiri, persis

ditempat empat tahun lalu gadis itu menangguk hingga kuncir saunya tak mungkin di lupakan dewa, detik Ra menerima cintanya”. (Nadia, 2013:1)

Assalamualikum Beijing karya Asma Nadia

(Halaman 1)

4. Pengenalan “Jangan khawatir china setelah olimpiade maju kok pasti banyak yang bisa Bahasa inggirs. Oh ingin kusumpal bibir mungil Sekar, sahabatnya. Kenyataannya, begitu selesai urusan bagasi, dia memerlukan waktu hampir empat puluh menit dan enam orang beermat sipit, hanya untuk menemukan bus

5. Pengenalan “Asma menghembuskan nafas lega.

Akhirnya pertolongan Allah datang juga lewat pemuda dengan rahang tegas yang kontraks dan sepasang mata crdas yang brsinar lembut.

Lelaki itu meletakkan tas ranselnya yang sampai tampak lusuh di rak di atas kursi, sebelah duduk disisinya.

7. Pengenalan “I’m Zhongwhen lelaki sisisnya sekonyong-konyongnya menyodorkan tangan. Asma meresepon dengan senyuman sambil mendekap ke tangan di di depan dada. Meskipun merasa aneh dengan

8. Pengenalan “Lelaki itu menatapnya “ It Reminders Me Of Ashima” beberapa menit berikutnya, lelaki

berpenampilannya terlalu rapi dan tidak cocok dengan ransel tuanya itu yang dibawa, mengajak gadis di di sebut Sekar dengan fasih”. (Nadia, 2013:17)

“Gadis berkulit hitam manis itu tak punya waktu merenungi omelan dipesan saat check in di hotel tadi, akan menjemput dan membawanya Ke The Great Wall”. (Nadia, 2013:28)

“Anita memiliki satu saudara laki-laki yang sedang sekolah di kanada, sudah dua kali, dia bersama rapat. Kedua orangtua gadis itu selalu terlihat. (Nadia, 2013:43) mengenal gadis itu setelah tiba di Beijing diapun telah memberi warna simpatik. (Nadia, 2013:39)

“Selesai membeli tiket, Sunny dan perempuan yang di-grafir atau di tulis dengan spidol permanen. masih setia menunggu papa di ruang tamu dalam balutan pakaian rapid an mata tak pernah bergeser dari jendela”. (Nadia, 2013:86)

“Niujie, salah satu masjid tertua di Xuanwu distrik, yang terkenal, dan menjadi tempat tujuan wisata, tak hanya bagi turis, tetapi juga penduduk china dari berbagai pelosok. Didiepan pintu gerbang area masjid dia menemukan gadis yang di carinya”. (Nadia, 2013:95)