• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Penokohan novel Assalamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani dan Assalamualaiku Beijing Karya Asma Nadia

- Menurut Aristoteles

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Perbandingan Penokohan novel Assalamualaikum Calon Imam Karya Ima Madani dan Assalamualaiku Beijing Karya Asma Nadia

a. Nafisyah Kaila Akbar

Nafisyah dalam Novel Assalamualaikum Calon Imam karya Ima Madani yang karakternya di gambarkan sebagai sosok baik, pintar egois, dan ceroboh, pantang menyerah dan tabah, Nafisya seorang mahasiswi semester awal, dia juga anak PMI dan juga menyukai tawekondo dalam perjalan kehidupan yang di gambarkan dalam cerita dia menyukai teman masa kecilnya namun diam-diam menyimpan rasa kepadanya namun pada kenyataannya dia menikah dengan dosennya namun mereka di ambang perpisahan karena Nafisyah mengalami penyakit yang mungkin saja akan membuatnya cacat seumur hidup.

“Dinginnya udara tak mengurungkan niatku untuk mengambil wudhu dan melakukannya sembahyang tahajjud seperti hari-hari biasanya. Teringat bagaimana aku tertidur kemarin alasan apa yang membuat air mataku meluapkembali sampai aku tertitidur, membuatku merasa bodoh menagisi laki-laki yang bahkan dia tak tahu bahwa kau menyukainya”. (Madani, 2018: 5)

Pada kutipan di atas dijelaskan bahwa bentuk protagonis seorang Nafisya di tandai dengan sholat tahajjud yang dilakukannya setiap hari namun karakternya yang sangat lemah lembut terhadap dirinya rasa sukanya kepada Jidan membuatnya menjadi sangat perasa bahkan dalam hal apapun itu.

“Butuh bantuan My Queen tanyaku sambil memeluk pinggangnya dari belakangg. Dulu Ummi adalah hidupku dan Abi adalah napasku sekarang Ummi adalaha hidup seklaigus napasku”.

(Madani, 2018: 13)

Pada kutipan di atas dijelaskan bahwa bentuk protagonis Nafisyah yang menunjukan kasih sayangnya kepada Umminya dengan karakter yang sangat manja dan sayang kepada Umminya karena dia tumbuh dari kecil hanya dari kasih sayang seorang Ummi tanpa Abinya.

“Digerbang universitas ada seseorang ibu yang membawa skripsi anaknya yang tertinggal. Anakanya bernama Jaka dari fakultas seatrlopologi karena tak tega akhirnya aku menawarkan diri untuk mengantarkan skripsi itu Jaka ada siang ini. (Madani, 2018: 93) Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk protagonist Nafisya di tandai dengan menawarkan bantuan kepada yang membutuhkan karakter yang baik hati dan suka menolong apalagi orang tua baginya hal tidak wajar ketika kita yang masih muda menyuruh orang tua.

“Terimakasih ya Allah salah satu nikmat-Mu yang selalu lupa bersyukur yaitu teman-teman baik dan saleh memang akan selalu

orang yang membuatmu sedih dan akan selalu ada Allah yang membuatmu tertawa”. (Madani, 2018: 109)

Pada kutipan ini di jelaskan bahwa bentuk dari protagonist Nafisya di tandai dengan banyaknya orang yang menyukainya yang selalu ada di saat sedih dan bahagia karakter gadis periang yang memiliki banyak sahabat baginya dunianya akan hampa tanpa kehadiran teman-temannya yang super baik dan humoris.

“Aku duduk mengengam tangannya yang kini tak sekuat dulu tangan itu pernah menjagaku dulu aku sudah menagis bahkan sejak dalam kereta pikiranku melayang-layang memikirkan hal buruk terjadi isak tangisku membuat Abi terbangun”. (Madani, 2018:

177)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari protagonist Nafisya yang di tandai dengan suara tangis dan penyesalan karena baru mengetahui bahwa umur Abinya tak banyak lagi perasaan benci Nafisyah bisa diganti dengan rasa iba dan rindu kepada Abinya sebab penyakit Abinya yang parah.

“Aku mengengam erat tangan rapuh itu. Fisyah masih butuh tangan Abi buat mengusap air mata Fisya meskipun Fisya udah gede ungkapku maafkan Fisya Bii selama ini Fisya durhaka sama Abi Fisya belum sebisa membahagiakan Abi tangisku pun semakin memuncak”. (Madani, 2018: 181)

Pada kutipan dijelaskan bentuk dari protagonist Nafisyah di tandai dengan penyesalan yang mendalam mengapa tidak dari dulu Fisya berbaikan dengan seperti itu dia memiliki banyak kesempatan untuk berbakti kepada Abinya karakter rasa sayang Nafisyah kepada Abinya memang sudah ada dari dulu namun dia enggan untuk memaafkan karena egonya yang terlalu tinggi.

“Meskipun ditemani kak Salsya tapi aku tetap gugup perasaan bercampur aduk memenuhi hatiku antara senang dan kagum allah benar-benar mempertemukanku dengan pria itu melalui cara berbeda”. (Madani, 2018: 208)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk protagonis di tandai dengan kekagumannya pada pria yang sudah lama di sukainya dan ternyata orang itu ada di hadapannya sekarang jantung Nafisya berdebar ketika Fisya di pertemukan dengan jodohnya secara unik.

“Ingin kulempar handponeitu kelantai dan membiarkannya berceceran, sayang sekali akalku masih sehat, handpone itu satu-satunya yang kumilki, jadi aku hanya menghapus aplikasi line”.

(Madani, 2018: 12)

Pada kutipan dijelaskan bahwa bentuk antagonis di tandai dengan emosi yang sering kali mengusai hatinya karakter rasa sayang Nafisya terkadang berubah menjadi benci ketika lelaki yang di sukainya tidak peka terhadap perasaanya.

“Seketika aku terkena mood breaker nafsu makanku ambruk kebagian dasar. Membuka pintu katany? Seklaian beretmu juga begitu? Awas akhirnya zina mata mereka akan bertatap wajah dan saling bercengkarama menayakan kabar padahal kemarin sudah bertemu”. (Madani, 2018: 14)

Pada kutipan dijelaskan bahwa bentuk dari antagonis Nafisyah dia tidak menyukai kalau ada perempuan lain yang mendekatinya karakter cemburuaan ini Fisya tidak menyukai jikalau Jidan selalu bermain kerumahnya dan bertemu kakaknya perasaan itulah yang membuat ego dan benci Nafisya terhadapa Jidan.

“Kenapa aku tidak bisa menerima keluarga kedua Abi? Mbak Nayla brgitu baik, Fadli dan Fadil juga tak kalah baik mereka menanggapku anak bungsu yang patut di lindungin apalagi tante

Mia dia sampai membuatkanku maknana kesukaaanku untuk di bawa kesnini entalah aku hanya merasa mereka mencuri sosok Ayah”. (Madani, 2018: 90)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk antagonis Nafisyah di tandai dengan ketidaksukaanya atas kehadiran keluarga baru Abinya karakter Fisya tidak menyukai keluarga yang merebut Ayahnya padahal semua keluarga Abinya sangat menyukainya namun karena gensi dan egonya makanya Fisya belum bisa menerima keluarga barunya.

b. Alif Syhabani Alexix

Tokoh Alif Syahbani Alexix dalam novel Novel Assalamualaikum Calon Imam karya Ima Madani di gambarkan sebagai sosok yang cerdas, baik hati, egois, sabar. Dalam cerita ini dia sebagai dokter sekaligus dosen. Namun kemapananan sudah dia dapatkan namun dia belum menikah akan tetapi takdir mempertemukannya dengan Nafisya dan menikah dengannya.

“Daripada kamu kebanyakan mikirin urusan pribadi mending kamu lebih baik p[ikirkan apa resiko kalau kamu tidak lulus SKS sayakalau kamu ngak sanggup mending kmu mundur dari sekarang”. (Madani, 2018: 111)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk antagonis dari pak Alif dengan memberikan ancaman kepada mahasiswa yang dianggapnya tidak akan lulus dari mata kuliahnya karakter Alif pada mahasiswanya memang dingin dan teliti sedikit kesalahan saja bisa berakibat fatal.

“Alif tersenyum kecut mendengar itudrama apalagi yang sedang diperankan nafisyah sampai membuat pria ini berani menemuinya.

Menakjubkan setelah dia pergi ke jerman lalu mendadak buta”.

(Madani, 2018: 426)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari antagonis Alif di tandai dengan ketidakpercayaanya terhadap pasangannya sehingga dia tidak bisa membedakan mana yang benar-benar pergi demi membuatnya bahagia karakter yang dingin kembali walaupun dia pernah jatuh cinta dengan perempuan itu namun rasa bencinya karena keputusan sepihak dari mantan istrinya membuatnya tak percaya lagi.

“Dengerin saya baik-baik Sya’ memutuskan menikah tidak segampang itu saya tahu kamu lagi tertekan saya juga tahu hati kamu bukan buat saya jangan mengambil keputusan tiba-tiba kayak gini kita bisa cari cara lain buat bahagian abi kamu selain dengan pernikahan papar Alif menikah itu bukan permaian”. (Madani, 2018: 190)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari protagonis Alif yang selalu menimbang jika ingin melakukan suatu hal karakter yang baik dan logis dan tipikal orang yang selalu memutuskan apapun dengan pikiran jerniih dan tidak terburu-buru dala mengambil keputusan sebab dia takut menyesalinya dikemudian hari.

“Tetaplah seperti Aisyah meski taka da yang seperti Muhammad belajarlah mencintai saya seperti Fatima meski saya tak sebaik Ali buat kamu kalau semuanya masih sulit berpura-puralah mencintai saya”. (Madani, 2018: 221)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari protagonist Alif di tandai dengan kejujuran dalam memulai hubungan karakternya betapa baik dan sopannya pak Alif kepada Fisya bahkan rasa sukanya yang sangat dalam sehingga dia ikhlas kalau Fisya belum mampu menerima hatinya seutuhnya.

“Hati alif berbunga-bunga apalagi mengingat kejadian tadi pagi.

Kalung itu dia masukkan kedalam saku celana”. (Madani, 2018:

384)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari protagonis di tandain dengan perasaan cinta yang telah menyeledup begitu dalam karakter cinta mereka sudah sangat dalam bahkan mungkin Fisya sudah bisa menerimanya karena kejadian pagi ini yang membuat hati siapapun berdebar jika merasakannya.

“Dia tak habis pikir bahwa Nafisyah akan berpikiran sejauh itu untuk membuatnya bahagaia harusnya dia sedikit peka bahwa perempuan itu meninggalkanmu karena sebuah keterpaksaan tenggorkan Alif sedikit tercekat ketika teringat Jidan Nafisyah mencintai pria bodoh seperti dirinya. Yah dia benar-benar bodoh sampai tidak menyadari bahwa ini sebuah pengorbanan”. (Madani, 2018: 428)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari protagonis seoarang Alif di tandai dengan rasa sesal karena telah menalak sang istri tanpa kepekaan apa yang dilakukan sang istri hanya untuk kebahagiannya karakter rasa sayangnya kepada Nafisya yang sempat berubah menjadi benci namun rasa itu kembali sebab dia mengetahui bahwa Fisya banyak berkorban untuknya demi kebahagiannya.

c. Jidan Ramadani

Tokoh Jidan Ramadani Novel Assalamualaikum Calon Imam karya Ima Madani ini sebagai sosok yang baik hati, sabar dan pandai.

Penggamabarran tokohnya dia adalah suami kakak Nafisya namun dia sempat menyukai Nafisya sebelumnya namun dia tak menyangka bahwa sahabatnya itu menyukainya juga dan pada akhirnya mereka tidak di takdirkan untuk bersama.

“Diai mengeluarkan hanpdone ku dari saku celana 2704 itu sandinya kan ayo jawab kenapa kamu pake tanggal lahirku yah aku keberatan karena aku juga ciinta sama kamu nafisyah”. (Madani, 2018: 196)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari antagonis Jidan di tandai dengan dia mencintai Nafisya setelah dia menikahi kakaknya karakter Jidan juga menyukainya namun perasaan mereka tak bisa disatukan sebab Jidan sudah menikahi kak Fisya terlebih dahulu kecerobohan dan ketidakpekaannya membuatnya tidak berjodoh dengan Nafisya.

“Jidan pikir nafisyah punya oarng lain untuk bergantung sehingga kehadiranya tak berarti jadi dai tiba-tiba mengutarakan keinginan untuk menikah pada sang ayah” (Madani, 2018: 148)

Pada kutipan dijelaskan bahwa bentuk protagonis Jidan ditandai dengan dia salah dalam menyimpulkan perasaan Nafisyah karakternya selalu mengambil keputusan tersendiri dengan egois dan dia berkorban dmei perasaanya dengan Fisya membuatnya insecure dengan perasaannya.

“Nafisyah serangan lagi , Jidan mengambil nafas sesak setiap kali menjenguk Nafisyah dia selalu merasa kasihan kepada teman kecilnya itu. Pria itu menarik salsya kedalam pelukannya berposisi sebagai kaka dan anak tertua pasti membuat Salsya bertanggung jawab atas keadaan Nafisyah”. (Madani, 2018: 421)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk protagonis seorang Jidan di tandai dengan rasa sakit yang dirasakan oleh sahabathnya itu karakternya rasa kasian kepada sahabtanya itu membuatnya semkin frustasi walalupun bagimana Fisya adalah adik ipar sekaligus sahabatnnya yang harus dia perhatikan.

“Jidan mengambil nafas panjang datanglah kerumah sakit pusat AS-Sihfa bagian poli saraf 708 perempuan yang anda bilang tidak penting itu di rawat disana. Ungkap Jidan hari ini anda sudah berhasil membuat saya mengkhinati Nafisyah sebagai seorang sahabat”. (Madani, 2018:425)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari tritagonis Jidan di tandai dengan dia bertemu dangan mantan suami sahabatnya dan memberitahukan semua kondisi Nafisya karakternya sikap yang di ambil Jidan sudah tetap dengan berniat membantu sahabatnya dengan menemui mantan suaminya dan memberi tahu semua yang Fisya korbankan untuknya.

d. Salsya Sabila Akbar

Salsya Salsabila Akbar Novel Assalamualaikum Calon Imam karya Ima Madani ini, dia adalah sosok baik hati, cerdas, penyanyang dan bertanggung jawab. kakak yang sempurna bagi Nafisya dia dokter di salah satu rumah sakit, dia juga membantu membiayi kuliah Nafisya walaupun tidak sepenuhnya..

“Pipi kak salsya memerah hebat bentar Sya’ kakak Salsya melepaskan tangan Jidan memberikan selembar kertas. Kamu kok merobek tiket kamu kemari? Gimana mau naik pesawat kalau ngak punya tiket ke sana. Ummi sudah ngizin kamu pergi tanpa kamu menerima lamarannya dokter Alif”. (Madani, 2018: 171)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari deutragonis Salsya ditandai dengan dia memberikan tiket dan izin keluar negeri tanpa menerima lamaran sebagai persyaratan karakter kebaikan Salsya terhadap adiknya itu walalupun berat hati melepaskan namun demi pendidikan adiknya dia rela melakukan itu semua.

“Kak Salsya semakin memelukku erat ketika mendengar aku malah memedulikan hal lain. Jidan tolong panggil ambulans”. (Madani, 2018: 403)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari deutragonis Salsya di tandai dengan dia memeluk adiknya yang sedang sekarat karakternya peduli, dewasa dalam menyikapi beban yang di tanggung Salsa sebagai kakak Fisya yang sedang sakit adalah derita baginya karena dia tak menyangka bawha adiknya memiliki penyakit serius seperti yang terjadi sekarang ini.

“Ini hari minggu kamu ngak sadarkan diri selama dua hari setelah mimisan papar Salsya kamu belum makan apaun dari kemarin lusa Sya’ makan dulu yah”? (Madani, 2018: 408)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk deutragonis di tandai dengan tanggung jawab yang dimilki Salsya terhadap adiknya karakternya dia takut kehilangan adik satu-satunya Salysa yang sedikit memaksa namun ini semua demi kebaikan adik satu-satunya itu yang sedang sakit.

“Salsya duduk dikursi taman sambil memijit-mijit kening dia menatap layar handpone dia membaca pesan bahwa Nafisya terkena serangan lagi” . (Madani, 2018: 421)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari deutragonis Salsya di tandai dengan dia berusaha tenang walalupun sebenarnya dia tidak baik-baik saja rasa frustasi yang sedag di alami salsay dia tidk tahu harus berbuat apalagi dengan keadaan Nafisyah yang semakin hari smekain memburuk.

e. Husain Akbar

Tokoh Husain Akbar Akbar Novel Assalamualaikum Calon Imam karya Ima Madani ini sosok Abi bagi keluarga Nafisyah dan sosok yang bijaksana, baik hati, ramah dan sabar Ayah bagi keluarga Ibu Mia karena dua kali menikah namun pernikahan keduanya bukan sesuatu yang di rencanakan melainkan dia menikah hanya karena amanah dari saudaranya.

“Abi selalu tersenyum dia tak mau membahas sejak kemarin dia selalu seperti itu tak mau membahas penyakitnya Abi udah bilang kalau baik-baik saja biasanya tiga hari Abi langsung pulih kok jadi kamu ngak usah khawatir”. (Madani, 2018: 179)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari protagonis di tandai dengan kalimat-kalimat baik-baik saja padahal sebenaranya Abinya tak baik-baik saja namun dia tak pantang menyerah dalam menghadapi pentyakitnya walalupu seseklai dia mengasihani dirinya sendiri yang sudah tak berdaya.

“Abi pengen lihat nakanya Salsay nanti tapi yang paling pengen adalah menjabat tangan pria yang akan menjadi imam untuk Abi Nalya udah Abi titipkan pada Kahfa kakak kamu Salsya Abi lega dia menikah dengan Jidan dan nanti Abi akan menjabat tangan pria calon imammu mengucap ikrar pernikahan atas nama Allah anak perempuan itu tanggung jawab Ayah”. Hal 189

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bnetuk dari tritagonis Abinya di tandai dengan dia ingin menikahankan anaknya dengan lelaki yang tepat dan bertanggung jawab besar harapan Abinya untuk menikahanya karena mengingat umurnya sudah tak panjang lagi baginya anak perempuannya harus di titipkan pada lelaki baik untuk menjaganya dan mengantikan posisinya kalau dia sudah tidak ada lagi di dunia ini.

“Pak Husain menatap para saksi Kahfa dan Huda yang mengagguk dan mengatakan sah dia tersenyum kearah Nafisyah lalu mengangkat kedua tangan sambil mengucap syukur”. (Madani, 2018: 192)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari tritagonis ketika pak Alif dan Nafisya di nikahkan oleh Abinya menyatukan dua harti yang dulunya nafisya sangat tidak menyukainya namun rasa syukur, bahagia dan terharu sedang di rasakannya sebab keinginnya yang terakhir sudah di wujudkan Alif yang menikahi Nafisyah.

f. Ummi Aisyah

Tokoh Ummi Novel Assalamualaikum Calon Imam karya Ima Madani ini di gambarkan sebagai sosok yang sabar, baik hati, penyanyang baginya tidak ada yang lebih penting bagi kebahagian anak-anaknya.

“Duduk dan makan saja princes ummi nanti terlambat lagi balas ummi dengan lembut”. (Madani, 2018: 12)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk deutragonis Ummi ditandai dengan dia tidak ingin merepotkan anaknya di dapur bentuk kasih sayang Umminya setia sepanjang masa baginya kebahagian anak-anaknyalah yang utama.

“Ngak baik menumpat orang lain membenci seseorang bukan berarti membenci orang-orang di sekitarnya”. (Madani, 2018: 87) Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari tritagonis Ummi ketika dia mendapati ananknya sedang bersikap dingin kepada seseorang lantas Ummi menegur sekaligus meningatakannya sikap baik Umminya

yang mengajari anak-anaknya untuk tidak membenci yang seharusnya benci dan belajar memaafkan dan menerima dengan ikhlas

“Ummi memmelukku erat ia berkata mengapa harus melepas putrinya secara bersamaan mmebuatku ingin menagis lagi aku tahu Ummi belum siap melepaskanku aku membalas pelukannya erat aku akan merindukan aroma ceri khas tubuhnya”. (Madani, 2018:

174)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari deutragonis ummi di tandai dengan melepaskan purtinya kuliah di luar negeri namun rasa sedih dan terharu meliputinya pasalanya kedua anaknya meninggalnya Fisya yang ingin keluar negeri melanjutkan studinya dan Salsya yang sudah menikah dan akan tinggal di rumah suaminya.

“Ummi tampak kaget dengan pertanyaanku suamimu mana mungkin bohongin kamu emanganya dia pernah bohongin kamu.

Ummi saja tidak percaya kalau Mas Alif berbohong”. (Madani, 2018:

326)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari tritagonis bagaimana Ummi memberitahu Nafisya mana mungkin suaminya berbohong rasa penasaran Ummi kepada menantunya itu sudah tak bisa di ragukan lagi sikap Umminya yang harus mencari tahu kebenaran terlebih dahulu sebelum bercerita.

g. Dokter Kahfa Dokter Nalya

Tokoh Kahfa dan Nalya Novel Assalamualaikum Calon Imam karya Ima Madani ini di gambarkan sebagai sosok yang baik hati, sabar, pandai dan bertanggung jawab dia adalah seorang dokter sekaligus suami istri

dari saudara tiri Nafisya daia cukup banyak membantu Nafisya dan Alif ketika mereka ingin menikah.

“Mbak nalya duduk di sampingku loh Sya? Tangan kamu gemetar keringatan juga dia menyentuh lembut tanganku “Astgafirullah”

dingin banget kamu ngak kenapa-kenapa”? (Madani, 2018: 30)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk deutragonis Nayla di tandai dengan rasa peduli tehadap Nafisya pertemuan pertama akan menyisahkan kesan pertema seperti inilah Nalya kepada adiknya fisya walaupun bersaudar tiri namun itu tidak menjadikan Nayla berperan antagonis.

“Ini saran paling logis kenapa memang kalau dia muda lagian ngak ada undnag-undang larangan dosen menikah dengan mahasiswanya”. (Madani, 2018: 127)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk dari tritagonis Kahfa di tandai dengan tidak adanya kaitan undang-undnag yang melarangnya untuk menikahi mahsiswanya Kahfa yang selalu antusias menjodohan sahabatya dengan adik iparnya yaitu Fisya namun sepertinya antusianya itu kurang ditanggapi dengan sahabatnya itu.

“Dengerin ane gak ada solusi lain selain menikah untuk orang yang saling jatuh cinta atau ente akan terus-terusan zina pikiran tegas Kahfa”. (Madani, 2018: 128)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk tritagonis dari Kahfa di tandai dengan daripada terus memikirkan yang bukan mahramnya akan lebih baikkalau dia langsung melamar walalupun kemungkinan di terima

kecil saran-saran baik Kahfa kepada sahabatnya yang membuat sahabatanya itu akhirnya berniat melamar Nafisya.

h. Fadli dan Fadil

Tokoh Fadli dan Fadil yang Novel Assalamualaikum Calon Imam karya Ima Madani ini sebagai sosok yang baik hati, bijaksana , cerdas mereka dalah suadara tiri Nafisyah namun kedua anak kembar ini juga seorang mahasiswa di kedokteran .

“Fadil dan Fadli menahan diri untuk tidak tertawa Jidan memandnag kesal kepadaku tidak biasa dia menunjukan eksperesi seperti ini biasanya dia langsung mengejekku dia memang sedikit aneh sejak pulang dari tadi”. (Madani, 2018: 157)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk utility pada dua anak kembar ini dia mengejek Nafisya dengan menertawakan kecerobohannya namun dua kembar ini adalah saudara tiri dari Fisya namun sikapnya tetap memperlakukan Nafisyah seperti saudara kandung sendiri.

“Saat aku melanjutkan langkah Fadli berpesan Fisya detensinya jangan lama yah. Ya kasian kami yang harus tes lisan tiap awal semester. Fadli tersenyum aneh. Faduil menarik fadli untuk pergi fii amanillah Sya’ goog luck katanya ikut tersenyum aneh sambil melambaikan tangan. (Madani, 2018: 239)

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk ulitily yang ditunjukan kepada adik bungsunya itu dengan memberikan kode bahwa kalau

Pada kutipan ini dijelaskan bahwa bentuk ulitily yang ditunjukan kepada adik bungsunya itu dengan memberikan kode bahwa kalau