BAB V JANGKAUAN, ARAH DAN RUANG LINGKUP MATERI MUATAN RANCANGAN
B. Ruang Lingkup Materi Pengaturan
1. Dasar dan mekanisme penetapan kriteria pekerja miskin dan tidak mampu.
2. Kementerian yang menetapkan kriteria pekerja miskin dan tidak mampu.
3. Pendataan Pekerja Miskin dan Tidak Mampu.
4. Basis data yang digunakan dalam penetapan jumlah PBI Jaminan Sosial Ketenagakerjaan secara nasional.
5. Penahapan Pendaftaran PBI Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
6. Penetapan jumlah PBI Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
7. Pendaftaran PBI Jaminan Sosial Ketenagakerjaan . 8. Perubahan Data.
9. Besaran Iuran PBI Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
10. Pendanaan.
11. Pengusulan anggaran PBI Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
A. KESIMPULAN
Program bantuan iuran dalam jaminan sosial di Indonesia harus memenuhi nilai keadilan dan merata, untuk itu salah satu upaya adalah dengan menyusun produk hukum baru terkait bantuan iuran pada program JKK, JKM, dan JHT. Saat ini tahap pertama pelaksanaan bantuan iuran terhadap program JKN yang diperintahkan UU SJSN telah dilaksanakan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan sebagaimana dirubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 Tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan.
Selanjutnya akan diusulkan tahap kedua PBI untuk program JKK, JKM dan JHT dengan melakukan perluasan pengaturan kepesertaan program bantuan iuran melalui pembentukan Peraturan Pemerintah, mengingat amanat Pancasila dan UUD NRI 1945 bahwa jaminan sosial sebagai hak dasar masyarakat khususnya fakir miskin dan tidak mampu untuk dilindungi negara sebagai bentuk penghargaan atas kedaulatan rakyat dan kedudukannya sebagai manusia yang sesungguhnya untuk mencapai tujuan utama dari pembangunan yaitu menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati kesejahteraan, baik layanan kesehatan dan layanan lainnya yang adil dan merata serta agar dapat menjalankan kehidupan yang layak.
Pengaturan PBI JKK, JKM, dan JHT dilakukan secara terintegrasi dengan regulasi PBI JKN yang akan diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang PBI Program Jaminan Sosial.
Regulasi ini sekaligus mengatur tentang iuran PBI JKK, JKM dan JHT.
Pemberian manfaat JKK, JKM, dan JHT bagi PBI sama dengan manfaat JKK, JKM, dan JHT bagi PPU dan PBPU sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelengaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian dan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2015 tentang Penyelengaraan Program Jaminan Hari Tua.
Bantuan Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian diberikan kepada Pekerja Miskin, sedangkan sedangkan PBI JHT bersyarat untuk pekerja tidak mampu yang sudah menjadi peserta program JKK dan JKM. Pendanaan bagi PBI Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bersumber dari APBN.
Sumber data PBI Jaminan Sosial Ketenagakerjaan berdasarkan data PBI JKN melalui modifikasi dengan memasukan indikator ketenagakerjaan, dan memastikan data exclusion dan inclusion tidak dipakai. Selain itu perlu adanya integrasi sistem data dengan Dukcapil, kedua BPJS, pajak, perbankan, dan layanan publik lainnya.
PENUTUP
VI BAB
Strategi graduasi PBI Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dengan menyepakati kriteria graduasi, mekanisme validasi dan verifikasi eligibilitas PBI secara berkesinambungan melalui integrasi system.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan di atas diusulkan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Kementerian Sosial segera menyelesaikan Rancangan Revisi Peraturan Pemerintah tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasionan (PBI JKN) yang sudah mendapatkan ijin prakarsa dari Presiden Jokowi menjadi Peraturan Pemerintah tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Sosial yang sudah dilakukan rapat Tim Panitian Antar kementerian (PAK) terakhir pada tanggal 16 November 2021, draft RPP PBI Jaminan Sosial bagian PBI jaminan sosial ketenagakerjaan sudah disampaikan oleh DJSN kepada Biro Hukum Kementerian Sosial.
2. Dalam rangka melaksanakan fungsi sinkronisasi, Dewan Jaminan Sosial Nasional agar melakukan koordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Koordinasi dimaksud dilakukan agar dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan memuat klausul bahwa Asuransi Kecelakaan Kerja dan Asuransi Kehilangan Jiwa sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang tentang perlindungan Nelayan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sistem Jaminan Sosial Nasional.
3. Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) sebagai Lembaga perumus kebijakan umum dan sinkronisasi penyelenggaraan SJSN agar melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menyampaikan hasil kajian kepada Kementerian terkait dan BPJS Ketenagakerjaan.
b) Menyusun draft ketentuan teknis PBI Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Buku:
Amirin, Tatang M., Kumpulan Pertauran Pemerintah Mengenai Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jakarta: Graha Kencana, tanpa tahun).
Asshiddiqie, Jimly, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara (Jakarta: Rajawali Pers, 2012).
---, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi (Jakarta: Sekretaris Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2006).
Brotowarsito, Pembangunan kesehatan di Indonesia, Prisma, Vol. 19, No. 6, 1990.
Dewa Gede Atmadja, Penafsiran Konstitusi Dalam Rangka Sosialisasi Hukum: Sisi Pelaksanaan UUD 1945 Secara Murni dan Konsekwen, Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Hukum Tata Negara pada Fakultas Hukum Universitas Udayana, 10 April 1996.
Farida, Indrati, Soeprapto, Maria, Ilmu Perundang-Undangan: Dasar-Dasar Pembentukannya (Yogyakarta: Kanisius, 1998).
Flores, Imer B., Legisprudence, The Role and Rationality of Legislators –Vis a Vis Judges-Towards The Realization of Justice, Mexican Law Review, (New Series Volume 1, Number 2, 2009).
Hadjon, Philipus M., Hukum Administrasi dan Tindak Pidana Korupsi (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2011).
H.R., Ridwan, Hukum Administrasi Negara (Jakarta: Rajawali Pers, 2006).
H.S., Salim dan Septiana, Erlies, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis dan Disertasi (Jakarta: Rajawali Pers, 2013).
Isra, Saldi, Pergeseran Fungsi Legislasi, Menguatnya Model Legislasi Parlementer dalam Sistem Presidensial Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2013).
Indroharto, Usaha memahami Undang-Undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara (Jakarta:
Pustaka Harapan, 1993).
Indrati S Maria, Farida, Ilmu Perundang-undangan, Jenis, Fungsi dan Materi Muatan, (Yogyakarta:
Kanisius, 2007).
Jeddawi, Murtir, Hukum Administrasi Negara (Yogyakarta: Total Media, 2012).
Kelsen, Hans, Teori Umum Hukum dan Negara, terjemahan Somardi (Jakarta: Bee Media Indonesia, 2007).
Krems, Burkhardt, seperti dikutib A Hamid S Attamimi dalam Peranan Keputusan Presiden RI dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara. Disertasi, (Jakarta: Fakultas Pascasarjana Universitas Indonesia,1990).
Mahfud,MD, Moh., Pergulatan Politik dan Hukum di Indonesia (Yogyakarta: Gama Media, 1999).
Markkanen, Pia K, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di Indonesia, (Jakarta: International Labour Organization, 2004).
Marbun, S.F., Peradilan Administrasi Negara dan Upaya Administrasi di Indonesia (Yogyakarta:
Liberty, 1997).
M. Soesilo, Kamus Hukum (Tanpa Tempat: Gama Press, 2009).
Otje Salman dan Anthon F. Susanto, Teori Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2004.
Rachmat, Hapsara, Habib, Pembangunan Kesehatan di Indonesia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2004.
Raper, Michael, Negara Tanpa Jaminan Sosial Tiga Pilar Jaminan Sosial di Australia dan Indonesia, (Jakarta: Trade Union Rights Centre, 2008).
Daftar
Pustaka
Sayogie, Frans, Perlindungan Negara terhadap Hak Kebebasan Beragama dalam Islam dan HAM Universal (Jakarta: Penerbit Trans Pustaka dengan Yayasan Pusat Kajian dan Advokasi Hak-Hak Minoritas, 2013).
Sekretariat Jenderal MPR RI, Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Sesuai dengan Urutan Bab, Pasal, dan Ayat (Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI, 2008).
Setijo, Pandji, Pendidikan Pancasila: Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa (Jakarta: Grasindo, 2009).
Setiawan, Aris, Jaminan Sosial Kesehatan sebagai Hak Masyarakat dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 (Jakarta: Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, 2011).
Sidharta, B. Arief, Kajian Kefilsafatan Tentang Negara Hukum Jurnal Hukum Jentera, Edisi 3 Tahun II (November 2004).
Soche, H. Harris, Supremasi Hukum dan Prinsip Demokrasi di Indonesia (Yogyakarta: Penerbit Hanindita, 1995).
Sodikin, Penegakan Hukum Lingkungan: Tinjauan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 (Jakarta: Penerbit Djambatan, 2007).
Soejito, Irawan, Teknik Membuat Undang-Undang, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1988).
Syamsuddin, Aziz, Proses dan Teknik Penyusunan Undang-Undang (Jakarta: Tanpa Penerbit, 2010).
Parasong, Taher, M. Ali, Mencegah Runtuhnya Negara Hukum (Jakarta: Grafindo Books Media, 2014).
Makalah/Artikel:
Paparan, Penyusunan Strategi Perencanaan Peningkatan Kepesertaan Sektor Informal Untuk Mendukung Sstem Jaminan Sosial Nasional – Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas.
Peraturan perundang-Undangan:
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam.
Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan.
Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial.
Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
Website:
https://www.bps.go.id/statictable/2014/01/30/1494/jumlah-penduduk-miskin-persentase-penduduk-miskin-dan-gariskemiskinan-1970-2017.html-, diakses pada 10 Desember 2020.
http://www.legalitas.org/database/artikel/htn/dasar2.pdf, diakses pada 6 Desember 2020.
https://atihayati69.wordpress.com/2016/04/18/perbedaan-sektor-usaha-formal-dan-usaha-informal/-, diakses pada 1 Desember 2020.
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/besaran-ump-tahun-2020/-, diakses pada 2 Desember 2020.
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt59394de7562ff/arti-landasan -filosofis--sosiologis--dan-yuridis/#:~:text=Landasan%20filosofis%20 merupakan%20 pertimbangan%20atau,Undang%20Dasar%20Negara%20Republik%20Indonesia-, diakses pada 3 Desember 2020.
https://media.neliti.com/media/publications/52854-ID-peranan-sektor-informal-dalam-penanggula.pdf,- , diakses pada 4 Desember 2020.
http://www.hariansib.com/-, diakses pada 7 Desember 2020.