• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuadran III (Prioritas Rendah)

Dalam dokumen RIZKA KARLINA PUTRI A (Halaman 137-142)

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.4 Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja

6.4.3 Kuadran III (Prioritas Rendah)

Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran III dianggap kurang penting oleh konsumen dan pada pelaksanaannya dirasa kurang baik oleh konsumen. Atribut-atribut pada kuadran ini dirasa kurang penting karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh konsumen tidak terlalu besar. Namun pihak restoran tetap perlu memperhatikan kinerja atribut ini sehingga atribut yang berada pada atribut ini tidak berpindah pada kuadran I karena penilaian konsumen suatu saat dapat berubah sehingga atribut yang pada awalnya dirasa kurang penting dapat berubah menjadi penting. Atribut-atribut yang berada dalam kuadran ini yaitu:

• Sarana transportasi umum

Sarana transportasi umum dirasa tidak terlalu penting bagi responden, hal ini dikarenakan hampir sebagian besar konsumen Restoran dbc & spageti datang dengan menggunakan kendaraan sendiri, baik itu mobil maupun sepeda motor. Pada pelaksanaanya sarana transportasi umum menuju Restoran dbc & spageti juga dinilai kurang baik oleh konsumen, tetapi hal ini tidak menjadi masalah yang berarti bagi konsumen. Tetapi saat ini sudah ada sarana transportasi umum yang melewati restoran yaitu angkutan umum 08A, tetapi masih dalam masa percobaan sehingga masih jarang atau sedikit, tetapi hal ini sudah cukup membantu bagi pelanggan yang masih pelajar dan juga mahasiswa yang ingin mengunjungi restoran dan tidak membawa kendaraan.

• Kemudahan jalan keluar masuk menuju restoran

Restoran dbc & spageti memiliki jalan keluar masuk yang kurang baik menurut responden, namun hal ini juga bukan merupakan sesuatu yang penting bagi responden. Menurut responden jalan keluar masuk menuju Restoran dbc & spageti kurang baik, karena jalan menuju restoran hanya satu jalur, yaitu jalan masuk saja, namun hal tersebut tidak menjadi masalah yang berarti bagi responden.

• Display produk

Gambar-gambar mengenai produk yang ditawarkan Restoran dbc & spageti dalam buku menunya dinilai kurang baik oleh konsumen, tetapi hal ini juga dianggap tidak penting bagi mereka. Sehingga tidak adanya display produk pada buku menu bukan menjadi suatu masalah bagi konsumen tetapi alangkah lebih baiknya jika pihak restoran menyediakan display produk.

• Layout/Tata letak ruangan

Kursi dan meja yang ditata dengan baik akan membuat konsumen nyaman dalam berlalu lalang di restoran, tetapi hal ini dianggap kurang penting bagi konsumen. Tata letak kursi dan meja pada Restoran dbc & spageti kurang baik menurut konsumen, mungkin hal ini karena restoran yang memiliki ruangan yang tidak terlalu luas, tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah bagi konsumen karena tata letak yang demikian tidak mengganggu konsumen. Tetapi dibalik semua itu, ternyata banyak pelanggan yang menanyakan disain dari kursi yang didisain untuk restoran ini, bahkan ada yang mau memesan jika memang dijual untuk umum.

• Dekorasi/Ornamen ruangan

Atribut dekorasi/ornamen ruangan dianggap kurang penting bagi responden dan pada kenyataannya dekorasi/ornamen ruangan pada Restoran dbc & spageti dinilai kurang baik, tetapi hal ini tidak menjadi masalah bagi responden. Hiasan-hiasan yang digunakan pada Restoran dbc & spageti dianggap kurang menarik bagi responden bahkan cenderung sedikit, hal ini sesuai dengan konsep awal yang diterapkan oleh restoran, sehingga mereka menerapkan dekorasi ruangan yang tidak terlalu banyak.

• Ketersediaan mushola

Ketersediaan mushola dianggap kurang penting bagi konsumen, dan dalam pelaksanaannya hal tersebut juga dinilai belum cukup baik, hal ini terjadi karena tidak semua pengunjung yang dating adalah beragama Islam. Restoran dbc & spageti menyediakan mushola bagi konsumen yang beragama Islam, tapi masih dinilai belum cukup baik atau kurang layak dan hal ini tidak menjadi masalah bagi konsumen.

• Pemilihan warna ruangan

Pemilihan warna ruangan yang tepat akan membangkitkan suasana atau perasaan tertentu. Bagi konsumen pemilihan warna ruangan kurang penting dan pada kenyataannya pemilihan warna ruangan pada Restoran dbc & spageti juga dinilai kurang menarik, tetapi konsumen tidak keberatan dengan hal tersebut, karena konsumen pun menyadari bahwa itu sudah termasuk bagian dari tema atau konsep dari Restoran dbc & spageti sendiri. Restoran menggunakan warna putih, hitam, cokelat dan sedikit abu-abu untuk menonjolkan konsep dari restoran ini.

• Aroma dan keharuman ruangan

Aroma dan keharuman ruangan dirasa kurang penting bagi konsumen dan tingkat kinerjanya pun belum terlalu maksimal. Pihak Restoran dbc & spageti perlu menciptakan ruangan dengan aroma yang segar agar dapat membangkitkan selera makan konsumen dan menciptakan suasana yang nyaman.

• Iklan dan promosi

Iklan dan promosi pada Restoran dbc & spageti dirasakan kurang penting bagi konsumen dan pada pelaksanaannya, iklan dan promosi juga dinilai kurang baik bagi konsumen. Jika dilihat dari segi kepentingannya, iklan dan promosi ini merupakan hal yang penting bagi pihak Restoran dbc & spageti, dengan iklan dan promosi yang baik maka akan memperkenalkan Restoran dbc & spageti kepada masyarakat. Pada kenyataannya, iklan dan promosi yang paling tepat dan paling sesuai bagi restoran yaitu promosi dari mulut ke mulut, sehingga pihak manajemen harus berusaha menyuguhkan yang terbaik bagi setiap pelanggannya agar promosi dari mulut ke mulut itu dapat terlaksana dengan baik.

• Aroma produk

Aroma produk yang keluar dari makanan dan minuman di Restoran dbc & spageti dianggap kurang baik atau belum maksimal, dan hal ini juga dianggap kurang penting bagi konsumen, sehingga tidak menjadi suatu masalah yang cukup berarti bagi konsumen.

6.4.4 Kuadran IV (Berlebihan)

Atribut yang terdapat pada kuadran VI adalah atribut-atribut yang pelaksanaannya baik oleh restoran tetapi dianggap kurang penting bagi konsumen. Peningkatan kinerja pada atribut yang berada dalam kuadran ini akan dinilai berlebihan bagi konsumen. Atribut yang termasuk dalam kuadran ini yaitu:

• Penampilan pramusaji

Penampilan pramusaji ternyata dinilai kurang penting bagi para konsumen Restoran dbc & spageti. Dalam hal ini Restoran dbc & spageti berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumen salah satunya adalah dengan memberikan pramusaji yang berpenampilan rapi, dengan menggunakan seragam dan cukup menarik. Pihak manajemen menetapkan hari pemakaian seragam yaitu hari selasa, jumat, sabtu dan minggu sedangkan pada hari senin, rabu dan kamis mereka diperbolehkan menggunakan pakaian masing-masing dengan batas-batas kesopanan. Walaupun atribut ini kurang penting, tetapi konsumen merasa puas.

• Lokasi wastafel yang strategis

Lokasi wastafel yang strategis dianggap kurang penting bagi konsumen, tetapi Restoran dbc & spageti berusaha memberikan fasilitas yang terbaik bagi konsumennya sehingga pada pelaksanaanya restoran sudah memberikan lokasi wastafel yang strategis untuk mempermudahkan konsumen. Secara keseluruhan konsumen merasa puas dengan lokasi wastafel yang strategis, walaupun bagi konsumen atribut ini tidak terlalu penting.

• Tanggapan atau respon terhadap keluhan responden

Kinerja atribut tanggapan atau respon terhadap keluhan konsumen dinilai kurang penting bagi konsumen Restoran dbc & spageti, tetapi dalam pelaksanaannya restoran ini sudah melakukan hal tersebut dengan baik. Manajemen restoran berusaha ingin memberikan pelayanan yang terbaik, oleh karena itu untuk memberikan kepuasan konsumen yang lebih baik, restoran berusaha menerima saran dan kritik yang diberikan konsumen kepada Restoran dbc & spageti.

• Kemasan (kepraktisan)

Kepraktisan bentuk kemasan bawa pulang produk Restoran dbc & spageti dinilai kurang penting bagi konsumen. Pada pelaksanaannya restoran telah melakukan kinerja atribut ini dengan baik, hal ini bertujuan agar konsumen merasa mudah atau praktis dan nyaman ketika mereka ingin membawa pulang produk Restoran dbc & spageti baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain atau keluarganya di rumah. Secara keseluruhan konsumen merasa puas walaupun kinerja atribut ini dinilai kurang penting.

Dalam dokumen RIZKA KARLINA PUTRI A (Halaman 137-142)