• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN

B. Keanekaragaman Hayati

1. Air Tanah

2.2. Kualitas Fisik

Parameter fisik situ meliputi kekeruhan, Daya Hantar Listrik (DHL), Zat padat terlarut (TDS) dan Zat padat tersuspensi (TSS). Kualitas fisik dari situ-situ di DKI Jakarta dapat kita lihat pada Tabel : II.23 bawah ini.

TABEL : II.23.

KUALITAS FISIK SITU DI WILAYAH JAKARTA TIMUR TAHUN 2010

INLET TENGAH OUTLET INLET TENGAH OUTLET INLET TENGAH OUTLET

1 Situ Rawa Badung 545,50 571,00 584,00 268,00 283,00 296,00 287,00 290,00 344,00

2 Situ Kawasan Pulogadung/Rawa Gelam 737,50 910,00 621,50 383,00 427,00 382,00 73,00 94,00 41,50 3 Situ Sunter Hulu 153,00 154,00 150,00 87,50 79,80 78,90 139,00 127,00 177,00

4 Kelapa dua Wetan 208,00 204,00 193,00 68,20 107,10 100,80 60,00 63,00 94,00 5 Pedongkelan 309,00 336,00 348,00 91,80 101,20 101,70 93,00 105,00 44,00 6 Rawa dongkal 75,40 69,90 70,10 37,90 35,80 35,00 258,00 241,00 317,00

7 Situ Elok 296,00 229,50 371,00 85,70 118,20 117,50 31,00 31,00 77,00 8 Rio rio 433,00 667,00 733,50 154,60 252,00 241,00 135,50 143,00 162,00

NO SITU/WADUK DHL TDS KEKERUHAN

Sumber : BPLHD Provinsi DKI Jakarta, 2010 Keterangan : BM Kekeruhan = 100.00 NTU

BM DHL = 750.00 μmhos/cm BM TDS = 500.00 mg/lt

Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa kualitas fisik air situ/waduk di wilayah Jakarta Timur untuk parameter DHL dan TDS rata-rata masih berada dibawah ambang baku mutu, kecuali untuk parameter Kekeruhan Situ Rio-Rio, Rawa Dongkal, Sunter Hulu dan situ Rawa Badung parameter Kekeruhan sudah tinggi, bahkan untuk situ Rawa Gelam / kawasan Industri pulogadung konsentrasi DHL pada bagian tengah telah jauh melebihi baku mutu.

Tingginya rendahnya konsentrasi DHL, dan TDS pada situ/waduk di atas banyak disebabkan oleh banyak faktor misalkan tinggi rendahnya DHL dapat disebabkan oleh tinggi rendahnya konsentrasi ion-ion garam terlarut sehingga garam-garam tersebut terionisasi. Sedangkan tinggi rendahnya TSS dan TDS dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan perairan seperti ada tidaknya arus danau tersebut. Walaupun tidak bersifat toksik namun jika dalam jumlahnya berlebihan akan meningkatkan nilai Kekeruhan dan akan menghambat penetrasi radiasi matahari.

TABEL : II.24.

KUALITAS FISIK SITU DI WILAYAH JAKARTA BARAT TAHUN 2010

INLET TENGAH OUTLET INLET TENGAH OUTLET INLET TENGAH OUTLET

1 Grogol 697,50 692,50 683,50 210,00 199,20 198,50 251,00 160,00 175,00 2 Empang Bahagia 1.030,00 990,00 736,50 263,00 265,00 216,00 174,00 254,00 67,50 3 Taman Kota Srengseng 191,50 184,00 184,00 54,70 41,50 51,50 78,00 41,50 45,00

NO SITU/WADUK DHL TDS KEKERUHAN

Sumber : BPLHD Provinsi DKI Jakarta, 2010 Keterangan : BM Kekeruhan = 100.00 NTU

BM DHL = 750.00 μmhos/cm BM TDS = 500.00 mg/

Di wilayah Jakarta Barat terlihat keadaan kualitas parameter fisik cukup bagus untuk parameter TDS. Untuk parameter Kekeruhan konsentrasinya telah melampaui ambang baku mutu, baik di situ Tomang Barat maupun situ Bahagia. Sedangkan untuk parameter DHL di situ Bahagia baik titik inlet, tengah maupun outlet konsentrasinya telah melebihi baku mutu.

Parameter Kekeruhan dipengaruhi oleh kegiatan disekitar situ, untuk situ Grogol dan empang Bahagia dipengaruhi oleh limbah domestik dan masukan dari sungai di situ Grogol.

Bervariasinya kondisi parameter fisik di tiap situ banyak dipengaruhi oleh banyak hal seperti terutama lingkungan sekitar situ/waduk terutama apabila sumber airnya berasal dari lingkungan sekitar. Banyaknya garam-garam yang terlarut dari air buangan sekitar akan dapat meningkatkan tingkat konduktivitas air situ.

TABEL : II.25.

KUALITAS FISIK SITU DI WILAYAH JAKARTA UTARA TAHUN 2010

INLET TENGAH OUTLET INLET TENGAH OUTLET INLET TENGAH OUTLET

1 Sunter I / Timur - 526,00 424,00 - 153,60 154,50 - 7,00 7,00 2 Sunter 2 / Barat 638,00 632,00 665,00 187,10 191,70 202,00 7,00 16,00 16,00 3 Papanggo 682,00 682,00 682,00 218,00 216,00 216,00 35,00 35,00 24,00 4 Kodamar 491,00 491,00 142,80 145,60 143,30 448,00 6,00 6,00 8,00 5 Pluit 3.930,00 3.970,00 5.290,00 943,00 395,00 917,00 8,00 42,00 48,00 6 PIK 1 4.130,00 3.450,00 3.700,00 1.040,00 863,00 904,00 48,00 39,00 54,00 7 PIK 2 - 5.400,00 5.000,00 - 1.392,00 1.309,00 - 70,00 75,00 8 Teluk Gong 630,00 518,50 527,00 176,60 145,20 149,80 78,00 41,50 45,00 NO SITU/WADUK DHL TDS KEKERUHAN

Sumber : BPLHD Provinsi DKI Jakarta, 2010 Keterangan : BM Kekeruhan = 100.00 NTU

BM DHL = 750.00 μmhos/cm BM TDS = 500.00 mg/lt

Di wilayah Jakarta Utara terlihat keadaan kualitas parameter Fisik sebagian telah melebihi baku mutu untuk parameter, DHL dan TDS. Untuk parameter DHL konsentrasinya telah melampaui ambang baku mutu, baik di situ waduk Pluit, situ PIK I dan PIK II, baik titik inlet,tengah maupun outletnya. Kecuali waduk Sunter I yang kualitasnya masih bagus baik parameter DHL, TDS maupun Kekeruhan. Kualitas yang paling buruk adalah waduk Pluit. Untuk parameter Kekeruhan di Jakarta Utara semuanya masih dibawah baku mutu.

Bervariasinya kondisi parameter Fisik di tiap situ banyak dipengaruhi oleh banyak hal seperti terutama lingkungan sekitar situ/waduk terutama apabila sumber airnya berasal dari lingkungan sekitar. Banyaknya garam-garam yang terlarut dari air buangan sekitar akan dapat meningkatkan tingkat konduktivitas air situ.

TABEL : II.26.

KUALITAS FISIK SITU DI WILAYAH JAKARTA SELATAN TAHUN 2010

INLET TENGAH OUTLET INLET TENGAH OUTLET INLET TENGAH OUTLET

1 Ragunan I 325,00 - 223,00 78,30 - 54,50 27,00 - 26,00 2 Ragunan Pemancingan 248,00 230,00 222,00 54,00 54,20 53,00 9,00 10,00 8,00 3 Kalibata 154,50 143,00 133,00 41,90 41,40 40,80 8,00 9,00 9,00 4 Walikota Jaksel 341,00 - 372,00 108,40 - 101,30 19,00 - 27,00

NO SITU/WADUK DHL TDS KEKERUHAN

Sumber : BPLHD Provinsi DKI Jakarta, 2010 Keterangan : BM Kekeruhan = 100.00 NTU

BM DHL = 750.00 μmhos/cm BM TDS = 500.00 mg/L

Situ/waduk di wilayah Jakarta Selatan terlihat kondisi kualitas fisik nya bagus baik pada bagian inlet, tengah maupun outletnya. Bervariasinya kondisi parameter fisik di tiap situ banyak dipengaruhi oleh banyak hal seperti terutama lingkungan sekitar situ/waduk terutama apabila sumber airnya berasal dari lingkungan sekitar. Bagus nya kondisi kualitas Fisik di Jakarta Selatan ini disebabkan juga fungsi situ yang sebagian peruntukannya untuk pariwisata dan telah di turapnya dinding di bagian pinggir situ sehingga mengurangi potensi erosi.

Pada tahun 2010 ini terdapat 2 situ yaitu Situ Babakan dan Situ Mangga Bolong yang tidak bisa di pantau baik secara fisik kimia maupun Mikrobiologi karena terdapat kegiatan pembangunan (pengerukan) yang sedang berlangsung di lokasi situ yang akan dipantau sehingga dianggap tidak mewakili kondisi sebenarnya.

TABEL : II.27.

KUALITAS FISIK SITU DI WILAYAH JAKARTA PUSAT TAHUN 2010

INLET TENGAH OUTLET INLET TENGAH OUTLET INLET TENGAH OUTLET

1 Melati 406,00 527,00 399,00 115,70 133,90 116,10 123,00 141,00* 122,00 2 Lembang 249,00 243,00 244,00 69,90 68,30 68,70 53,00 65,00 71,00 3 Taman Ria 245,00 227,00 225,00 60,20 59,60 54,90 66,00 78,00 72,00

NO SITU/WADUK DHL TDS KEKERUHAN

Sumber : BPLHD Provinsi DKI Jakarta, 2010 Keterangan : BM Kekeruhan = 100.00 NTU

BM DHL = 750.00 μmhos/cm BM TDS = 500.00 mg/L

Kondisi kualitas situ/waduk di wilayah Jakarta Pusat umumnya masih bagus. Namun untuk parameter Kekeruhan di situ Melati konsentrasinya telah melebihi baku mutu baik pada bagian inlet, tengah maupun outletnya.

Kualitas fisik situ di wilayah Jakarta Pusat dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar. situ Lembang, meskipun berada dilingkungan permukiman, namun kondisinya masih bagus karena permukiman disekitar situ Lembang adalah permukiman teratur dan tidak membuang limbah rumah tangga ke situ tersebut. Situ Taman Ria Senayan kondisinya masih bagus walaupun berada di

tengah kota karena kegiatan pariwisata di sekitar situ ini tidak berjalan akibat pembangunan di sekitar situ.