• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 3.4 Diagram input output sistem penunjang keputusan untuk optimalisasi pemanfaatan limbah PKS

C. TATA LAKSANA

Diagram Tata laksana penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.5. Berikut penjelasan dari tata laksana penelitian yang dilakukan :

Manajemen Penanganan Limbah Model Sistem Penunjang Keputusan untuk Optimalisasi

Pemanfaatan Limbah Pabrik Kelapa Sawit Input tak Terkendali

Jenis dan karakteristik limbah PKS

Kualitas limbah PKS Kondisi lahan perkebunan

Input Terkendali Teknologi pengolahan &

pemanfaatan limbah PKS Biaya pengolahan &

pemanfaatan limbah PKS Sarana & prasarana Kuantitas limbah PKS Kapasitas produksi PKS Kebutuhan energi PKS

Input Lingkungan Kebijakan pemerintah Kondisi sumber daya alam

& lingkungan Perkembangan penelitian & IPTEK Output Dikehendaki Minimasi pencemaran lingkungan

Biaya penanganan & pemanfaatan limbah PKS yang rendah Keuntungan maksimum Kuantitas limbah yang

minimum

Limbah termanfaatkan

Output tak Dikehendaki Tingkat pencemaran

lingkungan yang tinggi Biaya penanganan &

pemanfaatan limbah PKS yang tinggi Limbah tidak dapat

dimanfaatkan

Keuntungan yang diperoleh minimum

55 Gambar 3.5 Diagram tata laksana penelitian

Analisis kebutuhan Mulai

Studi pustaka dan

Expert Survey

Data hasil Formulasi Permasalahan

Analisis biaya pengolahan dan pemanfaatan

Analisis keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan

Formulasi persamaan untuk optimalisasi penanganan limbah PKS dengan metode

Goal Programming

Cukup Pemanfaatan hasil pengolahan limbah PKS

secara langsung

Metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS

Pemanfaatan hasil pengolahan limbah PKS

secara tidak langsung

Pembuatan kuesioner Penentuan pakar Pengisian kuesioner oleh pakar Cukup Data hasil Penentuan tujuan pelaksanaan penanganan limbah PKS Pemodelan sistem Sesuai Sesuai Implementasi

Verifikasi dan uji coba model

Sistem Penunjang Keputusan Optimalisasi Pemanfaatan Limbah

56

1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2009 sampai dengan bulan Pebruari 2010. Penelitian ini dilaksanakan di beberapa tempat, yaitu :

a. Pihak pemerintah, yaitu Subdit pengelolaan lingkungan, Direktorat pengolahan hasil pertanian (PPHP), Departemen Pertanian, untuk memperoleh informasi mengenai metode pengolahan dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit. b. Pihak Penelitian dan Pengembangan (Litbang), yaitu Balai Penelitian

Bioteknologi Perkebunan Indonesia dan Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI), untuk memperoleh informasi mengenai metode pengolahan dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit.

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data primer meliputi data hasil wawancara dengan pakar yang terlibat dalam perumusan permasalahan sistem ini, yaitu data kuesioner hasil wawancara untuk menentukan prioritas tujuan dari optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka yang meliputi data komponen analisis biaya, data profil perusahaan dan data hasil penelitian mengenai metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang dilakukan oleh Balai Litbang.

3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dibutuhkan pada penelitian ini dilakukan melalui metode sebagai berikut :

a. Studi pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh data dan informasi mengenai metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS serta peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan di dalamnya. Studi pustaka dilakukan beberapa tempat, yaitu :

Subdit pengelolaan lingkungan, Ditjen PPHP, Departemen Pertanian Perpustakaan Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI)

Perpustakaan LSI IPB

57 Hasil penelitian, jurnal dan literatur lainnya.

b. Obervasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai proses pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang dilakukan.

c. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pakar yang berkaitan dengan sistem pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS, pihak pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Pertanian dan pihak lembaga penelitian dalam hal ini adalah pihak Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Wawancara dilakukan dalam penentuan prioritas tujuan dari optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS dengan menggunakan kuesioner serta memperoleh informasi lebih lengkap mengenai metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang direkomendasikan.

4. Pengolahan dan Analisis Data

Pada sistem yang dikembangkan, metode analisis data dilakukan dengan menggunakan metode AHP dan analisis biaya. Wawancara dengan pakar dilakukan melalui pengisian kuesioner menggunakan metode AHP, kemudian hasil wawancara tersebut akan dianalisis menggunakan perangkat lunak Expert Choice. Hasil dari analisis data kuesioner tersebut adalah bobot prioritas tujuan dari optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS. Bobot prioritas ini akan digunakan dalam formulasi fungsi kendala sasaran dan fungsi tujuan pada tahapan pengembangan model optimasi dengan metode goal programming. Selain itu, hasil analisis AHP tersebut juga akan diketahui metode pengolahan limbah yang dianggap lebih tepat oleh pakar untuk diterapkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh, peranan aktor-aktor yang terlibat dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS.

Analisis biaya dilakukan untuk mengetahui informasi dan nilai-nilai biaya yang berkaitan dengan investasi dan operasional yang dibutuhkan dalam penerapan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS. Metode analisis biaya yang digunakan adalah metode heuristik. Metode ini akan menentukan nilai biaya tetap, biaya tidak tetap, biaya operasional dan biaya pokok dari penerapan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS. Hasil analisis biaya ini selanjutnya akan

58 digunakan dalam formulasi persamaan kendala pada tahapan pengembangan model optimasi dengan metode goal programming.

5. Pengembangan Model Optimasi

Goal programming merupakan salah satu program matematik dalam penelitian operasional yang digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang berkenaan dengan keputusan kriteria jamak dan diantara sasarannya terdapat kondisi yang bertentangan. Unsur subyektifitas yang terlibat dalam teknik ini dinyatakan dengan susunan prioritas dan pembobotan.

Pada penelitian ini, metode goal programming digunakan sebagai teknik optimasi untuk menganalisis dan menentukan metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS yang akan diterapkan dengan kapasitas optimalnya. Pada akhirnya akan diperoleh metode pengolahan dan pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit yang tepat untuk diterapkan sehingga pihak perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan anggaran biaya penanganan limbahnya, memaksimalkan keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan limbah dan meminimumkan tingkat pencemaran lingkungan yang dapat ditimbulkan oleh limbah tersebut.

Oleh karena pada penelitian ini, metode optimasi yang digunakan adalah kombinasi antara metode goal programming dan AHP, maka model fungsi tujuan dan kendala yang digunakan adalah berdasarkan pada model optimasi yang dirumuskan oleh Badri (2001) dan telah dijelaskan pada Bab II subbab penelitian terdahulu.

6. Pengembangan Sistem

Sistem Penunjang Keputusan optimalisasi pemanfaatan limbah PKS yang dikembangkan terdiri dari sistem manajemen basis data dan sistem manajemen basis model yang dihubungkan dengan sistem pengolahan terpusat serta sistem manajemen basis dialog yang mempermudah komunikasi antara pengguna dengan komputer. Suatu Sistem Penunjang Keputusan terdiri dari data yang tersusun dalam :

a. Sistem manajemen basis data

Sistem manajemen basis data berfungsi untuk memuat data dan mengorganisasikannya sehingga akan mempermudah dalam pengambilan data. Pengembangan basis data dalam sistem membutuhkan beberapa data yang harus

59 tersedia, yaitu data hasil pengisian kuesioner yang menerapkan metode AHP, data profil kebun dan PKS, serta data biaya investasi dan operasional metode pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS.

b. Sistem manajemen basis model

Sistem manajemen basis model adalah suatu sistem yang digunakan sebagai penunjang keputusan yang berisi formulasi matematis. Pengembangan sistem manajemen basis model berdasarkan data-data yang diperoleh dari manajemen basis data yang akan dikembangkan yaitu model analisis biaya pengolahan dan pemanfaatan limbah PKS serta model optimalisasi pemanfaatan limbah cair dan tandan kosong kelapa sawit.

c. Implementasi

Koordinasi dilakukan pada tahap ini antara basis data dan basis model yang akan diimplementasikan dalam suatu program komputer. Pengembangan sistem ini menggunakan perangkat lunak Borland Delphi 7 dan pengembangan basis data menggunakan Microsoft Office 2003.

d. Verifikasi

Model yang dikembangkan dalam program komputer diuji dengan menggunakan data aktual untuk mengetahui bahwa model tersebut cukup layak untuk digunakan dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

e. Validasi

Validasi dilakukan untuk mengetahui dan memastikan ketepatan konsep logika dari model yang dirancang serta hubungan yang tepat dan rasional antara input dan output yang digunakan pada model. Teknik validasi yang digunakan adalah teknik face validity.

60

BAB IV. ANALISIS SITUASIONAL PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT

A. GAMBARAN PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH