• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah apakah yang diambil untuk mencapai tujuan kalian itu?

Dalam dokumen Yesus Sepenuhnya Allah dan Manusia (Halaman 29-35)

Mengenai Murid

2. Langkah apakah yang diambil untuk mencapai tujuan kalian itu?

(Dengan membawa rancangan kemenangan;

Persiapkan

Hati

Murid

Penentuan sasaran sangatlah berharga.

Bayangkan sesaat tentang sasaran apa saja yang kalian dapat raih. Sasaran memberikan gambaran arah dan gambaran pada suatu pencapaian tujuan.

Kalian telah lakukan sesuatu yang tidak dapat d i l a k u k a n , t e t a p i s e t i a p o r a n g d a r i k a l i a n melakukannya. Mengapa? Karena kalian telah menetapkan suatu sasaran. Dalam mencapai suatu sasaran, kita dapat belajar banyak hal. Kalian belajar tentang hal yang membuat sesuatu dapat berjalan, mengenai diri kalian sendiri – hal-hal apa saja yang menggembirakan atau menyusahkan kalian, ataupun terlihat bodoh sekalipun.

Kalian akan dapat mempunyai perasaan keberhasilan setelah mencapat suatu sasaran.

Sekalipun mengalami kekalahan, tetapi kalian seharusnya merasakan suatu kepuasan karena telah menciptakan sesuatu yang berfungsi.

Mereka yang tidak menentukan sasaran akhirnya hanya mendapat hasil yang sedikit, bahkan mungkin tidak sama sekali. Mereka yang menentukan sasaran, dan mengikuti tahapan yang diperlukan untuk mencapai sasaran tersebut akan mendapat hasil yang lebih. Alkitab mencatat banyak sekali hal mengenai penentuan dan pencapaian sasaran. Hari ini, kita akan belajar banyak hal tentang penentuan sasaran.

Yang tidak tentukan sasaran hanya

mendapat hasil yang sedikit atau tidak sama sekali.

Yang tentukan sasaran akan mendapat hasil yang lebih.

Pemahaman

Alkitab

Lembar Kerja # 1

Apakah Tujuan Hidup Yesus?

Bacalah Yoh. 6:38

“Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku.”

Bacalah Luk. 2:49

“Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus

oleh belas kasihan kepada mereka,

karena mereka lelah dan terlantar

seperti domba yang tidak bergembala.”

(Mat. 9:36)

Bacalah Mat. 9:35-36

“Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan injil Kerajaan surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.”

Sebagai seorang manusia, Yesus bertekun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sekalipun tujuan-Nya sedikit lebih tinggi daripada tujuan pribadi yang kita akan bahas, tetapi Ia dapat dijadikan sebagai teladan utama dari seseorang yang mengetahui alasan mengapa Ia berada di sini dan ke mana Ia harus pergi. Kita dapat belajar banyak dari teladan-Nya.

1. Yesus mengatur waktu-Nya dengan baik. Ia t a h u k a p a n h a r u s b e r s a m a d e n g a n o r a n g banyak dan kapan harus menyendiri.

Bacalah Luk. 5:15 -16

“Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.”

Yesus memastikan diri-Nya untuk sering mengundurkan diri ke tempat yang sunyi dan sepi untuk berdoa. Sama halnya, kita pun harus menyisihkan waktu untuk mengundurkan diri ke tempat yang sunyi untuk berdoa.

Bacalah Luk. 6:12-13

“Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul.”

2. Arah tujuan hidup Yesus menentukan

kata-Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”

Bacalah Yoh. 6:35

Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup;

barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

Bacalah Yoh. 10:11-12

“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-domba-Nya;

sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.”

3. Yesus tahu dan mengejar tujuan hidup-Nya di dunia ini hingga akhir. Sekalipun demikian, Ia harus mengorbankan semua hidupnya.

Bacalah Mat. 16:21-23

“Sejak waktu itu, Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.” Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: ”Enyahlah Iblis.

Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

Yesus memberitahukan secara langsung

“Akulah roti hidup;

barangsiapa yang datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi,

dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”

(Yoh. 6:35)

Maka Yesus berpaling dan berkata

kepada Petrus:

"Enyahlah Iblis.

Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan

memikirkan apa yang dipikirkan Allah,

melainkan apa yang dipikirkan manusia."

(Mat. 16:23)

4. Yesus tetap taat kepada Bapa yang di surga, bahkan dengan segala penderitaan yang dialami-Nya.

Bacalah Luk. 22:41-44

“Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi. Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa.

Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.”

Bacalah Flp. 2:5-8

“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin,

biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti

yang Kukehendaki, melainkan seperti yang

Engkau kehendaki."

(Mat. 26:39)

Bacalah Luk. 2:49 dan tuliskan di bawah ini:

__________________________________

Lembar Kerja # 1 Apakah Tujuan Hidup

Yesus?

Bacalah Yoh. 6:38 dan tuliskan di bawah ini:

_____________________________________

Lembar Kerja # 2 Tujuan Hidupku

Yesus berpendirian terhadap tujuan hidup-Nya, bahkan tidak membiarkan satu halpun dapat menjauhkan diri-Nya dari pada tujuan itu.

Mintalah murid-murid membuka Lembar Kerja untuk melihat kolom yang ada. Berikan sebuah nasihat untuk membuat 2 atau 3 sasaran dalam kehidupan sekolah mereka selama setahun. Satu contoh telah dibuatkan untuk mereka. Tunjukkan bahwa setiap sasaran harus jelas dan dapat diukur. Dengan kata lain, setiap sasaran harus menyatakan apa yang mereka akan lakukan dan kapan. Langkah pencapaiannya harus masuk akal dan dapat dilakukan serta berisikan inti dari apa yang diperlukan untuk mencapai sasaran tertulis itu.

Jelaskan bahwa pada umumnya ada 2 hal utama yang dapat menghalangi dalam pencapaian sebuah sasaran, yaitu kebingungan dan kurangnya pendirian.

Aplikasi Kehidupan

5 Tujuan Hidup Yesus

pelajaran

2

KehidupanAplikasi

Lembar Kerja # 2

Apakah Tujuan Hidupku?

Sasaran Rohani 1. Bacalah melalui Alkitab pada waktu ini tahun berikutnya.

2.

Langkah yang Aku Harus Tempuh 1. Bacalah 3 pasal dalam Alkitab setiap harinya. Mintalah orangtua untuk menghitungnya agar aku dapat pastikan membaca dengan teratur.

2.

Langkah yang Aku Harus Tempuh 1.

2.

Langkah yang Aku Harus Tempuh 1.

2.

Sasaran Sekolah 1.

2.

Sasaran Keluarga 1.

2.

""Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku!"

Aktivitas

Sasaran untuk Kelas Tunas Muda

Pimpinlah suatu diskusi mengenai sasaran apa saja yang harus ditentukan untuk kelas Anda. Sasaran tersebut harus sesuai dengan komitmen dari tiap-tiap murid atau suatu hal yang ingin dicapai setiap kali mereka datang ke kelas. Tuliskan semua sasaran yang dapat dilakukan di papan tulis dan mintalah mereka untuk membuatkan suatu poster yang berisikan semua sasaran itu. Hiasi atau berilah warna pada poster itu agar tampak lebih menarik. Gantungkan di ruang kelas untuk mengingatkan murid-murid bahwa kelas Tunas Muda mempunyai sasaran tertentu. Ingatkan murid-murid untuk berdoa bagi sasaran yang telah mereka tentukan bagi diri sendiri.

Kesimpulan

Dalam dokumen Yesus Sepenuhnya Allah dan Manusia (Halaman 29-35)