• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA

B. Pembahasan Data Hasil Penelitian

1. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Teks Negosiasi

3Purworejo

Penerapan pembelajaran menulis teks negosiasi menggunakan metode

role playing terbagi menjadi dua tahapan, yaitu siklus I dan siklus II. Adapun

penjelasan lebih rinci akan penulis uraikan sebagai berikut. a. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan siklus I meliputi empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun pembahasan data pada tahap siklus I penulis deskripsikan sebagai berikut.

1) Perencanaan Siklus I

Penulis melaksanakan kegiatan perencanaan siklus I bersama bapak Suyusi, S.Pd. selaku guru bahasa Indonesia kelas X MIPA 1. Penulis bersama bapakSuyudi berdiskusi untuk membuat rancangan tindakan beserta skenario pembelajaran yang akan diberikan pada siswa di siklus I. Pada pertemuan ini,

penulis mendapat persetujuan dari guru bahwa penelitian dilaksanakan selama satu pertemuan (2 x 45 menit), yakni tanggal 16 Januari 2017.

Pada tahap perencanaan siklus I penulis dan guru mengadakan tindakan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis teks negosiai menggunakan metode role playing. Pada tahapan perencanaan ini penulis dan guru mendiskusikan mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran menulis teks negosiasi yang dapat meningkatkan sikap dan kemampuan siswa SMA Negeri 3 Purworejo. Hal ini penulis dan guru lakukan berdasarkan tahap prasiklus yang menunjukkan rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks negosiasi. Selain itu, sikap dan perilaku siswa juga masih tergolong rendah. Masih ada beberapa siswa yang masih bermalas-malasan dalam mengikuti pembelajaran. Mereka lebih asik bercanda dengan teman sebangkunya dan bahkan ada beberapa siswa yang tiduran di kursi tempat duduknya. Penulis mengajukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menerapkan metode role

playing untuk meningkatkan sikap dan kemampuan siswa dalam

pembelajaran menulis teks negosiasi. Selanjutnya, guru menyetujui metode yang akan penulis gunakan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran menulis teks negosiasi karena metode tersebut dapat memotivasi siswa dan dapat mempermudah siswa ketika menulis teks negosiasi.

Tahapan selanjutnya, penulis dan guru mendiskusikan mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Selain itu, penulis juga menyiapkan lembar observasi untuk mengamati sikap dan perilaku siswa

dalam proses pembelajaran dan menyiapkan dokumentasi foto selama proses pembelajaran. Penulis juga menyiapkan lembar penilaian untuk digunakan sebagai pedoman penilaian siswa dalam menulis teks negosiasi menggunakan metode role playing.

2) Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Pelaksanaan pembelajaran menulis teks negosiasi menggunakan metode role playing pada siklus I dilakukan pada tanggal 16 Januari 2017. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 08.45 sampai dengan 10.00 WIB di kelas X MIPA 1 SMA Negeri 3 Purworejo. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan skenario pembelajaran yang telah dibuat dan disepakati oleh penulis dan guru pada tahap perencanaan. Sebelum masuk pada materi, terlebih dahulu guru melakukan presensi dan menjelaskan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa agar siswa tertarik mengikuti pembelajaran.

Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi tentang pengertian teks negosiasi, ciri-ciri teks negosiasi, struktur teks negosiasi, kaidah kebahasaan teks negosiasi, dan langkah-langkah menulis teks negosiasi yang baik. Pada tahap siklus I, penyampaian materi tidak hanya menggunakan buku paket, melainkan sudah menggunakan power poin yang dirancang dengan menarik agar siswa siswa semakin tertarik mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya, guru menjelaskan tentang metode role playing yang nantinya digunakan dalam pembelajaran menulis teks negosiasi. Guru juga memberi contoh teks negosiasi kepada siswa karena sebagian dari siswa kelas X MIPA

1teks negosiasi merupakan materi yang baru sehingga mereka masih merasa belum paham terhadap materi tersebut. Siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Guru terus memancing siswa agar siswa berantusias mengikuti pembelajaran.

Setelah penyampaian materi selesai, guru meminta siswa bergabung dengan anggota kelompok yang telah dibagi pada kegiatan prasiklus dan menghapalkan skenario teks negosiasi yang telah diberikan. Langkah selanjutnya,perwakilan anggota kelompok memerankan skenario yang telah dihapalkan. Siswa yang tidak memerankan di depan kelas ditugasi untuk mencari topik, tujuan, dan struktur dari teks negosiasi yang diperankan oleh temannya, selain itu mereka juga ditugasi mengevaluasi kekurangan temannya dalam memerankan skenario teks negosiasi. Kemudian perwakilan kelompok membacakan hasil diskusi. Siswa diberi waktu untuk menulis teks negosiasi. Setelah semua siswa selesai menulis, siswa diminta mengumpulkan pekerjaannya pada guru.

Sebelum mengakhiri pembelajaran pada pertemuan siklus I, guru menyampaikan kelebihan dan kekurangan dari hasil menulis teks negosiasi. Guru dan siswa juga melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, guru mengucapkan salam penutup untuk mengakhiri pembelajaran.

3) Observasi Siklus I

Observasi siklus I dilaksanakan selama proses pembelajaran menulis teks negosiasi menggunakan metode role playing dilaksanakan. Penulis

melakukan observasi proses dan produk siswa. Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa sikap dan perilaku siswa mengalami peningkatan dalam pembelajaran menulis teks negosiasi menggunakan metode role playing. Siswa sudah mulai mau bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Mereka tidak lagi malu-malu bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan ketika menulis teks negosiasi. Ketika temannya memerankan skenario, siswa juga terlihat antusias menyimak temanyayang sedang memerankan skenario.

Selain melakukan pengamatan proses, penulis juga melakukan pengamatan produk. Dari hasil pengamatan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa siswa mulai percaya diri ketika menulis teks negosiasi dengan metode role playing. Siswa lebih mudah dalam mengembangkan judul, kosa kata yang tidak lagi monoton, dan penggunaan bahasa yang baku dalam menulis teks negosiasi . Peningkatan produk siswa juga dapat dilihat dari nilai menulis siswa. Dari jumlah 32, siswa yang nilainya mencapai KKM (75) sebanyak 20 siswa. Berbeda halnya pada tahap prasiklus hanya ada 10 siswa yang mencapai KKM. Rata-rata nilai siswa juga sudah baik, yakni 76,34.

Pada akhir pembelajaran penulis membagikan lembar angket untuk diisi oleh siswa terkait pembelajaran menulis teks negosiasi menggunakan metode role playing yang telah dilaksanakan.

4) Refleksi Siklus I

Refleksi dilakukan untuk mengkaji dan mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah berlangsung selama siklus I dilakukan. Berdasarkan hasil observasi siklus I, perubahan siakp dan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks negosiasi sudah mengalami peningkatan. Namun, walaupun proses dan hasil belajar siswa sudah baik tetap masih ada beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis dan guru melakukan refleksi untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Adapun kekurangan yang terjadi antara lain:

a) ketika mengajar guru hanya di depan kelas saja, sebaiknya pada pertemuan selanjutnya guru dapat berkeliling untuk memantau siswa secara keseluruhan sehingga siswa akan lebih aktif dan termotivasi untuk semangat belajar karena guru mempunyai rasa peduli yang tinggi,

b) penyampaian materi dirasa belum maksimal, sebaiknya pada pertemuan selanjutnya guru lebih detail dan lebih banyak memberi contoh konkret kepada siswa sehingga siswa lebih mudah memahami materi tersebut, c) skenario dirasa kurang menarik dan sulit dihapalkan bagi siswa, pada

pertemuan yang akan datang penulis dan guru menyiapkan skenario yang lebih menarik dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari sehinngga mudah untuk dihapalkan

d) hasil produk siswa masih belum sempurna, aspek yang perlu diperbaiki antara lain; penggunaan konjungsi, penggunaan kaidah kebahasaan, dan gaya bahasa.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan siklus II pada hakikatnya sama dengan siklus II yang meliputi, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Namun, pada tahap ini lebih dimaksimalkan perbaikan kekurangan yang terdapat pada siklus I agar hasilnya dapat lebih maksimal. Adapun penjelasan pelaksanaan siklus II akan dideskripsikan lebih rinci sebagai berikut.

1) Perencanaan Tindakan Siklus II

Pada tahap perencanaan ini, penulis dan guru bahasa Indonesia selaku kolaborator berdiskusi terkait evaluasi yang telah dilaksanakan dalam siklus I. Kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam siklus I nantinya akan diperbaiki pada siklus II. Harapannya pada siklus II ini sikap, perilaku, dan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi lebih meningkat lagi.

Tahapan selanjutnya, penulis dan guru mendiskusikan mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam penyusunan RPP telah disepakati bahwa pertemuan siklus II dilaksanakan (2 X 45 menit). Selanjutnya penulis dan guru menentukan jadwal penelitian siklus II. Adapun perencanaan tahap siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I, yaitu sebelum pembelajaran dimulai guru terlebih dahulu menggugah konsentrasi siswa dan merangsang siswa agar termotivasi untuk belajar. Selanjutnya, guru menyampaikan materi tentang teks negosiasi tetapi kali ini materi yang disampaikan lebih detail dibanding pada saat siklus II. Setelah penyampaian materi selesai, guru meminta siswa bergabung kembali dengan kelompoknya. Kemudian perwakilan dari kelompok memerankan skenario teks negosiasi

yang telah diberikan oleh penulis. Setelah kegiatan selesai siswa kembali diminta untuk menulis teks negosiasi dan dibantu oleh penulis dan guru ketika mengalami kesulitan.

Selain itu, penulis juga menyiapkan lembar observasi untuk mengamati sikap dan perilaku siswa dalam proses pembelajaran, angket ,dan menyiapkan dokumentasi foto selama proses pembelajaran. Penulis juga menyiapkan lembar penilaian untuk digunakan sebagai pedoman penilaian siswa dalam menulis teks negosiasi menggunakan metode role playing.

2) Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran menulis teks negosiasi menggunakan metode role playing pada siklus II dilakukan pada tanggal 18 Januari 2017. Kegiatan ini dilaksanakan pukul 12.30 sampai dengan 14.00 WIB di kelas X MIPA 1SMA Negeri 3 Purworejo. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan skenario pembelajaran yang telah dibuat dan disepakati oleh peneliti dan guru pada tahap perencanaan. Sebelum masuk pada materi terlebih dahulu guru melakukan presensi dan menjelaskan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa agar siswa tertarik mengikuti pembelajaran.

Pada kegiatan inti guru mengulas kembali materi tentang teks negosiasi, namun lebih detail dan memberikan contoh teks negosiasi lebih menarik. Dalam proses pembelajaran, siswa terlihat senang mengikuti pembelajaran pada siklus II ini. Selanjutnya, siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya jika masih mengalami kesulitan. Setelah penyampaian materi selesai, guru meminta siswa kembali bergabung dengan anggta kelompoknya

dan perwakilan kelompok memerankan skenario yang telah diberikan di depan kelas. Setelah itu anggota kelompok lain mengevaluasi hasil dari peranan temannya. Pada kegiatan ini siswa lebih berantusias dibanding kegiatan pada siklus I. Langkah selanjutnya, siswa diminta membuat teks negosiasi. Guru juga mengingatkan pada siswa agar memperhatikan unsur pembangun dan kaidah kebahasaan teks negosiasi ketika menulis teks negosiasi. Tidak lupa guru berkeliling mengecek tulisan siswa dan berusaha membantu siswa ketika mereka mengalami kesulitan. Setelah semua siswa selesai menulis, siswa diminta mengumpulkan pekerjaannya pada guru.

Sebelum mengakhiri pembelajaran pada pertemuan siklus II, guru menyampaikan kelebihan dan kekurangan dari hasil karangan siswa menulis teks negosiasi. Guru dan siswa juga melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, guru mengucapkan salam penutup untuk mengakhiri pembelajaran.

3) Observasi Siklus II

Observasi siklus II dilaksanakan selama proses pembelajaran menulis teks negosiasi menggunakan metode role playing dilaksanakan. Penulis melakukan observasi proses dan produk siswa. Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa perubahan sikap dan perilaku siswa mengalami peningkatan yang sangat baik dalam pembelajaran menulis teks negosiasi menggunakan metode role playing. Siswa sudah tidak malu bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Guru juga selalu berkeliling untuk memantau siswa ketika menulis teks negosiasi

sehingga siswa merasa diperhatikan. Mereka selalu bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan ketika menulis teks negosiasi. Ketika teman memerankan skenario teks negosiasi di depan kelas mereka terlihat berantusias menyimak dan memberikan komentar.

Selain melakukan pengamatan proses, penulis juga melakukan pengamatan produk. Dari hasil pengamatan yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa siswa lebih percaya diri ketika menulis teks negosiasi dengan metode role playing. Peningkatan produk siswa juga dapat dilihat dari nilai menulis siswa. Siswa yang nilainya mencapai KKM sebanyak 28 siswa dari jumlah keseluruhan siswa 32. Hal ini menunjukkan bahwa metode role

playing dapat meningkatkan pembelajaran menulis teks negosiasi.

4) Refleksi Siklus II

Dalam siklus II refleksi dilakukan untuk mengkaji dan mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah berlangsung berdasarkan data-data yang telah diperoleh berdasarkan pengamatan proses dan produk selama proses pembelajaran menulis teks negosiasi menggunakan metode role playing. Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan data-data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa metode role playing dapat meningkatkan sikap, perilaku dan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks negosiasi. selain itu guru juga sangat terbantu dalam proses pembelajaran.

2. Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Perubahan Sikap dan

Dokumen terkait