• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah salah satu kegiatan penting dalam penelitian. Dalam teknik pengumpulan data diperlukan suatu alat penelitian yang akurat karena hasilnya sangat menentukan mutu penelitian. Penelitian ini menggunakan 4 teknik pengumpulan data meliputi teknik tes, angket, teknik observasi, dan dokumentasi foto.

1. Teknik Tes

Nurgiantoro (2013:105) menyatakan bahwa tes adalah suatu cara untuk melakukan penelitian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai prestasi siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai atau nilai standar yang ditetapkan tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada siklus I dan siklus II. Pengumpulan data tes digunakan untuk mengungkap kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi. Soal digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi. Soal pada siklus I sama dengan soal pada

siklus II yaitu berupa soal tertulis berbentu uraian. Hasil tes pada siklus I dianalisis. Dari analisis tersebut, dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang ada kemudian diberikan pembekalan untuk menghadapi tes pada siklus II. Dari hasil tes analisis pada siklus II ini, dapat diketahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi. Aspek yang dinilai dalam tes menulis teks negosiasi adalah isi, organisasi, kosa katadan diksi, bahasa, penulisan, dan kerapian. Hasil akhir tes diambil berdasarkan jumlah skor tiap-tiap aspek.

Data hasil tes dapat diperoleh dengan tiga langkah, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Langkah yang pertama adalah persiapan, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.Guru menunjuk salah satu kelompok untuk maju ke depan untuk mengambil contoh teks negosiasi yang telah disiapkan guru dan penulis. Langkah kedua adalah pelaksanaan, siswa yang ditunjuk diminta untuk menghafalkan dan mempelajari isi dari teks negosiasi yang telah diberikan, dan diperankan di depan kelas. Kelompok yang tidak ditunjuk diminta untuk mengamati teman yang sedang memerankan isi teks negosiasi. Setelah selesai memerankan teks negosiasi, kelompok yang tidak ditunjuk diminta untuk mencari topik, dan struktur dari teks negosiasi yang telah diperankan.Setelah selesai mencari topik dan struktur siswa diminta untuk menulis teks negosiasi. Langkah ketiga adalah evaluasi, dilakukan setelah siswa selesai menulis teks negosiasi untuk nilai pada masing-masing siswa, kemudian hasil tersebut disebut sebagai hasil tes.

2. Teknik Nontes

Teknik nontes adalah alat penilaian yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan peserta didik atau peserta tes tanpa melalui tes dengan alatb tes (Nurgiantoro, 2012: 90). Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, adalah pengamatan atau observasi, kuisoner (angket), wawancara dan dokumentasi foto.

Teknik nontes adalah alat penilaian yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan peserta didik atau peserta tes tanpa melalui tes dengan alat tes (Nurgiantoro, 2012: 90). Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, adalah pengamatan atau observasi, kuisoner (angket), wawancara dan dokumentasi foto.

a. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikonto,2010 : 198). Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas. Dimana penulis tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung (Sugiyono, 2012 :120).

b. Observasi

Teknik observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan terhadap objek secara langsung, sistematis, dan teliti (Nurgiantoro,2012:57). Lembar pengamatan

yang digunakan untuk mengamati proses pembelajaran menulis yang digunakan untuk mengamati proses pembelajaran menulis yang sedang berlangsung berupa lembar pengamatan aktivitas siswa dengan metode role

playing. Lembar pengamatan aktivitas siswa ini digunakan untuk mengetahui

keberhasilan menulis pada siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 3 Purworejo dengan metode role playing.

c. Angket

Angket sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikonto, 2010:194). Angket dalam penelitian ini diisi ileh siswa setelah pembelajaran prasiklus, siklus I, dan siklus II. Angket ini bertujuan untuk mengetahui metode role playing dalam menulis teks negosiasi.

d. Dokumentasi Foto

Dokumentasi foto merupakan instrumen nontes yang cukup penting, yaitu sebagai bukti kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian. Melalui dokumen foto ini, akan memperkuat data baik observasi maupun jurnal siswa, sehingga data menjadi jelas dan lengkap.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat evaluasi atau falitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengungkapn dalam mengumpulkan data (Arikumto, 2010: 192). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, menggunakan dua instrumen yaitu

tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes tertulis, sedangkan instrumen nontes berupa lembar observasi,angket, wawancara, dan dokumentasi foto. Berikut ini penelasan masing-masing instrumen tersebut.

1. Instrumen Tes

Tes adalah serentetan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki olehn individu atau kelompok (Arikuntoro,2010:193).

Pada instrumen ini, ada pada pra-siklus, siklus I dan siklus II, dengan tujuan untuk mengukur dari hasil kemampuan menulis teks negosiasi. Tes menulis diberikan pada awal kegiatan menulis teks negosiasi untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa dalam menulis teks negosiasi dan setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan mutu hasil karanagn siswa. Adapun beberapa aspek yang dinilai dalam tes teks negosiasi antara lain: (1) isi, (2) organisasi, (3) tata bahasa dan diksi,(4)gaya,(5) kerapian tulisan.

Hasil tes pada pra-siklus dianalisis, dinilai kemudian penulis menacari kesulitan-kesulitan yang dialami siswa atau kelemahan siswa dalam menulis teks negosiasi dan dijadiakan sebagai acuan untuk pembelajaran pada siklus I dan siklus II.

Nilai maksimal yang diperoleh dari hasil pembelajaran kemampuanm menulis teks negosiasi denagn metode role playing yaitu 100. Adapun kriteria aspek penilaian disajiakan sebagai berikut.

Tabel 1. Aspek Penilaian Menulis Teks Negosiasi

No Aspek Indikator Bobot Nilai

1 Isi 1. Kesesuaian judul

dengan isi 2. Kerapian tulisan 3. Cara penyampaian tawar menawar 4-7 3-5 7-14 14-26

2 Organisasi Keruntutan Cerita 9-14 9-14

3 Tata Bahasa 10-20 10-20

4 Gaya Kosa kata 11-20 11-20

5 Ejaan dan tanda baca Tata tulis sesuai dengan EYD

10-20 10-20

JUMLAH 54-100

(Nurgiantoro,2013:440 dengan pengubahan seperlunya) Keterangan: BaikSekali : 85-100 Baik :75-84 Cukup : 65-75 Kurang : 55-64 Sangat Kurang : 0-54 2. Instrumen Nontes a. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikonto,2010 : 198). Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas. Dimana penulis tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung (Sugiyono, 2012 :120).

Adapun pertanyaan wawancara yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.

1) Bagaimana cara guru menyampaikan materi pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis?

2) Selama pembelajan menulis apakah guru menggunakan metode atau media?

3) Selama pembelajaran apakah kalian senang dengan metode yang digunakan leh guru ?

4) Apakah kalian senang dengan pembelajaran menulis khususnya menulis teks negosiasi ?

5) Kesulitan apa yang kalian alami ketika proses pembelajaran menulis teks negosiasi ?

b. Lembar Observasi

Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pengamatan langsung mencakup semua pertanyaan melalui pancaindra, sedangkan pengamatan tidak langsung melalui lembaran pengamatan. Menurur Arikonto (2010:199), observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, dan pengecapan.

Observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa pada saat penelitian dilaksanakan. Observasi dalam penelitian ini dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk lebih memudahkan dan mengektifkan pelaksanaan observasi, penulis mengamati keadaan siswa

dengan member tanda chek list pada lembar panduan observasi yang telah disediakan.

c. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikonto, 2010:194). Angket digunakan untuk mengetahui ranah arektif yang dimaksud meliputi penerimaan, sikap, tanggapan, keyakinan siswa, kerja sama, serta partisipasi siswa dalam menulis teks negosiasi.

d. Dokumentasi

Menurut Arikuntoro (2010;201), dokumentasi, berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Teknik dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya daftar hadir siswa, lembar kerja siswa, dan hasil kerja siswa. Selain teknik dokumentasi tertulis, teknik dokumentasi penelitian ini diambil pula foto dari masing-masing proses penelitian. Data-data dokumentasi foto diambil pada awal sampai akhir pembelajaran prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pengambilan data-data dokumentasi foto dilakukan dengan cara meminta bantuan teman penulis untuk melakukan pemotretan. Foto-foto terkumpul selanjutnya dilaporkan secara visual disertai dengan deskripsi masing-masing foto yang diambil.

Dokumen terkait