Produk dan jasa yang kami tawarkan dalam segmen bisnis ini meliputi leased line berbasis point-to-point domestik dan internasional yang berkecepatan tinggi dengan kapasitas broadband dan narrowband, layanan berbasis MPLS, penyewaan transponder satelit, layanan Internet dan layanan teknologi informasi seperti pusat pemulihan bencana dan
pusat data. Baru-baru ini, kami meluncurkan Indosat Cloud Services dengan infrastructure-as-a-services. Indosat Cloud Services disediakan melalui internet atau jaringan pribadi sesuai skala, dengan model paket yang dibentuk menggunakan perangkat lunak dan keras yang unggul. Mengingat potensi pertumbuhan yang signifikan atas layanan data dan layanan jaringan lainnya, termasuk layanan berbasis Internet, dan keperluannya yang meningkat terhadap keseluruhan strategi bisnis kami, kami telah memberikan perhatian yang cukup pada segmen usaha ini. Pertumbuhan ditekankan pada transmisi data yang dapat diandalkan dan interkoneksitas pelanggan korporat kami, terutama mereka yang memiliki berbagai cabang atau lokasi, sehingga memberikan kesempatan yang sangat baik bagi kami. Jasa layanan MIDI memberikan pendapatan sebesar Rp3.266,5 miliar (US$268,0 juta) atau 13,7% dari total pendapatan usaha konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013.
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011 2012 2013
(dalam ribuan)
MIDI:
Sirkuit Disewakan Berkecepatan Tinggi Internasional (International High Speed Leased Circuit)
366 480 696
Sirkuit Disewakan Berkecepatan Tinggi Domestik (Domestic High Speed Leased Circuit)
296 527 2.055
Layanan
World Link, Direct Link dan Domestic Link. World Link adalah suatu sirkuit jalur privat internasional (international private line circuit) yang menyediakan sambungan internasional untuk sirkuit data digital berkecepatan tinggi berbasis point-to-point melalui kabel bawah laut dan terrestrial dan memberikan sambungan berkecepatan mulai dari 64Kbps dan kelipatannya sampai dengan 2Mbps untuk narrowband atau 45 Mbps dan lebih untuk broadband. Direct Link adalah jasa leased line melalui satelit atau sambungan VSAT yang menyediakan sirkuit data digital berkecepatan tinggi berbasis point-to-multipoint dan memberikan kecepatan sambungan mulai dari 64Kbps dan kelipatannya sampai dengan 2 Mbps untuk narrowband. Domestic Link adalah jasa sirkuit leased domestik berkecepatan tinggi berbasis point-to-point, dan memberikan kecepatan sambungan sebesar 64 Kbps dan kelipatannya sampai dengan 2 Mbps untuk narrowband atau sebesar 45 Mbps dan lebih untuk broadband. Sebagian besar pelanggan broadband World Link adalah para penyelenggara telekomunikasi yang membutuhkan dedicated broadband international data links, dan pelanggan narrowband World Link kami sebagian besar terdiri dari perusahaan yang berlangganan jasa World Link untuk keperluan internal mereka. Koneksi Direct Link digunakan untuk sambungan internasional dan pengguna leased line lainnya yang berlokasi di daerah yang tidak dicakup oleh jaringan-jaringan terrestrial domestik. Pelanggan Domestic Link broadband kami di pasar domestik meliputi penyedia jasa telekomunikasi yang memerlukan sambungan data broadband domestik yang berdedikasi dan mayoritas pelanggan narrowband Domestic Link kami adalah perusahaan yang menggunakan layanan untuk kepentingan internal mereka sendiri. Kami mencatat pendapatan usaha sebesar Rp340,7 miliar (US$28,0 juta), dari usaha World Link dan Domestic Link, mewakili 10,4% dari pendapatan usaha konsolidasi jasa MIDI kami untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
IP VPN. Kami menyediakan jasa IP VPN baik internasional maupun nasional melalui Indosat, Lintasarta dan IM2, yang memberikan kepada para pelanggan konektivitas yang bersifat multi-point untuk komunikasi data melalui jaringan IP kami yang kuat. Layanan-layanan ini membantu fleksibilitas, skalabilitas dan mengakomodasi aplikasi perhitungan yang rumit, sambil tetap menjaga kualitas layanan, keamanan dan kehandalannya mendekati sirkuit leased milik swasta. Kami mencatat pendapatan usaha sebesar Rp706,0 miliar (US$57,9 juta) dari usaha IP VPN, mewakili 21,6% dari pendapatan usaha layanan MIDI konsolidasi kami untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
MPLS dan Metro Ethernet. MPLS dan Metro Ethernet adalah layanan leased line domestik dan internasional, melalui kumpulan jaringan Internet Protocol kami yang kuat. MPLS merupakan suatu sarana teknologi yang memiliki kemampuan untuk memberikan berbagai kelas layanan atas sebuah jaringan Internet Protocol, yang menghasilkan sebuah link komunikasi data yang telah diamankan, dapat diandalkan, terukur dan fleksibel, baik yang berbasis point-to-point maupun yang berbasis multipoint pada suatu jaringan domestik dalam kota maupun internasional. Layanan berbasis MPLS kami terdiri atas Premium Ethernet Point to Point, Premium Ethernet Multi Point dan IP VPN; serta menawarkan kecepatan sambungan sebesar 64 Kbps dan kelipatannya sampai dengan 2 Mbps untuk narrowband atau sebesar 45 Mbps dan 155 Mbps untuk broadband. Metro Ethernet memberikan bandwidth berkecepatan tinggi untuk jaringan domestik dalam kota dengan kecepatan line port sebesar 10 Mbps, 100 Mbps dan 1 Gbps dan basis Ethernet dengan kenaikan bandwidth yang dijamin sebesar 1 Mbps. Kami mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp380,8
miliar (US$ 13,2 juta) dari jasa MPLS dan Metro Ethernet, yang mewakili 11,7% dari pendapatan usaha layanan MIDI konsolidasi kami untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013.
Kami menawarkan berbagai layanan konektivitas data, termasuk World Link, Direct Link, Domestic Link, IP VPN, MPLS dan Metro Ethernet – kepada berbagai pelanggan perusahaan kami, termasuk perusahaan multinasional, yang dibuat untuk menyesuaikan persyaratan informasi dan telekomunikasi tertentu dari pelanggan, parameter harga, ketentuan kecepatan, dan pertimbangan keamanan mereka yang spesifik.
Layanan Satelit. Kami menyewakan kapasitas transponder satelit Palapa-D kami yang berada di orbital slot yang terletak di wilayah Asia-Pasifik bagi perusahaan penyiaran dan operator telekomunikasi. Indonesia memiliki pasar televisi yang besar dimana sejumlah perusahaan penyiaran domestik swasta dan programmer internasional bersaing dengan perusahaan penyiaran milik negara dan banyak perusahaan penyiaran baik domestik dan internasional menyewa kapasitas transponder satelit kami. Kami mengadakan perjanjian sewa transponder satelit Palapa-D kami yang berbeda-beda jangka waktunya, akan tetapi umumnya berakhir dalam waktu dua sampai dengan lima tahun sejak tanggal berlakunya sewa. Sewa transponder dapat diakhiri karena adanya pelanggaran perjanjian sewa dan sebagian besar dari perjanjian sewa mengatur bahwa pihak penyewa dapat mengakhiri sewa dengan pemberitahuan (umumnya enam sampai dengan 12 bulan) dengan memberikan pembayaran pengakhiran perjanjian oleh penyewa yang besarnya sama dengan persentase dari uang sewa yang seharusnya dibayarkan apabila sewa transponder tidak diakhiri. Per tanggal 24 April 2014, satelit Palapa-C2 kami digunakan oleh kami untuk infrastruktur jaringan kami sendiri dan tidak disewakan kepada pelanggan pihak ketiga manapun.
Kami juga menyediakan berbagai jasa derivatif satelit lainnya, termasuk penggunaan sesekali atas jasa TV (termasuk Indosat TV link, “Satellite News Gathering” dan layanan transportable uplink station), jasa jaringan privat, akses Internet dan multimedia dan video conferencing. Kami perkirakan permintaan atas jasa satelit akan terus meningkat, terutama disebabkan oleh semakin berkembangnya jasa derivatif satelit. Tekanan tarif diperkirakan akan melunak sebagai konsekuensi dari meningkatnya permintaan. Jasa satelit menghasilkan Rp278,2 miliar (US$22,8 juta) atau 8,5% dari pendapatan usaha jasa MIDI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Layanan Internet. Kami menyediakan jasa IP transit internasional bagi perusahaan ISP melalui sistem jaringan kabel Jakabare dan SEA-ME-WE 3 (South East Asia Middle East Western Europe 3) serta IP transit domestik melalui MPLS backbone kami. Layanan Dedicated Internet Access bagi para pelanggan pengguna akhir dan perusahaan disediakan oleh Indosat, IM2 dan Lintasarta. Sebagai bagian dari strategi kami untuk ekspansi bisnis Internet, kami memanfaatkan aset infrastruktur kami melalui sambungan ke penyedia upstream Tier-1, seperti AT&T, PCCW Global, STIX dan Tata, dan membentuk kerjasama bilateral dengan penyedia jasa utama di regional dan penyedia konten dominan seperti Google dan Microsoft. Total kapasitas backbone internasional kami adalah 160Gbps, dimana sebagian di antaranya untuk mendukung layanan Internet kami, dan dapat di-upgrade hingga 640Gbps. Untuk mengantisipasi meningkatnya persaingan dalam bisnis Internet, kami telah mengembangkan strategi untuk memperluas bisnis kami dengan mengembangkan proses Internet protocol backbone di daerah-daerah yang memiliki potensi untuk berkembang, menempatkan jasa public hotspot, dan memperbaiki proses bisnisnya.
Lintasarta menawarkan pelanggan korporasi suatu layanan internet terdedikasi di bawah merek “Lintasarta Dedicated Internet” dan layanan broadband di bawah merek “Lintasarta Broadband Service”. Kami membukukan Rp696,2 miliar (US$57,1 juta) atau 21,3% dari pendapatan usaha konsolidasi jasa MIDI kami dari jasa Internet untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Layanan internet merepresentasikan Rp696,2 miliar (US$57,1 juta) atau 21,3% dari pendapatan usaha layanan MIDI terkonsolidasi kami untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
VSAT Net/IP dan VSAT Link. Layanan VSAT Net/IP dan VSAT Link Lintasarta merupakan sistem data networking berbasis satelit. VSAT Net/IP menghubungkan dan mengendalikan trafik data antar lokasi yang berjauhan, yang dapat membangun data secara cepat untuk para pelanggan jaringan yang trafiknya rendah sampai dengan menengah, seperti di sektor jasa keuangan, transportasi, perdagangan dan distribusi. VSAT Link menyediakan transmisi digital berbasis point-to-point untuk lokasi yang jauh oleh perusahaan dengan trafik menengah sampai padat seperti pabrik, pertambangan dan industri jasa keuangan.
Pusat Pemulihan Bencana (Disaster Recovery Center – DRC) dan Pusat Data. Kami menyediakan layanan pusat pemulihan bencana dan pusat data melalui Perusahaan dan Lintasarta. Kami menawarkan co-location, rack, cage, power dan fasilitas pendukung lainnya sebagai layanan bernilai tambah untuk para pelanggan korporasi kami. Kami juga menyediakan layanan leased line backbone atau domestik dari lokasi-lokasi pusat pemulihan bencana atau pusat data kami kepada kantor-kantor pusat para pelanggan kami, sebagai bagian dari layanan telekomunikasi menyeluruh yang kami sediakan. Kami menerima ISO 27001 dalam Sistem Manajemen Keamanan Informasi atas pusat pemulihan bencana dan pusat data kami.
Layanan IT. Kami meluncurkan Indosat Cloud Services pada bulan Desember 2012 dengan infrastructure-as-a-service sebagai layanan pertama yang ditawarkan pada portofolio cloud kami berdasarkan perjanjian pembagian pendapatan dengan PT Dimension Data Indonesia. Kami juga telah meluncurkan “Indosat Managed Services” pada bulan April 2013 yang menyediakan layanan router terkelola dan layanan hosting.
Pelanggan dan Pemasaran
Pelanggan layanan MIDI kami terutama adalah pelanggan korporat dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), walaupun kami juga memiliki pelanggan grosir dan ritel untuk layanan-layanan tertentu, seperti jasa Internet. Kegiatan pemasaran untuk layanan MIDI meliputi pameran, keikutsertaan dalam acara-acara tertentu, presentasi kelompok, seminar, pengiriman pos langsung, promosi dengan mitra, program mempertahankan pelanggan dan iklan di publikasi dan media cetak. Melalui situs Indosat Corporate Solutions Micro kami, kami menyediakan kemudahan akses bagi para pelanggan korporasi dalam memperoleh informasi mengenai produk-produk Indosat Corporate Solutions dan meningkatkan pengetahuan para pelanggan kami atas merek dari layanan-layanan kami ini. Masing-masing unit usaha berupaya mempertahankan hubungan pelanggan yang ada melalui kegiatan seperti forum pengguna, seminar pelatihan, kunjungan dan pertemuan informal dengan para pelanggan. Selain itu, pada tahun 2012, Indosat telah ditunjuk oleh Pemerintah sebagai salah satu provider yang mendukung program Kartu Tanda Penduduk Elektronik (yang juga dikenal dengan E-KTP). Pada program ini, kami diberi kepercayaan untuk menyebarkan insfrastruktur ke tingkat kecamatan di seluruh Indonesia.
Lintasarta berfokus pada perluasan pangsa pasarnya di segmen industri di luar kompetensi utamanya yaitu di bidang perbankan dan keuangan, mengingat kemungkinan adanya konsolidasi dan restrukturisasi industri-industri tersebut di Indonesia. Lintasarta sedang memperluas cakupan geografis produk dan jasanya yang sudah ada dalam rangka menghadapi permintaan yang meningkat atas infrastruktur telekomunikasi di wilayah terpencil sebagai dampak dari perkembangan politik Indonesia, di antaranya pertumbuhan otonomi daerah.
Kami mendukung para pelanggan kami melalui staf lokal, 24-hour help desk dan manajemen jaringan realtime terpadu. Pada bulan April 2000, Lintasarta memperoleh sertifikasi ISO 9002 untuk layanan frame relay, digital data network dan VSAT. Pada bulan Januari 2002, kami memperoleh sertifikasi ISO 9001 untuk layanan frame relay, digital data network dan VSAT, yang membuktikan komitmen kami terhadap kepuasan pelanggan dan peningkatan kualitas pelayanan yang berkelanjutan. Sebagai hasilnya, Frontier dan majalah Marketing memberikan penghargaan “Top Brand Award” untuk kategori ISP untuk tahun 2005 hingga 2010 dan ”Best Contact Center Award” untuk tahun 2007, 2008 dan 2009 kepada Perusahaan. Sebagai bentuk apresiasi dari komitmen kami terhadap kegiatan operasional yang unggul, pada bulan Juni 2010, Cable and Wireless menganugerahi Indosat sebagai ”Mitra Terbaik” dalam kategori Pengelolaan dan Pencapaian Operasional Unggul di Asia dalam Pertemuan Para Mitra Global Cable and Wireless di Singapura. Pada tahun 2012, kami juga menerima ISO 27001 untuk layanan Pusat Data kami, dan menerima sertifikasi MEF untuk layanan Metro-Ethernet. Pada tahun 2012, Lintasarta dianugerahi Grand Champion1 dalam Customer Service Championship dan juga Corporate Image Award di antara seluruh perusahaan komunikasi data. Kami juga menerima penghargaan “Indonesia Data Center Services Provider of the Year” dari Frost & Sullivan untuk tahun 2012 dan 2013.
Struktur Tarif dan Harga
Para pelanggan berbagai layanan MIDI kami dikenakan biaya berdasarkan jenis produk dan jasa yang disediakan, kapasitas yang disewakan kepada mereka, sektor industri mereka, lokasi geografis dan lamanya kontrak jasa mereka dengan Perusahaan (yang umumnya berkisar satu sampai tiga tahun). Tarif layanan ini biasanya meliputi komponen-komponen sebagai berikut: biaya instalasi awal; biaya bulanan (berdasarkan lokasi dan kecepatan akses); biaya per transaksi (berdasarkan volume, waktu dan/atau jarak yang dilalui untuk trafik jaringan); dan biaya-biaya jasa lainnya, seperti konsultasi atau manajemen proyek.
Tarif sewa transponder satelit untuk penyewa internasional dinegosiasikan secara sendiri-sendiri dengan pelanggan dan bergantung pada persediaan dan permintaan jasa di wilayah yang dicakup oleh satelit Palapa-C2 dan Palapa-D kami. Sewa untuk luar negeri kami rata-rata mencapai antara US$1,2 juta dan US$1,3 juta per tahun untuk transponder yang penuh pada tahun 2013. Hampir semua pembayaran sewa untuk luar negeri dilakukan setiap tiga bulan di muka dalam mata uang dolar A.S. dan mata uang lainnya yang lazim digunakan.
Kompetisi
Para penyelenggara jasa komunikasi data di Indonesia terutama bersaing dalam hal harga, ragam jasa yang disediakan dan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan di antara para penyelenggara jasa
komunikasi data semakin meningkat terutama karena dikeluarkannya ijin-ijin baru sebagai dampak dari deregulasi di sektor industri telekomunikasi Indonesia. Kami perkirakan persaingan akan terus semakin ketat. Menurut kami pesaing utama kami adalah Citra Sari Makmur, Tangara Mitracom, Satkomindo dan Primacom untuk jasa VSAT, dan Telkom, XL, Indonesia Comnet Plus (Icon+), dan Citra Sari Makmur untuk jasa sewa jaringan domestik serta Telkom, XL, dan untuk cakupan yang lebih kecil, Matrix Cable System, PT Mora Telematika Indonesia (“Moratel”) dan Icon+, sehubungan dengan jasa sewa jaringan internasional kami. Telkom telah menikmati dominasi untuk layanan MIDI, yang mana kami yakini sebagian di antaranya disebabkan oleh cakupan wilayah yang luas, sementara kami secara khusus mendominasi dalam penyediaan layanan untuk segmen industri keuangan, minyak dan gas, serta pertambangan. ISP di Indonesia bersaing berdasarkan kualitas jaringan, harga dan jangkauan jaringan. Sehubungan dengan Internet terkait dengan jasa nilai tambah, kami bersaing dengan Telkom dan ISP yang telah ada seperti First Media, PT Supra Primatatama Nusantara (yang beroperasi dengan merek dagang “Biznet”), PT Cyberindo Aditama (yang beroperasi dengan merek dagang “CBN”), PT Berca Hardayaperkasa dan PT IndoInternet (yang beroperasi dengan merek dagang “Indonet”). Kami juga menghadapi kompetisi yang signifikan dari ISP baru yang izinnya disetujui oleh Menkominfo. Dengan adanya permintaan pasar untuk bandwidth yang lebih besar dengan harga terjangkau, banyak dari pemasok bandwidth sudah mulai melakukan investasi secara signifikan untuk pembangunan infrastruktur superior dengan teknologi baru, seperti teknologi “Dense Wavelength Division Multiplexing” atau teknologi DWDM. Teknologi DWDM menawarkan lebih banyak kapasitas bandwidth dan kualitas layanan yang lebih baik dengan biaya yang lebih efisien. Permintaan pasar ini juga memacu ekspansi dari layanan berbasis ethernet yang menawarkan layanan yang lebih sederhana, harga yang terjangkau dan bandwidth yang lebar.
Industri bandwidth telah menghadapi tantangan baru dari munculnya operator baru dan ekspansi dari operator yang ada, seperti Moratel, Telkom dan XL. Pada Desember 2011, XL dan Moratel merampungkan Sistem Kabel Batam-Dumai-Malaka.
Perusahaan-perusahaan di sektor bisnis satelit terutama bersaing dalam hal cakupan wilayah, kekuatan transponder, penawaran produk dan tarif. Umumnya, tarif layanan bergantung pada kombinasi dari kekuatan dan cakupan. Dalam beberapa tahun terakhir ini, persaingan di sektor bisnis satelit di wilayah Asia-Pasifik semakin meningkat. Pengoperasian satelit terutama meliputi sewa transponder untuk perusahaan penyiaran dan operator telekomunikasi layanan VSAT, seluler dan SLI dan ISP. Kami menghadapi persaingan dari penyelenggara jasa domestik dan asing di masing-masing bidang ini. Dalam menyewakan transponder kami di satelit Palapa-D, kami bersaing sangat ketat di Indonesia dengan Telkom dan PT Pasifik Satelit Nusantara (”Pasifik Satelit Nusantara”). Pasifik Satelit Nusantara juga memiliki transponder pada Mabuhay Philippines Satellite. Telkom saat ini mengoperasikan satelitnya sendiri (Telkom-1 dan Telkom-2) dan stasiun bumi, terutama untuk menyediakan hubungan transmisi backbone untuk jaringannya. Telkom juga menyewakan kapasitas transponder satelit dan menyediakan layanan stasiun bumi satelit uplinking dan downlinking kepada para pengguna domestik dan internasional. Satelit swasta lainnya yang menyediakan kebutuhan bagi perusahaan penyiaran dan berada dalam wilayah cakupan satelit Palapa adalah AsiaSat-4, AsiaSat-3S, Apstar-2R, Apstar-5, Apstar-6, Chinasat 10/Sinosat 5, Chinasat 6B, ThaiCom4, ThaiCom5, Measat-3, Measat-3a. Intelsat 7, Intelsat 8, Intelsat 10, dan Intelsat 12. APT Satellite yang mengoperasikan satelit-satelit Apstar, China Satellite Communication Co. Ltd yang mengoperasikan satelit-satelit Chinasat, ThaiCom Public Company Ltd yang mengoperasikan satelit-satelit ThaiCom, Measat Sdn. Bhd yang mengoperasikan satelit-satelit Measat dan Intelsat S.A., yang mengoperasikan Intelsat Sattelite, juga bersaing secara langsung dengan kami di dalam pasar regional Asia. Selain itu, dengan meningkatnya popularitas televisi Direct-To-Home atau DTH, bisnis satelit kami akan menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan diluncurkannya satelit-satelit regional yang baru dan berkemampuan tinggi. DTH adalah penerimaan program satelit dengan piringan satelit/dish tersendiri yang ditempatkan pada masing-masing rumah. Perusahaan penyiaran nasional berupaya memperoleh ijin DTH agar dapat menyediakan jasa penyiaran yang berskala nasional di Indonesia. Televisi DTH akan memungkinkan para perusahaan penyiaran untuk menyalurkan isi program mereka tanpa menggunakan dukungan jaringan telekomunikasi kami. Selain itu, karena popularitas DTH yang semakin bertambah, kami menghadapi kemungkinan hilangnya pelanggan karena DTH menggunakan platform satelit yang tidak kami sediakan.
Jasa Telekomunikasi Tetap
Jasa telekomunikasi tetap kami meliputi layanan sambungan langsung jarak jauh domestik dan internasional serta jasa FWA. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, kami mencatat pendapatan operasional sebesar Rp1.214,8 miliar (US$99,7 juta) dari jasa telekomunikasi tetap, yang merupakan 5,1% dari total pendapatan operasional konsolidasian kami. Kecuali yang berhubungan dengan pembayaran dari pelanggan seluler, nirkabel tetap dan pelanggan jaringan tetap kami, kami tidak menerima pembayaran langsung dari pengguna akhir jasa sambungan jarak jauh internasional.
Jasa Sambungan Langsung Jarak Jauh Internasional. Kami menyediakan berbagai jasa telekomunikasi suara internasional dan jasa telekomunikasi internasional baik switched maupun non-switched. Layanan switched memerlukan interkoneksi dengan PSTN atau fasilitas milik operator seluler lainnya; sedangkan layanan non-switched dapat dilakukan melalui fasilitas transmisi kami tanpa perlu interkoneksi.
Melalui layanan jasa sambungan internasional kami, kami menawarkan layanan SLI premium melalui kode akses “001” dan “008”. Layanan SLI premium kami dapat diakses dari seluruh operator di Indonesia. Kami juga menawarkan layanan telepon internasional yang dianggarkan dengan nama ”FlatCall 01016”, yang menawarkan tarif terjangkau dengan menargetkan pelanggan yang berorientasi waktu dan biaya untuk negara tujuan top tertentu, dan hanya tersedia bagi pelanggan kami. “FlatCall 01016” merupakan hal unik yang menjadi poin penjualan atas produk GSM yang membedakan kami dengan para pesaing kami. Pada tahun 2013, sekitar 20,5% dari sambungan keluar internasional jarak jauh (termasuk panggilan yang ditempatkan melalui “FlatCall 01016”) berasal dari propinsi Jawa Timur, diikuti 7,9% dari propinsi Jawa Barat, dan 33,1% berasal dari Jababodetabek. Sambungan keluar internasional jarak jauh kami disalurkan melalui dua sentral gerbang internasional kami. Dari gerbang ini, layanan sambungan langsung jarak jauh internasional akan ditransfer via kabel laut berdasarkan program routing yang telah ditetapkan, yang dikembangkan dengan berkolaborasi dengan para operator telekomunikasi asing. Operator asing yang menerima panggilan melalui sentral gerbang internasional bertanggung jawab untuk mengakhiri panggilan kepada penerima panggilan. Demikian pula, panggilan internasional jarak jauh yang diterima oleh sentral gerbang internasional kami dialihkan dari sentral gerbang internasional menuju tujuan mereka di dalam negeri melalui jaringan lokal Telkom, jaringan seluler, jaringan tetap lokal atau salah satu operator seluler lainnya dimana kami memiliki perjanjian interkoneksinya. Pada tahun 2010, kami mulai menawarkan layanan interkoneksi internasional kepada operator asing dimana kami mengarahkan lalu lintas panggilan yang berasal dan diputus melalui gerbang internasional kami.