• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Latar Belakang BMT Bina Insan Mandir

Al-Mudharabah adalah perjanjian kerja sama usaha antara dua pihak yaitu pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal (100%) sedangkan pihak kedua menjadi pengelola dengan menyerahkan tenaga/ keahliannya. Keuntungan dari pembiayaan ini dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak atau perjanjian. Sedangkan apabila mengalami kerugian akan

ditanggung oleh pihak pemilik modal selama kerugian tersebut bukan akibat kelalaian pengelola, tetapi apabila kerugian tersebut dikarenakan kelalaian pengelola, maka akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak pengelola.

Pembiayaan berdasarkan prinsip syari'ah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara BMT dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan modal atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Pembiayaan atau kredit merupakan aktivitas BMT dari sisi aktiva yaitu pinjaman yang diberikan untuk mendapatkan penghasilan. Pembiayaan merupakan alokasi dana yang dimiliki BMT untuk disalurkan kepada nasabah pembiayaan yang membutuhkan tambahan modal untuk meningkatkan usahanya, dan menjadi sumber pendapatan bagi pihak BMT dengan mendapatkan keuntungan atau bagi hasil dari usaha tersebut

Produk pembiayaan mudharabah merupakan produk pembiayaan yang

sangat ideal khususnya bagi usaha kecil menengah, disebabkan pembiayaan ini mudah didapatkan oleh pengusaha kecil menengah, dengan syarat-syarat pengajuan pembiayaan yang mudah, dan pengusaha sama sekali tidak dibebankan dengan bunga pinjaman yang tinggi pada saat mengangsur setoran modal pinjaman, karena dalam sistem syari'ah tidak mengenal adanya bunga bank tetapi bank atau BMT akan mendapatkan keuntungan dari bagi hasil dengan usaha yang dikelola nasabah yang mendapat pembiayaan mudharabah tersebut. Hal ini sesuai dengan yang telah disampaikan oleh Pak Mulyoto (manajer utama) pada wawancara tanggal 16 Desember 2009 :

Sebagai dampak dari krisis ekonomi global saat ini, banyak usaha kecil menengah yang mengalami gulung tikar dan kesulitan mendapatkan modal. Oleh karena itu, BMT Bina Insan Mandiri sebagai lembaga keuangan syari'ah berusaha memberikan jalan keluar yang terbaik bagi usaha kecil menengah terutama di Kecamatan Gondangrejo dengan memberikan pinjaman yang sesuai syari'ah dan bebas dari riba. Salah satunya adalah pembiayaan mudharabah, karena melalui pembiayaan ini kami dapat membantu para pengusaha kecil menengah untuk menjalankan usahanya

kembali, lagipula dari pembiayaan mudharabah ini menguntungkan bagi pihak nasabah maupun pihak kami sendiri (BMT Bina Insan Mandiri ). Pada prakteknya, BMT Bina Insan Mandiri (BIM) Gondangrejo dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah disesuaikan dengan kebutuhan nasabah terhadap penggunaan dana pembiayaan yang diajukan kepada BMT Bina Insan Mandiri. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ibu Murniyati (akuntan pusat), pada wawancara tanggal 18 Desember 2009 :

BMT Bina Insan Mandiri memiliki produk pembiayaan sangat beragam, maka ketika ada nasabah yang akan mengajukan permohonan pembiayaan kepada pihak BMT, kami menyesuaikan dengan keinginan nasabah tentang tujuan dari pembiayaan yang diajukan oleh nasabah tersebut. Pihak BMT hanya memberikan informasi mengenai jenis-jenis pembiayaan dan memberikan arahan, jenis pembiayaan yang cocok dengan kebutuhan nasabah.

Sebagai contoh, jika seorang nasabah datang ke BMT Bina Insan Mandiri untuk mengajukan permohonan untuk mendapatkan pembiayaan, maka pihak BMT Bina Insan Mandiri akan menanyakan terlebih dahulu tujuan dari penggunaan dana pembiayaan tersebut. Misalkan dana pembiayaan tersebut digunakan untuk tambahan modal kerja, maka pihak BMT Bina Insan Mandiri menyarankan pembiayaan yang paling sesuai adalah pembiayaan mudharabah atau musyarakah, tetapi apabila nasabah menginginkan dana pembiayaan tersebut untuk keperluan pembelian peralatan kerja, maka pihak BMT Bina Insan Mandiri

menyarankan untuk mengajukan pembiayaan dengan akad murabahah, akan

berbeda apabila tujuan nasabah mengajukan pembiayaan untuk keperluan pendidikan anak, maka pihak BMT Bina Insan Mandiri menganjurkan untuk pembiayaan dengan akad ijarah. Hal tersebut juga ditegaskan oleh Pak Sudino (manajer cabang) pada wawancara tanggal 17 Desember 2009 :

Jenis kredit atau pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, pihak BMT Bina Insan Mandiri akan mengarahkan jenis pembiayaan yang sesuai dengan tujuan nasabah. Misalkan, toko ABC menginginkan untuk tambahan modal tokonya, maka pihak BMT Bina Insan Mandiri akan mengarahkan pembiayaan yang sesuai yaitu dengan pembiayaan mudharabah. Tetapi

apabila nasabah menginginkan pembiayaan untuk pembelian mesin baru, maka pihak BMT Bina Insan Mandiri mengarahkan jenis pembiayaan yang sesuai yaitu dengan pembiayaan murabahah, dan apabila tujuan nasabah mengajukan pembiayaan untuk pendidikan anak, pihak BMT Bina Insan Mandiri menyarankan untuk pembiayaan ijarah.

Selama ini untuk menjadi nasabah BMT Bina Insan Mandiri (BIM) tidak sulit, dikarenakan pihak BMT Bina Insan Mandiri tidak membedakan antara muslim dan non muslim. Hal tersebut sesuai yang telah disampaikan oleh Pak Mulyoto (manajer pusat) pada wawancara tanggal 10 Desember 2009 bahwa : “Tidak semua nasabah BMT Bina Insan Mandiri beragama Islam, namun mayoritas nasabah beragama Islam, ada juga yang non muslim, tetapi hanya sebagai nasabah simpanan, untuk nasabah pembiayaan diutamakan yang muslim, karena menyangkut kehalalan usahanya nanti.”

BMT Bina Insan Mandiri (BIM) dalam upaya memperkenalkan dan menyalurkan produk pembiayaan, salah satunya melalui promosi kepada masyarakat. Tujuan dari promosi tersebut agar supaya masyarakat mengetahui produk-produk simpanan maupun pembiayaan di BMT Bina Insan Mandiri sehingga mereka mempunyai kemauan untuk menyimpan dana maupun meminjam dana di BMT Bina Insan Mandiri. Hal ini sesuai dengan yang telah disampaikan Pak Suryatmo (marketing landing) pada wawancara tanggal 18 Desember 2009 :

Pihak BMT Bina Insan Mandiri dalam rangka memperkenalkan produk- produk usahanya supaya masyarakat mengetahui keberadaan kami dan bagaimana produk-produk kami, salah satunya adalah dengan promosi, misalnya di forum pengajian masjid-masjid, pertemuan warga(RT), membuat spanduk-spanduk dijalan raya, membuat MMT untuk kios-kios yang menjadi nasabah kami, dan juga menjadi sponsor berbagai even seperti acara milad, tabligh akbar dan sebagainya.

Alasan pihak BMT Bina Insan Mandiri (BIM) lebih mengutamakan pembiayaan bagi usaha kecil, dikarenakan sesuai dengan misi BMT Bina Insan Mandiri yaitu sebagai lembaga keuangan mikro syari'ah yang membantu dan mendorong kemaslahatan usaha kecil menengah dengan memberikan pembiayaan

sesuai prinsip-prinsip syari'ah yang bebas riba, dan melihat sebagian besar masyarakat bergerak di bidang ekonomi kecil menengah yang memiliki modal terbatas tetapi memiliki potensi untuk berkembang maju, apabila usaha-usaha kecil tersebut mengalami gulung tikar maka akan semakin

menambah jumlah angka pengangguran serta kemiskinan ditengah-tengah masyarakat di Kecamatan Gondangrejo khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu, dengan adanya pembiayaan mudharabah dari BMT Bina Insan Mandiri, diharapkan dapat membantu permodalan bagi usaha kecil menengah, membuka lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran di wilayah Kecamatan Gondangrejo dan ikut berperan serta dalam pembangunan ekonomi bangsa Indonesia yang saat ini sedang bangkit kembali setelah mengalami krisis ekonomi berkepanjangan, sehingga terwujud perekonomian bangsa yang stabil demi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia.

2. Prosedur Pelaksanaan Pemberian Pembiayaan Mudharabah kepada Nasabah

Dokumen terkait