2.5 Burung dan Pengelolaan Habitatnya
4.1.1 Latar Belakang dan Sejarah
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu objek wisata yang memiliki misi dalam memperkenalkan Indonesia secara utuh, yaitu mencakup berbagai aspek baik seni, budaya, penduduk, sosial, ekonomi, maupun kekayaan sumber daya hayati khususnya flora dan fauna yang ragamnya sangat melimpah. Kehadiran Taman Burung TMII sebagai bagian intergral dari TMII yang menyajikan keanekaragaman sumber daya hayati, terutama satwa burung, sangat relevan dengan misi utama TMII untuk memperkenalkan Indonesia secara lebih utuh. Banyaknya orang Indonesia yang belum mengetahui secara jelas mengenai kekayaan jenis-jenis burung yang menghuni kawasan Nusantara menyebabkan populasi burung Indonesia kian hari kian mendapat tekanan yang semakin berat baik karena kegiatan perburuan maupun penyusutan habitat akibat kerusakan lingkungan alaminya. Hal tersebutlah yang mendasari pemikiran dalam penggagasan terciptanya taman satwa khusus burung ini.
Pada awalnya Taman Burung TMII yang merupakan gagasan besar dari Almarhumah Ibu Siti Hartinah Soeharto hanya memiliki satu kubah yang diresmikan pada tanggal 19 Agustus 1976 oleh mantan Presiden Republik Indonesia, Almarhum Bapak Soeharto. Beberapa tahun kemudian dilakukan pengembangan area Taman Burung TMII baik perluasan lahan maupun konsepsinya. Hasil pengembangan yang telah meningkatkan luasan kawasannya dari sekitar 6.000 m2 menjadi 6 ha dan menambah jumlah kubah dari hanya satu menjadi sembilan kubah diresmikan pada tanggal 27 April 1987. Selanjutnya, lokasi Taman Burung TMII lama diresmikan sebagai Taman Konservasi Nusantara pada tahun 2010 sebagai bagian dari Taman Burung TMII yang juga menampilkan koleksi berbagai jenis burung dari Indonesia.
Selama beberapa puluh tahun berdiri, Taman Burung TMII yang telah banyak melalui masa-masa kejayaan juga tidak lepas dari masa-masa sulit yang dampaknya masih dapat dirasakan hingga saat ini. Isu merebaknya flu burung pada tahun 2008 telah menjadi perjalanan paling berat bagi Taman Burung TMII.
Hal ini telah menyebabkan terjadinya penurunan pengunjung yang sangat drastis walaupun burung-burung yang dipelihara di taman satwa burung ini terbukti tidak terinfeksi virus tersebut. Akibatnya, Taman Burung TMII mengalami kesulitan dana sehingga kondisinya sempat jatuh dengan berkurangnya tenaga kerja, tidak terawatnya beberapa fasilitas, kondisi taman yang menurun, dan juga berkurangnya jumlah koleksi burung yang ada. Atas dasar berbagai pertimbangan serta kondisi yang dialaminya tersebut, Taman Burung TMII yang tadinya berdiri sendiri kemudian memutuskan untuk ikut bergabung dan berada di bawah pengelolaan TMII, yaitu Yayasan Harapan Kita. Setelah penggabungan, TMII menugaskan Taman Burung TMII untuk ikut mengelola Taman Ayam Hias Nusantara TMII yang memiliki sejarah hampir sama dengan Taman Burung TMII, yaitu dalam membantu kegiatan administrasi seperti penyusunan anggaran biaya dan pengajuan kebutuhan pemeliharaan. Kini Taman Burung TMII sedang membangun kembali untuk menjadi wahana wisata dan rekreasi yang menarik bagi pengunjung serta tetap hadir sebagai wahana pelestarian berbagai jenis burung di Indonesia sebagaimana Keputusan Menteri No. 172/Kpts-II/2001 jo. Sk.229/Menhut-II/2010 mengenai pemberian izin Lembaga Konservasi untuk Taman Satwa Khusus kepada TMII.
Taman Burung TMII sebagai wahana konservasi ex-situ dan wahana rekreasi memiliki tugas serta fungsi pokok yang cukup kompleks untuk mewujudkan konsep taman satwa khusus modern, yaitu sebagai berikut:
a. sebagai sarana wisata, dengan misi khusus mengenalkan keanekaragaman burung kepada masyarakat Indonesia dan wisatawan mancanegara;
b. sebagai wahana pelestarian, khususnya pelestarian ex-situ berbagai jenis burung, terutama jenis-jenis asli Indonesia melalui program pengelolaan koleksi dan penangkaran serta pengembangan koleksi tumbuhan;
c. sebagai sarana penelitian, baik yang menyangkut kegiatan penelitian di laboratorium maupun kegiatan pengamatan di lapangan (kubah-kubah) yang dilakukan oleh staf Taman Burung atau oleh peneliti dari luar;
d. sebagai sarana pendidikan, baik yang menyangkut pendidikan biologi dasar mengenai satwa burung atau tumbuhannya maupun pemahaman mengenai lingkungan dan ekosistemnya (Prana et al., 1997).
4.1.2 Lokasi dan Aksesibilitas
Taman Burung TMII berlokasi di dalam kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di bawah daerah administrasi 4 kelurahan dan 3 kecamatan, yaitu Kelurahan Bambu Apus dan Ceger di Kecamatan Cipayung, Kelurahan Kampung Dukuh di Kecamatan Kramat Jati, dan Kelurahan Pinang Ranti di Kecamatan Kampung Makasar, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta. Secara geografis, Taman Burung TMII terletak di antara 6° - 7° LS dan 10° - 108° BT. Letak Taman Burung TMII berada di area paling timur TMII, yaitu berbatasan dengan Pintu 4 TMII (kompleks padepokan TMII), sebelah utara berbatasan dengan pemukiman penduduk kelurahan Lubang Buaya, sebelah barat berbatasan dengan rumah anjungan Sulawesi Tengah, dan sebelah selatan berbatasan dengan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Lokasi TMII berada kurang lebih 25 km dari Tugu Monas atau pusat Kota Jakarta, 5 km dari Lapangan Terbang Halim Perdana Kusuma, dan 200 meter dari Tol Jagorawi. Bagi pengunjung dari arah Jakarta ataupun daerah lainnya yang menggunakan kendaraan umum, cukup banyak angkutan umum yang dapat digunakan untuk sampai ke kawasan TMII dari beberapa terminal di Jakarta. Terminal terdekat dari TMII adalah Kampung Rambutan dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Akses terdekat ke Taman Burung TMII adalah melalui Pintu 4 TMII, sedangkan akses dari Pintu 1, 2 dan 3 TMII cukup jauh, yaitu sekitar 2 km (Gambar 6). Walaupun jaraknya cukup jauh dari pintu utama, aksesnya cukup mudah karena hanya dengan mengikuti jalur utama TMII yang memiliki sistem satu arah akan ditemui lokasi Taman Burung TMII.
Untuk menunjukkan keberadaan Taman Burung TMII, pengelola membuat berbagai ornamen di luar areanya. Ornamen-ornamen tersebut berupa patung (Gambar 7a), ukiran burung, papan-papan berbentuk dan bergambar burung (Gambar 7b), serta signage untuk Taman Konservasi Nusantara (TKN) (Gambar 7c) dan Taman Burung (TB) TMII (Gambar 7d) untuk menunjukkan kepada pengunjung bahwa mereka berada di kawasan Taman Burung TMII.
(a) Patung (b) Ornamen papan
(c) Signage TKN (d) Signage TB
Gambar 7. Ornamen Taman Burung TMII