• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Lingkup Reinventing Government

TINJAUAN PUSTAKA

7. Paradigma sebagai observational framework (kerangka observasi), kosa kata yang berasosiasi dengan seperangkat

2.3 Ruang Lingkup Reinventing Government

Reinventing Government terdiri dari dua unsur kata, yaitu ‘reinventing’ dan ‘government’, Reinventing Government sendiri merupakan frasa dalam bahasa Inggris yang apabila diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi “Mewirausahakan Birokrasi”. Maka untuk bisa memahami reinventing government, selain memahami konsepsi ‘Reinvent’ dan ‘Government’, perlu juga memahami mengenai konsepsi ‘Mewirausahakan’ dan konsep ‘Birokrasi’

2.3.1 Konsepsi Reinventing

Reinventing merupakan kata dalam bahasa Inggris, yang menurut Oxford Dictionaries, reinvent memiliki arti ‘Change (something) so much that it appears to be entirely new’, artinya ‘Merubah (Sesuatu) dalam arti banyak sehingga merupakan sesuatu yang benar-benar baru’. Dari pemahaman etimologis di atas, maka dapat dipahami bahwa inti dari Reinventing secara arti kata adalah ‘Perubahan yang baru’.

Dengan memahami perkembangan paradigma administrasi negara pada bagian sebelumnya, dimana dijelaskan bahwa pada paradigma baru ‘Administrasi Publik’ muncul suatu konsep mengenai pemerintahan atau birokrasi yang benar-

benar baru. Dalam Old Public Administration, pemerintahan atau birokrasi dijalankan dengan hanya berorientasi pada aturan undang-undang yang kaku. Sedangkan dalam konsep baru administrasi publik, atau NPM, dimana salah satu pemikirannya adalah Reinventing Government, pemerintah atau birokrasi hadir dengan orientasi utama untuk memberikan kepuasan masyarakat, atau masyarakat sebagai pelanggan.

2.3.2 Konsepsi Mewirausahakan

Secara etimologis, wirausaha berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat dipahami bahwa wira berarti “pejuang”, atau “keberanian”. Sementara usaha dapat dipahami sebagai “kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu”. Maka dari pemahaman ini, dapat dipahami bahwa wirausaha adalah suatu rangkaian kegiatan dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki secara gagah berani untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sejalan dengan pemahaman ini, Hendro dalam bukunya Dasar-dasar Kewirausahaan: Panduan Bagi Mahasiswa untuk Mengenal, memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis, menjelaskan bahwa:

Wirausaha melakukan sebuah proses yang disebut creative destruction untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Untuk itu keterampilan wirausaha (entrepreneurial skill) berintikan kreativitas. Oleh sebab itu bisa dikatakan bahwa The core of enterpreneural skill is creativity. (2011: 29)

Maka dapat dipahami bahwa wirausaha tidak hanya berkaitan dengan bisnis saja, tapi juga menyangkut suatu usaha maksimal untuk menghasilkan sesuatu nilai yang lebih tinggi melalui suatu upaya-upaya yang kreativ dan inovatif.

2.3.3 Konsepsi Government

Pemahaman mengenai Government atau pemerintah, secara etimologis dijelaskan oleh Dr. Djokosantoso Moeljono dalam bukunya Lead!: Galang Gagas Tantangan SDM, Kepemimpinan, dan Perilaku Organisasi, bahwa:

Pemerintah adalah sebuah nama dalam Bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Eropa, yaitu bestuur dalam Bahasa Belanda yang berarti pengurus, dengan aktornya disebut besturder yang dapat berarti pengemudi, dan aparatnya disebut bestursamblenaar yang berarti pamong praja. Pemerintah dalam bahasa Indonesia juga berasal dari bahasa Inggris government yang menurut kamus Oxford berarti the system by which a state or community is governed, atau menurut thefreedictionary.com sebagai the act or process of governing, especially the control and administration of public policy in a political unit. Jadi, kata dasarnya adalah “govern” yang berasal dari bahasa Latin guberno, yang artinya mengemudikan, memimpin, membimbing, mengatur, mengurus, mengendalikan dan seterusnya.(2006: 103)

Dari penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa Pemerintah atau Government, adalah suatu kesatuan atau sistem yang memiliki fungsi umum untuk mengemudikan, memimpin, membimbing, mengatur, mengurus, mengendalikan dan lain sebagainya yang berkaitan dengan urusan-urusan publik untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.3.4 Pemahaman Mengenai Birokrasi

Birokrasi secara tata bahasa berasal dari kata ‘bureau’ yang artinya meja, dan ‘kratein’ yang artinya pemerintahan. Maka dapat diartikan secara etimologis bahwa birokrasi artinya ‘pemerintahan yang dijalankan melalui meja-meja’. Sementara itu, Oxford Dictionaries mengartikan birokrasi sebagai ‘A system of government in which most of the important decisions are taken by state officials rather than by elected representatives.’, artinya ‘Suatu sistem dalam pemerintahan

dimana keputusan-keputusan penting diambil oleh profesional kantor dibandingkan oleh representasi pemilihan (politik)’, dari pengertian ini dapat dipahami bahwa birokrasi adalah suatu susunan pemerintahan yang dijalankan oleh profesional dan seharusnya bebas dari representasi politik. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Birokrasi diartikan sebagai ‘sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan; cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban, serta menurut tata aturan (adat dsb) yang banyak liku-likunya dsb’. Dari pemahaman di atas, dapat dipahami bahwa makna birokrasi dalam bahasa Indonesia mengalami pergeseran menjadi sesuatu yang cenderung ‘berbelit-belit’.

Selanjutnya, para ahli dalam buku karya Harbani Pasolong yaitu Teori Administrasi Publik menjabarkan pengertian-pengertian mengenai birokrasi. Para ahli tersebut antara lain:

Weber menyebut definisi birokrasi adalah sebagai suatu daftar atau sejumlah daftar ciri-ciri yang sifat pentingnya yang relatif secara hubungannya satu sama lain telah banyak menimbulkan perdebatan. Paling mencolok di antara ciri-ciri ini ialah bidang- bidang kompetensi yang jelas batasnya, pelaksanaan tugas-tugas resmi secara terus menerus. Suatu hirarki pengendalian yang teratur dimana kemungkinan untuk naik pangkat memungkinkan dibuatnya suatu karier; pengangkatan dan kenaikan pangkat berdasarkan kriteria kemampuan (termasuk ijazah-ijazah pendidikan, ujian khusus dan prestasi dalam pekerjaan), pembuatan keputusan yang didasarkan atas catatan-catatan tertulis, gaji tetap, pemisahan jabatan dari hak milik pribadi pejabat, dan suatu gaya pengambilan keputusan yang terdiri atas, penerapan aturan-aturan umum pada kasus-kasus individual.

Blau, birokrasi adalah organisasi yang ditujukan untuk memaksimumkan efisiensi dalam administrasi.

Setiyono, mengatakan bahwa birokrasi adalah merupakan sebuah ruang mesin negara. Di dalam berisi orang-orang (pejabat) yang

digaji dan dipekerjakan oleh negara untuk memberikan nasehat dan melaksanakan kebijakan politik negara.

J.B Kristiadi, mengatakan bahwa birokrasi adalah merupakan