• Tidak ada hasil yang ditemukan

M utu Pendidik M estinya Tak

Dalam dokumen Buku Guruku Menggapai Bintang (Halaman 101-107)

M engecewakan

H

ar i ini, Sabtu 24 Oktober 2009, saya membel i koran Kom pas sam bi l m enu nggu d i j em p ut p ani t i a pelat ihan PTK di Tol Jat ibening. Ket ika membaca kolom opini halaman 6 ada sebuah judul yang menar ik. Judulnya, “Mutu pendidik yang Mengecewakan”. Ar t ikel itu ditul is Al i Khomsan, Gur u Besar Fakultas Ekologi Manusia I PB yang dapat Anda baca secar a lengk ap d i ht t p:/ /

cet ak.kompas.com.

Dalam tul i sannya bel i au menul iskan ki ner ja gur u tampak meningkat saat mengur us ser t ifikasi gur u. Namun, setelah itu, mer eka kembali ber tugas seper t i semula, tak ada per baikan per for man. Kar ena itu, gur u yang baik, yang telah m aupun belum m endapat k an ser t i fi kasi , per lu t er us mendapat kan pelat i han, akt i f mengi kut i semi nar atau lokar ya untuk mendapat kan w aw asan tambahan guna memper bai ki ki ner janya di sekolah.Di halaman lai n, di kolom Humanior a ditul iskan banyak gur u tak pantas jadi gur u. Anda bisa mel ihatnya di http:/ / cet ak.kompas.com.

Ter us ter ang, setelah membaca kedua tul isan di atas, sebagai seor ang gur u, saya ter pacu untuk menjadi gur u

yang t idak mengecew akan civitas akademika. Mengecew a- kan peser ta didik, or ang tua dan sekolah. Oleh kar ena itu, saya har us selalu meng-upgr ade kemampuan yang saya mil iki agar dapat dikatakan sebagai gur u pr ofesional. Gur u yang mampu melayani peser ta didiknya dengan baik. Mutu pendidik har us menjadi t idak mengecew akan.

Agar mutu pendidik tidak mengecewakan, maka gur u yang ber sangkutan har us bisa menel it i, menul i s sendir i r encana pr ogr am pembelajarannya dan menyiapkan segala per angkat pembelajaran. Sebab biar bagaimanapun, sistem penilailan kiner ja gur u sampai saat ini masih menggunakan sistem por tofol io, di mana gur u dituntut mengumpulkan ber k as p or t of ol i o sebanyak-banyak nya. Mem enu h i per sayar atan j umlah poi nt 850 poi nt agar bi sa lulus ser t ifikasi gur u dalam jabatan.

Mem ang sungguh menyed i hk an, apa yang t elah d i can angk an p em er i ntah agar gu r u sej ah t er a dan ber mar tabat melalui ser t ifikasi gur u, belum ber jalan lancar. Apalagi bila kita mel ihat pr osesnya yang masih ambur adul dan menuai kr it ik. Tidak jelas dana itu sebenar nya ada di m ana, di Pemer i ntah Pusat ataukah d i daer ah, sebab pencair annya ter kesan di per lambat . Mungki n bi sa juga ditabungkan agar bunganya bisa masuk ke kantong pejabat . Saya t idak tahu, tapi Allah Maha Tahu.

Ket ika saya tanya langsung kepada kedua belah pihak, yang dar i pusat mengatakan bahw a dana itu sudah tur un ke daer ah, sedangkan dar i daer ah mengatakan dana dar i pusat belum cai r. Mana yang benar ? Saya t i dak tahu. Mungkin ter jadi mismanajemen, mungkin juga adminis-

dan juga banyak teman gur u yang mengalaminya. Ber kas por tofol io saya hilang!

Saya sen d i r i m en galam i , bagai m an a su l i tnya menemukan ber kas por t ofol io saya yang hilang itu, dan entah ke mana kesel ipnya. Saya sudah menyusur mulai dar i Dinas Pendi dikan set empat sampai Dir ektor at Jender al Peni n gk atan Mu tu Pend i d i k dan Ten aga Pend i d i k an (PMPTK) t ingakat pusat di Depdiknas Senayan. Untunglah saya masi h bi sa d i i kutser tak an dalam PLPG, dan pada akhir nya saya mendapat kan ser t i fikat pendi dik sebagai gur u pr ofesional di bidang TIK SMP.

Ser t i fi k asi gur u m em ang sungguh m elelah k an. Sangatlah wajar apabila pada saat penilaian ser t ifikasi gur u, banyak kiner ja gur u yang naik dan ter kesan meningkat. Hal i ni ber kai tan dengan jumah poi nt yang har us mer eka penuhi. Bila tak mencapai itu maka mer eka dinyatakan tak lulus ser t ifikasi gur u. Jadilah par a gur u, seor ang pembur u dan bukan pendi di k. Mer eka tanpa sadar t elah menjadi pembur u ser t ifikat, mengikut i seminar dan w or kshop ini dan itu; agar bisa lulus ser t ifikasi gur u.

Pr oses ser t i f i k asi gu r u m em an g tak sem udah ser t ifikasi dosen. Gur u benar -benar diminta menyer ahkan ar sip por tofolionya dar i apa yang telah dilakukannya selama ini sebagai gur u. Sebagai gur u yang ingin lulus ser t ifikasi t entu saya i ngi n lulus m ur ni . T i dak mengur angi atau menambah jam mengajar yang diminta agar sampai 24 jam sesuai dengan ketentuan dar i pemer intah. Oleh kar ena itu

saya melengkapinya dengan tambahan kar ya tul is saya yang telah beber apa kal i masuk final di t ingkat nasional.

Namun apa mau di kata, untung tak dapat dir ai h malang tak dapat ditolak; saya di telepon oleh panit ia dar i Pemda Jakt im agar seger a mengir imkan ber kas kembal i dan mengikut i PLPG di FT UNJ. Aw alnya saya ber sedih hat i kar ena tak lulus m ur ni dalam ser t i fi kasi gur u, namun m en dengar t em an saya yan g p er nah m en j ad i gu r u ber prestasi tingkat nasional juga har us ikut PLPG, membuat saya kembal i ber semangat . Bat in saya mengatakan, gur u yang sudah salaman sama pak SBY saja dinyatakan t idak lulus dan har us mengikut i PLPG. Apalagi saya, yang belum ber salaman sama pak SBY, hehehehe.

Ter nyata, set elah m en gi k u t i PLPG, saya j u str u ber syukur kepada Allah, kar ena banyak ilmu yang saya dap at, banyak t em an bar u yang saya ken al, dan ada tambahan uang saku dar i panit ia. Di dalam PLPG itu kami di ber i kan pelat i han bagaimana mengelola pembelajar an yang baik, memanfaatkan media pembelajar an, membuat RPP yang benar dan t i dak sekadar copy and paste ser ta dibimbing bagaimana melaksanakan PTK ser ta lesson study. Ter us ter ang saya sangat ber syukur sekal i mendapatkan pelat ihan ini. Sebab membuat saya semaki n r efr esh dan tah u kelem ah an saya dalam m enyam p ai k an m at er i pelajar an. Pada pelat ihan PLPG ini kita diber ikan masukan t entang gaya mengajar ki ta oleh par a asesor yang bai k hat inya. Ada juga dar i mer eka yang dulunya adalah dosen saya sew aktu S1.

yang lulus ser t ifikasi dikumpulkan dan diber ikan tambahan pengetahuan t entang i lm u pem belaj ar an yang saat i ni ber k em ban g p esat . Tap i agak nya, r en can a i n i su l i t dilakukan kar ena mi nimnya anggar an pemer itah. Untuk ser t ifikasi gur u saja, pemer intah masih mengalokasi kan dana yang tak sed i k i t, apalagi har us m engum pul k an kembal i mer eka yang lulus ser t ifikasi gur u.

Oleh k ar en anya agar m u tu p end i d i k t i dak mengecew ak an, maka har us ada kesadar an dar i par a penddik, baik gur u maupun dosen untuk senantiasa belajar sepanjang hayat . Memper baiki kual itas pembelajar annya melalui penel it ian t indakan kelas (PTK) dan melapor kannya dalam bentuk lapor an kar ya tul is ilmiah (KTI). Bukankah banyak gur u yang belum mampu membuat KTI?

Bila budaya atau tr adisi menel it i dan menul is KTI telah menjadi budaya sekolah dan selalu dilaksanakan oleh par a gur u , m ak a m u tu p en d i d i k k i ta tak ak an p er n ah m engecew ak an . Sebab m er ek a selalu m elak uk an instr opeksi dengan menyusun PTK yang benar, di mana m er ek a dapat m em i sah k an an tar a t i ndak an dengan penel i t i an. Di dalam PTK i tulah par a gur u menemukan potensi unik sisw a dan mengembangkan kar akter peser ta didik agar menjadi or ang yang ber budi luhur dan ber takwa. Bukan or ang pintar yang l ici k, tetapi or ang pi ntar yang bijaksana, mampu mer endahkan dir inya seper t i ilmu padi, “kian ber isi kian mer unduk”.

Akhi r nya, gur u-gur u di sekolah kita har us pantas m enj ad i gu r u dan t i dak m engecew ak an st akeh older .

Menjalankan pr ofesinya dengan penuh tanggungjaw ab dan sanggup menjadi agen pembelajar an. Gur u har us menjadi or ang pintar yang ber untung, bukan or ang bodoh yang ber untung seper t i apa yang ditul is Gede Pr ama di http:/ /

cet ak.kompas.com. “ Mar i ki ta t er us beker ja, belajar, dan ber doa agar kita menjadi or ang yang bijaksana dan t idak mengecew akan or ang lain”.

Berbagi I lmu PTK di

Dalam dokumen Buku Guruku Menggapai Bintang (Halaman 101-107)