• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Siswa

Dalam dokumen Buku Guruku Menggapai Bintang (Halaman 95-101)

S

eor ang gur u d i tu ntut m en gu asai k em am pu an m em ber i k an peni lai an pada peser ta d i d i knya. Kemampuan i ni adalah kemam puan t er pent i ng dalam evaluasi pembelajar an. Dar i penilaian itulah seor ang gur u dapat mengetahui kemampuan yang telah dikuasai oleh par a peser ta didiknya. Mengetahui kompetensi dasar (KD) apa saja yang telah dikuasai oleh peser ta didik dan seger a mengambil t indakan per baikan ket ika nilai peser ta didiknya lemah atau kur ang sesuai dengan har apan.

Dar i penilaian yang dilakukan oleh gur u itulah, gur u melakukan per enungan dir i dar i apa yang telah dilakukan. Pr of. Dr. H. Ar ief Rachman per nah mengatakan kepada kami, par a gur u di Labschool, ada 4 kesadaran yang pent ing bagi seor ang gur u atau pendi d i k dalam m em ber i kan penilaian. Keempat kesadar an itu adalah:

1. Sense Of Goal (tujuan)

2. Sense Of Regulation (keter atur an) 3. Sense Of Achievement (ber pr estasi) 4. Sense Of Har mony (keselar asan)

Ber angkat dar i keempat kesadar an itulah sehar usnya seor ang gur u melakukan penilaian. Pendidik har us sudah tahu tujuan penilaian itu adalah mengukur kemampuan atau k om p et en si si sw a set elah d i lak san ak an p r oses pem belajar an. Set elah gur u melakukan peni lai an akan t er l i hat nant i kem am puan set i ap si sw a set elah gur u melaksanakan t est atau uji an dan kemudian melakukan peni lai an. Ket i k a gur u t elah m em aham i benar tuj uan pembuatan soal yang sesuai dengan indikator dalam standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang har us dikuasai oleh sisw a, maka gur u yang ber sangkutan akan dengan mudah membuat soal-soal test yang akan diujikan. Dar i si tulah gur u melakukan bobot penilai an yang telah ditentukan lebih dahulu dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajar an (RPP) . Bila semua i tu telah di r encanakan dengan baik, maka tujuan pembelajar an akan ter capai. Hal i ni t er l i hat dar i pr estasi si sw a yang menggembi r akan. Dalam melakukan penilaian, gur u har us menyadar i adanya

sense of regulation (keteratur an). Gur u har us membuat soal yang penuh dengan keter atur an dan sesuai dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat sebelumnya. Ket ika keteratur an telah menjadi kesadar an gur u bahw a soal dibuat dalam r angka mengetahui kemampuan sisw a, maka har us sesuai dengan atur an sekolah.

Apakah di buat dalam bentuk multi ple choice atau ber bentuk essay. Semua itu ber gantung dar i kesepakatan di antar a sesama dew an gur u dalam menentukan bentuk soal dan sistem penilaian. Tetapi, penilaian yang dilakukan gur u har us mampu membuat set iap sisw a ber pr estasi dan

n an t i nya, si sw a m ana yan g u nggul d i bi dan g M I PA (matemat i ka dan Ilmu Pengetahuan alam), olahr aga, ar t ( seni ) , dan lain sebagai nya. Di si nilah per an gur u yang memiliki sense of achiement . Ket ika ter l ihat ada sisw a yang mengalami masalah dalam pembelajar annya, maka gur u per lu melakukan Achievement Motivation Tr aining (AMT) untuk member ikan mot ivasi dan semangat kepada sisw a bahw a mer eka sebenar nya bisa. Hanyalah faktor kemalasan yang membuat sisw a yang ber sangkutan mendapatkan nilai r endah.

Dalam blog Akhmad Sudr ajat yang mer upakan teman sej aw at p enu l i s, d i sebut k an bahw a banyak or an g m en cam p u r adu k k an pen ger t i an antar a evalu asi , p en gu ku r an ( m easu r em ent ) , t es, dan p eni lai an (assessment); padahal keempatnya memi l iki penger t ian yang ber beda.

Evaluasi adalah kegiatan ident ifikasi untuk mel ihat apakah suatu pr ogr am yang t elah di r encanakan t elah ter capai atau belum, ber har ga atau t idak, dan dapat pula untuk mel ihat t ingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi ber hubungan dengan keputusan nilai ( value judgement ) . Stuf f lebeam ( Abi n Syam su dd i n M ak m u n, 1 99 6 ) mengem ukakan bahw a, “educati onal evaluati on i s t he

pr ocess of deli neati ng, obt ai ni ng,and pr ovi di ng useful, i n f or m at i on f or j u dgi n g deci si on al t er nat i ve”. Dar i pandangan Stufflebeam, ki ta dapat mel i hat esensi dar i evaluasi yakni member ikan infor masi bagi kepent ingan pengambilan keputusan. Di bidang pendidikan, kita dapat

m elakuk an evaluasi t er hadap kur i kulum bar u, suatu kebijakan pendidikan, sumber belajar ter tentu, atau etos ker ja gur u.

Pengu k ur an ( m easu r em en t ) adalah p r oses pem ber i an angk a atau usaha m em per oleh desk r i psi numer ik dar i suatu t ingkatan di mana seorang peser ta didik telah mencapai kar akter ist ik ter tentu. Sedangkan penilaian ( assessm en t ) adalah p ener ap an ber bagai car a dan penggunaan ber agam alat peni lai an untuk memper oleh infor masi tentang sejauh mana hasil belajar peser ta didik atau ket er capai an kompet ensi (r angkai an kemampuan) peser ta di di k. Peni lai an menjaw ab per tanyaan t entang sebaik apa hasil atau pr estasi belajar seor ang peser ta didik. Hasil penilaian dapat ber upa ni lai kual i tat if (per nyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuant itatif (ber upa angka). Pengukur an ber hubungan dengan pr oses pencar ian atau penentuan nilai kuant itat if ter sebut . Tes adalah car a peni lai an yang d i r ancang oleh gur u, dan di laksanakan kepada peser ta didik pada w aktu dan tempat ter tentu ser ta dalam kondisi yang memenuhi syar at-syar at ter tentu yang jelas. Secar a khusus, dalam konteks pembelajar an di kelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belaj ar peser ta di d i k, m end i agnosa kesul i tan belaj ar, m em ber i k an um pan bal i k / p er bai k an pr oses belaj ar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas.

Melalui peni lai an dapat di per oleh i nfor masi yang ak ur at t en tan g p enyelenggar aan pem belaj ar an dan keber hasi lan belajar peser ta d i d i k, gur u, ser ta pr oses pembelajar an itu sendir i. Ber dasar kan infor masi itu, dapat

d i d i k dan up aya bi m bi n gan yan g d i p er lu k an ser ta keber adaan kur ikukulum itu sendir i.

Dar i definisi di atas sangat jelaslah penger t i an dar i evaluasi , pengukur an, t es dan peni lai an ( Assessment ) . Nam u n dem i k i an, p ast i lah t er j ad i per bedaan dalam mengur aikan defeni si di atas. Semua itu ber pulang dar i sudut mana kita melihatnya. Oleh karena itu penilaian sisw a har us m em en uhi sense of har m ony d i m an a t er j ad i keselar asan, keser asi an, dan kesei mbangan. Ket i ka i tu ter jadi dalam standar penilaian kita di sekolah, maka sisw a akan mer asakan keadi lan dar i ni lai yang di ber ikan oleh gur u.

Gur u dan sisw a mer asakan bahw a sistem penilaian yang diber ikan sama-sama menguntungkan kedua belah pi hak. Di m ana gur u bi sa mel i hat kemampuan set i ap p eser ta d i d i k , dan p eser ta d i d i k p un m er asak an kemampuan apa yang telah dikuasai. Akhir nya, penilaian si sw a yan g d i lak u k an oleh gur u dalam m engetah u i k em am pu an ak adem i k dan n on ak adem i k h ar u slah mengacu pada kesadar an yang ber tujuan, keter atur an, ber pr estasi, dan menjadi alunan har moni; yang selar as, ser asi, dan seimbang. Gur u har us bisa menentukan model peni lai an apa yang har us d i putuskan. Selamat m eni lai sisw a!.

M utu Pendidik

Dalam dokumen Buku Guruku Menggapai Bintang (Halaman 95-101)