• Tidak ada hasil yang ditemukan

Macam-macam Motivasi Belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Motivasi Belajar

I. Pengertian Motivasi Belajar

2. Macam-macam Motivasi Belajar

Adapun motivasi belajar bagi siswa disini dibedakan menjadi dua, adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Motivasi Instrinsik

Motivasi instrinsik ialah suatu aktivitas/kegiatan belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Dalam hal ini Sardiman dalam bukunya “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar”, menjelaskan bahwa motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena

dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu32

Di dalam proses belajar siswa yang termotivasi secara instrinsik dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas- tugas belajar, karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan yang sebenarnya. Tujuan belajar yang sebenarnya adalah untuk menguasai apa yang sedang dipelajari, bukan karena mendapat pujian dari guru.

Biasanya siswa yang termotivasi secara intrinsik aktivitasnya dalam belajar lebih baik dari siswa yang termotivasi secara ekstrinsik. Adapun hal-hal yang menimbulkan motivasi instrinsik adalah:

1) Adanya kebutuhan

Adanya sesuatu kebutuhan dalam diri anak akan mendorongnya untuk berbuat atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan itu.

Menurut Morgan yang dikutip oleh sardiman ada empat kebutuhan yang penting bagi anak, yang

a) Kebutuhan untuk menyenangkan.

b) Kebutuhan untuk berbuat sesuatu demi kegiatan itu sendiri. c) Kebutuhan untuk mencapai hasil.

d) Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan33 2) Adanya pengetahuan tentang kemajuan sendiri

32

Ibid . hlm: 104 33 Ibid, hlm 88

Maksudnya ialah mengetahui hasil-hasil atas prestasinya sendiri. Dengan mengetahui apakah ia ada kemajuan atau kemunduran maka hal ini dapat menjadi pendorong bagi anak untuk belajar lebih giat, anak yang mendapat prestasi tinggi akan timbul kegembiraan dan keinginan untuk meningkatkan kegiatan belajar dalam diri siswa. Sedangkan anak yang mendapat angka rendah, akan mendorong lebih giat belajar agar memperoleh angka yang lebih baik, atau paling tidak dapat mempertahankan prestasi yang telah dicapainya

3) Adanya aspirasi atau cita-cita.34

Dalam kehidupan manusia tidak lepas dari cita-cita, dan cita-cita tersebut pastilah beragam tergantung tingkatan umur manusia itu sendiri. Dalam hal ini Amin Daien Indrakusuma mengemukakan sebagai berikut.

”Cita-cita yang menjadi tujuan hidupnya ini akan merupakan pendorong bagi seluruh kegiatan anak, pendorong bagi belajarnya. Disamping itu cita-cita seseorang anak dipengaruhi oleh tingkat kemampuannya”35

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa tindakan atau perbuatan anak itu karena di dorong oleh cita-cita dan dengan cita-cita itulah yang dapat menentukan tingkat keberhasilannya.

34

Amir Dien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1984), hlm. I62-164

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi yang datangnya dari luar diri individu, atau motivasi ini tidak ada kaitannya dengan tujuan belajar, seperti belajar karena takut kepada guru, atau karena ingin lulus, ingin memperoleh nilai tinggi yang semuanya itu tidak berkaitan langsung dengan tujuan belajar yang dilaksanakan36.

Sedangkan menurut Oemar Hamalik dalam bukunya proses belajar mengajara motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadia, dan persaingan.

Motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan disekolah, sebab pengajaran disekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Lagi pula sering kali para siswa belum memahami untuk apa ia belajar hal-hal yang diberikan oleh sekolah. Karena itu motivasi terhadap pelajaran itu perlu dibangkitkan oleh guru sehingga siswa mau dan ingin belajar.37

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah ganjaran, hukuman, persaingan. Kajian masing-masing faktor tersebut akan penulis jelaskan dibawah ini :

36

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kuriukulum Nasional (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995), hlm. 85

1. Ganjaran

Ganjaran merupakan alat yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik . Ganjaran ini dapat dijadikan pendorong bagi siswa untuk belajar lebih baik dan lebih giat lagi. Ganjaran yang diberikan oleh ganjaran kepada muridnya dapat dibedakan menjadi empat, yaitu : a) Pujian

Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu seorang guru harus mampu memberikan pujian secara tepat, dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar38

b) Penghormatan

Ganjaran yang berupa penghormatan ini ada dua macam yaitu : 1) Berbentuk semacam penobatan, yaitu anak yang mendapat

penghormatan diumumkan dan ditampilkan dihadapan teman- temannya, baik itu temn-teman dikelas, teman-teman satu sekolah atau mungkin juga dihadapan para teman dan orang tua siswa, misalnya pada malam perpisahan yang diadakan pada akhir tahun, pada saat itu ditampilkan siswa-siswa yang telah berhasil menjadi bintang kelas.

2) Berbentuk pemberian kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Misalnya anak yang berhasil mengerjakan suatu soal yang

38

Tabrani Rusyan. Pendekatakan dalam Proses Belajar Mengajar .( Bandunag: CV Remaja 1989) hlm 104

sulit, disuruh mengerjakan dipapan tulis untuk dicontoh teman- temannya, anak yang rajin diserahi wewenang untuk mengurusi perpustakaan sekolah dan sebagainya

c) Hadiah

Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai pengharhaan atau kenangan cindera mata. Hadiah ini merupakan ganjaran yang berbentuk pemberian barang atau yang disebut juga dengan materiil. Dengan demikian hadiah tersebut siswa akan termotivasi untuk belajar guna mempertahankan prestasi belajar yang telah diraih dan tidak menutup kemungkinan akan mendorong siswa lainnya berlomba-lomba dalam belajar39. d) Tanda Penghargaan

Tanda penghargaan ini disebut juga ganjaran simbolis. Ganjaran simbolis ini dapat berupa surat-surat tanda penghargaan, surat tanda jasa, sertifikat-sertifikat, piala-piala dan lain sebagainya 2. Hukuman

Hukuman adalah tindakan yang dijatuhkan kepada anal secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa. Dan dengan adanya nestapa itu anak akan menjadi sadar akan perbuatannya dan berjanji didalam hatinya untuk tidak mengulanginya

39

3. Persaingan atau kompetisi

Persaingan atau kompetisi merupakan salah satu faktor yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Persaingan ini akan dapat terjadi dengan sendirinya dan juga dapat terjadi karena ditimbulkan dengan sengaja oleh guru.40

Dari definisi dan conton-toncoh tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik adalah merupakan motivasi yang timbul karena adanya dorongan dari luar individu yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, jadi seorang siswa akan belajar jika ada dorongan dari luar seperti ingin mendapatkan nilai yang baik, hadiah dan lain-lain dan bukan karena semata-mata ingin mengetahui sesuatu.

Baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik, kedua-duanya dapat menjadi pendorong untuk belajar. Namun tentunya agar aktivitas dalam belajarnya memberikan kepuasan atau ganjaran diakhir kegiatan belajarnya maka sebaiknya motivasi yang mendorong siswa untuk belajar adalah motivasi intrinsik.

Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan langgeng serta

40

tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan, umpamanya memberi pengaruh lebih kuat dan relatif lebih langgeng dibandingkan dengan dorongan hadiah atau dorongan keharusan dari orang tua dan guru41.