• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Media Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam Penggunaan media pembelajaran pada pelajaran pendidikan agama

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Penggunaan Media Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam Penggunaan media pembelajaran pada pelajaran pendidikan agama

islam sudah lama digunakan pada masa para nabi dan rasul. Para Nabi dan rasul menggunakan media yang tepat yakni melalui media perbuatan Nabi sendiri, dan dengan memberi contoh teladan yang baik. Sebagai contoh teladan yang bersifat Uswatun Hasanah, Nabi selalu menunjukkan sifat-sifat yang terpuji

60

Syaiful Bahri Djamarah. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2000), hlm. 20

Media pendidikan Agama Islam ialah semua aktifitas yang ada hubungannya dengan materi pendidikan agama, baik yang berupa alat yang dapat diragakan maupun teknik/metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran islam.

Semua alat yang dapat digunakan untuk menyampaian informasi mengenai pendidikan dan pengajaran agama kepada orang lain,Yaitu segala sesuatu atau benda dapat dipakai sebagai media pengajaran agama seperti ; 1) papan tulis, 2) buku pelajaran, 3) buletin board dan display, 4) film atau gambar hidup, 5) radio pendidikan, 6) komputer, 7) karya wisata61

Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Pengunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan bila sewaktu-waktu digunakan.

2. Media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.

3. Guru hendaknya dapat menguasai teknik-teknik dari suatu media pembelajaran yang digunakan.

4. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pembelajaran.

5. Penggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara sistematis. 6. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari beberapa

macam media, maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan dapat merangsang motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan interaksi belajar mengajar.62

Menurut Arief Sukadi S.S dan Radikun. Prinsip-prinsip penggunaan media adalah sebagai berikut:

1) Tidak ada satupun teknik atau strategi mengajar dan media pembelajaran yang harus dipakai tanpa melibatkan strategi mengajar dan media lainnya. Oleh sebab itu sebaiknya dalam proses belajar mengajar dipergunakan teknik dan media pembelajaran sesuai dengan tujuan belajar dan kebutuhan belajar.

2) Tidak ada satu mediapun yang sesuai dan cocok dengan segala macam kegiatan belajar. Oleh karena itu sebaiknya sebelum melaksanakan proses belajar mengajar dipilih satu bentuk media yang cocok dan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan belajar.

3) Media tertentu lebih cepat dipakai untuk tujuan pembelajaran tertentu dibanding media lain.

4) Pengunaan berbagai media secara berlebihan dan tidak berdasarkan teori pemilihan media dalam tempo relatif kurang akan menyebabkan kaburnya isi materi ini berarti bukan pendekatan multi media.

5) Sebelum menggunakan suatu media dalam proses belajar mengajar sebaiknya guru melakukan persiapan yang cukup dan cermat. Karena hanya dengan cara demikian guru dapat menguasai seluruh materi dan proses belajar mengajar akan berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Bila dianggap perlu maka guru sebaiknya mempersiapkan bahan tambahan agar dapat memperluas dan memperdalam topik yang dibahasnya.

6) Selama belajar menggunakan media, sebaiknya siswa juga dipersiapkan sebelumnya dan siswa juga harus diperlakukan sebaik-baiknya sesuai dengan karakteristiknya sehingga dapat berperan sebagai siswa yang

berperan aktif dan bertangungjawab dalam proses belajar mengajar dan juga dapat meningkatkan interaksi belajar.

7) Media perlu diusahakan agar dapat menjadi bagian intregal dari sistem pendidkan. Yakni media harus diperlakukan secara tepat dan proposional, sehingga tidak hanya sebagai alat Bantu mengajar tetapi betul- betul merupakan satu mata rantai dalam sistem pendidikan

8) Jangan sekali- kali menggunakan media hanya untuk mengisi waktu kosong dengan tujuan sebagai hiburan semata, karena dengan demikian tanggapan siswa selanjutnya terhadap media betul- betul sebagai hiburan. Dan untuk mengubah situasi akan sulit sekali.63

Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prinsip- prinsip penggunaan media pembelajaran pendidikan agama Islam adalah sebagai berikut:

1. Media merupakan bagian intregal dari sistem pengajaran.

2. Media merupakan sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah.

3. Guru harus menguasai tehnik media yang akan digunakan. 4. Guru harus memperhitungkan untung- rugi penggunaan media. 5. Penggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara sistematis. 6. Guru dapat menggunakan multimedia jika pokok bahasan memerlukan

beberapa macam media.

7. Guru harus mempersiapkan media secara cermat dan juga siswa yang akan diajar sehingga ada interaksi dalam proses belajar mengajar.

Azhar Arsyad dalam Hamalik mengemukakan bahwa pemakain atau penggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajaar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh- pengaruh

63

Arif Sukadi. S. S, Radikun, Pengembangan Sumber Belajar, (Jakarta: PT. Mediatama Sarana Perkasa, 1988) hlm.173-174

psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, penyajian data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memasatkan informasi 64

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai- nilai praktis sebagai berikut

1) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa atau mahasiswa

2) Media dapat mengatasi ruang kelas.

3) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya

4) Media menghasilkan keseragaman pengalaman. Pengamatan yang dilakukan siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit dan realistis. 6) Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.

7) Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar 8) Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang

konkrit kepada yang absrak.65

Disamping penggunaan media pembelajaran tersebut dapat membangkitkan motivasi atau keingan yang baru dalam pembelajaran, tapi

64

Azhar Arsyad. Op,cit hlm. 15-16

dalam penggunaan media pembelajaran, ada beberapa faktor yang menjadi hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran. Diantara hambatan- hambatan terdebut adalah:

1. Faktor internal

Yaitu hambatan yang berasal dari dalam diri penerima pesan atau pembelajaran itu sendiri, berupa

a Hambatan psikologis seperti, seperti minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi, pengetahuan. Pembelajar yang senang terhadap mata pelajaran, topik, serta pengajarnya tentu lain hasil belajarnya dibandingkan dengan yang dibenci atau tak menyukai kesemuanya itu.

b Hambatan fisik, seperti kesehatan, sakit, keterbatasan daya indra, dan cacat tubuh. Jangan terlalu banyak mengharap dari pembelajar yang lagi sakit karena pesan-pesan yang disampaikan padanya akan terhambat. 2. Hambatan eksternal

Hambatan yang berasal dari luar pembelajar seperti:

a Membutuhkan biaaya yang mahal, seperti pengunaan komputer, proyektor LCD dll.

b Hambatan lingkungan, yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh situasi dan kondisi keadaan sekitar. Proses pembelajaran ditempat yang tenang, sejuk dan nyaman tentu akan lain hasilnya dengan proses yang dilakukan dikelas yang bising, panas,66 dan pemadaman listrik

Jadi dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan media pembelajaran pasti ada hambatan atau kendala- kendala yang dihapi oleh seorang guru ketika proses belajar mengajar berlangsung, entah hambatan itu yang datang dari siswa itu sendiri, seperti males, tidak senang dengan pelajarannya, sakit dan lain sebagainya. Ada juga yang datang dari luar, seperti lingkungan yang kurang mendukung, rame, panas dan lain sebagainnya sehingga hasil dari pembelajaran itu kurang maksimal.

Untuk mengatasi kendala atau hambatan dalam menggunakan media pembelajaran itu seorang guru harus pintar- pintar mengetahui situasi, kondisi siswa dan lingkungan disekitarnya, sehingga dalam proses belajar mengajar berjalan secara efektif. Adapun langkah- langkah yang harus di tempuh oleh guru dalam mengatasi kendala tersebut adalah:

1) Guru harus menggunakan media secara tepat dan bervariasi, sehingga dapat mengatasi sikap pasif pembelajar (siswa), sehingga media itu akan:

a. Menimbulkan kegairahan belajar bagi pembelajar

b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara pembelajar dengan lingkungan kenyataan

c. Memungkinkan pembelajar dapat belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

2) Dengan adanya sifat yang unik pada tiap pembelajar ditambah lagi dengan lingkungan serta pengalaman yang berbeda, maka seorang guru harus memberikan rangsangan yang sama, memberikan pengalaman, serta menimbulkan persepsi yang sama kepada siswanya dengan menggunakan media tersebut.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN