• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data

4.2.2 Maksud Deiksis pada Rubrik Kolom

4.2.2.4 Maksud Deiksis Rujukan Anafora

Deiksis Anafora memiliki rujukan pada konstituen yang berada di sebelah kiri. Rujukan pada deiksis anafora adalah sesuatu yang sudah disebutkan sebelum kata deiksis muncul. Pada penelitian ini peneliti menemukan dua jenis deiksis yang merupakan deiksis anafora yakni deiksis anafora persona dan deiksis anafora bukan persona. Deiksis anafora persona adalah deiksis yang memiliki rujukan pada seseorang yang sedang dibicarakan dalam tuturan, berupa anafora karena dibicarakan dalam tuturan. Deiksis anafora bukan persona adalah deiksis yang memiliki rujukan pada sesuatu pernyataan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang berada di sebelah kiri. Berikut akan dipaparkan maksud deiksis anafora yang terdapat pada data penemuan peneliti.

(15) Namun, pertanyaan yang diberikan Trump kepada Novanto, “Apakah rakyat Indonesia menyukai saya?”

(Konteks tuturan : Tutruan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015 yang mencantumkan perkataan Donald Trump kepada Novanto. Tuturan ini berkaitan dengan kehadiran Novanto ketua DPR RI dan Fadli Zon wakil DPR RI dalam kampanye yang dilakukan Donald Trump sebagai kandidat calon Presiden AS. Donald trump bertanya kepada Novanto bertujuan untuk meminta dukungan rakyat Indonesia melalui perwakilan rakyat yakni ketua dan wakil anggota DPR.)

Tuturan pada data (15) merupakan tuturan yang berupa klaimat yang mengandung kata deiskis yakni saya. Kata saya merupakan kata deiksis persona pertama yang memiliki rujukan pada seseorang yang sedang melakukan tuutran atau disebut penutur. Kata saya merupakan kata deiksis karena tidak memiliki

rujukan yang tetap dan rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada siapa yang menuturkan tuturan berdsarkan konteks tuturan. Dalam data tuturan (15) masuk dalam deiksis anafora persona karena kata saya merupakan kalimat langsung yang dituturkan oleh Donald Trump pada acara kampanye calon presiden Amerika Serikat. Kata saya pada data (15) merupakan deiksis endofora anafora karena berupa kalimat langsung maka kata saya memiliki rujukan di dalam tuturan dna sudah disebutkan sebelum kata deiksis muncul. Jadi, kata saya pada data (15) merujuk pada Donald Trump.

(16) “Ia menyebutkan harga”.

(Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Seno Gumira Ajidarma dalam kegiatan diskusi buku terbaru Seno Tiada Ojek di Paris yang dilaksanakan di Kineruku, Bandung ketika sedang membicarakan mengenai perjalanan Seno ke kota ideal di Indonesia yakni Bawean. Seno melakukan perjalanan ke kota Bawean dan menginap di sebuah hotel yang dekat dari pelabuhan, tetapi tidak ada resepsionis hotel dan kunci kamar hanya bergantungan di dinding. Ketika hendak check out Seno tidak tahu harus bayar dimana sampai ada seseorang yang memberitahu keberadaan pemilik hotel untuk melakukan pembayaran hotel kepada pemilik hotel.)

Tuturan pada data (16) merupakan tuturna yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni ia. Kata ia merupakan kata deiksis anafora persona karena merujuk pada seseorang yang sudah disebutkan sebelum kata deiksis muncul. Kata ia memiliki rujukan pada seseorang yang sedang dibicarakan dalam sebuah tuturan dan memiliki fungsi yang sama denga kata dia dan –nya. Kata ia merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung kepada siapa orang yang dibicarakan dalam tuturan. Pada data tuturan (16) dituturkan oleh Seno Gumira Ajidarma yang membicarakan mengenai seorang pemilik hotel di kota

Bawean. Jadi, kata ia pada tuturan (16) merujuk pada seorang pemilik hotel di kota Bawean.

(17) Sungguhkah mereka peduli dengan penuntasan kasus pembunuhan Munir?

(Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 22-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan konser Efek Rumah Kaca yang dilaksanakan di Bandung Jumat 18-09-2015 dan dihadiri oleh 2 ribuan penonton. Band Efek Rumah Kaca memiliki lagu yang berjudul Di Udara, lagu Di Udara merupakan lagu yang ditujukan kepada Munir Said Thalib seorang aktifis HAM dan penyuara pembelaan terhadap kasus-kasus kekerasan yang dilakukan pemerintah terhadap warga sipil dan akhirnya Muhir dibunuh pada tanggal 7 September 2004.)

Tuturan pada data (17) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni mereka. Kata mereka merupakan kata deiksis anafora persona karena merujuk pada seseorang yang sedang dibicarakan dan sudah disebut pada konstituen sebelah kiri sebelum muncul kata deiksis. Kata mereka merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung kepada siapa orang yang menjadi pembicaran dalam tuturan. Pada data tuturan (17) dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 22-09-2015. Zen R.S membicarakan mengenai para penonton konser Band Efek Rumah Kaca yang melaksanakan konser di Bandung pada Jumat, 18-09-2015. Jadi, kata mereka pada tuturan data (17) merujuk pada penonton konser Band Efek Rumah Kaca Bandung pada Jumat, 18-09-2015.

(18) Fadli membantah acara yang dihadirinya bersama Setya Novanto, ketua DPR, tersebut sebagai dukungan terhadap (kampanye) Trump.

(Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan kehadiran Fadli Zon dan Setya Novanto pada kampanye yang dilakukan Trump sebagai calon Presiden Amerika Serikat. Fadli Zon mengakui bahwa acara yang dihadiri merupakan konferensi pers yang dilakukan Donald Trump di Amerika Serikat.)

Tuturan pada data (18) merupakan kalimat yang mengandung kata deiksis yakni –nya. Kata –nya merupakan kata deiksis anafora persona karena merujuk pada seseorang yang sedang dibicarakan pada suatu tuturan dan rujukan sudah disebut sebelum kata deiksis muncul. Kata –nya merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah- pindah tergantung pada siapa orang yang sedang dibicarakan dalam tuturan. Pada data tuturan (18) dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos Selasa 08-09-2015. Zen R.S menuturkan mengenai Fadli Zon yang membantah tudingan mengenai kehadiran Fadli Zon pada kampanye yang dilakukan oleh calon Presiden Amerika Serikat yakni oleh Trump. Jadi, kata –nya pada tuturan (18) merujuk pada Fadli Zon.

(19) Melihat new hope seperti itu, saya mencari nomor telefon Prof. Azyumardi Azra sudah sangat lama saya kehilangan kontak beliau. Saya ingin tahu asbabun nuzul ide dasar beliau mengubah IAIN dulu.

(Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 23-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan perkembangan IAIN yang berubah menjadi UIN dengan keinginan kelengkapan secara kualitas dan kuantitas. Prof. Azyumardi Azra merupakan rektor UIN Jakarta pada ke-10 masa jabatan 1998-2006 yang memiliki beberapa terobosan dalam kepemimpinan di UIN yakni memaksa ingin membuka Fakultas Kedokteran, memaksa Jepang agar memberikan bantuan untuk membuka FK, meminta Prof Dr dr M.K. Tadjudin menjadi dekat di fakultas baru di UIN.)

Tuturan pada data (19) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni beliau. Kata beliau merupakan kata deiksis anafora persona karena merujuk pada seseorang yang sedang dibicarakan dalam tuturan yang sudah disebutkan pada konstituen sebelah kiri. Kata beliau pada data (19) merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada siapa ornag yang dibicarakan berdasarkan konteks tuturan. pada data tuturan (19) dituturkan oleh dahlan Iskan penulis kolom harian Jawa Pos edisi Senin, 23-11-2015. Dahlan Iskan pada tuturan (19) menuturkan mengenai seorang profesor yang memiliki ide cemerlang dalam membangun perkembangan di UIN Jakarta yakni Prof. Azyumardi Azra. Jadi, kata beliau pada tuturan (19) merujuk pada Prof. Azyumardi Azra.

(20) Ini sebelas dua belas lah dengan berkoak-koak mengutarakan jargon nasionalisme, anti-liberalisme, anti (modal) asing, anti- Amerika, anti-Istrael; namun bangga bukan main menghadiri kampanye kandidat capres Amerika yang sangat kanan dan amat pro-israel.

(Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-09-2015. Tuturan ini berkaitan dnegan politikus Indonesia dalam kehidupan sehari-hari menggunakan jasa pengamanan dari pihak negara maupun pribadi untuk melancarkan segala yang akan dilakukan.)

Tuturan pada data (20) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni ini. Kata ini merupakan kata deiksis anafora bukan persona karena merujuk pada suatu pernyataan tertentu yang sudah disebut sebelum kata deiksis muncul. Kata ini merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah

tergantung pada konteks tuturan dan pernyataan yang berkaitan dengan kata deiksis. Pada data tuturan (20) dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos Selasa 08-09-2015. Zen R.S mengungkapkan mengenai kehadiran Setya Novanto dan Fadli Zo pada kampanye yang dilakukan oleh Donald Trump. Zen R.S mengkaitkan dengan peristiwa tersebut dengan pejabat Indonesia yang memerlukan pengawalan terhadap perjalanan lalu lintas agar bebas dari hambatan macetnya lalu lintas. Jadi, kata ini pada tuturan (20) merujuk pada pernyataan yang telah disebut pada konstituen sebelah kiri yakni pejabat Indonesia yang memerlukan pengawalan terhadap perjalanan lalu lintas agar bebas dari hambatan macetnya lalu lintas.

(21) Hal itu menjadi fokus pembicaraan dengan pemimpin Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura pada Pertemuan Puncak Asia Timur.

(Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Malcom Turnbull penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 01-12-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ancaman dari kelompok teror ISIS pada negara-negara muslim guna mennjatuhkan kekuasaan pemerintahan yang ada masyarakat muslim. Negara Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura merupakan tujuan kelompok teror ISIS karena memiliki rakyat yang berkeyakinan muslim dan dipimpin oleh pemimpin muslim juga.)

Tuturan pada data (21) merupakan tuutran yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni itu. Kata itu merupakan kata deiksis anafora bukan persona karena merujuk pada suatu pernyataan pada konstituen sebelah kiri. Kata itu merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan dan penyataan yang sudah disebut pada konstituen sebelah kiri. Pada data tuturan (21) dituturkan oleh Malcom Turnbull penulis kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 01-

12-2015. Malcom Turnbull mengungkapkan mengenai pembicaraaan mengenai penangganan terro ISIS yang terjadi di beberapa negara yang memiliki rakyat berkeyakinan muslim. Jadi, kata itu pada tuturan (20) merujuk pada fokus pembicaraan antara Australia dengan pemimpin Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura pada Pertemuan Puncak Asia Timur mengenai penangganan kasus ISIS yang mengancam rakyat.

Dokumen terkait