• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data

4.2.2 Maksud Deiksis pada Rubrik Kolom

4.2.2.2 Maksud Deiksis Rujukan Ruang

Deiksis ruang memiliki maksud rujukan pada ruang atau tempat tertentu yang dituju oleh penutur. Letak keberadaan penutur sangat mempengaruhi rujukan pada deiksis ruang. Purwo 1984 membagi deiksis ruang menjadi dua yakni deiksis ruang berupa demonstratif dan berupa lokatif. Kata yang mengandung deiksis ruang berupa demonstratif meliputi kata ini, itu, begini dan begitu. Kata yang mengandung deiksis ruang lokatif meliputi kata sini, situ dan sana. Kata ini, begini, dan sini merupakan kata yang memiliki rujukan pada tempat yang dekat dengan penutur. Kata itu, dan begitu merupakan kata ynag memiliki rujukan pada tempat yang jauh dari penutur dan dekat dari mitra tutur. Kata situ merupakan kata yang memiliki rujukan pada tempat yang jauh dari penutur dan mitra tutur. Kata sana memiliki rujukan pada tempat yang dekat dengan orang yang sedang dibicarakan. Berikut akan dipaparkan mengenai maksud rujukan yang diujarkan oleh penutur berdasarkan jenis deiksis pada analisis data di atas.

(5) Kekuatan terbesar negara ini adalah rakyat.

(Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Aquino III presiden Filipina saat wawancara eksklusif bersama Karim Kaslan. Tuturan ini berkaitan dengan wawancara eksklusif oleh Karim Kaslan kepada Presiden Filipina Aquino III tentang negara ekonomi Filipina yang meningkat Negara filipina mengalami pertumbuhan ekonomi 5,95 persen sejak tahun 2011 hinggga 2014 dan tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.)

Tuturan pada data (5) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis ini. Kata ini merupakan deiksis ruang berupa

demonstratif yang memiliki rujukan pada tempat yang dekat dengan penutur. Kata ini merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tidak tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada dimana keberadaan penutur. Pada tuturan data (5) penutur adalah Aquino III presiden Filipina saat wawancara eksklusif oleh Karim Kaslan di Filipina. Jadi, kata ini pada data (5) merujuk pada negara Filipina karena tuturan dilakukan di Filipina.

(6) Tapi rumah sakit itu, belum menyediakan pintu yang cukup untuk lari. (Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 16-11-2015. Tuturan ini berkaitan dengan ide membangun teaching hospital di Indonesia agar mahasiswa kedokteran, dokter yang mau jadi spesialis dan peneliti kesehatan memiliki fasilitas untuk memajukan kedokteran Indoensia. Rumah sakit pendidikan harusnya tidak memiliki kaitan dnegan jumlah pasien dan lama waktu penangganannya terhadap pasien agar penelitian yang dilakukan berjalan dengan maksimal.)

Tuturan pada data (6) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni itu. Kata itu merupakan deiksis ruang demonstratif yang memiliki rujukan pada tempat yang jauh dari penutur. Kata itu merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung kepada letak keberadaan penutur dan mitra tutur. Pada tuturan (6) penutur adalah Dahlan Iskan penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin 16-11-2015. Pada tuturan (6) Dahlan Iskan menunjukkan sebuah rumah sakit pendidikan. Jadi, kata itu pada tuturan (6) merujuk pada rumah rakit pendidikan.

(7) Akibatnya, dia babak belur di intimidasi. Kalau di sini sekarang, barangkali dia sudah dipansuskan. Namun, semua ancaman dia hadapi.

(Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 08-12-2105. Tuturan ini berkiatan dengan hakim Bao Zheng yang diintimidasi karena

tindakan keadilan sebagai hakim memutuskan hukuman mati kepada menantu kaisar. Hukum di Indonesia semakin ke atas semakin tumpul, semakin ke bawah semakin tajam adalah jika salah satu keluarga pejabat melakukan kesalahan dianggap tidak salah tetapi rakyat biaya melakukan kesalahan kecil harus dihukum seberat-beratnya.)

Tuturan pada data (7) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni sini. Kata sini merupakan kata deiksis ruang lokatif yang memiliki rujukan pada tempat yang dekat dengan penutur. Kata sini merupakan kata deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pad akonteks tuturan dan keberadaan penutur. Pada data (7) dituturkan oleh Rhenald Kasali penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Senin, 02-11-2015. Rhenald Kasali berada di negara Indonesia saat menuturkan tuturan (7). Jadi, kata sini pada data tuturan (7) merujuk pada negara Indonesia.

(8) Padahal, disitu ada Busyro Muqoddas, Sujanarko, dan Johan Budi. (Konteks tuutran : Tuturan ini dikemukakan oleh Abdullah Hehamahua penulis kolom di harian Jawa Pos edisi Selasa 15-12- 2015. Tuturan ini berkaitan dengan calon kandidat pemimpin KPK yang berasal dari berbagai atar belakang kecuali dari penegak hukum di Indonesia karena isunya adalah anggota DPR tidak mau memilih pimpinan KPK yang berlatar belakang pernah menjabat di KPK..Busyro Muqoddas, Sujanarko, dan Johan Budi adalah anggota DPR yang mewawancarai kandidat calon pimpinan KPK ketiga orang yang pernah berada di dalam lembaga KPK.)

Tuturan pada data (8) merupakan tuuran yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni situ. Kata situ merupakan kata deiksis ruang berupa lokatif yang memiliki rujukan pada tempat yang jauh dari penutur dan mitra tutur. Kata situ merupakan deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada konteks tuturan dan

keberadaan penutur. Pada data (8) tuturan diungkapkan oleh Abdullah Hehamahua penulis kolom harian Jawa Pos edisi Selasa 15-12-2015. Konteks tuturan pada data (8) adalah Abdullah Hehamahua membicarakan mengenai lembaga KPK Indonesia. Jadi, pada data (8) kata situ merujuk pada lembaga KPK Indonesia.

(9) Mereka lupa bahwa di sana mereka mewakili kita dengan uang kita.

(Konteks tuturan : Tuturan ini dikemukakan oleh Zen R.S penulis kolom di Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Tuturan ini berkaitan dengan anggota DPR yang menghadiri undangan dari pihak Trump yang sedang melaksanakan kampanye calon presiden di Amerika Serikat. Anggota DPR yang pergi karena undangan kepada negara, pergi keluar negeri dengan menggunakan uang rakyat dan mengatasnamakan rakya Indonesia.)

Tuturan pada data (9) merupakan tuturan yang berupa kalimat yang mengandung kata deiksis yakni sana, kata sana merupakan kata deiksis ruang lokatif yang memiliki rujukan pada tempat yang jauh dari penutur dan mitra tutur tetapi dekat dengan orang lain yang dibicarakan dalam tuturan. Pada data (9) kata sana merupakan deiksis karena tidak memiliki rujukan yang tetap dan memiliki rujukan yang berpindah-pindah tergantung pada tempat keberadaan orang lain yang dibicarakan dalam tuturan dna konteks tuturan. Pada data (9) dituturkan oleh Zen R.S penulis kolom harian Jawa Pos edisi Sabtu 26-09-2015. Konteks tuturan pada data (9) adalah Zen R.S sedang membicarakan mengenai Setya Novanto dan Fadli Zon yang berada di Amerika Serikat dalam menghadiri kampanye yang dilaksanakan Trump. Jadi, kata sana pada data (9) merujuk pada Amerika Serikat.

Dokumen terkait