• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Dan Lingkungan Eksternal

Dalam dokumen Dasar-Dasar Ilmu Manajemen (Halaman 39-44)

Bab 2 Sejarah Dan Teori Manajemen

3.2 Manajemen Dan Lingkungan Eksternal

Lingkungan internal memberikan gambaran bahwa perusahaan memiliki kekuatan (strengths) atau kelemahan (weakness) di bidang manajemen produksi, operasi pemasaran dan distribusi, organisasi sumber daya manusia, keuangan dan akuntansi. Sedangkan lingkungan eksternal adalah analisis yang tersusun dari sekumpulan-sekumpulan kekuatan-kekuatan yang timbul dan berada di luar jangkauan serta biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan (Suparyana, Nabilah and Sukanteri, 2020).

Lingkungan eksternal manajemen menurut Purhadi dalam (Arifin et al., 2013) terdiri dari:

1. Lingkungan Umum, meliputi ekonomi, politik, hu- kum, sosio kultural (budaya), teknologi, dimensi internasional (seperti globalisasi dan paham ekonomi), dan kondisi lingkungan alam.

Bab 3 Manajemen dan Lingkungannya 25

2. Lingkungan Khusus (Tugas), meliputi pemilik (stock- holder), customer, klien, pemasok (suplier), pesaing, suplai tenaga kerja, badan pemerintah, lembaga keuangan, media, dan serikat pekerja.

Hartanto dalam Mardiyono (2010) mengemukakan bahwa gejolak yang dihadapi manajemen dunia bisnis bukan saja terjadi karena perubahan pada lingkungan bisnis eksternalnya, tetapi juga perkembangan dan perubahan internalnya dari masing-masing perusahaan. Perubahan pada lingkungan ekternal berkisar pada perkembangan atas kebutuhan masyarakat, pelanggan, perubahan tatanan ekonomi, perubahan demografi, perubahan mobilitas sosial dan geografik. Sebaliknya perubahan dalam lingkungan internal timbul karena dua kekuatan yaitu (1) kesadaran baru manajemen tentang respon strategik yang perlu mereka ambil untuk menghadapi perubahan yang terjadi di lingkungan ekternalnya disebut perubahan strategi dan (2) timbul dan pendewasaan perusahaan. Bahkan ditambahkan bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing jika kemampuan manajemen berkreasi dan mengimplementasikan sebuah strategi yang tahan akan persaingan imitasi dan mampu menciptakan persaingan dalam jangka waktu lama. Perencanaan strategi dipengaruhi oleh faktor manajerial, faktor lingkungan dan kultur organisasi merupakan suatu yang kritikal, namun penelitian empiris yang berkenaan dengan paradigma tersebut masih sedikit.

Manajemen organisasi manapun akan selalu berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya baik organisasi kecil maupun yang besar, baik sifatnya non profit maupun profit seperti perusahaan. Wattimena (2017) mengatakan bahwa dalam bisnis era saat ini di dunia, suatu perusahaan tentu akan dipengaruhi oleh lingkungan eksternal di mana perusahaan tersebut beroperasi. Hal ini berlaku untuk semua perusahaan yang beroperasi. Perusahaan tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan eksternal perusahaan tersebut dan beradaptasi untuk membentuk sistem pengendalian manajemen yang tepat dan sesuai dengan lingkungan eksternalnya. Ini dilakukan agar perusahaan dapat bertahan dan menjalankan strategi perusahaan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Salah satu pengaruh langsung dari lingkungan eksternal adalah terhadap suatu budaya dari organisasi. Budaya organisasi akan beradaptasi seiring dengan interaksinya dengan lingkungan eksternal. Namun tentu lingkungan eksternal tiap perusahaan berbeda dan menyajikan pengaruh yang berbeda pula terhadap suatu perusahaan. selain itu sistem pengendalian manajemen perusahaan terbentuk dari adaptasi terhadap budaya organisasi.

Lingkungan eksternal sebuah manajemen tidak diabaikan karena secara langsung berhubungan langsung dengan sistem dalam sebuah manajemen, baik manajemen organisasi non-profit maupun profit seperti organisasi dalam bentuk perusahaan bisnis. Riyanto (2018) mengatakan bahwa lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan perlu dianalisis, maksudnya adalah untuk mencoba mengidentifikasi peluang (opportunities) bisnis yang perlu dengan segera mendapat tanggapan dan perhatian eksekutif, dan disaat yang sama diarahkan untuk mengetahui ancaman (threats) bisnis yang perlu mendapatkan antisipasi. Untuk itu dalam analisis lingkungan bisnis, manajemen berusaha untuk mengidentifikasi sejumlah variabel pokok yang berada di luar kendali perusahaan yang diperkirakan memiliki pengaruh nyata. Analisis lingkungan bisnis berusaha mengetahui implikasi manajerial (managerial implications) yang ditimbulkan baik langsung maupun tak langsung dari berbagai faktor eksternal yang telah diidentifikasi berpengaruh pada prospek perusahaan. Diharapkan manejemen akan memiliki gambaran yang jelas dalam menyiapkan strategi bisnis yang diperlukan untuk mengantisipasi implikasi manajerial yang ditimbulkan oleh lingkungan bisnis.

Perubahan dalam semua segi kehidupan manusia termasuk lingkungan eksternal bisnis di masa depan akan terjadi dengan demikian cepat dan menyeluruh sehingga intensitas perubahan yang sudah dialami selama ini akan tampak seperti pengalaman orang yang berjalan-jalan di taman. Jika pandangan tersebut diterima oleh kalangan manajemen, berarti tanggung jawab yang berat dan harus dipikul oleh para pengambil keputusan strategik adalah untuk menjamin bahwa perusahaan yang mereka pimpin mampu tidaknya bertahan sehingga memiliki sikap antisipatif dan adaptif sedemikian rupa dan siap untuk memanfaatkan perubahan yang sedang terjadi itu sebagai peluang untuk bertumbuh dan meraih keuntungan. Pengambil keputusan strategik perlu memiliki dan mengembangka keterampilan dalam memperkirakan dan meramalkan perubahan yang akan terjadi pada lingkungan eksternalnya. Keterampilan yang dimaksud berkaitan erat dengan kemampuan memanfaatkan peluang mengenali berbagai kendala yang diperkirakan akan dihadapi (Widya, 2020).

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin membawa dampak nyata terhadap perusahaan, lingkungan kerja, dan yang tidak berhubungan langsung (lingkungan sosial). Interaksi antara kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman menjadi penyusunan dalam penggunaan analisis SWOT sebagai bagian dari rencana strategik. Dengan analisis ini, para manajer dalam melihat secara objektif perusahaan dan lingkungan tempat

Bab 3 Manajemen dan Lingkungannya 27

beroperasi serta menunjukkan adanya isu- isu mendasar untuk mencapai keberhasilan perusahaan pada masa yang akan datang. Menurut Rahman and Nurleli (2019) keunggulan kompetitif adalah suatu capaian posisi perusahaan yang mampu untuk mengungguli pesaing- pesaingnya. Lingkungan eksternal dan aliansi stratejik akan sangat memengaruhi keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif akan dapat dicapai apabila perusahaan mampu untuk menangani lingkungan eksternal dan menerapkan aliansi stratejik dengan baik. Perkembangan dan kemajuan zaman hari ini secara langsung memaksa manajemen untuk adaptif terhadap setiap perubahan, baik perubahan dari lingkungan internal maupun dari lingkungan eksternal. Tidak jarang dengan perubahan yang terjadi secara signifikan banyak manajemen sebuah organisasi yang sulit adaptif dan menjadi tidak produktif, serta akhirnya tidak dapat mencapai keberhasilan. Banyak faktor yang menjadi penghambat bagi organisasi untuk maju dan berkembang. Hasil penelitian Wardani (2018) menegaskan bahwa Beberapa faktor yang menyebabkannya, yaitu: (1) Pemimpin hanya sibuk dengan kepentingan lain dan mengindahkan kepentingan yang penting untuk kemajuan organisasi; (2) Adanya kegagalan dalam membuat sebuah produk kebijakan dan menghambat pada pelayanan terhadap pelanggan; (3) Kurang adaptifnya perusahaan terhadap kemajuan dan perubahan lingkungan eksternal suatu organisasi; (4) Semangat kerja yang rendah dan ditunjukkan oleh rendahnya produktivitas dari pegawai; (5) Penggunaan sumber daya menjadi terpecah karena tidak fokus terhadap program dan kegiatan yang menjadi priorotas; dan (6) Pertanggungjawaban yang tidak jelas menyebabkan beberapa program organisasi menjadi tersendat. Lingkungan eksternal dan aliansi stratejik akan sangat memengaruhi keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif akan dapat dicapai apabila perusahaan mampu untuk menangani lingkungan eksternal dan menerapkan aliansi strategik dengan baik. Menurut Agustina and Rahadi (2020) dalam menciptakan suasana yang baik untuk sumber daya manusia di dalam suatu organisasi atau perusahaan, suatu perusahaan harus mengutamakan dan menciptakan lingkungan yang baik dan nyaman, serta memperhatikan proses kinerja karyawan sesuai dengan beban kerja yang ada di dalam suatu organisasi, menjalin komunikasi antara pimpinan organisasi dengan kinerja karyawan dan hubungan antar bagian dalam organisasi. Karena hal tersebut mampu memberikan suasana yang positif dan tentunya salah satu modal penting bagi suatu organisasi atau perusahaan.

Teori dan model perubahan organisasi, menunjukkan bahwa perubahan organisasi membutuhkan berbagai pendekatan dengan tujuan agar pihak manajemen organisasi tetap dapat mempertahankan kinerja sebagai akibat dari perubahan lingkungan, teknologi maupun social budaya dan ekonomi secara keseluruhan. Mengingat pentingnya perubahan dalam organisasi maka dibutuhkan sebuah pendekatan yang mengarah pada keberhasilan organisasi dalam program perubahan (Farid et al., 2020). Jika pendekatannya baik dan benar sesuai dengan kondisi manajemen dalam organisasi maka bisa dipastikan akan memberi pengaruh signifikan. Dinamika yang terjadi pada lingkungan luar manajemen merupakan sebuah power yang harus dihadapi oleh manajemen sebuah organisasi yang sifatnya tantangan sekaligus peluang bagi manajemen untuk berinovasi dan mencari sebuah solusi yang tepat. Perubahan yang cepat dalam lingkungan manajemen merupakan kekuatan eksternal yang mengakibatkan transformasi dalam sebuah manajemen. Pada dasarnya, tujuan utama dari transformasi tersebut adalah merubah struktur organisasi agar menjadi lebih fleksibel dan mampu bersaing, dengan tingkat structural yang lebih kecil, serta jumlah manajer dan karyawan yang lebih sedikit.

Setiap perusahaan atau industri dihadapkan pada perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan kompetitif.Perusahaan bersaing dalam menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk dapat bersaing secara baik di pasar, baik di lingkup domestik maupun di pasar internasional.Agar dapat bersaing dan unggul, maka salah satu solusi yang harus dilakukan oleh perusahaan industri adalah mengadopsi dan menerapkan praktek pengelolaan operasi perusahaan yang terbaik. Hal ini akan membantu mereka dalam mengidentifikasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yang dinamis dan merespon secara proaktif perubahan tersebut melalui perbaikan terus-menerus fungsi operasinya untuk mencapai kinerja superior (Dauhan, 2013). Satu hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja menghadapi tantangan persaingan tersebut adalah melalui perbaikan berkelanjutan pada aktivitas bisnis yang terfokus pada konsumen, meliputi keseluruhan organisasi dan penekanan pada fleksibilitas dan kualitas.Oleh karena itu, kualitas dan pengelolaannya dikaitkan dengan perbaikan berkelanjutan dilakukan oleh banyak perusahaan agar dapat mendorong peningkatan pasar dan memenangkan persaingan. Perusahaan yang tidak mengelola perubahan tersebut akan ketinggalan dan secara bertahap akan mengalami kemunduran.

Para manajer sebagai top leader sebuah manajemen harus selalu berfikir keras mencari jalan atau inisiatif dalam menghadapi perubahan atau dinamika lingkungan eksternalnya demi kelangsungan manajemen yang dipimpinnya.

Bab 3 Manajemen dan Lingkungannya 29

Salah satu upaya yang muncul karena desakan lingkungan eksternal adalah Inkubasi Bisnis. Menurut Septiana Ayu (2015), Inkubasi Bisnis merupakan tuntutan dari the new economy global, yang terjadi karena adanya perubahan yang cepat dan signifikan di bidang teknologi, telekomunikasi, dan digitalisasi; adanya deregulasi dan globalisasi. Perubahan tersebut memaksa adanya

perubahan pada setiap pelakunya mulai dari skala negara,

perusahaan/organisasi, dan individu. Inkubasi Bisnis adalah proses pembinaan bagi usaha kecil dan atau pengembangan produk baru yang dilakukan oleh inkubator bisnis dalam hal penyediaan sarana dan prasarana usaha, pengembangan usaha dan dukungan manajemen serta teknologi. Sedangkan inkubator bisnis adalah lembaga yang bergerak dalam bidang penyediaan fasilitas dan pengembangan usaha, baik manajemen maupun teknologi bagi usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usahanya dan atau pengembangan produk baru agar dapat berkembang menjadi wirausaha yang tangguh dan atau produk baru yang berdaya saing dalam jangka waktu tertentu.

3.3 Manajemen dan Lingkungan Internal

Dalam dokumen Dasar-Dasar Ilmu Manajemen (Halaman 39-44)