• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai correlated item. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Berikut ini adalah criteria pengujian validitas:

a. jika r hitung positif dan r hitung > r table maka butir pertanyaan tersebut valid pada signifikan 0,05 (5%)

b. jika r hitung negative dan r hitung < r table maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

c. r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner dalam mengukur suatu kontrak yang sama atau stabilitas kuesioner. Uji reabilitas dilakukan dengan metode internal concistency. Reabilitas instrument penelitian dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan koefisien cronbach’s Alpha. Jika nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa instrument penelitian tersebut handal atau reliable.

3. Analisis Regresi Sederhana

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi sederhana. Dalam hal ini untuk mengukur pengaruh variabel independen yang meliputi : Content Creator (X), terhadap variabel dependen,yaitu Minat Beli (Y), adapun formulasinya adalah sebagai berikut:

Y=a+bX Dimana:

Y = Minat Beli a = Konstan

b = Nilai indeks/koefisien Content Creator X = Content Creator

Rumus analisis regresi sederhana menurut Sugiyono (2013:293)

a. Uji T (Uji Parsial)

Ujian parsial dengan uji t bertujuan untuk menganalisa besarnya pengaruh masing-masing peruah independen secara individual (parsial) terhadap perubah dependen. Hasil dari uji t menunjukkan masing-masing pengaruh independen terhadap perubah dependen jika p-value lebih kecil dari nyata yang ditentukan atau rhitung > rtabel.

Hipotesis nol dan alternative yang diusulkan dan diuji t adalah :

1. rhitung > rtabel atau P-Value < a, ditolak H0, yang berarti bahwa suatu factor x memiliki pengaruh terhadap faktor < a, ditolak H0, yang berarti bahwa suatu factor x memiliki pengaruh terhadap faktor Y.

2. rhitung < rtabel atau P-Value > a, diterima H0, yang berarti bahwa suatu faktor X tidak mempunyai pengaruh terhadap faktor Y.

b. Uji R2 (Uji Determinasi)

Analisi regresi terdapat koefisien determinasi (R2) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari content creator (X) terhadap minat beli (Y), dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan koefisien determinasi. Melalui pengujian serentak ini sekaligus dapat diketahui drajat ketepatan dari analisi regresi linear sederhana. R2 menunjukkan besarnya variasi sumbangan seluruh variabel bebas dan variabel terkait.

Koefisien determinasi (R2) pada intinya akan melihat besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi (R2) yang mendekati satu maka dapat dikatakan semakin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi yang digunakan yaitu adjusted R square. Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari rumus sebagai berikut :

Kd = R2 × 100%

Dimana :

Kd = Koefisien Determinasi R = Koefisien Korelasi

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Selayar

SMA Negeri (SMAN) 1 Benteng merupakan salah satu sekolah menengah atas negeri yang berada di Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia tepatnya di jalan Kemiri No.04 Benteng Selayar, SMA Negeri 1 Benteng pada awal berdirinya tahun 1961 masih merupakan kelas jauh dari SMA Negeri Benteng.

Selanjutnya „tahun 1963 sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah didefinisikan (dinegerikan) menjadi SMA Negeri 256 Benteng Selayar yang berarti SMA Negeri yang ke 256 di Indonesia. Seiring dengan pergantian sistem dan perbaikan kurikulum belajar mengajar di negeri ini maka SMA Negeri 256 Benteng Selayar berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Benteng kemudian berubah lagi menjadi SMA Negeri 1 Selayar hingga sekarang. Sama seperti SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMA Negeri 1 Selayar ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari kelas X sampai Kelas XII.

2. Letak Geografi

SMA Negeri 1 Selayar terletak di daerah Kabupaten Kepulauan Selayar tepatnya di Jalan Kemiri No.04 Benteng Selayar. SMA Negeri 1 Selayar berada pada titik koordinat longitude : 120º21,00‟ - 120º23,00‟

LS dan titik Latitude : 06º11‟5‟‟- 06º12‟50‟‟ BT. SMA Negeri 1 Selayar terletak di daerah perkotaan tepatnya kota Benteng. Luas tanah SMA Negeri 1 Selayar yaitu 5.195m2 dengan status hak pakai sedangkan luas bangunan SMA Negeri 1 Selayar adalah 2.974,19m2 .

3. Keadaan Sosial

Selama kurang lebih dari 2 bulan peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Selayar keadaan sosialnya dapat dikatakan bagus. Hal ini dapat dilihat dari segi interaksi sosialnya baik itu interaksi antara kepala sekolah dengan guru dan staf sekolah, interaksi antara guru dengan guru, interaksi antara guru dan siswa walaupun interaksinya dilakukan secara online karena ditahun pembelajaran ini siswa harus mengikuti kelas dan belajar online diakibatkan pandemi covid-19. Perlakuan yang sangat baik oleh para staf yang ada di kantor SMA Negeri 1 Selayar waktu meneliti di sana membuat peneliti tidak segan dan takut saat pengambilan data di lokasi penelitian, perlakuan yang sama diterima oleh para siswa yang melakukan kegiatan belajar mengajar secara online, para guru dengan sabarnya menjelaskan tentang mata pelajaran yang disampaikan ke siswa walaupun terkadang sering terjadi masalah koneksi.

4. Keadaan Pendidikan

SMA Negeri 1 Selayar adalah salah satu sekolah di kabupaten kepulauan selayar yang terakreditasi A dan menerapkan kurikulum 2013 dengan penyelenggaraan sehari penuh/6 hari. Pembelajaran di SMA Negeri 1 Selayar di tahun pembelajaran ini 2020/2021 dilakukan secara daring atau online dikarenakan pandemi covid-19. Pendidikan di SMA

Negeri 1 Selayar dapat dikatakan sangat bagus, hal ini dapat dilihat dari tingkat akreditasnya yaitu terakreditasi A. Jumlah guru di SMA Negeri 1 Selayar sebanyak 65 orang dan jumlah siswa secara keseluruhan adalah 981 orang. Sarana prasarana di SMA Negeri 1 Selayar dapat dikatakan sudah memadai untuk standar pendidikan dimana sudah terdapat ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang staf, dan tata usaha, ruang belajar (kelas) sebanyak 25 ruangan, 3 ruangan laboratorium, perpustakaan, UKS, WC guru dan siswa, kantin sekolah dan ,mushollah.

Untuk jalur pendaftaran SMA Negeri 1 Selayar membuka pendaftaran peserta didik baru melalui 3 jalur pendaftaran, yaitu :

1. Jalur Prestasi (5%)

2. Jalur Perpindahan orang tua (5%)

3. Jalur Zonasi (90%) termasuk 20% peserta didik kurang mampu.

5. Visi dan Misi A. Visi

Visi : “Mewujudkan warga sekolah yang berkualitas. Menguasai IPTEK berdasarkan IMTAQ yang mampu bersaing di dunia global yang berwawasan lingkungan”. Indikator pencapaian visi sebagai berikut :

1. Mampu bersaing melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Mampu bersaing dalam penulisan karya ilmiah.

3. Mampu bersaing di bidang teknologi informasi.

4. Mampu bersaing dalam kompetisi keilmuan, olimpiade dan kompetisi bahasa inggris.

5. Mampu menghasilkan peserta didik yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia serta mencintai lingkungan alaminya.

6. Mampu bersaing dalam lomba olahraga dan seni.

B. Misi

Berdasarkan visi tersebut diatas yang terdiri dari 6 rumusan, maka SMA Negeri 1 Selayar mengembangkan misi sebagai berikut : 1. Mengembangkan kompetensi keagamaan dengan

menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

2. Mengembangkan kompetensi akademik yang meliputi pengetahuan, sikap keterampilan guna meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Mengoptimalkan berlangsungnya proses belajar mengajar.

4. Mengembangkan sarana dan jaringan teknologi informasi dan komunikasi dalam kegiatan proses pembelajaran.

6. Struktur Organisasi

B. Job Description

1. Kepala Sekolah

a. Pemimpin dan penentu kebijksanaan tata tertib sekolah.

b. Mengurus dan menjaga sekolah, merupakan tata tertib dan kewajiban kepala sekolah.

c. Memberikan bimbingan, bantuan pengawasan dan penilaian pada masalah-masalah di sekolah yang berhubungan dengan teknis penyelenggara dan pengembangan pendidikan pengajaran yang berupa perbaikan program dan kegiatan pendidikan pengajaran untuk menciptakan situasi belajar mengajar.

2. Komite Sekolah

a. Berfungsi sebagai dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan di sekolah.

b. Sebagai penggalang dana melalui upaya kreatif dan inovatif.

c. Berfungsi sebagai pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan seperti, kebijakan dan program sekolah, rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah, kriteria kinerja sekolah, kriteria fasilitas pendidikan di sekolah, dan kriteria kerja sama sekolah dengan pihak lain.

3. Kepala Tata usaha

a. Mengkoordinasi dan melaksanakan kegiatan di sekolah.

b. Membina dan mengembangkan karier pegawai tata usaha.

c. Menyusun program tata usaha sekolah.

d. Membantu mengelola keuangan sekolah.

e. Membagi tugas tata usaha dan membantu pelaksana.

4. Wakil Sekertaris Kesehatan

a. Mengkoordinasi program UKS mencakup kegiatan aktivitas fisik (peregangan disekolah), sarapan dengan menu sehat, menerapkan cuci tangan pakai sabun (CTPS), pembinaan kantin sekolah dengan menyediakan menu sehat.

b. Sebagai penentu dan pelaksana fasilitas kesehatan di sekolah.

5. Wakil Sekertaris Kurikulum

a. Memahami, mengkaji dan menguasai pelaksanaan dan pengembangan kurikulum dan pengawas kegiatan pembelajaran online.

b. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pembelajaran.

c. Mengkoordinasikan dan menggerakkan kegiatan, penyusunan dan pelaksanaan pembelajaran efektif, penyusunan dan pengembangan sistem penilaian, penyusunan dan pengembangan model-model pembelajaran, menyusun dan menerapkan kriteria/persyaratan kenaikan kelas serta kelulusan, Mengatur jadwal penerimaan buku laporan penilaian hasil belajar, leger, STL, dan ijazah, menganalisa hasil belajar, remedial dan ketuntasan belajar.

6. Wakil Sekertaris Sarana dan Prasarana

a. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah b. Menyusun program kebersihan, keindahan, dan keamanan

lingkungan sekolah.

c. Mengatur Pengadaan denah sekolah, organigram, papan data, kohor, atribut, label, dan lain-lain yang berhubungan dengan

keperluan sekolah.

d. Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi gedung, ruangan, halaman, kebun, meubeler, sarana prasarana sekolah lainnya.

e. Melaksanakan pemeriksaan rutin terhadap sarana sekolah (barang habis pakai/barang tidak habis pakai) serta peningkatan ketertiban administrasinya.

f. Mengkoordinir penyimpanan barang-barang inventaris sekolah.

7. Wakil Sekertaris Humas

a. Mengoreksi dan merevisi program kerja staff humas di sekolah.

b. Melakukan pengawasan dan supervise tugas staff humas sekolah.

c. Menentukan kontrak kerjasama dengan pihak industri atau dunia usaha dalam pembelajaran siswa di sekolah.

d. Membantu mempromosikan unit produksi sekolah.

8. Koordinator BP/BK

a. Membuat program tahunan pelaksanaan bimbingan konseling.

b. Membuat pembagian tugas guru BK dalam pelaksanaan layanan bimbingan konseling.

c. Sebagai pemantau dalam pelaksanaan bimbingan konseling.

9. Guru

a. Sebagai pengajar, pendidik, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan pengevaluasian peserta didik pada pendidikan menengah atas.

b. Sebagai pelaksana dan penyalur kurikulum dalam memberikan pembelajaran pada peserta didik.

c. Sebagai Pengawas dan pengelola kelas.

d. Sebagai Fasilitator dalam memberikan fasilitas mengajar kepada peserta didik.

e. Sebagai mediator dalam menyalurkan pembelajaran sesuai dengan bidangnya pada peserta didik.

10. Siswa

a. Sebagai penerima sistem kurikulum pembelajaran di SMA.

b. Sebagai peserta didik yang diajari oleh guru.

c. Taat pada peraturan sekolah.

d. Belajar dan memahami materi yang diajarkan oleh guru.

e. Patuh dan hormat pada guru, menuruti semua perintah guru dan menghargai guru.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini dengan metode kuantitatif, responden dibagi sesuai karakteristik responden, agar interpretasi terhadap hasil penelitian mengenai pengaruh content creator platform youtube terhadap minat beli smartphone Samsung pada siswa SMA Negeri 1 Selayar. Responden dari penelitian ini adalah siswa, hal ini dimaksdukan agar penelitian ini memperoleh hasil yang memenuhi standar relevan dan koferensif. Menurut Arikunto (2012:104) menyatakan bahwa jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya, ini disebut dengan teknik sampel sensus.

Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih besar

dari 100 orang responden, maka penulis mengambil 100% jumlah populasi nya yang ada pada siswa XII Jurusan IPS SMA Negeri 1 Selayar, yaitu sebesar 97 orang responden. Kegiatan penelitian ini, menetapkan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan umur.

Hal ini dimaksudkan agar peneliti memperoleh gambaran mengenai identitas dari responden yang menjadi sampel dan bagian objek dalam kegiatan penelitian ini.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.

Karakteristik dari jenis kelamin responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu pria dan wanita, dan agar lebih jelasnya maka disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Responden Frekuensi Responden Frekuensi %

1 Pria 51 53 %

2 Wanita 46 47 %

Jumlah Responden 97 100 %

(Sumber, Hasil Olah Data 2020)

Berdasarkan tabel 4.1 maka dapat dideskripsikan bahwa karakteristik responden jenis kelamin didominasi oleh responden pria, yang mana jenis kelamin pria berjumlah 51 responden (53%), sedangkan jenis kelamin wanita berjumlah 46 responden (47%) atau berada dibawah dari responden berjenis kelamin pria.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sebagaimana penetapan karakteristik responden, maka peneliti menyajikan karakteristik ini dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Umur Responden Frekuensi Responden Frekuensi %

1 16 – 17 tahun 70 71 %

2 17 – 18 tahun 18 19 %

3 19 – 20 tahun 9 10 %

Jumlah 97 100 %

(Sumber, Hasil Olah Data 2020)

Berdasarkan tabel 4.2 tersebut diatas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar berusia 16 – 17 tahun yaitu sebanyak 70 orang (71%), sedangkan responden berusia antara 17 – 18 tahun sebanyak 18 orang (19%), dan responden berusia yang paling sedikit adalah yang berusia antara 19 – 20 tahun sebanyak 9 orang (10%). Maka dapat di asumsikan bahwa karakteristik responden menurut usia yang lebih dominan adalah umur 16 – 17 tahun.

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Deskripsi variabel penelitian yang disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh. Data yang disajikan berupa data mentah yang diolah menggunakan teknik statistik deskripsi. Adapun yang disajikan dalam deskripsi variabel ini adalah berupa distribusi frekuensi yang disajikan perindikator beserta presentase frekuensi dan perolehan skor.

Berdasarkan judul dan perumusan masalah dalam penelitian ini terdiri dari content creator (X), minat beli (Y). Sampel yang diambil data dalam penelitian ini adalah 97 orang siswa SMA Negeri 1 Selayar, Jurusan IPS , kelas XII. Deskripsi dari masing-masing variabel berdasarkan hasil penyebaran kuesioner tersebut hasilnya dijelaskan seperti dibawah ini.

a. Deskripsi Variabel Content Creator (X)

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang telah diterima dari responden, maka hasil yang diperoleh untuk variabel content creator (X) sebagai berikut.

Tabel 4.3 Skor Jawaban Mengenai Content Creator (X)

NO Pernyataan menurut variabel dan indikator Samsung yang ingin saya beli melalui content review dengan viewers terbanyak di Youtube.

menarik dan kreatif seringkali saya melakukan pembelian tanpa rencana sebelumnya.

6 46 26 14 5

(Sumber, Hasil Olah Data SPSS Versi 25)

Berdasarkan tabel 4.3 maka, diperoleh jawaban yang mendominasi dari responden adalah setuju (S). Dimana indikator pertama pada variabel content creator sebanyak 47 responden menjawab setuju (S), indikator kedua sebanyak 32 responden menjawab setuju (S), indikator ketiga sebanyak 62 responden menjawab setuju (S), indikator keempat sebanyak 59 responden menjawab setuju (S), indikator kelima sebanyak 46 responden menjawab setuju (S), dan indikator keenam sebanyak 46 responden menjawab setuju (S).

Sehubung dengan hasil interprestrasi responden diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel content creator (X) didominasi oleh jawaban S = Setuju.

b. Deskripsi Variabel Minat Beli (Y)

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang telah diterima dari responden, maka hasil yang diperoleh untuk variabel minat beli sebagai berikut :

Tabel 4.4 Skor Jawaban Mengenai Minat Beli (Y)

NO Pernyataan menurut variabel dan indikator

3 Saya akan merekomendasikan membeli smartphone Samsung dengan orang terdekat saya.

16 42 15 21 3 4 Saya akan memberitahukan jika

terdapat diskon atau promo yang saya lihat melalui content review di Youtube kepada orang terdekat saya.

18 63 10 3 3

Minat Preferensial

5 Saya akan menjadikan produk Samsung sebagai prioritas utama saya dalam pembelian smartphone.

7 47 21 15 7 6 Saya merekomendasikan keluarga,

teman, dan kerabat sebagai prioritas utama membeli smartphone Samsung.

10 45 16 15 11

(Sumber, Hasil Olah Data SPSS Versi 25)

Berdasarkan tabel 4.4 maka, diperoleh jawaban yang mendominasi dari responden adalah setuju (S). Dimana indikator pertama pada variabel minat beli (Y) sebanyak 22 responden menjawab setuju (S), indikator kedua sebanyak 20 responden menjawab setuju (S), indikator yang ketiga sebanyak 42 responden menjawab setuju (S), selanjutnya indikator keempat sebanyak 63 responden menjawab setuju (S), lalu indikator kelima sebanyak 47 responden menjawab setuju (S), dan indikator yang keenam sebanyak 45 responden menjawab setuju (S).

Sehubungan dengan hasil interpretasi responden maka dapat disimpulkan bahwa pada variabel minat beli (Y) responden dominan menjawab S = Setuju.

C. Uji Instrument Penelitian

Suatu penelitian akan dikatakan abasah apabila semua regulasi dalam penelitian itu saling berkoferenshif, serta memenuhi standar uji reliabilitas dan validitas, suatu penelitian harus memiliki standar objektif, sistematis, dan subtantif, serta memiliki data yang valid, agar diperoleh hasil yang valid maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya, sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan dalam suatu penelitian untuk menguji keabsahan dari kuesioner penelitian. Uji validitas atau sering disebut dengan uji ketetapan atau ketelitian suatu alat ukur dalam mengukur

apa yang sedang ingin diukur. Dalam pengertian yang mudah dipahami, uji validitas adalah uji yang bertujuan untuk menilai apakah alat ukur yang digunakan sudah tepat atau tidak.

Uji validitas menurut Sugiono (2016:177) bahwa menunjukkan derajat ketetapan antara data faktual yang terjadi pada objek data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari validitas sebuah item dan mengkolerasikan item tersebut dengan jumlah item. Data penelitian dikatakan valid apabila memiliki korelasi > 0,265, atau rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Agar lebih jelasnya berikut ini adalah uji validitas sebagaimana yang dimaksud diatas.

Tabel 4.5 Data Uji Validitas

No Variabel Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan 1 Content (Sumber, Hasil Olah Data SPSS Statistics Version 25)

Berdasarkan tabel 4.5 terkait pengujian hasil uji validitas dengan seluruh indikator pertanyaan yang tertuang dalam kuesioner sebagai alat ukur, terhadap minat beli diperoleh hasil untuk kesuluruhan nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel dengan standar signifikasi yakni 0,168, nilai standar signifikasi diperoleh dari rumus df = n-2, jika di sebutkan n berarti jumlah responden dan 2 berarti ketentuan pada rtabel, maka

yang diperoleh adalah 0,168. Dengan hasil ini maka seluruh pertanyaan dalam kuesioner penelitian mempunyai korelasi atau mempunyai hubungan dan signifikan.

2. Uji Reliabilitas

Dalam analisis statistik pada penelitian, uji reliabilitas berfungsi untuk mengetahui tingkat konsistensi suatu angket yang digunakan oleh peneliti, sehingga angket tersebut dapat dihandalkan untuk mengukur variabel penelitian, walaupun penelitian ini dilakukan berulang-ulang dangan angket atau kuesioner yang sama.

Menurut Sugiono (2016:177) mengatakan bahwa uji reliabilitas merupakan sejauh mana hasil pengukuran digunakan objek yang sama akan menghasilkan hasil yang sama, dan apabila skor total item telah menyentuh lebih dari atau diatas dari 0,60 maka dikatakan reliable. Berikut penyajian data hasil uji reliabilitas :

Tabel 4.6 Uji Reliabilitas

(Sumber, Hasil Olah Data SPSS Statistics Version 25)

Berdasarkan tabel 4.6 maka diperoleh hasil, bahwa keseluruhan dari indikator pertanyaan yang tertuang dalam kuesioner memenuhi standar konsistensi, dan handal (reliabel). Sebab seluruh pertanyaan memiliki nilai > 0,60.

3. Uji Regresi Sederhana

Analisis regresi linear sederhana adalah analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan menggunakan linear namun dalam penelitian ini hanya digunakan saat variabel dependen sehingga disebut regresi sederhana.

Tabel 4.7 Uji Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Minat Beli

(Sumber, Hasil Olah Data SPSS Statistics Version 25)

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana diatas maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Y = -11.199 + 1.286

Merujuk pada hasil diatas maka diperoleh hasil analisis variabel independen ke dependen sebagai berikut :

a. Konstanta sebesar -11.199 menunjukkan bahwa tanpa adanya content creator maka akan mempengaruhi minat beli siswa, ini disebut siginifikan karena tingkat signifikasinya lebih rendah dari 0,005 atau 0,004 ≤ 0,005. Jadi regresi tersebut signifikan dan

independen mempengaruhi dependen.

b. Content creator (X) memiliki koefisien regresi sebesar 1.286 dan tingkat siginifakasinya 0,000 maka di sebut signifikan, ini menunjukkan bahwa content creator (X) memiliki sumbangsi pengaruh terhadap minat beli (Y) pada siswa.

c. Uji persamaan regresi diatas menunjukkan hasil untuk nilai koefisien regresi sebesar 0,158. Ini berarti variabel content creator berpengaruh signifikan terhadap minat beli siswa kelas XII jurusan IPS SMA Negeri 1 Selayar.

Dari hasil persamaan regresi diatas yang menggunakan uji regresi sederhana, maka disimpulkan bahwa variabel content creator sangat berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli siswa kelas XII jurusan IPS SMA Negeri 1 Selayar.

Adapun instumen analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Uji Partial (T)

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial maka dilakukan dengan menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh independen secara individual terhadap variabel dependen. Apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak, yang berarti bahwa suatu faktor X memiliki pengaruh terhadap faktor Y dan sebaliknya, apabila thitung < ttabel maka H0 diterima, yang berarti bahwa suatu faktor X tidak mempunyai pengaruh terhadap faktor Y. Adapun ttabel yang diperoleh dari tabel

statistik dengan

menggunakan rumus (DF = N – K) sehingga menghasilkan t0,05 = 97 – 3 = 1,658

Tabel 4.8 Uji Parsial (T)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Minat Beli

(Sumber, Hasil Olah Data SPSS Statistics Version 25)

Uji signifikan variabel content creator terhadap minat beli siswa, diperoleh hasil P-value = 0,00 dan lebih kecil dari nilai standar yakni < 0,05 sedangkan hasil nilai thitung lebih besar dari pada nilai ttabel (8.131 > 1,658), dari hasil tersebut maka diperoleh hasil variabel content creator berpengaruh terhadap minat beli smartphone Samsung pada siswa kelas XII jurusan IPS SMA Negeri 1 Selayar.

2. Uji Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisiensi determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Tabel 4.9 Hasil Koefisien Uji Determinasi

(Sumber, Hasil Olah Data SPSS Statistics Version25) Berdasarkan tabel 4.9 dari hasil perhitungan dengan

menggunakan program IBM SPSS versi 25 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,410. Hal ini berarti sebesar 41% minat beli pengguna media sosial platform youtube dapat dijelaskan oleh variabel content creator (X), sedangkan sisanya yaitu 59% minat beli pengguna media sosial platform youtube dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

menggunakan program IBM SPSS versi 25 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,410. Hal ini berarti sebesar 41% minat beli pengguna media sosial platform youtube dapat dijelaskan oleh variabel content creator (X), sedangkan sisanya yaitu 59% minat beli pengguna media sosial platform youtube dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Dokumen terkait