• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Program Pendidikan Luar Sekolah

4.2.5 Masa Kerja

orang (58.7%) dan jenis kelamin perempuan ada 43 orang (41.3%). 4.2.4 Tingkat Pendidikan

Gambar 13. Diagram Karakteristik Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan (Sumber: Hasil Pengolahan)

Gambar 13 menjelaskan bahwa pegawai yang memiliki tingkat pendidikan S1 adalah yang paling banyak, yaitu 55 orang (52.9%) dan pegawai yang memiliki tingkat pendidikan D3 adalah yang paling sedikit, yaitu 9 orang (8.7%). Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor memiliki visi Mencerdaskan masyarakat yang kompetitif, berbudaya dan amanah, untuk mewujudkan visi tersebut dibutuhkan sumberdaya manusia dengan kualitas tinggi yang melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.

4.2.5 Masa Kerja

Gambar 14. Diagram Karakteristik Pegawai Berdasarkan Masa Kerja (Sumber: Hasil Pengolahan)

Gambar 14 menjelaskan bahwa pegawai dengan masa kerja kurang dari 2 tahun adalah yang paling sedikit, yaitu 4 orang (3.8%),

pegawai dengan masa kerja 2-5 tahun, yaitu 8 orang (7,7%), pegawai dengan masa kerja 15-20 tahun, yaitu 27 orang (26%) dan pegawai dengan masa kerja lebih dari 20 tahun adalah yang paling banyak, yaitu 45 orang (43.3%). Terlihat bahwa para pegawai sangat setia kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor, karena para pegawai merasa keamanan dan ketentraman diri dan keluarganya terjamin.

4.3. Gaya Kepemimpinan Otokratik

Gambar 15 menjelaskan bahwa pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor kurang setuju, apabila Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menerapkan gaya kepemimpinan otokratik dalam memimpin Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor.

Gambar 15. Penilaian Pegawai terhadap Penerapan Gaya Kepemimpinan Otokratik Gaya kepemimpinan otokratik memiliki karakteristik, seperti (1)

pengambilan keputusan dilakukan sendiri oleh pimpinan dan

memberitahukan kepada para pegawainya bahwa ia telah mengambil keputusan tertentu dan para pegawai hanya berperan sebagai pelaksana, (2) memandang dan memperlakukan para pegawainya sebagai orang-orang yang tingkat kedewasaan atau kematangannya lebih rendah dari tingkat kedewasaan atau kematangan pimpinan yang bersangkutan, (3) memelihara hubungan dengan pegawainya menggunakan pendekatan formal berdasarkan kedudukan dan statusnya dalam organisasi dan (4) sifat lebih mengutamakan orientasi penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawab para pegawai dan

kurang memberikan perhatian pada hubungan yang intim dengan para pegawai. Karakteristik gaya kepemimpinan otokratis tersebut tidak diterapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor dalam memimpin Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor, sehingga pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menilai bahwa Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor tidak menerapkan gaya kepemimpinan otokratik dalam memimpin Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor.

4.4. Gaya Kepemimpinan Paternalistik

Gambar 16 menjelaskan bahwa pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor kurang setuju, apabila Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menerapkan gaya kepemimpinan paternalistik dalam memimpin Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor.

Gambar 16. Penilaian Pegawai terhadap Penerapan Gaya Kepemimpinan Paternalistik Gaya kepemimpinan paternalistik memiliki karakteristik, yaitu: pengambilan keputusan menggunakan cara pengambilan keputusan sendiri dan berusaha “menjual” keputusan tersebut kepada para bawahannya, namun sifat kepemimpinan tersebut tidak diterapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor dalam memimpin Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menerapkan hubungan dengan para bawahan yang bersifat “bapak” dan “anak”, dengan kata lain hubungan yang terjadi adalah hubungan antara seseorang yang sudah dewasa dengan orang lain yang dipandang dan

diperlakukan sebagai seseorang yang belum dewasa, baik dilihat dari tingkat pengetahuan maupun kematangan psikologis. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menerapkan hubungan dengan para bawahan yang bersifat “bapak” dan “anak”, namun Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk menggunakan daya inovasi dan kreativitasnya semaksimal mungkin.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor bertindak dengan dasar pemikiran bahwa apabila kebutuhan fisik para pegawai telah terpenuhi, para pegawai akan mencurahkan perhatian kepada pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, tindakan ini memiliki makna bahwa Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menginginkan penyelesaian tugas dengan baik dan terpeliharanya hubungan baik dengan para bawahan, sebagaimana seorang bapak akan selalu berusaha memelihara hubungan yang serasi dengan anak-anaknya.

Terdapat karakteristik kepemimpinan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor yang merupakan karakteristik gaya kepemimpinan paternalistik, namun secara garis besar karakteristik kepemimpinan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor berlawanan dengan karakteristik gaya kepemimpinan paternalistik, sehingga pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menilai bahwa Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor tidak menerapkan gaya kepemimpinan paternalistik dalam memimpin Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor.

4.5. Gaya Kepemimpinan Situasional

Gambar 17 menjelaskan bahwa pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor setuju, apabila Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menerapkan gaya kepemimpinan situasional dalam memimpin Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor.

Gambar 17. Penilaian Pegawai terhadap Penerapan Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menerapkan gaya memberitahukan (telling) melalui penyediaan arahan dan supervisi yang spesifik dan jelas kepada para pegawai tentang apa, bagaimana, kapan dan dimana melakukan berbagai tugas.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menerapkan gaya menjajakan (selling) yang menyediakan perilaku direktif dan juga perilaku suportif untuk memperkuat kemauan dan antusias pegawai. Gaya ini disebut sebagai “menjajakan”. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor masih menyediakan arahan, tetapi melalui komunikasi dua arah dan penjelasan, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor berusaha agar secara psikologis pegawai turut andil dalam perilaku yang diinginkan. Hasil dari penerapan gaya menjajakan adalah para pegawai menyetujui suatu keputusan, apabila mereka memahami alasan adanya keputusan itu dan apabila Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menawarkan bantuan dan arahan.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menerapkan gaya mengikutsertakan (participating) dengan cara membuka saluran komunikasi dua arah untuk mendukung para pegawai dalam menggunakan kemampuan yang dimiliki oleh para pegawai. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor dengan para pegawai berbagi tanggung jawab dalam pengambilan keputusan dan peranan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor adalah memudahkan dan berkomunikasi.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor pun menerapkan gaya mendelegasikan (delegating) melalui pengidentifikasian masalah oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor,

tetapi tanggung jawab untuk melaksanakan rencana diberikan kepada para pegawai yang matang. Para pegawai yang matang diperkenankan melaksanakan sendiri pekerjaan dan memutuskan ikhwal bagaimana, bilamana dan dimana pelaksanaan pekerjaan itu.

Karakteristik kepemimpinan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor merupakan karakteristik gaya kepemimpinan situasional, sehingga pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menilai bahwa Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menerapkan gaya kepemimpinan situasional dalam memimpin Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor.

4.6. Gaya Kepemimpinan Kharismatik

Gambar 18 menjelaskan bahwa pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor setuju, apabila Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menerapkan gaya kepemimpinan kharismatik dalam memimpin Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor.

Gambar 18. Penilaian Pegawai terhadap Penerapan Gaya Kepemimpinan Kharismatik Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor memiliki daya pikat yang tinggi, sehingga kepemimpinannya diterima dan diakui oleh para bawahannya dan para bawahan tidak mampu menjelaskan mengapa mereka menerima dan mengakui kepemimpinan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor.

Kepemimpinan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor dengan gaya kharismatik membuat tertanamnya keyakinan dalam diri para pegawai bahwa dengan menjadi pegawai yang baik, berbagai jenis kebutuhan pegawai pun akan terpenuhi, ketika kebutuhan para pegawai

belum terpenuhi, para pegawai beranggapan bahwa pemimpin memiliki alasan benar yang kuat, sehingga para pegawai tetap rela memberikan waktu, pikiran dan tenaga dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab pegawai. Hal ini merupakan bentuk kesetiaan pegawai dengan cara melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.

Karakteristik kepemimpinan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor merupakan karakteristik gaya kepemimpinan kharismatik, sehingga pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menilai bahwa Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor menerapkan gaya kepemimpinan kharismatik dalam memimpin Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga kota Bogor.