• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERKEMBANGAN USAHATANI JAMBU TAIWAN DI DESA TUNTUNGAN

4.1.2 Penanaman dan Perawatan

Penanaman bibit Jambu Taiwan cukup dengan membuat ukuran lubang yang digali dengan cangkul atau koret. Jarak tanam ideal untuk penanaman jambu Taiwan yaitu 6 meter × 6 meter. Setelah dibuatnya lubang lalu masukkan pupuk lembu ataupun kotoran lembu. Kemudian diaduk dan dicampur jadi satu. Kemudian ditunggulah sampai satu bulan agar tanahnya benar-benar dingin agar tidak terjadi pemasaman zat-zat beracun. Setelah tanah itu benar-benar dingin dan jauh dengan zat-zat beracun baru bibit cangkok Jambu Taiwan yang dicangkok selama dua bulan itu sudah dapat dipindahkan kelubang tersebut.

Penanaman bibit dikebun biasanya dilakukan masyarakat Desa Tuntungan ini pada pagi hari sebelum jam 09.00 atau pada sore hari jam 15.00. Jika penanaman bibit dilakukan pada siang hari akan dapat menyebabkan gagalnya pertumbuhan bibit atau bibit akan layu dan mati. Hal ini karena bibit yang baru dipindah tanah umumnya akar-akarnya belum bisa berfungsi sempurna dalam penyerapan air sedangkan teriknya matahari pada siang hari menyebabkan penguapan air tanaman berjalan sangat cepat sehingga terjadi ketidakseimbangan antara jumlah air yang dapat diserap tanaman dengan jumlah air yang hilang karena transpirasi. Akhirnya tanaman layu karena banyak kehilangan air.34

Bibit atau tanaman Jambu Taiwan ini tiga bulan sudah mulai berbuah tetapi biasanya buah pertama belum bisa dapat di jadikan dan buah masih dibuang. Jika dijadikan buat batang jambu akan patahan. Oleh karena itu pembungkusan ditunggu

34Wawancara dengan Leman, tanggal 25 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.

selama satu tahun baru bisa dipanen. Buah Jambu Taiwan ini banyak-banyaknya berbuah pada umur pohon tersebut 3-8 tahun.Jadi sewaktu petani menunggu Jambu Taiwan yang sedang dirawat. Para petani melakukan pekerjaan lain seperti menanam tanaman yang lainnya.

Menurut wawancara yang saya lakukan bahwa untuk perawatan pohon Jambu Taiwan biasanya masyarakat Desa Tuntungan melakukan penyemprotan bagian pohon atas yang dilakukan seminggu sekali, penyemprotan rumput bagian bawah yang dilakukan dua bulan sekali. Pembungkusan untuk buah Jambu Taiwan yang dilakukan dua minggu sekali. Pembungkusan yang dilakukan menggunakan plastik bungkus GTR ukuran 20×30 dan koran yang sudah dipotong dan dapat diukurkan sebesar jambu tersebut.

Ada juga pemangkasan daun yang dapat dilakukan tiga bulan sekali.

Pemangkasan pada tanaman Jambu Taiwan ini ditujukan pada batang, cabang, ranting yang tidak produktif, tunas air, ujung-ujung cabang, cabang-cabang yang rusak dan yang terserang hama/penyakit, daun-daun yang terserang hama/penyakit dan akar.

Pemangkasan ini bertujuan agar buahnya cantik dan untuk membentuk sosok tanaman, meremajakan bagian-bagian tertentu tanaman dan memelihara tanaman agar tanaman tumbuh lebih baik dan berbuah lebat. Pemangkasan ini dilakukan dengan alat gunting spesial untuk Jambu Taiwan. Dalam hal pemupukan kimia dilakukan tiga bulan sekali dan pemupukan pupuk kandang dilakukan 6 bulan sekali. Biasanya masyarakat Desa Tuntungan memakai pupuk kimia NPK dan ACL yaitu pupuk kimia buatan pabrik, sedangkan pupuk kandang yang dipakai adalah kotoran lembu.

Cara penanaman dan cara perawatan seperti inilah yang sering dilakukan masyarakat Desa Tuntungan. Menurut mereka cara perawatan dan cara penanaman yang seperti inilah yang sangat baik dalam mengurus tanaman Jambu Taiwan. Karena mereka juga mendapat ajaran ini dari ayah ataupun keluarga mereka yang lainnya.35 4.1.3 Pemanenan dan Pengelolahan Pasca Panen

Menurut wawancara yang dilakukan bahwa pemanenan tanaman Jambu Taiwan ini biasanya dilakukan jika umur tanaman ini sudah lewat dari 1 tahun. Umur satu tahun ini dihitung dari pembibitan cangkok sampai mulai berbuah. Di Desa Tuntungan memiliki tanah yang sangat subur sehingga dalam 3 bulan dari mulai pembibitan sudah mulai berbuah tetapi buah tersebut masih dibuang dan belum bisa dipanen. Setelah umurnya melebihi 1 tahun maka tanaman Jambu Taiwan ini sudah layak atau sudah bisa untuk dipanen.Biasanya juga dengan umur yang melebihi 1 tahun itu tanaman Jambu Taiwan ini berbuah dengan sangat lebat. Tanaman Jambu Taiwan ini sifat buah yang terus menerus berbuah sepanjang tahun dan bertahannya pohon sampai 25 tahun.

Pemanenan buah Jambu Taiwan ini sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan dengan keadaan yang cerah. Pemanenan Jambu Taiwan ini biasanya harus melihat kualitas dari buah Jambu Taiwan ini karena harus memiliki tingkat kematangan yang sesuai dengan biasanya. Untuk mendapatkan buah yang berkualitas baik maka buah harus dipetik dalam keadaan matang dan sudah memiliki rasa manis. Jika buah Jambu Taiwan ini dipetik dengan keadaan yang belum matang maka rasanya akan terasa

35Wawancara dengan Leman, tanggal 25 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang.

getir atau sepat, daging buahnya jugak keras, sari buahnya sedikit dan kalaupun diperam hingga matang rasanya pun hambar. Sedangkan bila buahnya dipetik terlalu matang, meskipun rasanya cukup manis namun aromanya sudah pasti kurang enak, sari buahnya berkurang, daging buah mudah/cepat menjadi susut dan tidak tahan disimpan terlalu lama.36

Kemudian jenis panen buah Jambu Taiwan ini tidak dapat dilakukan sekaligus karna buah Jambu Taiwan ini tidak masak secara bersamaan. Pemetikan hanya dilakukan pada buah yang sudah matang saja. Buah Jambu Taiwan yang telah mencapai derajat kematangan yang pas dan sudah mulai memiliki ciri ciri seperti berikut:

1. Kulit buah jambu taiwan ini telah menguning atau bisa juga hijau kekuning-kuningan dengan warna yang cukup menarik, sehat dan segar.

2. Permukaan kulit buah halus dan tekstur agak lunak dan jika dipegang sudah terasa empuk.

3. Buah yang sudah bisa dipanen biasanya berukuran maksimal sebesar kepala anak balita.

Inilah ciri-ciri buah yang dapat dipanen. Biasanya masyarakat Desa Tuntungan mempunyai cara untuk memetik langsung buah Jambu Taiwan tersebut.

Masyarakat Desa Tuntungan memetik dengan cara dipetik hanya menggunakan tangan. Ada juga orang yang memetik dengan cara menggunakan gunting pangkas yang tajam untuk memangkas tangkai buahnya. Tetapi kebanyakan masyarakat desa

36Wawancara dengan Barus, tanggal 25 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

ini memetik dengan menggunakan tangan. Karna menurut mereka menggunakan tangan lebih mudah, dan apabila pohonnya tinggi maka pemetikan buahnya sebaiknya dilakukan dengan menggunakan tangga. Karna hal ini untuk mencegah kerusakan cabang dan ranting.

Kemudian setelah buah-buah itu sudah dipetik diletakkan di sorongan atau gerobak sorong dan kemudian dikumpulkan menjadi satu di atas terpal yang tidak terkena dengan sinar matahari langsung. Setelah itu masukkan buah-buah Jambu Taiwan itu kedalam plastik kantongan yang berukuran 10 kg. Kemudian buah-buah Jambu Taiwan tersebut dibawa kerumah yang punya pertanian Jambu Taiwan ini.

Biasanya masyarakat Desa Tuntungan melakukan pemanenan sekali seminggu, jadi dalam sebulan itu empat kali pemanenan dalam satu lahan saja. Berat dan banyaknya pemanenan Jambu Taiwan ini tergantung pada musim jambu kalau orang desa ini bilang. Jika musim buah ini banyak maka dalam perhari bisa mencapai 800-1 ton untuk satu lahan saja, sedangkan dengan musim buah sedikit hanya mencapai 400-800 kg saja. Musim banyak buah dan sedikit buah ini tergantung pada cuaca. Kalau keadaan cuaca sedang panas terik maka perkembangan buah itu pun melambat, dan ketika keadaan cuaca yang sedang terang dan cerah maka perkembangan buah itu cepat.37

Biasanya setelah pemanenan Jambu Taiwan dilakukanlah penanganan pascapanen yang baik dan benar. Adapun cara-cara atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat pascapanen yaitu buah-buah yang telah dikumpulkan kemudian

37Wawancara dengan Barus, tanggal 25 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

dilakukan sortasi yaitu buah-buah yang rusak atau cacat karena terserang hama dan penyakit maupun kerusakan yang diakibatkan penanganan panen yang kurang baik dipisahkan dari buah yang sehat. Setelah itu dilakukannya pencucian dan pengeringan dengan melakukan air bersih dan air yang mengalir, karena akan menghilangkan buah yang tampak kumuh dan kurang menarik. Pencucian ini dilakukan agar permukaan kulit buah tersebut agar buah tampak bersih, segar, dan sehat sehingga penampakkannya lebih menarik.

Setelah dilakukannya pencucian, kemudian di lakukanlah kegiatan pengelompokan buah ke dalam kelas-kelas kualitas menurut ukuran besarnya buah dan varietas. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan keseragaman buah didalam setiap kelompok atau kelas kualitas. Biasanya masyarakat melakukan dengan tangan nya sendiri. Ini juga bisa memudahkan petani atau pedagang dalam menentukan harga jual dipasaran dan memudahkan didalam pemasaran menurut standar kualitas, baik untuk pemasaran didaerah sekitar dan diluar daerah, serta memberikan kepuasan kepada konsumen sehingga dapat menjamin kestabilan pemasaran dan meningkatkan pemasaran.

Setelah ini penyimpanan Jambu Taiwan dapat dilakukan dalam ruangan yang bersuhu rendah. Di lakukannya penyimpanan keruangan yang bersuhu rendah agar dapat mencegah dan menghambat pematangan, penuaan dan pengeluaran panas.

Setelah dilakukannya penyimpanan, kemudian pengepakan yang bertujuan untuk memudahkan pehitungan, juga memudahkan masyarakat Desa tuntungan dalam pengangkutan dan untuk melindungi buah dari kerusakan mekanis maupun fisiologis.

Biasanya masyarakat Desa tuntungan mengepakkan buah Jambu Taiwan ke plastik kantong yang berukuran 10 kg.

Beginilah cara penanganan pasca panen Jambu Taiwan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tuntungan. Di mulai dari memisahkan jambu yang cacat, pencucian, memisahkan buah jambu-jambu yang berukuran kecil dan besar, penyimpanan ketempat yang baik, sampai ke pengepakkan atau meletakkan jambu perbungkus yang biasanya dilakukan para petani memakai kantongan 10 kg agar gampang untuk menjualnya kepasaran dan gampang untuk menghitungnya.

4.2 Aspek Ekonomi Usahatani Jambu Taiwan

Adapun yang dibahas dalam aspek ekonomi usahatani jambu taiwan yaitu yang pertama, modal dan tenaga kerja. Kedua, pemasaran. Penanaman Jambu Taiwan merupakan keinginan masyarakat Desa Tuntungan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Jambu taiwan merupakan buah yang bernilai ekonomi tinggi makanya masyarakat tertarik untuk menanam Jambu Taiwan. Dari hasil penanaman Jambu Taiwan tersebut masyarakat mampu memperbaiki kehidupan perekonomian mereka, terbukti dari semakin meningkatnya tingkat pendapatan dan meningkatnya pendidikan yang ada di Desa Tuntungan.

4.2.1 Modal dan Tenaga Kerja

Sebagai salah satu faktor produksi, modal sangat diperlukan dalam usaha pertanian. Tanpa modal usaha tidak bisa dilakukan, paling tidak modal dibutuhkan untuk membeliperalatan pertanian dan upah tenaga kerja. Kecukupan modal mempengaruhi ketepatan waktu dan ketepatan takaran dalam penggunaan masukan.

Yang artinya, keberadaan modal sangat menentukan tingkat atau jenis teknologi yang

diterapkan. Kekurangan modal menyebabkan kurangnya masukan yang diberikan sehingga menimbulkan risiko kegagalan dan rendahnya yang akan diterima.

Masyarakat Desa Tuntungan juga memerlukan modal dalam pertanian Jambu Taiwan. Modal dalam pertanian Jambu Taiwan ini seperti perawatan khusus. Modal yang dikeluarkan petani Jambu Taiwan untuk pemenuhan bekal selama diladang, upah tenaga kerja bagi petani yang memakai tenaga kerja upahan dan harus membeli plastik bungkus, plastik kantongan, koran dan racun untuk menyemprot. Bekal yang disediakan seperti makan pagi dan makan siang, juga termasuk peralatan-peralatan dalam pertanian Jambu Taiwan.38

Penanaman Jambu Taiwan tergolong praktis dan mudah. Pohon Jambu Taiwan tumbuh baik jika memiliki iklim curah hujan yang tidak terlalu tinggi karena ini menyebabkan pertumbuhan yang akan baik bagi pohon Jambu Taiwan. Ada beberapa peralatan yang akan digunakan petani dalam mengelola Jambu Taiwan sebagai berikut:

38Wawancara dengan Suhartono, tanggal 27 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

8. Alat penyemprotan 9. Sorongan

10. Keranjang

Hal diatas merupakan alat atau peralatan yang penting untuk mengelola pertanian Jambu Taiwan. Parang merupakan alat tajam untuk memotong berbagai benda yang keras. Parang tersebut dari besi dan tangkainya yang terbuat dari kayu.

Panjang parang sekitar 40 cm yang berbentuk petak tetapi sangat tajam. Parang ini digunakan untuk memotong ranting-ranting pohon yang sudah mulai rusak agar pohon-pohon Jambu Taiwan akan terlihat cantik dan ini sangat mempengaruhi pertumbuhan pada pohon Jambu Taiwan. Berikutnya koret yang digunakan dalam pertanian Jambu Taiwan ini terbuat dari besi dan tangkainya terbuat dari kayu. Koret ini berbentuk mencengkung dan tajam. Koret ini berguna untuk membersihkan rumput-rumput liar diladang agar terbebas dari hama penyakit dan juga agar terlihat bersih. Jika rumput-rumput liar tersebut tidak dibersihkan maka para petani takut adanya binatang yang mematikan seperti lipan, kalajengking dan ular. Maka dari itu perlu dibersihkan dengan alat koret agar petani tidak takut dan bebas berjalan untuk mengambil Jambu Taiwan tersebut. Kemudian cangkul yang terbuat dari besi dan tangkainya terbuat dari kayu. Cangkul ini berguna untuk pertanian Jambu Taiwan.

Pertama kali menanam Jambu Taiwan harus membuat lubang sebanyak lahan yang petani miliki. Cangkul ini berguna untuk membuat lubang dalam menanam Jambu Taiwan. Karena cangkul ini bila diasah akan semakin tajam dan tidak susah untuk mencangkul lubang tersebut.

Gunting yang digunakan dalam pertanian Jambu Taiwan merupakan gunting khusus untuk jambu. Gunting ini juga tajam berguna untuk memangkas daun-daun yang sudah terlihat melebih dan memenuhi daerah pohon. Gunting ini juga memangkas pucuk-pucuk daun yang terlihat kurang bagus. Jika daun-daun tidak dipangkas maka buah yang tumbuh di bagian pohon ini akan tidak sebanyak yang pohonnya sudah tidak dipenuhi dengan daun-daun. Plastik bungkus yang dibutuhkan dalam pertanian Jambu Taiwan ini biasanya para petani selalu membeli plastik bungkus yang capnya GTR dengan ukuran 20×30. Plastik bungkus ini digunakan untuk membungkus bagian jambu yang sudah mulai berkembang dan kira-kira sebesar bola golf. Sebelum dilakukan nya pembungkusan maka plastik bungkus tersebut bagian ujung nya atau bagian yang tertutup digunting dulu dengan 2 bagian,agar disaat dilakukan nya pembungkusan air tidak dapat menggendap didalam plastik tersebut dan buah jambu taiwan pun tidak membusuk. Pada saat melakukan pembungkusan pada jambu maka plastik bungkus tersebut diselingi dengan koran agar Jambu Taiwan terlihat bagus dan hasilnya akan cantik. Kemudian plastik kantongan yang diperlukan juga dalam pertanian ini. Plastik kantongan ini digunakan bila sudah panen nya buah jambu ini dan dimasukkan kedalam plastik tersebut.

Biasanya para petani membeli plastik yang ukurannya 10 kg agar tidak sulit untuk dilakukannya pemasaran. Koran yang diperlukan dalam pertanian jambu taiwan ini digunakan untuk membungkus jambu yang sudah mulai berkembang dan diselingi juga dengan plastik bungkus tadi. Sebelum dilakukannya pembungkusan maka koran dipotong dulu sampai berukuran petak dan dapat menutupi buah jambu yang sudah mulai berkembang.Alat penyemprotan dilakukan untuk menyemprot hama-hama

pada bagian pohon Jambu Taiwan dan pada bagian rumput-rumputnya. Sorongan dan keranjang yang diperlukan pada pertanian ini kegunaan sama. Yang digunakan untuk mengangkat buah jambu-jambu taiwan yang sudah panen dan dimasukkan kedalam sorongan dan keranjang agar pekerjaan petani lebih mudah39.

Terkait dengan harga, peralatan Jambu Taiwan tidak disebutkan satu-satu karena yang disebutkan sebagai berikut rutin untuk dibeli seperti plastik bungkus pada tahun 1987 harganya masih murah sekitar Rp. 300.000/bal. Namun pada saat sekarang plastik bungkus bisa mencapai Rp. 700.000 – 800.000/bal , plastik ini tidak harus membeli semuanya bisa juga perbungkus. Plastik kantongan tahun 1987 harganya masih Rp. 7000/bks dan harga nya saat ini mencapai Rp. 37.000/bks. Koran tahun1987 harga nya masih Rp. 1000/kg dan harganya saat ini mencapai Rp.

10.000/kg. Pupuk NPK harganya Rp. 10.000/kg. Kalau untuk racun semprot kebagian pohon dulu tahun 1987 harganya masih sekitaran Rp. 25.000 dan sekarang sudah mencapai Rp. 57.000 Jadi total harga keseluruhan pada tahun 1987-2007 modal yang dikeluarkan oleh petani ialah Rp. 343.000 dan tahun sekarang petani harus mengeluarkan modal sekitar Rp. 914.000. Namun peralatan Jambu Taiwan ini tidak setiap harinya untuk dibeli karna tidak setiap harinya peralatan ini habis. Jadi tidak pasti harga modal ini yang dikeluarkan oleh para petani. Walaupun harga tersebut agak mahal tetapi pada jaman dulu harga pasar Jambu Taiwan masih mahal dan pasti setiap para petani mendapat keuntungan40.

39Wawancara dengan Maseh Tarigan, tanggal 25 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

40Wawancara dengan Awan Susianto, tanggal 27 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

Terdapat dua jenis tenaga kerja yang terlibat dalam pertanian Jambu Taiwan di Desa Tuntungan, yakni keluarga dan tenaga kerja upahan. Pemberian upah pada tenaga kerja biasanya diberikan per minggu. Pada pertanian Jambu Taiwan hampir semua kebutuhan akan tenaga kerja ini diperlukan pada saat budidaya dan pengelolahannya. Seperti perawatan, pemanenan, pengelolahan pasca panen apalagi ada masyarakat yang memiliki lahan Jambu Taiwan yang luas.

Penggunaan tenaga kerja upahan, terutama dalam sistem budidaya diperlukan dengan berbagai alasan. Misalnya, pada saat perawatan yang memerlukan tenaga kerja yang banyak karena harus membungkus, menyemprot dan membersihkan rumput-rumput. Pada saat pemanenan yang harus lebih membutuhkan tenaga kerja lebih karena biasanya masyarakat yang dulunya panen sehari bisa mencapai 1 ton jadi harus memiliki banyak tenaga kerja. Pada saat pengelolahan pasca panen juga membutuhkan tenaga kerja saat mengepak jambu, membersihkan dan lainnya.

Apalagi pada saat petani ada pekerjaan lain atau petani itu tidak bisa mengolah pertanian itu lagi dan anggota keluarga tidak cukup dan harus dibantu dengan tenaga kerja upahan.

Tenaga kerja upahan yang terlibat pada pertanian Jambu Taiwan ini adalah orang- orang yang rata-rata bersuku jawa. Penggunaan tenaga kerja upahan biasanya dari masyarakat di Desa Tuntungan sendiri, sangat jarang masyarakat mempekerjakan masyarakat dari luar Desa Tuntungan. Hal ini karena masyarakat hanya ingin bekerja dengan orang yang dikenal agar bisa dipercaya selama di ladang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Tenaga kerja upahan biasanya digunakan antara 2-3 orang bahkan bisa sampai 6 orang jika panen nya lagi banyak dan akan dibayar dengan gaji perminggu dan dibekali selama bekerja dari makanan, rokok dan minum. Gaji perhari tenaga kerja sekitar Rp. 50.000 kalau ikut untuk ke pemasaran ditambah lagi gaji lembur bagi tenaga kerja upahan tersebut41. Oleh karena itu, maka keseluruhan untuk gaji tenaga kerja yaitu kalau untuk satu orang Rp. 300.000/minggu. Jadi kalau 3 tenaga kerja Rp.

900.000/minggu. Semakin banyak tenaga kerja maka semakin banyak pengeluaran untuk gaji saja. Maka dari itu terkadang para petani menggunakan keluarga untuk menanam pertanian ini.

4.2.2 Pemasaran

Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dalam pemasaran Jambu Taiwan di Desa Tuntungan masih bersifat lokal dari tahun 1987-1993. Jambu Taiwan yang telah dibungkus dalam plastik 10 kg akan dijual langsung kepada pedagang yang ada di Desa Tuntungan. Jual beli Jambu Taiwan biasanya dilakukan dengan pembayaran uang tunai. Pembayaran uang tunai dilakukan langsung setelah Jambu Taiwan berpindah tangan.

Sebagian masyarakat menjual Jambu Taiwan langsung kepasar yang khususnya ramai dikunjungi oleh orang banyak. Seperti Petisah, Siantar, Tanjung Balai, Sukarame, Pajak Central. Pemasaran ini dilakukan setiap hari kecuali hari minggu.

Pemasaran pada pertanian Jambu Taiwan ini juga dilakukan ke luar daerah yang dilakukan semenjak pada tahun 1997-2008. Pemasaran dilakukan ke daerah Batam,

41Wawancara dengan Ani, tanggal 27 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

Pekan Baru, Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Pemasaran yang dilakukan kedaerah lokal atau keluar daerah pada tahun tersebut karena pada masa itu masih jarang yang menjual Jambu Taiwan ini. Makanya masyarakat Desa Tuntungan berlomba-lomba untuk menanam agar mendapat keuntungan yang banyak42.

42Wawancara dengan Awan Susianto, Op.cit.

BAB V

DAMPAK USAHATANI JAMBU TAIWAN BAGI MASYARAKAT DI DESA TUNTUNGAN

Pertanian yang baru dilakukan oleh masyarakat Desa Tuntungan sejak tahun 1987 itu membawa pengaruh terhadap masyarakat desa ini. Banyak sekali perubahan yang terlihat sampai pada saat ini. Masyarakat Desa Tuntungan yang sudah menggeluti pertanian Jambu Taiwan mulai berkembang dan tidak subsintensial lagi.

Pertanian Jambu Taiwan ini yang dimulai sejak tahun 1987 mendapat tempat nomor satu pada masyarakat desa ini. Petani ini membuat tanaman Jambu Taiwan sebagai tanaman untuk menafkahi keluarga para petani. Seperti yang sudah dijelaskan dibab yang sebelumnya bahwa pertanian Jambu Taiwan ini berkembang sangat cepat dan mendapat perhatian dari masyarakat Desa Tuntungan dan menjadikan tanaman Jambu Taiwan menjadi tanaman pokok.

Semakin tahun semakin banyak yang memperluas lahan untuk menanam tanaman Jambu Taiwan. Ini diakibatkan kecocokan tanaman Jambu Taiwan untuk tumbuh didaerah desa ini dan harga Jambu Taiwan yang melonjak pada saat itu. Dari

Semakin tahun semakin banyak yang memperluas lahan untuk menanam tanaman Jambu Taiwan. Ini diakibatkan kecocokan tanaman Jambu Taiwan untuk tumbuh didaerah desa ini dan harga Jambu Taiwan yang melonjak pada saat itu. Dari

Dokumen terkait