• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERKEMBANGAN USAHATANI JAMBU TAIWAN DI DESA TUNTUNGAN

4.2 Aspek Ekonomi Usahatani Jambu Taiwan

4.2.2 Pemasaran

Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dalam pemasaran Jambu Taiwan di Desa Tuntungan masih bersifat lokal dari tahun 1987-1993. Jambu Taiwan yang telah dibungkus dalam plastik 10 kg akan dijual langsung kepada pedagang yang ada di Desa Tuntungan. Jual beli Jambu Taiwan biasanya dilakukan dengan pembayaran uang tunai. Pembayaran uang tunai dilakukan langsung setelah Jambu Taiwan berpindah tangan.

Sebagian masyarakat menjual Jambu Taiwan langsung kepasar yang khususnya ramai dikunjungi oleh orang banyak. Seperti Petisah, Siantar, Tanjung Balai, Sukarame, Pajak Central. Pemasaran ini dilakukan setiap hari kecuali hari minggu.

Pemasaran pada pertanian Jambu Taiwan ini juga dilakukan ke luar daerah yang dilakukan semenjak pada tahun 1997-2008. Pemasaran dilakukan ke daerah Batam,

41Wawancara dengan Ani, tanggal 27 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

Pekan Baru, Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Pemasaran yang dilakukan kedaerah lokal atau keluar daerah pada tahun tersebut karena pada masa itu masih jarang yang menjual Jambu Taiwan ini. Makanya masyarakat Desa Tuntungan berlomba-lomba untuk menanam agar mendapat keuntungan yang banyak42.

42Wawancara dengan Awan Susianto, Op.cit.

BAB V

DAMPAK USAHATANI JAMBU TAIWAN BAGI MASYARAKAT DI DESA TUNTUNGAN

Pertanian yang baru dilakukan oleh masyarakat Desa Tuntungan sejak tahun 1987 itu membawa pengaruh terhadap masyarakat desa ini. Banyak sekali perubahan yang terlihat sampai pada saat ini. Masyarakat Desa Tuntungan yang sudah menggeluti pertanian Jambu Taiwan mulai berkembang dan tidak subsintensial lagi.

Pertanian Jambu Taiwan ini yang dimulai sejak tahun 1987 mendapat tempat nomor satu pada masyarakat desa ini. Petani ini membuat tanaman Jambu Taiwan sebagai tanaman untuk menafkahi keluarga para petani. Seperti yang sudah dijelaskan dibab yang sebelumnya bahwa pertanian Jambu Taiwan ini berkembang sangat cepat dan mendapat perhatian dari masyarakat Desa Tuntungan dan menjadikan tanaman Jambu Taiwan menjadi tanaman pokok.

Semakin tahun semakin banyak yang memperluas lahan untuk menanam tanaman Jambu Taiwan. Ini diakibatkan kecocokan tanaman Jambu Taiwan untuk tumbuh didaerah desa ini dan harga Jambu Taiwan yang melonjak pada saat itu. Dari hasil pertanian Jambu Taiwan ini, sangat banyak perubahan yang terlihat di Desa Tuntungan dan merupakan dampak ataupun pengaruh dari pertanian Jambu Taiwan ini. Pertanian Jambu Taiwan di Desa Tuntungan mempunyai pengaruh yang sangat banyak.

Ada banyak pengaruh yang bisa kita lihat dari pertanian Jambu Taiwan di Desa Tuntungan ini antara lain:

5.1 Tingkat Pendapatan

Pada hakikatnya manusia mempunyai kencenderungan untuk tetap hidup dan mengembangkan harkat kehidupan sosialnya. Mereka didorong oleh hasrat untuk hidup lebih baik sesuai dengan harkat manusia sebagai makhluk individu dan sosial.

Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya cenderung untuk mencari dari berbagai sumber yang ada, terutama berkaitan dengan potensi di sekeliling mereka hidup dan bertempat tinggal. Dari pertanian Jambu Taiwan di Desa Tuntungan ini banyak mengalami perubahan baik secara cepat dan lambat.

Keadaan fisik daerah-daerah tertentu menyebabkan penduduknya harus mengalami fluktasi-fluktasi yang demikian besarnya dalam hasil panen mereka, sehingga tanpa pungutan-pungutan dari kaum elit sekalipun kelangsungan hidup mereka sudah rawan. Apabila penghasilan mereka pada umumnya rendah, maka setiap pungutan yang tak dapat ditawar-tawar oleh kaum elit setelah satu( atau serentetan) panen yang gagal besar kemungkinannya akan mempunyai efek yang gawat terhadap kehidupan petani. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa daerah-daerah sedemikian seringkali terkenal dengan sejarahnya yang ditandai pemberontakan dan perlawanan terhadap kekuasaan negara.43

Dari pertanian Jambu Taiwan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tuntungan banyak sekali membawa perubahan. Perubahan yang dialami berbeda-beda. Ada yang mengalami perubahan yang sangat mencolok dan ada juga yang mengalami perubahan secara lambat.

43James C.Scoot,Moral Ekonomi Petani,Jakarta,1981,Hal 304.

Mengenai perolehan hasil produksi panen Jambu Taiwan sangatlah bervariasi.

Besar kecilnya hasil panen Jambu Taiwan tergantung pada luas lahan Jambu Taiwan yang dimiliki petani. Lahan yang luas tentu saja mendapat hasil panen yang banyak, begitu juga dengan lahan yang sempit akan mendapat hasil panen yang lebih sedikit.

Para petani harus pintar dan bijak dalam menghitung berapa biaya yang dikeluarkan untuk merawat dan penanaman Jambu Taiwan tersebut kemudian akan dikurangi dari hasil panen yang sudah dapat. Setelah biaya tersebut dikurangkan maka petani bisa melihat hasil dan keuntungan yang petani dapatkan dari pertanian Jambu Taiwan.

Dari petanian Jambu Taiwan ini, pendapatan masyarakat semakin meningkat.

Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat terjadi perubahan di dalam kehidupan petani Jambu Taiwan. Ini bisa kita lihat dari pola hidup dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Pemenuhan kebutuhan dirumah tangga bukan hanya kebutuhan pangan saja melainkan masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi baik jasmani maupun rohani, hal ini akan dapat dipenuhi dengan adanya aktivitas.

Biasanya masyarakat Desa Tuntungan yang mempunyai mata pencaharian utama mengharapkan segala kebutuhan mereka dapat diperoleh dari hasil pertanian.

Misalnya untuk sayuran, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya karena mereka juga menanam sayuran diladang mereka sendiri, hanya untuk konsumsi keluarga saja.

Begitu juga untuk lauknya biasanya masyarakat desa ini mempunyai hewan ternak yang bisa untuk disembelih seperti ayam. Secara umum, untuk kebutuhan pangan mereka tidak banyak mengeluarkan biaya sehingga pendapatan yang mereka terima tetap bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang lain.

Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dari pertanian Jambu Taiwan, sangat banyak perubahan yang terjadi dalam masyarakat Desa Tuntungan. Ini terlihat dari bentuk rumah yang mereka miliki. Sebelum pertanian Jambu Taiwan ada didesa ini, bentuk rumah-rumah penduduk bisa dikatakan sangat sederhana. Masyarakat masih menggunakan rumah yang dibuat dari papan. Namun, ketika pendapatan meningkat masyarakat mulai memperbaiki rumah mereka dengan batu bata.

Perubahan bentuk rumah ini juga seiring dengan perkembangan zaman serta perkembangan teknologi. Masyarakat bisa melihat bentuk rumah seperti permanen dan semi permanen melalui sarana komunikasi seperti televisi.

Bukan hanya dalam bentuk rumah yang mengalami perubahan, masyarakat juga tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan primer namun mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan sekunder bahkan kebutuhan tersier. Ketika munculnya pertanian Jambu Taiwan di Desa Tuntungan ini masyarakat sudah bisa membeli barang-barang yang dulunya terkesan mewah bagi masyarakat Desa Tuntungan ini seperti televisi, radio dan tape. Dalam pola hidup juga masyarakat Desa Tuntungan mengalami perubahan. Ada pemikiran masyarakat yang lain untuk lebih maju dan tidak mau kalah dengan masyarakat lainnya. Hal ini yang mengakibatkan adanya persaingan di desa tersebut dan di desa lainnya. Persaingan yang terjadi yaitu ketika salah satu petani sudah bisa dibilang sukses. Hal ini juga yang tentu saja berdampak positif bagi masyarakat sehingga masyarakat lebih giat lagi untuk bekerja.

Masyarakat petani Jambu Taiwan pendapatannya meningkat sudah bisa membeli alat transportasi. Masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya sarana transportasi. Komunikasi lalu lintas sangat penting bagi kehidupan manusia dan

merupakan sarana yang sangat penting dalam kelancaran roda perekonomian.

Sebelum tahun 1987, masyarakat Desa Tuntungan hanya menggunakan sepeda dan ada juga yang pejalan kaki sebagai sarana tranportasi mereka. Sementara barang yang mereka bawa sangatlah berat. Pengangkutan hasil pertanian menggunakan kaki dan sepeda tidak bisa maksimal dan masyarakat lebih memilih praktis dengan lebih memilih kendaraan bermotor. Karena kendaraan bermotor lebih praktis dan lebih efisien.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan juga diakibatkan pendapatan masyarakat semakin tinggi, sarana transportasi di Desa Tuntungan juga mulai berubah. Lambat laun, masyarakat tidak menggunakan jasa sepeda maupun kaki lagi untuk mengangkut barang mereka melainkan mulai menggunakan kendaraan bermotor. Di Desa Tuntungan mempunyai jalan yang cukup lebar tetapi jalan itu sangatlah jelek karena dipenuhi dengan bebatuan, jadi ketika masyarakat mengangkut barangnya harus pelan-pelan.

Dengan seiring berjalannya waktu masyarakat Desa Tuntungan sudah memiliki kendaraan pribadi dan sudah ada peran pemerintah dalam hal perbaikan jalan. Angkutan umum didesa ini belum memadai, hanya ada beberapa angkutan umum saja dan masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi. Masyarakat yang mempunyai mobil pick-up hanya digunakan untuk mengangkut hasil pertanian Jambu Taiwan. Sarana transportasi yang ada di desa ini bukan hanya untuk akses penduduk ke desa lain namun juga untuk kelancaran distribusi pertanian Jambu Taiwan. Ketika Jambu Taiwan sudah siap dipasarkan tentu saja dibutuhkan sarana transportasi untuk dapat mengangkut kopi ke kabupaten atau keluar dari desa tersebut. Sarana

transportasi yang ada bukan hanya untuk mengangkut hasil pertanian yang didapatkan oleh penduduk dari ladang maupun untuk memasarkan namun juga untuk mengangkat alat-alat yang dipakai untuk perawatan Jambu Taiwan seperti pupuk,dll.

Peningkatan perekonomian yang ditandai dengan tingkat pendapatan yang semakin tinggi dan tingkat pendapatan dalam masyarakat sangat jauh berbeda setiap jenis pertanian yang ada di Desa Tuntungan. Tingkat pendapatan dipengaruhi juga oleh intensitas masyarakat bisa memanen hasil pertanian mereka. Pepaya dipanen dua kali dalam seminggu, jagung dipanen sekali dalam sebulan, ubi dipanen sekali dalam sembilan bulan dan jambu taiwan seminggu sekali dalam satu lahan. Dilihat dari penanaman jagung dan jambu taiwan sama tetapi harga jual tanaman jambu taiwan lebih menarik dibandingkan tanaman jagung. Melihat hal ini, tentu saja sangat terlihat perbedaan tingkat apalagi sesudah menanam tanaman Jambu Taiwan.

5.2 Tingkat Pendidikan

Pendidikan sangat penting bagi masa depan anak-anak. Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk mencapai tingkat kemajuan serta faktor untuk mendapat kehidupan yang lebih layak.Pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan. Pendidikan merupakan suatu konsumsi yang sangat erat hubungannya dengan lingkungan sosial dan sudah merupakan tuntutan jaman. Pendidikan biasanya bisa didapatkan dimana saja. Baik itu pendidikan non formal maupun pendidikan formal. Manfaat pendidikan sangatlah banyak mulai dari mempersiapkan diri untuk mencari nafkah, mengembangkan bakat

perseorangan demi kepuasan pribadi maupun kepentingan masyarakat, melestarikan kebudayaan, dan lainnya.

Pendidikan yang dimaksud dalam pemikiran masyarakat Desa Tuntungan bukanlah pengalaman yang mereka dapat dalam menghadapi hidup. Dibalik semua itu, masyarakat Desa Tuntungan menginginkan anak-anaknya mendapatkan pendidikan formal dari instansi pemerintahan. Bagi petani desa, motivasi untuk menyekolahkan anak-anak mereka mulai dari SD sampai SMA bahkan ke perguruan tinggi merupakan kewajiban setiap keluarga. Kesadaran akan pendidikan dalam diri masyarakat Desa Tuntungan sudah ada sejak dahulu. Akan tetapi akibat pendapatan yang sangat minim sehingga banyak masyarakat yang tidak mampu membiayai sekolah anak mereka sehingga anak-anak mereka hanya disekolah sebatas SMP ( Sekolah Menengah pertama), bahkan ada juga yang hanya sebatas SD ( Sekolah Dasar).

Dari pengalaman masyarakat desa ini, banyak orang tua yang terpaksa tidak menyekolahkan anaknya ke tingkat yang lebih tinggi lagi karena kekurangannya biaya dan mengingat biaya pendidikan sangat mahal. Pada saat masyarakat Desa Tuntungan melakukan pertanian ubi dan jagung ada yang menyekolahkan sampai tingkat SMP ( Sekolah Menengah Pertama), tetapi hanya beberapa orang saja.

Kemudian kalau pertanian pepaya sudah bisa menyekolahkan sampai tingkat SMA ( Sekolah Menengah Atas), walaupun hanya beberapa orang saja. Masyarakat desa ini tidak rela jika harus menjual tanah mereka hanya untuk menyekolahkan anak nya ke perguruan tinggi, dikarenakan pemikiran serta kurangnya pemahaman tentang arti

pentingnya pendidikan. Banyak masyarakat desa ini yang belum berani untuk menyekolahkan anaknya sampai tingkat SMA ( Sekolah Menengah Atas).

Keinginan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sudah ada sejak jaman dahulu. Keinginan masyarakat Desa Tuntungan ini semakin terwujud dengan adanya tingkat pendapatan masyarakat yang lebih baik. Dengan pertanian Jambu Taiwan ini, masyarakat sudah bisa menyekolahkan anaknya ke tingkat SMA bahkan sudah banyak yang menyekolahkan anaknya sampai keperguruan tinggi. Para orang tua mengharapkan supaya anak-anak mereka kelak tidak sama nasibnya dengan mereka.

Para orang tua tidak mau anaknya berpanas-panasan keladang untuk mencari uang.

Hal ini lah salah satu alasan masyarakat untuk menyekolahkan anak mereka lebih tinggi lagi. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Sejak masyarakat Desa Tuntungan menjadi petani Jambu Taiwan tingkat pendidikan sudah semakin membaik. Keinginan untuk menyekolahkan anak itu terlihat dari upaya masyarakat untuk giat bekerja sebagai petani. Hal ini bisa dilihat dari cara mereka bekerja dan juga pemanfaatan waktu supaya tidak terbuang dengan percuma. Kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak wanita mereka sudah mulai ada. Walaupun untuk tingkat perguruan tinggi masih sangat jarang44.

Peningkatan tingkat pendidikan yang terjadi di Desa Tuntungan ini bisa kita lihat dalam tabel dibawah ini :

44Wawancara dengan Awan Susianto, tanggal 27 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

Tabel 8

Persentase tingkat pendidikan pertanian di Desa Tuntungan

No Tingkat Pendidikan

Jenis Pertanian

Ubi & Jagung Pepaya Jambu Taiwan

1 Sekolah Dasar 30% 50% 100%

2 SMP 10% 20% 90%

3 SMA - 15% 90%

4 Perguruan Tinggi - - 60%

Sumber: data di olah dari hasil wawancara

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan dalam masyarakat mengalami peningkatan dalam setiap jenis pertanian yang ada di Desa Tuntungan.

Tingkat pendidikan yang semakin tinggi ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan yang semakin tinggi juga.

Masyarakat Desa Tuntungan awalnya lebih mengutamakan laki-laki untuk bersekolah dibandingkan dengan perempuan, karena mereka menganggap bahwa anak perempuan tidak perlu sekolah tingi-tinggi disebabkan anak perempuan ujung-ujungnya akan menjadi ibu rumah tangga dan hidup bersama dengan suaminya saja.

Lambat laun pemikiran yang seperti itu sudah mulai ditinggalkan karena mereka mengganggap anak perempuan juga berhak untuk memiliki prestasi yang tinggi.

Walaupun terkadang ada sebagian anak perempuan yang disekolahkan tingkat tinggi masih mendapat banyak cibiran dari masyarakat sekitarnya. Sampai pada saat penulis melakukan penelitian ini, masih banyak masyarakat yang beranggapan anak

perempuan tidak perlu di sekolahkan tingkat tinggi. Namun, karena keinginan untuk perempuan untuk melanjutkan studi lebih besar dari anak laki-laki sehingga sekarang ini banyak anak perempuan yang sekolah.

Di dalam membiayai kebutuhan pendidikan untuk anak, masyarakat berusaha untuk memenuhi kebutuhan sekolah yang layak untuk anaknya. Hal ini membuat mereka mencari tenaga serta pikiran untuk mengatasi segala keperluan-keperluan mereka sekolah. Dalam mengatasi keperluan sekolah petani tidak jarang untuk melakukan pinjaman keorang lain. Dibalik semua itu keinginan untuk menyekolahkan anak ini karena tingkat pendapatan masyarakat sudah tinggiyaitu dari hasil pertanian Jambu Taiwan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tuntungan. Pada tahun sebelum 1987, masih sangat minim keinginan masyarakat untuk meluluskan anaknya tingkat SMA. Namun, setelah tahun 1987 masyarakat berlomba-lomba untuk menyekolahkan anak-anak mereka dengan harapan kehidupan anak mereka kelak lebih baik dari kehidupan orangtuanya sekarang.

Masyarakat beranggapan bahwa dengan pendidikan yang tinggi bisa lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, serta kehidupan mereka tidak lagi sebagai petani. Masyarakat juga mengharapkan kelak anak mereka tidak lagi menahan panasnya matahari dan dinginnya air hujan. Hal inilah yang membuat masyarakat Desa Tuntungan berusaha kerja untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

Mereka rela menguras tenaga serta pikiran supaya mereka bisa menyekolahkan anak-anak mereka sampai ke perguruan tinggi.45

45Wawancara dengan Awan Susianto, tanggal 27 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

5.3 Tingkat Kesehatan

Dari hasil pertanian Jambu Taiwan di Desa Tuntungan pendapatan masyarakat semakin meningkat. Selain itu dibidang pendidikan masyarakat sudah mulai memperhatikan kesehatan mereka. Masalah kesehatan begitu penting bagi setiap orang begitu juga dengan masyarakat di desa ini. Puskesmas di daerah desa ini sangatlah jauh dari permukiman. Mereka harus menaiki alat transportasi untuk sampai ke puskesmas tersebut. Sementara pada saat itu mereka belum mempunyai transportasi. Maka dari itu kesadaran masyarakat untuk berobat kepuskesmas sangatlah sedikit. Karena melihat jauhnya jarak tempuh ke puskesmas tersebut.

Akibat puskesmas yang jarak tempuhnya jauh, akhirnya ada beberapa orang yang berobat melalui bidan desa yang dekat dari permukiman masyarakat Desa Tuntungan ini. Masyarakat yang berobat ke bidan desa inipun hanya beberapa orang saja. Di akibatkan masyarakat lebih memilih berobat secara tradisional saja karena harganya jauh lebih murah. Hal ini karena tingkat perekonomian masyarakat sangat rendah sehingga lebih memilih pengobatan tradisional daripada pergi ke bidan desa yang biayanya lebih mahal. Kalau berobat secara tradisional hanya memerlukan biaya yang sedikit untuk upah yang memberi obat, sedangkan ke bidan desa mereka harus membayar biaya pengobatan serta obatnya46. Walaupun terkadang masyarakat desa ini mau berobat ke bidan desa karena obat tradisional tidak mampu lagi untuk mengobati. Kalau untuk melahirkan ada sebagian di dukun beranak dan ada juga sebagian di bidan desa. Karna mereka beranggapan nyawa manusia lebih penting

46Wawancara dengan Musa, tanggal 24 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

daripada uang. Maka dari itu ada yang melahirkan ke bidan desa, walaupun melahirkan dengan dukun beranak jauh lebih murah harganya.

Sejak pertanian Jambu Taiwan ada di desa ini serta tingkat pendapatan mulai meningkat, kesadaran masyarakat untuk memperhatikan kesehatan dan berobat ke bidan desa pun sudah mulai ada. Lambat laun, masyarakat mulai meninggalkan pergi berobat ke dukun dan mempercayai medis. Hal ini bersamaan juga semakin berkurangnya dukun yang ada di Desa Tuntungan ini. Selain pengobatan yang mendapat pekerjaan yang lebih baik mereka juga sudah mulai memilih ke bidan desa karena pengobatan yang lebih steril. Untuk ibu-ibu yang mau melahirkan juga sudah banyak yang dibidan desa karena mereka sadar akan pentingnya nyawa mereka.

Masyarakat sudah lebih peduli dengan kesehatan mereka setelah perekonomian mereka meningkat.

Peran pemerintah dalam hal kesehatan juga cukup tinggi antara lain menambah orang bidan yang tidak hanya ditempatkan di satu desa tetapi sudah di tempatkan per dusun. Dengan ada penyuluhan yang dilakukan bidan serta dinas kesehatan tentang arti pentingnya kesehatan membuat masyarakat mau mengunjungi tempat bidan penyuluhan tersebut. Ada juga bidan yang menyewa rumah di desa ini untuk tempat tinggal mereka. Masyarakat yang dulunya takut berobat ataupun mengimunisasi anak mereka mulai datang ke bidan tersebut.

Setelah masyarakat melakukan pertanian pepaya, sebenarnya kesadaran tentang kesehatan sudah ada namun masyarakat takut tidak bisa membiayai biaya pengobatan. Bahkan ada masyarakat yang tidak mau mengimunisasikan anaknya ke bidan desa karena takut membayar padahal sudah ada penyuluhan kalau imunisasi itu

gratis. Setelah pendapatan serta tingkat perekonomian masyarakat semakin tinggi sehingga masyarakat mulai berani ke puskesmas. Dengan demikian dapat dikatakan dengan adanya pertanian Jambu Taiwan dan meningkatnya perekonomian masyarakat Desa Tuntungan bukan hanya mengubah masyarakat untuk lebih memperhatikan pendidikan serta kehidupan di desa dan transportasi namun juga memperhatikan kesehatan masyarakat itu sendiri.

BAB VI KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitan dapat disimpulkan bahwa Desa Tuntungan merupakan daerah yang memiliki kondisi alam yang sangat efektif bagi pengembangan di bidang pertanian. Selain keadaan iklim yang bagus, unsur hara pada tanahnya juga sangat tinggi .

Pertanian yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tuntungan berkembang dan membawa pengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat di desa ini. Hal ini bisa dilihat dari pertanian yang diusahakan oleh masyarakat mulai dari pertanian ubi, jagung, pepaya sampai jambu taiwan. Pertanian ubi, jagung dan pepaya di Desa Tuntungan ini awalnya bersifat subsistensial dan penanaman yang sangat lambat.

Tanaman yang hanya bisa memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Desa Tuntungan adalah tanaman pepaya. Tetapi tanaman pepaya tidak bisa menaikkan perekonomian masyarakat Desa Tuntungan ini karena harga jualnya murah. Kehidupan yang subsisten tersebut menyebabkan perekonomian masyarakat desa ini jauh dari kemajuan dan perekonomian yang tergolong rendah. Pertanian ubi, jagung dan pepaya yang terus menerus membuat perekonomian masyarakat Desa Tuntungan ini stabil dan tidak bisa naik membuat masyarakat berfikir untuk mengganti pertanian mereka.

Pada tahun 1987, masyarakat mulai menanam Jambu Taiwan. Jambu Taiwan yang mempunyai kualitas yang tinggi serta mempunyai harga jual yang tinggi.

Disebabkan karna buah Jambu Taiwan ini masih langka dan belum dikenal oleh orang banyak. Dengan pertanian Jambu Taiwan ini banyak perubahan terhadap kehidupan masyarakat desa ini dari segi pendapatan, tingkat perekonomian serta pendidikan dan kesehatan.

Pertanian Jambu Taiwan ini bisa berhasil di Desa Tuntungan karena kecocokan tanaman dengan tanah, suhu serta ketinggian serta hal lain yang

Pertanian Jambu Taiwan ini bisa berhasil di Desa Tuntungan karena kecocokan tanaman dengan tanah, suhu serta ketinggian serta hal lain yang

Dokumen terkait