• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V DAMPAK USAHATANI JAMBU TAIWAN BAGI MASYARAKAT DESA

5.2 Tingkat Pendidikan

Pendidikan sangat penting bagi masa depan anak-anak. Pendidikan merupakan salah satu faktor untuk mencapai tingkat kemajuan serta faktor untuk mendapat kehidupan yang lebih layak.Pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan. Pendidikan merupakan suatu konsumsi yang sangat erat hubungannya dengan lingkungan sosial dan sudah merupakan tuntutan jaman. Pendidikan biasanya bisa didapatkan dimana saja. Baik itu pendidikan non formal maupun pendidikan formal. Manfaat pendidikan sangatlah banyak mulai dari mempersiapkan diri untuk mencari nafkah, mengembangkan bakat

perseorangan demi kepuasan pribadi maupun kepentingan masyarakat, melestarikan kebudayaan, dan lainnya.

Pendidikan yang dimaksud dalam pemikiran masyarakat Desa Tuntungan bukanlah pengalaman yang mereka dapat dalam menghadapi hidup. Dibalik semua itu, masyarakat Desa Tuntungan menginginkan anak-anaknya mendapatkan pendidikan formal dari instansi pemerintahan. Bagi petani desa, motivasi untuk menyekolahkan anak-anak mereka mulai dari SD sampai SMA bahkan ke perguruan tinggi merupakan kewajiban setiap keluarga. Kesadaran akan pendidikan dalam diri masyarakat Desa Tuntungan sudah ada sejak dahulu. Akan tetapi akibat pendapatan yang sangat minim sehingga banyak masyarakat yang tidak mampu membiayai sekolah anak mereka sehingga anak-anak mereka hanya disekolah sebatas SMP ( Sekolah Menengah pertama), bahkan ada juga yang hanya sebatas SD ( Sekolah Dasar).

Dari pengalaman masyarakat desa ini, banyak orang tua yang terpaksa tidak menyekolahkan anaknya ke tingkat yang lebih tinggi lagi karena kekurangannya biaya dan mengingat biaya pendidikan sangat mahal. Pada saat masyarakat Desa Tuntungan melakukan pertanian ubi dan jagung ada yang menyekolahkan sampai tingkat SMP ( Sekolah Menengah Pertama), tetapi hanya beberapa orang saja.

Kemudian kalau pertanian pepaya sudah bisa menyekolahkan sampai tingkat SMA ( Sekolah Menengah Atas), walaupun hanya beberapa orang saja. Masyarakat desa ini tidak rela jika harus menjual tanah mereka hanya untuk menyekolahkan anak nya ke perguruan tinggi, dikarenakan pemikiran serta kurangnya pemahaman tentang arti

pentingnya pendidikan. Banyak masyarakat desa ini yang belum berani untuk menyekolahkan anaknya sampai tingkat SMA ( Sekolah Menengah Atas).

Keinginan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sudah ada sejak jaman dahulu. Keinginan masyarakat Desa Tuntungan ini semakin terwujud dengan adanya tingkat pendapatan masyarakat yang lebih baik. Dengan pertanian Jambu Taiwan ini, masyarakat sudah bisa menyekolahkan anaknya ke tingkat SMA bahkan sudah banyak yang menyekolahkan anaknya sampai keperguruan tinggi. Para orang tua mengharapkan supaya anak-anak mereka kelak tidak sama nasibnya dengan mereka.

Para orang tua tidak mau anaknya berpanas-panasan keladang untuk mencari uang.

Hal ini lah salah satu alasan masyarakat untuk menyekolahkan anak mereka lebih tinggi lagi. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Sejak masyarakat Desa Tuntungan menjadi petani Jambu Taiwan tingkat pendidikan sudah semakin membaik. Keinginan untuk menyekolahkan anak itu terlihat dari upaya masyarakat untuk giat bekerja sebagai petani. Hal ini bisa dilihat dari cara mereka bekerja dan juga pemanfaatan waktu supaya tidak terbuang dengan percuma. Kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak wanita mereka sudah mulai ada. Walaupun untuk tingkat perguruan tinggi masih sangat jarang44.

Peningkatan tingkat pendidikan yang terjadi di Desa Tuntungan ini bisa kita lihat dalam tabel dibawah ini :

44Wawancara dengan Awan Susianto, tanggal 27 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

Tabel 8

Persentase tingkat pendidikan pertanian di Desa Tuntungan

No Tingkat Pendidikan

Jenis Pertanian

Ubi & Jagung Pepaya Jambu Taiwan

1 Sekolah Dasar 30% 50% 100%

2 SMP 10% 20% 90%

3 SMA - 15% 90%

4 Perguruan Tinggi - - 60%

Sumber: data di olah dari hasil wawancara

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan dalam masyarakat mengalami peningkatan dalam setiap jenis pertanian yang ada di Desa Tuntungan.

Tingkat pendidikan yang semakin tinggi ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan yang semakin tinggi juga.

Masyarakat Desa Tuntungan awalnya lebih mengutamakan laki-laki untuk bersekolah dibandingkan dengan perempuan, karena mereka menganggap bahwa anak perempuan tidak perlu sekolah tingi-tinggi disebabkan anak perempuan ujung-ujungnya akan menjadi ibu rumah tangga dan hidup bersama dengan suaminya saja.

Lambat laun pemikiran yang seperti itu sudah mulai ditinggalkan karena mereka mengganggap anak perempuan juga berhak untuk memiliki prestasi yang tinggi.

Walaupun terkadang ada sebagian anak perempuan yang disekolahkan tingkat tinggi masih mendapat banyak cibiran dari masyarakat sekitarnya. Sampai pada saat penulis melakukan penelitian ini, masih banyak masyarakat yang beranggapan anak

perempuan tidak perlu di sekolahkan tingkat tinggi. Namun, karena keinginan untuk perempuan untuk melanjutkan studi lebih besar dari anak laki-laki sehingga sekarang ini banyak anak perempuan yang sekolah.

Di dalam membiayai kebutuhan pendidikan untuk anak, masyarakat berusaha untuk memenuhi kebutuhan sekolah yang layak untuk anaknya. Hal ini membuat mereka mencari tenaga serta pikiran untuk mengatasi segala keperluan-keperluan mereka sekolah. Dalam mengatasi keperluan sekolah petani tidak jarang untuk melakukan pinjaman keorang lain. Dibalik semua itu keinginan untuk menyekolahkan anak ini karena tingkat pendapatan masyarakat sudah tinggiyaitu dari hasil pertanian Jambu Taiwan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tuntungan. Pada tahun sebelum 1987, masih sangat minim keinginan masyarakat untuk meluluskan anaknya tingkat SMA. Namun, setelah tahun 1987 masyarakat berlomba-lomba untuk menyekolahkan anak-anak mereka dengan harapan kehidupan anak mereka kelak lebih baik dari kehidupan orangtuanya sekarang.

Masyarakat beranggapan bahwa dengan pendidikan yang tinggi bisa lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, serta kehidupan mereka tidak lagi sebagai petani. Masyarakat juga mengharapkan kelak anak mereka tidak lagi menahan panasnya matahari dan dinginnya air hujan. Hal inilah yang membuat masyarakat Desa Tuntungan berusaha kerja untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

Mereka rela menguras tenaga serta pikiran supaya mereka bisa menyekolahkan anak-anak mereka sampai ke perguruan tinggi.45

45Wawancara dengan Awan Susianto, tanggal 27 Mei 2018, Desa Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

Dokumen terkait