• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

E. Media Audio Visual a. Pengertian Audiovisual

Media pembelajaran dalam bentuk visual dalam bentuk gambar,foto, audio dalam bentuk rekaman suara, bunyi-bunyi tertentu, demikian juga dalam bentuk gabungan keduanya seperti rekaman video yang mengandung unsur audio dan video telah mengubah paradigma hasil belajar. Media audio visual mempengaruhi keberhasilan meningkatkan kemampuan mengenal atau mempelajari suatu informasi peserta didik maka dari itu cukuplah menjadi landasan kuat tentang bagaimana seseorang guru harus mempersiapkan media tersebut yang

73

direlevansikan dengan karakteristik materi. Pengembangan konsep audio visual yang berpengaruh terhadap teknologi pendidikan sejalan dan seluas pengembangan konsep teknik dan konsep ilmu pengetahuan yang lebih memperhatikan, pada awalnya pada perangkat keras dan perlengkapan.

(Finn, 1960). Salah satu pandangannya adalah menekankan pada konsep berdasarkan rekayasa materi dan pendekatan sistematis untuk mengembangkan pengajaran. Alat bantu visual dalam pembelajaran yang telah digunakan pada abad ke 19 yang literaturnya diambil dari konsep:

1. Teaching Aid

Konsep alat bantu pengajaran berorientasi pada teknik audiovisual dalam pengembangan penyajian pengajaran (Mc.Beath,1977)

2. Visualizing

Kurikulum pembelajaran yang memberikan konsep penyajian konkret dalam pengajaran dan pembelajaran (Ely, 1970). Alat bantu visual tersebut berupa gambar, model, objek atau perangkat yang menyajikan pengalaman konkret atau nyata yang dapat dilihat oleh siswa, dengan tujuan:

1. Mengenal, membangun, memperkaya atau mengklarifikasi konsep abstrak 2. Mengembangkan sikap yang diinginkan

3. Menyimulasikan aktivitas

Hoban mempromotori kurikulum yang memasukkan pengalaman pembelajaran konkret berdasarkan penggunaan alat yang dapat dilihat. Dale dalam bukunya Audiovisal Method in Teaching (1946), berisi tentang “Cone of Experience” (Kerucut Pengalaman) yang terkenal dengan penyajian tingkat dan

74

kekongkretan dalam teknik pengajaran. Siswa dibawa kedalam hal konkret untuk mempelajari hal yang abstrak. Interaksi antara metode mengajar dan bahan menjadi jembatan untuk membantu pemahaman siswa tentang apa yang pengajar sampaiakan. Hoban dan Dale (1949) menuliskan sebuah buku yang berjudul Metode Pengajaran Audiovisual, menyatakan bahwa bahan dan perangkat harus bisa memberikan pengalaman “lihat dan dengar”.

b. Audiovisual sebagai Media

Dalam studi teknologi pendidikan, ada perbedaan gradual antara alat audiovisual (audiovisual aids) dan media audiovisual (audiovisual media). Hills (1982) dalam Hamalik (2002: 18) mengungkapkan sebagai beriikut:

1. Audio-Visual Aids (AVA) adalah alat-alat yang menggunakan pengindraan penglihatan dan pendengaran. Suatu pelatihan yang menggunakan alat melalui kedua sensoris untuk menerima input dapat mencapai tingkat efektivitas yang tinggi. Alat-alat yang termasuk AVA meliputi: Sound film, filmstrip, tape/slide, siaran televisi dan rekaman video. Perkembangan terakhir ialah mulai dipergunakannya microprocessor dalam pembelajaran (multimedia) misalnya pembelajaran berbasis komputer (CBT).

2. Media audiovisual pada hakikatnya adalah suatu representasi (penyajian realitas, terutama melalui pengindraan penglihatan dan pendengaran yang bertujuan untuk mempertunjukkan pengalaman-pengalam pendidikan yang nyata kepada siswa. Cara ini dianggap lebih tepat, cepat, dan mudah dibandingkan dengan melalui pembicaraan, pemikiran, dan cerita mengenai pengalaman pendidikan.

75

Dengan demikian media pendidikan berfungsi ganda, yakni sebagai pembawa, penyalur pesan/informasi dan sebagai unsur penunjang proses pembelajaran (Hamalik, 2000: 20)

c. Jenis-jenis Media Audiovisual

Teknologi dalam pendidikan pada dasarnya mendayagunakan media audio elektronik sebagai media komunikasi, untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan kepada para peserta didik. Pendayagunaan media tersebut dapat secara mandiri atau kombinasi beberapa media. Keterlibatan pendidik dalam komunikasi bergantung pada jenis media yang digunakan, jenis informasi yang disampaikan; metode komunikasi yang dilaksanakan, pemanfaatan waktu dan tempat secara tepat, serta kemampuan komunikator/pendidik yang bersangkutan

Jenis-jenis media audiovisual adalah sebagai berikut: a. Transparansi

Jenis informasi (bagian-bagian penting) ditulis pada lembaran tranparansi tersebut dan disajikan melalui bantuan OHP. Proses komunikasi audiens disertai dengan penjelasan secara lengkap dan menyeluruh.

b. Slide

Bahan informasi tersusun dalam satu unit yang dibagi-bagi menjadi perangkat slide yang disusun secara sistematis dan disajikan secara berurutan. Slide satu dengan yang lainnya terlepas-lepas dan tidak bersuara. Bentuk komunikasi ini lebih efektif bila disertai dengan penjelasan lisan atau dibarengi dengan rekaman yang telah disiapkan untuk menunjang sajian melalui slide tersebut.

76 c. Filmstrip

Satuan informasi dalam media ini disajikan secara berkesinambungan, tidak terlepas-lepas, tapi sebagai satu unit bahan yang utuh. Media ini tidak bersuara, dan karenanya perlu dibantu dan dilengkapi dengan penjelasan verbal atau kombinasi dengan penjelasan melalui rekaman.

d. Rekaman

Semua bahan informasi dirancang dan direkam secara lengkap. Audiens mengikuti sajian sebagaimana halnya mengikuti caramah:mencata hal-hal yang dianggap perlu, menulis pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal yang belum jelas. Media ini bersifat satu arah dan dapat digunakan untuk membantu media lainnya misalnya siaran radio.

e. Siaran Radio

Program siaran radio dapat dipergunakan dalam rangka pembelajaran jarak jauh. Siaran ini dapat menggunakan rekaman atau komunikator. Si pembicara mengajukan informasi/pelajaran dalam siaran langsung. Rekaman dan program radio menitikberatkan pada pendayagunaan segi pendengaran (audio), segi visual diabaikan dan komunikasi berlangsung satu arah.

f. Film

Mengombinasikan media audiovisual dan media audio. Suatu rangkaian cerita yang disajikan dalam bentuk gambar pada layar putih disetai gerakan-gerakan dari para pelakunya. Keseluruhan bahwa informasi disajikan agar lebih menarik dengan nada dan gaya serta tata warna, sehingga sajiannya lebih merangsang minat dan perhatian penonton atau penerima pesan.

77 g. Televisi

Program siaran televisi lebih unggul dibandingkan dengan siaran radio dan film, bahkan kedua media tersebut sekaligus digunakan dalam program siaran TV. Wilayah jangkauannya lebih luas, lebih bervariasi dan menarik, dapat dirancang secara khusus atau melalui siaran langsung. Program siaran memuat banyak informasi karena adanya siaran lainnya. Sistem komunikasi berlangsung satu arah, peningkatan efektivitasnya perlu diupayakan dengan bantuan komunikasi langsung.

h. Tape atau Video Cassette

Media ini hampir sama dengan rekaman (recording), yang meliputi rekaman gambar, Rekaman diputar ulang dan tampak gambar film yang berkomunikasi dengan suara. Media ini hampir sama dengan film biasa, lebih sederhana, dan lebih praktis. Keunggulan yang dimiliki oleh rekaman, radio, film, dan televisi juga dimiliki media ini.

i. Laboraturium

Pembelajaran melalui laboraturium juga menggunakan rekaman, baik rekaman suara maupun rekaman video cassette dalam suasana laboratorik. Antara komunikator dan audiens dapat berkomunikasi dua arah. Model laboratorik adalah laboraturium bahasa dan laboraturium pengajaran mikro.

j. Komputer

Penggunaan komputer dalam komunikasi pembelajaran pada prinsipnya sama dengan Computerized Assisted Instruction atau CAI. Kemampuannya menerima informasi, menyimpan, dan mengolah serta memproduksikannya dalam

78

jumlah yang banyak dan jangka waktu yang lama, serta setiap saat dapat digunakan dan dapat menggandakan informasi dalam jumlah tak terbatas, merupakan suatu media yang sangat canggih.

Adapun teknik penggunaannya dalam bentuk:

1. Belajar mandiri berdasarkan pada beban yang telah direkam dalam alat khusus, yang memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara individu dan komputer

2. Menyimpan bahan informasi dalam alat penyimpanan pada komputer, yang pada waktu tertentu dapat diungkapkan kembali dan dipelajari

3. Belajar bahasa komputer yang memiliki ciri khas

4. Belajar dengan bantuan tutor dalam prosedur belajar komputerisasi

Perkembangannya hingga saat ini media audiovisual yang dikemas dalam bentuk sistem yang spesifikasi komputer yang selalu melakukan updating keterbatasan secara audio dan visual telah diiringi dengan ragam model yang dikembangkan. Berikut adalah beberapa model pemanfaatan AVA dalam bentuk komputer yang telah memberikan perubahan pada paradigma proses pembelajaran, dengan menekankan pada kadar interaktif dan individualis. Model tersebut mulai dari model latihan, tutorial, simulasi dan permainan.

d. Inovasi Media Audiovisual dalam Pembelajaran

Adapun Teknologi Informasi sebagai Isi dari Audiovisual Aid. Pengembangan media untuk membantu pembelajaran adalah menjadi perhatian subjek penelitian, menjadi hal menarik untuk publik dan pemerintah. Ada lima sudut pandang yang menjadikan media berpengaruh pada pembelajaran secara

79

optimal, yaitu : media sebagai teknologi, atau mesin, sebagai tutor atau guru, sebagai agen sosialisasi, sebagai pemotivasi pembelajaran dan media sebagai alat mental untuk berfikir dan memecahkan masalah. Dari kelima lingkup tersebut memberikan definisi yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing.

Pemahaman dan pemaknaan serta pengembangan sebagai bentuk inovasi yang baru dari penggunaan media audio visual telah menjadi frame work pada desain pembelajaran sehingga memberikan pemahaman bahwa media bukan lagi sesuatu yang stagnasi, pasif dan memilki ketergantungan yang tinggi pada komponen pembelajaran lainnya, akan tetapi digunakan sebagai kontrol aktivitas dan perkembangan pembelajaran itu sendiri. Media uadio visual dapat bermanfaat sebagai tutor atau guru, yang diamksud disini adalah penerapan media sebagai tutor atau guru adalah kaitan media sebagai pengganti atau pelengkap pembelajaran yang telah terjadi di kelas. Tujuannya adalah untuk menyediakan sumber pengajaran tambahan pada kelas mengingat keterbatasan guru, penyediaan dana, pemisahan atau pemenuhan kebutuhan siswa.

Selain media audio visual dijadikan sebagai tutor atau guru, media audio visual dapat bermanfaat menjadi alat untuk memotifasi dan pembelajaran. Penelitian yang dilakukan Solomon and Clark 1986, membuktikan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar siswa melalui media. Penggunaan media telah membantu siswa sehingga pembelejaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

80

Dalam penggunaan media perlu adanya pendampingan atau pengarahan yang dilakukan oleh guru, disini guru juga berperan dalam penyampaian pembelajaran menggunakan media. Somekh dan Davis (1997: 97) mengatakan bahwa guru mempunyai peran penting dalam pembelajaran di sekolah, Guru merupakan manager dan pasilitator di kelas. Oleh sebab itu media pembelajaran yang digunakan anak sangat bergantung oleh guru dalam mengembangkannya. Scrimshaw dalam Somekh dan Davis (1997: 109) mempertanyakan bagaimana konsekuensi-konsekuensi perubahan yang terjadi terhadap kinerja guru akibat dari perubahan pembelajaran yang semakin maju dan dapat memanfaatkan media audio visual.

Peran guru sangat bergantung kepada perangkat yang digunakan sebagai bantuan belajar. Dalam praktik pendidikan guru dapat memanfaatkan perangkat audio visual sesuai dengan filososfi pendidikan yang dianut sekolah dan paling menarik bagi murid di sekolah. Dengan bantuan media audio visual yang dapat dikenalkan baik didalam ruang kelas maupun diluar ruangan kelas dan tidak harus berada dalam satu ruangan denangan guru.

Dalam kondisi ini guru dituntut untuk mengejar siswa untuk menemukan cara berkolaborasi dengan orang lain. Dengan demikian guru dapat menggabungkan kegiatan kooperatif dengan melibatkan komputer dengan berbagai metode antara lain diskusi atau kelompok serta individu. Para guru juga perlu melakukan penelitian kelas untuk hasil dari pembelajaran audio visual yang telah diterapkan.

81

Dengan demikian guru dapat mengidentifikasi masalah-masalah dan kemungkinan yang terjadi secara praktis dalam penerapan audio visual pada kelas.Dengan meningkatnya kemampuan dan perkembangan media audio visual, guru harus mempertimbangkan kembali lebih jauh menganai perannya di dalam kelas, Diperlukan pemikiran kembali secara fundamental dan terus-menerus mengenai apa yang diajarkan, bagaimana mengajarkannya, dan mengapa demikian (Scrimshaw, 1997:101-11).

Media audio visual dapat membantu guru menyampaikan materi kepada anak, dengan media audio visual pembelajaran tidak hanya berpusat kepada guru namun dapat melibatkan anak sehingga anak kooperatif didalam pembelajaran. Pembelajaran menggunkan audio visual berdasarkan tujuan dan fungsinya agar enarik minat anak terhadap pembelajaran tersebut dengan adanya variasi warna dan bentuk serta gambar, terdapat suara yang bisa didengarkan anak dan ditirukan anak.