• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORETIS

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian ini adalah skripsi milik Yayah Fauziah (2015) mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Penggunaan Media Iklan dalam Keterampilan Menulis Karangan Persuasi di VIII.5 SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan menulis karangan persuasi dapat ditingkatkan dengan media iklan air minum Aqua. Berdasarkan hasil analisis, peserta didik yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 22 peserta didik, dengan presentase yang dihitung dengan rumus sebagai berikut: N=22/40x 100%=

55% dari 40 peserta didik. Sedangkan, peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM (75) sebanyak 18 peserta didik, dengan presentase yang dihitung dengan rumus sebagai berikut: N=18/40x 100%= 45% dari 40 peserta didik. Dari uraian di atas penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan persuasi di kelas VIII.5 SMP Islamiyah Ciputat.59

Penelitian Yayah dengan penelitian ini sama-sama meneliti penggunaan media dalam menulis teks persuasi dan sama-sama menggunakan media video. Perbedaannya yaitu Yayah menggunakan video iklan layanan masyarakat yaitu iklan air minum Aqua, sedangkan penelitian ini menggunakan video berita berjudul Laut Indonesia Darurat Sampah Plastik. Perbedaan lainnya yaitu pada jenis metode penelitian yang digunakan. Yayah menggunakan metode penelitian kuantitatif, sementara penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

Penelitian kedua yang relevan dengan penelitian ini adalah skripsi milik Intan Noviani (2017) mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa,

59 Yayah Fauziah, Penggunaan Media Iklan dalam Keterampilan Menulis Karangan Persuasi di VIII. 5 SMP Islamiyah Ciputat, Tangerang Selatan, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015)

Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pasundan, Bandung dengan judul “Pembelajaran Menyajikan Teks Persuasi dengan Media Poster melalui Metode Inkuiri pada Siswa Kelas VIII SMPN 14 Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sebesar 3,65; nilai rata-rata pretest sebesar 23,5 dan nilai rata-rata posttest sebesar 32,93 sedangkan selisih pretest dan posttest yaitu 9,43, terdapat hasil perhitungan statistik membuktikan thitung>ttabel, yaitu 43,53>2,04 pada tingkat kepercayaan 95% dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan 32. Berdasarkan fakta tersebut, penulis menyimpulkan bahwa penelitian pembelajaran menyajikan teks persuasi dengan media poster melalui metode inkuiri pada siswa kelas VIII SMPN 14 Bandung, sudah dilaksanakan dan berhasil dengan baik.60

Penelitian Intan dengan penelitian ini sama-sama menggunakan media pembelajaran dalam menulis teks persuasi. Perbedaannya yaitu Intan menggunakan media gambar berupa poster sedangkan penelitian ini menggunakan media video, yaitu video berita berjudul Laut Indonesia Darurat Sampah Plastik. Perbedaan lainnya yaitu pada jenis metode penelitian yang digunakan. Intan menggunakan metode penelitian kuantitatif, sementara penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

Penelitian ketiga yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian milik Itiarani (2019), mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Intan dengan judul “Penggunaan Video dari YouTube sebagai Media dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan video tersebut dapat merangsang kreatifitas, minat dan motivasi guru. Selain itu melalui media tersebut, pengetahuan siswa, penyusunan bahan ajar,

60 Intan Noviani, Pembelajaran Menyajikan Teks Persuasi dengan Media Poster melalui Metode Inkuiri pada Siswa Kelas VIII SMPN 14 Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017, (Bandung:

Universitas Pasundan, 2017).

pemilihan materi, cara penyampaian guru mengalami kemajuan.

Menggunakan video dari Youtube sebagai media secara tidak langsung meningkatkan minat belajar di antara mereka, dalam hal pencarian ide dan materi sehingga siswa tidak merasa bosan.61

Penelitian Itiarani dengan penelitian ini sama-sama menggunakan media pembelajaran video dari sumber YouTube. Metode penelitian yang digunakan pun sama, yaitu metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pun sama, tetapi berbeda satu teknik yaitu Itiarani menggunakan observasi sementara penulis menggunakan teknik tes. Perbedaan lainnya, yaitu Itiarani menggunakan media tersebut untuk mata pelajaran PAI materi Hormat dan Patuh Terhadap Orang tua dan Guru, sedangkan penulis menggunakan media video untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis teks persuasi.

61 Itiarani, Penggunaan Video dari YouTube sebagai Media dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung, (Bandar Lampung: UIN Raden Intan, 2019)

43

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 87 Jakarta yang beralamat di Jalan Ciputat Raya, Jl. SMP 87 No. 2, RT.4/RW. 11, Pd. Pinang, Kec. Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 12310. Adapun penelitian ini dilaksanakan dari Juli 2019-November 2020.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan tujuan tertentu untuk dapat memecahkan masalah yang ada.1 Dengan demikian, metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data untuk memperoleh suatu pemahaman atau jawaban atas masalah penelitiannya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualiltatif deskriptif.

Menurut Taylor dan Bogdan, penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dari orang-orang yang diteliti.2 Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi. Proses penelitian yang dimaksud antara lain melakukan observasi terhadap orang dalam kehidupannya sehari-hari, berinteraksi dengan mereka, dan berupaya memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.3 Data yang diperoleh (berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik,

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), cet. ke-23, h. 2.

2 Bagong Suyanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan, (Jakarta: Kencana, 2011), cet. ke-6, h. 166.

3 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT Rosdakarya Offset, 2011), h. 140.

melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekadar angka atau frekuensi.4 Begitupun menuru Bogdan dan Biklen, Qualitative research is descriptive. The data collected are in the form of words of pictures rather than numbers. The written results of the research contain quotations from the data to illustrate and substantiate the presentation.5 Menurut Bogdan dan Bikel penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, bukan berupa angka. Hasil penelitian berisi data-data yang menggambarkan dan memperkuat penyajian. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa metode kualitatif merupakan metode penelitian yang menghasilkan analisis berupa kata-kata sesuai dengan pengamatan secara natural atau apa adanya mengenai objek yang diamati.

Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi.6 Penelitian deskriptif bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek, apakah orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka maupun kata-kata.7

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penulis menggunakan metode penelitian ini karena data penelitian ini adalah menulis karangan. Metode ini sangat cocok untuk menganalisis data berupa karangan, kemudian disajikan dengan mendeskripsikan data dalam menganalisisnya.

Penelitian dalam skripsi ini adalah mendeskripsikan informasi berupa kemampuan menulis teks persuasi yang dilakukan di SMP Negeri 87 Jakarta.

4 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), h. 39.

5 Robert C. Bogdan and Sari Knopp Biklen, Qualitative Research for Education an Introduction to Theory and Methods, (Boston: Allyn and Bacon, 1992), 2nd ed., h. 30.

6 Arifin, Op.Cit., h. 54.

7 Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2016), Cet. ke- 5, h. 50.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 87 Jakarta yang berjumlah 36 siswa, 20 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki.

Sementara objek penelitian ini adalah Penggunaan Media Video YouTube dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Persuasi. Pemilihan subjek penelitian merupakan rekomendasi dari wakil kepala kurikulum dan guru bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Negeri 87 Jakarta. Alasan pemilihan subjek penelitian tersebut berdasarkan pertimbangan tertentu serta berdasarkan pada kurangnya keterampilan menulis dan antusias belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia karena sang guru bahasa Indonesia jarang menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, sehingga peneliti tertarik meneliti di kelas ini dengan menggunakan media sosial YouTube berupa video berita berjudul Laut Indonesia Darurat Sampah Plastik dari kanal Surya Citra Televisi (SCTV) dalam program Liputan 6 Siang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini, yaitu melalui tes, wawancara, dan dokumentasi. Informasi yang diperoleh berbentuk dokumen dan catatan peristiwa yang kemudian diolah menjadi data.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

1. Tes

Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.8 Menurut Burhan, tes adalah salah satu bentuk pengukuran, dan tes merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi (kompetensi, pengetahuan, keterampilan) tentang siswa.9 Peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik tes (tertulis) karena subjek tes diharuskan memiliki keterampilan menulis teks persuasi melalui

8 Margono, Op. Cit., h. 170.

9 Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2012), Cet. 3, h. 105.

media video yang ditayangkan dari media sosial YouTube. Setelah siswa memahami teks persuasi, kemudian siswa membuat teks persuasi dengan tema yang telah ditentukan oleh peneliti melalui media video, yaitu video berita mengenai laut Indonesia yang darurat akan sampah plastik. Video tersebut yaitu video berita Liputan 6 Siang dari kanal YouTube Surya Citra Televisi (SCTV). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa hasil tes keterampilan menulis teks persuasi.

2. Wawancara

Wawancara (interview) adalah teknik penelitian yang dilaksanakan dengan cara dialog baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui saluran media tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai sumber data.10 Menurut Meleong, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.11 Wawancara dilakukan oleh peneliti sebagai salah satu metode pengumpulan data. Pada penelitian ini, peneliti mewawancarai guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang bersangkutan dan beberapa siswa dari kelas VIII-2 untuk mendapatkan data yang bisa menjelaskan masalah peneliti.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data yang terkumpul atau dikumpulkan dari peristiwa masa lalu. Data dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar, karya, hasil observasi atau wawancara dan sebagainya. Data yang diperoleh dari dokumentasi kebanyakan berupa data sekunder dan data tersebut telah memiliki makna untuk diinterpretasikan.12 Dokumentasi

10 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur, (Jakarta: Kencana, 2013), cet. 1, h. 263.

11 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2019) Op. Cit., h.

12Slamet Riyanto dan Aglis Andhita Hatmawan, Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang Manajemen, Teknik, Pendidikan, dan Eksperimen, (Yogyakarta: Deepublish, 2020), h. 28

pada penelitian ini yaitu dokumentasi berupa data tulisan teks persuasi siswa dan foto-foto selama penelitian.

Jadi, teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Tes yaitu berupa tes tertulis yang mengharuskan siswa menulis teks persuasi berdasarkan video yang bersumber dari YouTube yang ditayangkan oleh peneliti. Wawancara juga digunakan oleh peneliti sebagai salah satu teknik pengumpulan data, yaitu wawancara beberapa siswa dan guru mata pelajaran untuk mendapatkan data yang bisa menjelaskan masalah peneliti. Teknik pengumpulan data yang terakhir peneliti gunakan adalah dokumentasi, yaitu dokumentasi berupa data tulisan teks persuasi siswa dan foto-foto selama penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang dipakai untuk menjembatani antara subjek dan objek (secara substansial antara hal-hal teoritis dengan empiris, antara konsep dengan data), sejauh mana data mencerminkan konsep yang ingin diukur tergantung pada instrumen yang dipergunakan untuk mengumpulkan data.13 Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa tes menulis teks persuasi yang berfungsi mengukur kemampuan menulis teks persuasi pada siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 87 Jakarta tahun pelajaran 2019/2020. Siswa diharapkan mampu menulis teks persuasi melalui media video yang diputar dari salah satu kanal YouTube, yaitu video berita Liputan 6 Siang dari kanal YouTube Surya Citra Televisi (SCTV) dan untuk mengetahui apakah media tersebut mampu merangsang imajinasi siswa atau tidak.

Tabel 3. 1 Format Penilaian Teks Persuasi menurut Burhan Nurgiantoro yang telah disesuaikan

No. Aspek yang dinilai Skor Maksimal

1 Kesesuaian isi teks 5

2 Kelengkapan struktur teks 5

13 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung:

PT Refika Aditama, 2014), h. 94.

3 Ketepatan kata 5

4 Ketepatan kalimat 5

5 Ejaan dan tata tulis 5

Jumlah 25

Tabel 3. 2 Kriteria Penilaian Teks Persuasi

Aspek yang dinilai Kriteria Skor

Kesesuaian Isi Teks

Isi teks yang disampaikan lengkap (mengandung argumen, fakta, dan ajakan), informasi yang disampaikan rinci atau banyak dan sesuai

5

Isi teks yang disampaikan lengkap (mengandung argumen, fakta, dan ajakan), informasi yang disampaikan kurang rinci atau sedikit, namun masih sesuai

4

Isi teks yang disampaikan kurang lengkap, tetapi informasi yang disampaikan rinci atau banyak dan sesuai

3

Isi teks yang disampaikan kurang lengkap, informasi yang disampaikan kurang rinci atau sangat sedikit dan kurang sesuai

2

Isi teks yang disampaikan tidak lengkap (tidak mengandung argumen, fakta, dan ajakan), informasi yang disampaikan sangat sedikit dan tidak sesuai

1

Kelengkapan Struktur Teks

Struktur teks yang disampaikan lengkap (Pengenalan isu, Rangkaian Argumen, Pernyataan ajakan, dan Penegasan Ulang), dan disusun secara sistematis

5

Struktur teks yang disampaikan lengkap, tapi urutannya tidak sistematis, namun masih sesuai

4

Struktur teks yang disampaikan kurang lengkap, urutannya sistematis, namun masih sesuai

3

Struktur teks yang disampaikan kurang lengkap, urutannya tidak sistematis, dan kurang sesuai

2

Struktur teks yang disampaikan tidak lengkap 1

Ketepatan kata

Seluruh kata yang digunakan tepat 5 Kesalahan penggunaan kata sebanyak 1-3 kata 4 Kesalahan penggunaan kata sebanyak 4-6 kata 3 Kesalahan penggunaan kata sebanyak 7-9 kata 2 Kesalahan penggunaan kata sebanyak lebih dari atau sama dengan 10 kata

1

Ketepatan kalimat

Kalimat yang digunakan seluruhnya tepat 5 Kalimat yang tidak tepat sebanyak 1-3 kalimat 4 Kalimat yang tidak tepat sebanyak 4-6 kalimat 3 Kalimat yang tidak tepat sebanyak 7-9 kalimat 2 Kalimat yang tidak tepat lebih dari atau sama dengan 10 kalimat

1

Ejaan dan tata tulis

Tidak terdapat kesalahan ejaan dan tata tulis 5 Kesalahan ejaan dan tata tulis sebanyak 1-3

Tabel 3. 3 Penentuan Kriteria dengan Perhitungan Persentase untuk Skala Empat14

No. Interval Presentase Tingkat Penguasaan

Nilai Ubahan Skala Empat

Katerangan

1-4 D-A

1 86-100 4 A Baik Sekali

2 76-85 3 B Baik

3 56-75 2 C Cukup

4 10-55 1 D Kurang

Nilai Total:

x 100%

Selain itu, penulis juga melampirkan rumus untuk menghitung nilai rata-rata dari seluruh karangan siswa yang akan diteliti setelah proses penilaian terjadi. Rumus tersebut adalah sebagai berikut.

Rumus untuk menghitung rata-rata adalah:

MX= Keterangan:

MX : Mean/nilai rata-rata

∑ : Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada

: Number of cases (banyaknya skor-skor itu sendiri)15

F. Teknik Analisis Data

Analisis data ialah proses pencarian dan penyusunan data yang sistematis melalui transkip wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi yang secara akumulasi menambah pemahaman peneliti terhadap apa yang ditemukan.16 Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, yaitu tes,

14 Burhan Nurgiyantoro., op.cit, h. 277.

15 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendiidkan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), h. 81.

16 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2008), h. 83.

wawancara, dan dokumentasi, peneliti melakukan analisis dari data yang telah diperoleh. Data yang telah peneliti peroleh kemudian dianalisis dan disusun secara sistematis sehingga memperoleh kesimpulan dari hasil penelitian tersebut. Berikut merupakan alur analisis data yang peneliti gunakan:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih dan jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.17 Pada tahap ini peneliti melakukan proses pemilihan data dan informasi baik yang sesuai maupun yang tidak sesuai dan mulai mempertimbangkan apakah data yang dihasilkan dari penelitian sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Penyajian data dalam penelitian ini adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.18

Penyajian data kualitatif ini disajikan dalam bentuk teks naratif maupun dalam bentuk bagan atau grafik. Proses ini memudahkan memahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Peneliti menganalisis dan mencoba mengambil tindakan dengan memperdalam temuan yang diperolehnya.

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah terakhir yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

17 Sugiyono., op.cit, h. 247.

18 Ibid.

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka penarikan kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.19 Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dari penelitian kualitatif. Peneliti membuat kesimpulan terhadap data-data yang telah diperoleh yang didasarkan juga oleh pandangan informan, tidak hanya berdasarkan penafsiran peneliti secara subjektif.

19 Ibid, h. 252.

53

A. Profil Sekolah

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SMP Negeri 87

b. NPSN : 20102485

c. Jenjang Pendidikan : SMP d. Status Sekolah : Negeri

e. Alamat Sekolah : Jl. Ciputat Raya Pondok Pinang

RT / RW : 4/5

Kode Pos : 12310

Kelurahan : Pondok Pinang

Kecamatan : Kebayoran Lama

Kabupaten/Kota : Jakarta Selatan

Provinsi : DKI Jakarta

f. Tanggal SK Pendirian : 1971-10-20

g. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah h. Nomor Telepon : 7657687

i. E-mail : smpn87jakarta@gmail.com

2. Sejarah Singkat Sekolah

Sekolah Menengah Pertama Negeri 87 (SMP Negeri 87) Jakarta berdiri pada tahun 1966, dengan nama SMP 19 Filial. Ketika itu dipimpin oleh Drs.

Sutomo, Rifai. Pada waktu itu gedung terdiri dari 3 ruangan. Satu ruangan untuk kepala sekolah, guru, dan tata usaha, sedangkan dua ruang lainnya untuk kelas. Dindingnya terbuat dari bambu dan lapangannya masih tanah merah.

Pada tahun 1968, gedung sudah tidak layak pakai lagi, dindingnya bolong-bolong dan gedungnya sudah hampir roboh. Tepat pada tahun

tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin meresmikan bendungan di Lebak Bulus. Kemudian Kepala SMP 19 Filial, Dody Wardoyo, BA, bersama guru-guru dan siswa-siswa berunjuk rasa di depan gubernur dengan membawa spanduk bertuliskan “SMP 19 Filial minta gedung”. Akhirnya permintaan tesebut dikabulkan pada tahun 1969. Lalu SMP 19 Filial berganti nama menjadi SMP Negeri 87 Jakarta. Gedung itu terdiri dari 8 ruangan, dua ruang untuk kepala sekolah, guru, dan tata usaha, sedangkan sisanya untuk ruang kelas. Kemudian menyusul 3 ruangan lagi pada tahun 1975.

Tahun-tahun berikutnya, jika terdapat kerusakan gedung selalu mendapat proyek renovasi dari pemerintah. Pada bulan Januari 2001 sampai dengan Januari 2003, SMP Negeri 87 direnovasi menjadi tiga lantai. Ini semua berkat Kepala Sekolah Dra. Hj. Betty Aflinda, M.M. Kini SMP Negeri 87 Jakarta sudah menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN).

3. Visi, Misi, dan Komitmen a. Visi

“Terwujudnya siswa cerdas yang berakhlakul karimah”

Visi ini menjiwai warga sekolah untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah dengan tolok ukur berupa indikator sebagai berikut.

a. Unggul dalam prestasi akademik dan nonakademik.

b. Melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

c. Melaksanakaan tata tertib sekolah.

d. Berperilaku santun, disiplin, dan amanah.

b. Misi

a. Menyusun kurikulum yang adaptif dan proaktif.

b. Menyajikan proses pembelajaran yang bervariasi, aktif, inovatis, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

c. Memenuhi alat dan sumber belajar siswa.

d. Mengembangkan manajemen sekolah yang berbasis IT.

e. Mewujudkan tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya.

f. Mengoptimalkan keja sama dengan komite sekolah.

g. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler prestasi.

h. Melaksanakan kegiatan pembiasaan yang terintegrasi dalam perilaku sehari-hari

i. Melaksanakan pembinaan keagamaan.

c. Komitmen

“Mewujudkan sekolah bersih, sehat, asri, aman, nyaman, toleran, transparan, akuntabel, dan berintegritas melalui pengelolaan sumber daya pendidikan yang efektif dan efisien”

4. Guru dan Tenaga Kependidikan

SMP Negeri 87 memiliki 34 tenaga pendidik. Drs. H. Wahyudin, M. M. sebagai kepala sekolah sekaligus juga sebagai guru mata pelajaran PKn beserta dua guru lainnya. Jumlah guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah empat dan satu guru pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris masing-masing berjumlah tiga. Jumlah guru mata pelajaran Matematika, IPA, IPS, dan BK, masing-masing berjumlah empat. Guru mata pelajaran Penjaskes dan Seni Budaya berjumlah dua orang guru dan satu guru pada mata pelajaran Prakarya. Terdapat beberapa guru yang merangkap mengajar mata pelajaran lain atau bisa dikatakan mengajar lebih dari satu mata pelajaran.

5. Data Siswa

5. Data Siswa

Dokumen terkait