• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media Laboratorium/Workshop

MEDIA PEMBELAJARAN

E. Media Laboratorium/Workshop

a. Pengertian dan Fungsi Laboratory Work

Dalam dunia pendidikan di sadari perlunya menghubungkan teori dan praktek. Prinsip-prinsip akan dikaji dalam praktek. Yang terdapat dalam pengalaman praktek: di cari dasar-dasarnya, dalam teori dan dalam prinsip-prinsip. Hubungan antara teori dan praktek seyogyanya bersifat berlapis-lapis yang integratif dimana teori dan praktek secara bergantian dan bertahap salaming isi mengisi, saling mencari dasar dan saling mengkaji (Raka Joni, 1980, Pengembangan Kurikulum IKIP/FIP/FKG Suatu Kasus Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi, 19).

Sehubungan kaitan antara teori dan praktek inilah “Laboratory Work” dan fasilitas lain dalam proses belajar mengajar patut mendapat perhatian. “Laboratory Work” atau kerja laboratorium adalah kegiatan (kerja) yang berlangsung dalam laboratorium. Laboratorium yang dimaksud tidak hanya berarti ruangan atau bangunan yang dipergunakan untuk percobaan ilmiah misalnya dalam bidang Sain teknologi dan kejuruan dan sebagainya., melainkan juga termasuk tempat aktivitas ilmiahnya sendiri baik itu berupa eksprimen, riset, observasi, demonstrasi yang terkait dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain Laboratory Work adalah kegiatan kerja ilmiah dalam suatu tempat yang dialkukan oleh dosen atau siswa atau pihak lain, baik berupa praktikum, observasi, penelitian, demonstrasi dan pembuatan model-model yang dilakukan dalam rangka kegiatan belajar-mengajar.

Jadi dalam pengertian laboratorium tidak hanya termasuk di dalamnya gedung atau ruang dan peralatannya seperti misalnya Laboratorium kimia, Fisika, teknologi dan kejuruan atau workshop. Dalam pengertian labortatorium termasuk juga sekolah, kelas dan bahkan bengkel dan masyarakat sendiri. Lembaga kemasyarakatan, alam sekitar merupakan laboratorium pula. Ia meruapakan sumber belajar dan media dalam proses belajar-mengajar yang tiada akan kering.

Darin uraian di atas maka yang disebut dengan laboratory work adalah kegiatan kerja ilmiah yang dilakukan dalam sebuah laboratorium-laboratorium dapat diartikan dalam bermacam-macam segi.

a. Laboratorium dapat merupakan wadah yaitu tempat, gedung, ruang dengan segala macam peralatan yang diperlukan untuk kegaiatan ilmiah. Dalam hal ini laboratorium dilihat sebagai perangkat keras (hardware).

b. Laboratorium dapat merupakan sarana media dimana dilakukan kegiatan belajar mengajar. Dalam pengertian ini laboratorium dilihat sebagai perangkat lunaknya (software) dalam kegiatan ilmiah. c. Laboratorium dapat diartikan sebagai pusat kegiatan ilmiah untuk menemukan kebenaran ilmiah

dan penerapannya.

d. Laboratorium dapat diartikan sebagai pusat inovasi.

Dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sebuah laboratorium diadakanlah kegiatan ilmiah; eksperimentasi sehingga terdapat penemuan-penemuan baru dalam bidang keilmuan yang membawa pembaharuan baik itu berupa mesin-mesin, bahan-bahan baru, cara-cara kerja dan sebagainya.

e. Dilihat dari segi chentele maka laboratorium merpuakan tempat dimana dosen, siswa, guru, siswa dan orang lain melaksanakan kegiatan kerja ilmiah dalam rangka kegiatan belajar mengajar. f. Dilihat dari segi kerjanya laboratorium merupakan tempat dimana dialkukan kegiatan kerja untuk

menghasilkan sesuatu. Dalam hal demikian ini dalam bidang teknik laboratorium di sini dapat diartikan sebagai bengkel kerja (Workshop)

g. Dilihat dari hasil yang diperoleh maka laboratorium dengan segala sarana dan prasarana yang dimiliki dapat merupakan dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar (PSB).

Pertanyaan yang lebih lanjut adalah apakah fungsi laboratory work itu ? Secara garis besarnya fungsi laboratory work adalah sebagai berikut:

a. Memberikan kelengkapan bagai pelajaran teori yang telah diterima sehingga antara teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah, melainkan dua sisi dari satu mata uang. Keduanya saling kaji mengkaji dan saling mencari pasar.

b. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagai siswa / siswa

c. Memberikanb dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.

d. Menambah ilmu keterampilan dalam mempergunakan alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.

e. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuwan.

f. Memupuk dan membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan yang diperoleh, penemuan yang di dapat dalam proses kerja laboratorium.

Uraian manfaat kegiatan laboratorium tersebut dapat dikaitkan dengan beberapa contoh manfaatnya dalam bidang studi tertentu. Dalam bidang teknologi misalnya dengan menggunakan laboratorium atau workshop, siswa diajak mempelajari konsep-konsep teknologi dalam situasi yang kongkrit dengan menggunakan objek-objek kongkrit misalnya membuat sesuatu benda kerja dengan menggunakan fasilitas yang ada di laboratorium atau workshop dan sebagainya. Dengan penggunaan alat peraga siswa aktif bekerja dan rasa keyakinannya menimbulkan rasa tertarik untuk mempelajari atau mencobanya lebih lanjut.

Manfaat dari kegiatan mahasiwa teknik dalam laboratorium antara lain adalah:

a. Menimbulkan gairah dan mendorong untuk belajar hal-hal keteknikan, karena kegiatan laboratorium tekanan diberikan pada aktivitas siswa.

b. Lebih meragakan konsep-konsep dan proses pembelajaran teknologi

c. Mendorong penggunaan proses belajar-mengajar di bidang teknologi yang bersifat multimedia d. Membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan profesional calon guru teknik.

b. Macam Ragam Laboratory Work

Macam ragam laboratory work dapat dilihat dari beberapa segi. Dilihat dari segi pendekatan ada beberapa macam, yaitu:

a. Computer Assisted Learning (CAL)

Istilah CAL sering dikalangan buruh dalam kerajaan Inggris sedang istilah lain dengan isi yang sama adalah Computer Assisted Instruction (CAI) yang sering dipakai dikalangan guru-guru di Amerika Serikat.

Komputer dalam pendekatan ini sebagai sarana atau media belajar. Seringkalai komputer untuk membuat model atau simulasi suatu situasi atau proses yang tidak mungkin tersedia untuk dipelajari, mungkin karena harganya mahal atau kelengkapannya sehingga tidak mungkin memperoleh pengalaman langsung dari padanya. Peranan guru digantikan oleh komputer, karena komputer dapat mengisi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada guru (dosen).

b. Learning Aids Laboratory (LAL)

Learning Aids Laboratory dapat dirumuskan sebagai pusat dimana siswa terlibat dalam individualized learning dengan memakai sarana/peralatan yang ada dalam laboratorium misalnya Audio Visual Aids, Calculator, Computer, Pameran, percobaan sendiri atau Studi Referensi.

Keberhasilan belajar dengan memakai pendekatan LAL ini amat tergantung pada motivasi siswa sendiri karena peralatan dalam laboratorium baik yang perangkat keras (hardware) maupun perangkap lunaknya (Software-nya) tergantung pada niat, kemampuan dan irama kerja dari siswa sendiri. Jadi laboratorium di sini hanya berfungsi sebagai media belajar mengajar.

c. Modular Laboratory (ML)

Hal ini dimaksudkan adalah laboratorium dimana yang bersangkutan siswa atau dosen atau orang lain dapat bekerja dengan menggunakan modul-modul yang tersedia.

Penggunaan modul sebagai metode belajar mengajar, sebagaimana metode belajar mengajar lain yang bersifat inovatif disebabkan antara lain untuk mengatasi jumlah kelas yang besar yang tidak lagi memperhatikan perbedaan-perbedaan individual, apabila berbentuk kelas dengan metode ceramah.

d. Integrated Laboratory

Laboratorium yang terintegrasi berusaha mengintegrasikan, menyatakan disiplin yang terpisah-pisah atau sub-sub disiplin ke dalam satu paket belajar dengan media laboratorium yang terintegrasikan.

Misalnya laboratorium/workshop teknik sipil teknik mesin, teknik otomotif, teknik elektro, elektronika dan PKK. Oleh karena itu demi pemakaian laboratorium yang berdaya guna dan berhasil guna, maka pendirian laboratorium terintegrasi untuk dua disiplin bidang studi tersebut amat bermanfaat.

e. Project Work

Belajar dengan bekerja merupakan suatu pengalaman belajar tersendiri dimana siswa dihadapkan kepada masalah-masalah yang kongkrit yang harus dipecahkan.

Dalam Laboratorium Project, siswa atas nasehat dosen pembimbing memilih satu project topic. Atas dasar pilihan itu dia memilih kepustakaan untuk mendapatkan informasi. Informasi ini merupakan dasar penyusunan rencana kerja untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Barulah kemudian menyusul fase kerja lapangan, eksperimen dengan berbagai alat yang tersedia atau perlu dibuat terlebih dahulu. Langkah-langkah yang dijalankan dan persoalan yang timbul serta hasil-hasil yang dicapai di catat dalam laporan formal yang merupakan hasil kerja ilmiah. Selama proses berlangsung pembimbing project memberikan kesempatan pada siswa untuk berkonsultasi mengenai masalah-masalah yang dihadapi.

Ada tiga tipe dalam project Work:

1) Project dipakai sebagai sarana untuk mendapatkan technical skill and knowledge.

2) Project diapakai sebagai alat untuk sarana umum mengembangkan keterampilan dan sikap. 3) Project orientasi dimana projectnya sendiri merupakan penentu utama dari isi pembelajaran.

f. Partisipation in Research (PIR)

Di dalam macam atau model ini siswa ikut serta dalam real research yang sedang diadakan oleh Fakultas atau lembaga lain.

Misalnya Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian Masyarakat dan seterusnya. Riset yang sedang dilaksanakan itu meruapakan laboratorium dimana siswa mendapatkan pengetahuan langsung baik teori, maupun praktek dari pengalaman kerja dalam riset tersebut. Dalam riset inilah siswa mempelajari konsep yang dipadukan dalam praktek dalam kenyataan hidup (real life).

Di samping macam-macam laboratory work dapat didasarkan pada pendekatan bidang studi atau kelompok bidang studi:

1) Laboraorium work untuk bidang sains (Science), misalnya laboratorium IPA.

2) Laboratory work untuk bidang studi tertentu. Misalnya dalam Lab. Kimia, Lab. Fisika, Lab. Bahasa, Lab. IPS, Lab. PMP dan sebagainya.

3) Untuk bidang keguruan misalnya: PSB memberikan fasilitas yang ada. Untuk mempelajari bidang ini, misalnya AVA untuk micro teaching. Sekolah latihan dapat pula merupakan laboratorium kejuruan.

4) Untuk Ilmu Teknik: Laoratorium dapat diartikan dan berwujud bengkel kerja (Workshop).