• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Pengeluaran Negara

Dalam dokumen Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Negara (Halaman 76-85)

4. Relevansi Modul

3.1 URAIAN DAN CONTOH

3.1.5 Mekanisme Pengeluaran Negara

a. Pembuatan Komitmen

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara, dilakukan melalui pembuatan komitmen. Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentuk:

1) Perjanjian/kontrak untuk pengadaan barang/jasa; dan/atau 2) Penetapan keputusan.

Setelah RKA-K/L disetujui oleh DPR, setiap Satker di lingkungan Kementerian Negara/Lembaga dapat memulai proses pelelangan/pemilihan/seleksi dalam rangka pengadaan barang/jasa

SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA | 70

pemerintah sebelum DIPA tahun anggaran berikutnya disahkan dan berlaku efektif. Penandatanganan perjanjian/kontrak atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa sebagai tindak lanjut atas pelaksanaan lelang dilakukan setelah DIPA tahun anggaran berikutnya disahkan dan berlaku efektif.

Perjanjian/kontrak pengadaan barang/jasa hanya dapat dibebankan pada DIPA tahun anggaran berkenaan. Perjanjian/kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya membebani DIPA lebih dari 1 (satu) tahun anggaran dilakukan setelah mendapat persetujuan pejabat yang berwenang. Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan dilakukan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk:

1) pelaksanaan belanja pegawai;

2) pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelola; 3) pelaksanaan kegiatan swakelola, termasuk pembayaran honorarium

kegiatan; atau

4) belanja bantuan sosial yang disalurkan dalam bentuk uang kepada penerima bantuan sosial.

b. Pencatatan Komitmen oleh PPK dan KPPN

Perjanjian/kontrak yang pembayarannya akan dilakukan melalui SPM-LS, PPK mencatatkan perjanjian/kontrak yang telah ditandatangani ke dalam suatu sistem yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Data perjanjian/kontrak, disampaikan kepada KPPN paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah ditandatanganinya perjanjian/kontrak untuk dicatatkan ke dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN. Data perjanjian/kontrak beserta ADK-nya disampaikan ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail. Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjian/kontrak tersebut tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain.

Dalam hal terdapat perubahan data pegawai pada penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara untuk pelaksanaan belanja pegawai, PPABP mencatat perubahan data pegawai tersebut ke dalam suatu sistem yang disediakan oleh Direktorat Jenderal

SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA | 71

Perbendaharaan. Daftar perubahan data pegawai, disampaikan kepada KPPN paling lambat bersamaan dengan pengajuan SPM Belanja Pegawai ke KPPN. Dalam hal disampaikan bersamaan dengan SPM Belanja Pegawai, daftar perubahan data pegawai bukan merupakan lampiran dari SPM Belanja Pegawai. Penyampaian daftar perubahan data pegawai, dilaksanakan setelah terlebih dahulu disahkan oleh PPSPM dengan menyertakan ADK.

c. Pengajuan Tagihan

Penerima hak mengajukan tagihan kepada negara atas komitmen berdasarkan bukti-bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran. Atas dasar tagihan, PPK melakukan pengujian. Pelaksanaan pembayaran tagihan, dilakukan dengan Pembayaran LS kepada penyedia barang/jasa atau Bendahara Pengeluaran/pihak lainnya.

Tagihan atas pengadaan barang/jasa dan/atau pelaksanaan kegiatan yang membebani APBN diajukan dengan surat tagihan oleh penerima hak kepada PPK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada negara. Dalam hal 5 (lima) hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada negara penerima hak belum mengajukan surat tagihan, PPK harus segera memberitahukan secara tertulis kepada penerima hak untuk mengajukan tagihan. Dalam hal setelah 5 (lima) hari kerja penerima hak belum mengajukan tagihan, penerima hak pada saat mengajukan tagihan harus memberikan penjelasan secara tertulis kepada PPK atas keterlambatan pengajuan tagihan tersebut.

PPK dapat menolak/mengembalikan tagihan. Dalam hal PPK menolak/mengembalikan tagihan karena dokumen pendukung tagihan tidak lengkap dan benar, PPK harus menyatakan secara tertulis alasan penolakan/pengembalian tersebut paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya surat tagihan.

d. Mekanisme Penyelesaian Tagihan

Mekanisme penyelesaian tagihan kepada satker diselesaikan dengan mekanisme sebagai berikut :

SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA | 72

Apabila tagihan akan dibebankan ke Bendahara Pengeluaran/BPP maka PPK menerbitkan surat perintah bayar (SPBy) kepada Bendahara Pengeluaran/BPP. Bendahara Pengeluaran/BPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan surat perintah bayar (SPBy) yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK atas nama KPA. SPBy tersebut dilampiri dengan bukti pengeluaran. Bendahara Pengeluaran/BPP melakukan pembayaran atas tagihan dalam SPBy apabila telah memenuhi persyaratan pengujian. Pembayaran dengan UP yang dapat dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran/BPP kepada 1 (satu) penerima/penyedia barang/jasa paling banyak sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) kecuali untuk pembayaran honorarium dan perjalanan dinas. Dalam hal pengujian perintah bayar tidak memenuhi persyaratan untuk dibayarkan, Bendahara Pengeluaran/BPP harus menolak SPBy yang diajukan.

Gambar 3.2

Alur Penyelesaian Tagihan melalui Mekanisme UP

No Uraian Pihak Ketiga/

Penerima Uang Muka Kerja

PPK Bendahara

Pengeluaran/ BPP 1 a. Pihak ketiga mengajukan

tagihan disertai bukti pendukung; atau b. Penerima Uang Muka Kerja

mengajukan permintaan Uang Muka Kerja disertai bukti pendukung.

2 PPK menguji tagihan atas UP,apabila memenuhi syarat maka diterbitkan Surat Perintah Bayar (SPBy);

3 SPBy beserta bukti pendukung disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran/BPP.

3 Bendahara Pengeluaran/BPP melakukan pengujian. 4 Setelah memenuhi syarat SPBy

dibayar oleh Bendahara

SPBy dan Bukti Pendukung Uji Bayar Tagihan Pihak Ketiga / Uang Muka Kerja Uji

Dalam rangka pembayaran yang dibebankan ke Bendahara Pengeluaran/BPP melalui UP, terdapat beberapa mekanisme yang

SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA | 73

berkaitan dengan penyediaan, penggantian, dan tambahan dana UP sebagai berikut :

a) Penyediaan Dana UP

Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun, Bendahara Pengeluaran menyampaikan kebutuhan UP kepada PPK. SPP-UP diterbitkan oleh PPK dan disampaikan kepada PPSPM paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya permintaan UP dari Bendahara Pengeluaran.

PPSPM melakukan pemeriksaan dan pengujian SPP-UP beserta dokumen pendukung yang disampaikan oleh PPK. Dalam hal pemeriksaan dan pengujian SPP beserta dokumen pendukungnya memenuhi ketentuan, PPSPM menerbitkan/menandatangani SPM-UP paling lambat 2 (dua) hari kerja.

PPSPM menyampaikan SPM-UP dalam rangkap 2 (dua) beserta ADK SPM kepada KPPN. PPSPM menyampaikan SPM UP kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM-UP diterbitkan.

KPPN melakukan penelitian dan pengujian atas SPM-UP yang disampaikan oleh PPSPM. Selanjutnya KPPN menerbitkan SP2D setelah penelitian dan pengujian telah memenuhi syarat. Pencairan dana UP berdasarkan SP2D dilakukan melalui transfer dana dari Kas Negara pada Bank Operasional I (BO I) kepada Rekening Bendahara Pengeluaran.

b) Penggantian Dana UP (GUP)

Apabila penggunaan dana UP telah mencapai 50%, Bendahara Pengeluaran dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA. Bendahara Pengeluaran mengajukan bukti-bukti pengeluaran kepada PPK untuk diterbitkan SPP-GUP.

PPK menerbitkan SPP-GUP untuk pengisian kembali UP dan SPP-GUP Nihil pada akhir tahun. Daam hal penerbitan SPP-GUP Nihil tidak terjadi pengisian kembali UP. SPP-GUP disampaikan kepada PPSPM paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah bukti-bukti pendukung diterima secara lengkap dan benar.

SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA | 74

PPSPM melakukan pemeriksaan dan pengujian SPP-GUP beserta dokumen pendukung yang disampaikan oleh PPK. Dalam hal pemeriksaan dan pengujian SPP-GUP beserta dokumen pendukungnya memenuhi ketentuan, PPSPM menerbitkan/menandatangani SPM-GUP paling lambat 4 (empat) hari kerja.

Gambar 3.1 Alur Penyelesaian GUP

No Uraian PPSPM PPK Bendahara

Pengeluaran/ BPP 1 Bendahara Pengeluaran

menyampaikan bukti pengeluran kepada PPK

2 Atas dasar bukti pengeluaran tersebut, PPK melakukan pengujian apabila memenuhi syarat

menerbitkan SPP-GUP.

3 SPP-GUP beserta bukti pendukung disampaikan kepada PPSPM 3 PPSPM melakukan pengujian

SPP-GUP dan bukti pendukung 4 Dalam hal SPP-GUP dan bukti

Pendukuing memenuhi syarat, PPSPM menerbitkan SPM-GUP SPP-GUP dan Bukti Pendukung Bukti Pengeluaran Uji SPM-GUP Uji

PPSPM menyampaikan SPM-GUP dalam rangkap 2 (dua) beserta ADK SPM kepada KPPN. PPSPM menyampaikan SPM-GUP kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan.

KPPN melakukan penelitian dan pengujian atas SPM-UP yang disampaikan oleh PPSPM. Selanjutnya KPPN menerbitkan SP2D setelah penelitian dan pengujian telah memenuhi syarat. Pencairan dana UP berdasarkan SP2D dilakukan melalui transfer dana dari Kas Negara pada Bank Operasional I (BO I) kepada Rekening Bendahara Pengeluaran.

SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA | 75

Kepala KPPN menyampaikan surat pemberitahuan kepada KPA, dalam hal 2 (dua) bulan sejak SP2D-UP diterbitkan belum dilakukan pengajuan penggantian UP. Dalam hal setelah 1 (satu) bulan sejak disampaikan surat pemberitahuan , belum dilakukan pengajuan penggantian UP, Kepala KPPN memotong UP sebesar 25% (dua puluh lima persen).

Penerbitan SPP-GUP Nihil dilakukan dalam hal:

i. sisa dana pada DIPA yang dapat dibayarkan dengan UP minimal sama dengan besaran UP yang diberikan;

ii. sebagai pertanggungjawaban UP yang dilakukan pada akhir tahun anggaran; atau

iii. UP tidak diperlukan lagi.

SPP-GUP Nihil disampaikan kepada PPSPM paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah bukti-bukti pendukung diterima secara lengkap dan benar.

c) Pengajuan Tambahan UP (TUP)

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN dalam hal sisa UP pada Bendahara Pengeluaran tidak cukup tersedia untuk membiayai kegiatan yang sifatnya mendesak/tidak dapat ditunda. Syarat penggunaan TUP :

a) digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal SP2D diterbitkan.

b) tidak digunakan untuk kegiatan yang harus dilaksanakan dengan pembayaran LS.

SPP-TUP diterbitkan oleh PPK dan disampaikan kepada PPSPM paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya persetujuan TUP dari Kepala KPPN. Untuk mengesahkan/mempertanggungjawabkan TUP, PPK menerbitkan SPP-PTUP. SPP-PTUP disampaikan kepada PPSPM paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum batas akhir pertanggungjawaban TUP.

PPSPM melakukan pemeriksaan dan pengujian SPP-TUP/SPP-PTUP beserta dokumen pendukung yang disampaikan oleh PPK. Dalam hal pemeriksaan dan pengujian SPP beserta dokumen pendukungnya memenuhi ketentuan, PPSPM menerbitkan/

SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA | 76

menandatangani TUP paling lambat 2 (dua) hari kerja dan SPM-PTUP paling lambat 3 (tiga) hari kerja.

PPSPM menyampaikan SPM-TUP/SPM-PTUP dalam rangkap 2 (dua) beserta ADK SPM kepada KPPN. PPSPM menyampaikan SPM-TUP/SPM-PTUP kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM-TUP/SPM-PTUP diterbitkan.

KPPN melakukan penelitian dan pengujian atas SPM-TUP/SPM-PTUP yang disampaikan oleh PPSPM. Selanjutnya KPPN menerbitkan SP2D setelah penelitian dan pengujian telah memenuhi syarat. Pencairan dana TUP berdasarkan SP2D dilakukan melalui transfer dana dari Kas Negara pada Bank Operasional I (BO I) kepada Rekening Bendahara Pengeluaran.

2) Mekanisme Pembayaran Langsung (LS)

Penyelesaian tagihan melalui mekanisme pembayaran secara langsung (LS) diselesaikan dengan angkah-langkah sebagai berikut :

a) Penerbitan SPP-LS

PPK mengesahkan dokumen tagihan dan menerbitkan SPP dalam hal pengujian dokumen tagihan telah memenuhi persyaratan. Penerbitan SPP LS diatur sebagai berikut :

• SPP-LS untuk pembayaran belanja pegawai diterbitkan oleh PPK dan disampaikan kepada PPSPM paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah dokumen pendukung diterima secara lengkap dan benar.

• SPP-LS untuk pembayaran gaji induk/bulanan diterbitkan oleh PPK dan disampaikan kepada PPSPM paling lambat tanggal 5 sebelum bulan pembayaran. Dalam hal tanggal 5 merupakan hari libur atau hari yang dinyatakan libur, penyampaian SPP-LS kepada PPSPM dilakukan paling lambat pada hari kerja sebelum tanggal 5.

• SPP-LS untuk pembayaran non belanja pegawai diterbitkan oleh PPK dan disampaikan kepada PPSPM paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah dokumen pendukung diterima secara lengkap dan benar dari penerima hak. Penerbitan SPP-LS untuk pembayaran pengadaan barang/jasa atas beban belanja barang, belanja modal, belanja bantuan sosial, dan belanja lain-lain dilengkapi dengan dokumen pendukung.

SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA | 77

Gambar 3.1

Alur Penyelesaian Tagihan melalui Mekanisme Pembayaran LS

No Uraian Penyedia

Barang/Jasa

PPK PPSPM

1 Mengajukan tagihan atas penyelesaian Pekerjaan, disertai dengan bukti pendukung

2 PPK melakukan pengujian dan penelitian materil dan formal tagihan.

3 Dalam hal tagihan memenuhi syarat, PPK menerbitkan SPP

4 PPSPM melakukan pengujian SPP dan bukti pendukung

5 Dalam hal SPP dan bukti Pendukuing memenuhi syarat, PPSPM menerbitkan SPM Kontrak/Bukti Pendukung SPP/Bukti Pendukung Uji Uji SPM

b) Pengujian SPP-LS dan Penerbitan SPM-LS

PPSPM melakukan pemeriksaan dan pengujian SPP-LS beserta dokumen pendukung yang disampaikan oleh PPK. Dalam hal pemeriksaan dan pengujian SPP-LS beserta dokumen pendukungnya memenuhi ketentuan, PPSPM menerbitkan/menandatangani SPM-LS. Jangka waktu pengujian SPP-LS sampai dengan penerbitan SPM-LS oleh PPSPM adalah paling lambat 5 (lima) hari kerja.

Dalam hal PPSPM menolak/mengembalikan SPP karena dokumen pendukung tagihan tidak lengkap dan benar, maka PPSPM harus menyatakan secara tertulis alasan penolakan/pengembalian tersebut paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya SPP-LS.

PPSPM menyampaikan SPM-LS dalam rangkap 2 (dua) beserta ADK SPM kepada KPPN. Jangka waktu penyampaian SPM adalah sebagai berikut :

SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA | 78

1) PPSPM menyampaikan SPM-LS kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan.

2) Khusus SPM-LS untuk pembayaran gaji induk disampaikan kepada KPPN paling lambat tanggal 15 sebelum bulan pembayaran. Dalam hal tanggal 15 merupakan hari libur atau hari yang dinyatakan libur, penyampaian SPM-LS untuk pembayaran gaji induk kepada KPPN dilakukan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal 15.

Penyampaian SPM kepada KPPN dilakukan oleh petugas pengantar SPM yang sah dan ditetapkan oleh KPA. Untuk penyampaian SPM melalui kantor pos/jasa pengiriman resmi, KPA terlebih dahulu menyampaikan konfirmasi/pemberitahuan kepada Kepala KPPN.

c) Penerbitan SP2D

SP-LSM yang diajukan ke KPPN digunakan sebagai dasar penerbitan SP2D-LS. Dalam pencairan anggaran belanja negara, KPPN melakukan penelitian dan pengujian atas SPM-LS yang disampaikan oleh PPSPM. KPPN menerbitkan SP2D-LS setelah penelitian dan pengujian telah memenuhi syarat.

KPPN tidak dapat menerbitkan SP2D-LS apabila Satker belum mengirimkan:

1) Data perjanjian/kontrak beserta ADK untuk pembayaran melalui SPM-LS kepada penyedia barang/jasa; atau

2) Daftar perubahan data pegawai beserta ADK yang disampaikan kepada KPPN.

Dalam hal hasil penelitian dan pengujian tidak memenuhi syarat, Kepala KPPN mengembalikan SPM-LS beserta dokumen pendukung secara tertulis. Pencairan dana berdasarkan SP2D-LS dilakukan melalui transfer dana dari Kas Negara pada bank operasional kepada Rekening Pihak Penerima yang ditunjuk pada SP2D.

Dalam dokumen Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Negara (Halaman 76-85)

Dokumen terkait