• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Total Cost (Total Biaya)

6.3. Estimasi Biaya Ekternal yang Ditanggung Industri Tahu untuk Pengolahan Limbah dengan Menggunakan IPAL

6.3.1. Mekanisme Sistem pengolahan Limbah Cair dengan IPAL

Salah satu cara mengurangi dampak limbah yang dihasilkan dari proses produksi tahu adalah dengan menggunakan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Teknik pengolahan limbah dengan IPAL ada dua cara yaitu IPAL terpadu dan IPAL teknik biogas. Teknik pengolahan limbah tahu yang bermanfaat bagi industri tahu adalah teknik biogas dengan biodigester karena (1) biaya investasi untuk pembangunan IPAL biogas lebih rendah dan (2) gas methan yang dihasilkan dari pengolahan limbah tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi

47 alternatif yang menghasilkan gas-bio. Gas-bio tersebut dapat digunakan untuk proses produksi tahu lainnya seperti memasak, lampu dan sebagainya. IPAL dengan teknik biogas terdiri dari bak inlet, biodigester, bak peluapan, Anerobic Baffled Reactor (ABR), Anaerobic filter (AF), dan bak aoutlet. Selain itu keuntungan menggunakan IPAL teknik biogas adalah dapat menurunkan kadar BOD dan COD hingga 90%.

Limbah cair dimasukkan/disalurkan ke dalam bak inlet yang berfungsi untuk menampung air limbah sebelum diolah. Setelah air limbah masuk ke dalam inlet, air tersebut mengalir ke dalam digester untuk menghasilkan gas methan (gas bio) yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif bagi pabrik. Setelah diolah dengan biodigester, air limbah dimasukan ke dalam ABR dan AF, untuk diendapkan dan difiltrasi agar kadar BOD dan COD turun hingga 90%. Fungsi ABR (Reaktor lumpur aktif) adalah untuk menghilangkan bahan organik dalam air limbah, sedangkan AF berfungsi untuk menyaring air limbah agar kandungan bahan pencemar berkurang. Air limbah yang sudah diolah langsung dialirkan menuju bak outlet yang berfungsi untuk menampung air limbah sebelum dibuang ke sungai. Setelah ditampung, air limbah yang telah diolah dapat dibuang ke sungai. Gambar Instalasi pengolahan Air Limbah (IPAL) biogas dapat dilihat pada gambar berikut.

1. Biodiegester

Desain kedap judara

Menghasilkan gas bio sebagai sumber energy Mengolah limbah berkandungan air rendah

48 Gambar 11. Biodiegester

2. Anerobic Baffled Reactor (ABR)

Air limbah langsung dialirkan melewati endap bakteri aktif disetiap reactor System terintegrasi sehingga tidak ada zat padat ukuran besar bias masuk ke reactor

Gambar 12. Anerobic Baffled Reactor (ABR) 3. Anaerobic filter (AF)

Air limbah langsung difiltrasi dengan endapan bakteri aktif yang terdapat pada material penyaring

Menurunkan COD dan BOD hingga 90%

49 6.3.2. Biaya Eksternal untuk Pengolahan Limbah dengan IPAL Per Pabrik

Tahu

Menurut penelitian Natalia (2008), yang merancang biaya pembangunan IPAL di Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor, biaya untuk membangun IPAL terdiri dari biaya pembelian dan pemasangan biodigester, biaya pembelian dam pemasangan ABR dan AF dan biaya pemasangan pemipaan serta biaya supervise konstruksi dan garansi 1 tahun sebanyak 15% dari total biaya konstruksi. Berikut rincian dari biaya pembangunan IPAL dengan teknik biogas. Umur ekonomis IPAL diasumsikan selama 10 tahun.

Tabel 20. Rincian Biaya Pembangunan IPAL Teknik Biogas/tahun

No. Jenis Pekerjaan Biaya (Rp) Biaya/tahun (Rp)

1. Pembelian dan pemasangan biodigester 309.324.662,20 30.932.466,220

2. Pembelian dan pemasangan ABR dan AF 265.988.741,50 26.598.874,150

3. Pembelian dan pemasangan pemipaan 39.180.273,89 3.918.027,389

Jumlah Biaya Konstruksi 614.493.677,59 61.449.367,759

Supervise konstruksi dan garansi 1 tahun (15%) 92.174.051,64 9.217.405,164

Total 706.667.729,23 70.666.772,923

Dibulatkan 706.800.000,00 70.680.000,000

Sumber : Data Sekunder, diolah (2012)

Biaya pembangunan IPAL untuk kapasitas 45 m³ per hari adalah Rp 70.680.000/tahun. Kapasitas yang ditampung oleh IPAL teknik biogas tersebut adalah 45 m³ per hari dengan rata-rata limbah yang dikeluarkan per hari dari semua pabrik di Desa Cisaat adalah 40,2 m³ (Lampiran 2). IPAL tersebut dapat digunakan oleh sekitar tujuh pabrik yang ada di Desa Cisaat. Namun karena setiap pabrik memiliki skala produksi (penggunaan kedelai) yang berbeda maka akan menghasilkan limbah cair yang berbeda. Oleh karena itu, perhitungan biaya pembangunan IPAL berdasarkan biaya pembangunan IPAL per kilogram penggunaan kedelai. Perhitungan biaya pembangunan IPAL per kilogram kedelai merupakan pembagian dari total biaya IPAL dibagi dengan jumlah total skala

50 produksi tujuh pabrik tahu. Total Skala produksi per hari dari tujuh pabrik tahu didapat sebanyak 2400 kg, skala produksi per hari diasumsikan tidak berubah setiap tahunnya untuk setiap pabrik tahu. Setelah mendapatkan biaya pembangunan IPAL per kilogram, hasil akan dikali jumlah skala produksi per pabrik. Biaya pembangunan IPAL untuk 1 kg kedelai adalah sebagai berikut: Biaya pembangunan IPAL/kg = harga pembangunan IPAL/total skala usaha Biaya pembangunan IPAL/kg = Rp 70.680.000,00/2.400 kg

Biaya pembangunan IPAL/kg = Rp 29.450/kg

Dari hasil tersebut, didapatkan bahwa biaya pembangunan IPAL teknik biogas adalah sebesar Rp 29.450/kg. Rincian mengenai pembangunan IPAL teknik biogas per pabrik dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Biaya Pembangunan IPAL Teknik Biogas Per Pabrik Per Tahun

Nama pabrik. Skala Produksi (kg)/hari Biaya Pembangunan IPAL (Rp)

Pabrik 1 150 4.417.500 Pabrik 2 150 4.417.500 Pabrik 3 150 4.417.500 Pabrik 4 200 5.890.000 Pabrik 5 250 7.362.500 Pabrik 6 500 14.725.000 Pabrik 7 1000 29.450.000 Jumlah 70.680.000

Sumber : Data Primer, diolah (2012)

Selain biaya pembangunan perlu juga dilakukan biaya untuk perawatan dan pemeliharaan IPAL. Sehingga perlu dilakukan juga perhitungan biaya operasional per unit pabrik. Berikut data mengenai biaya-biaya operasional pengolahan limbah dengan IPAL teknik biogas dapat dilihat pada Tabel 22.

51 Tabel 22. Rincian Biaya Operasional Pengolahan IPAL Teknik Biogas/tahun

No Jenis Pekerjaan Biaya/bulan (Rp) Biaya/tahun (Rp)

1. Upah Tenaga Kerja IPAL Rp 1.200.000 per bulan 1.200.000 14.400.000

2. Biaya Overhead 450.000 5.400.000

3. Biaya Perawatan 450.000 5.400.000

4. Biaya Angkutan 600.000 7.200.000

Total Biaya Operasional 2.700.000 32.400.000

Sumber : Data Sekunder, diolah (2012)

Biaya operasional terdiri dari upah tenaga kerja, biaya overhead, biaya perawatan dan biaya pengangkutan. Upah tenaga kerja diestimasi Rp 1.200.000/bulan menjadi Rp 14.400.000/tahun sesuai UMR (Upah Minimum Regular) di Kabupaten Sukabumi. Biaya overhead diestimasikan sebesar Rp 450.000/bulan menjadi Rp 5.400.000/tahun. Biaya perawatan diestimasikan sebesar Rp 450.000/bulan menjadi Rp 5.400.000/tahun. Biaya angkutan diestimasikan sebesar Rp 600.000/bulan menjadi Rp 7.200.000/tahun. Sehingga total keseluruhan biaya operasional teknik IPAL biogas yang sudah dibulatkan sebesar Rp 32.400.000,00/tahun.

IPAL tersebut digunakan untuk tujuh pabrik tahu. Perhitungan biaya operasional IPAL per kilogram merupakan pembagian dari total biaya operasional IPAL dibagi dengan jumlah total skala produksi tujuh pabrik tahu. Total Skala produksi per hari dari tujuh pabrik tahu didapat sebanyak 2400 kg, skala produksi per hari diasumsikan tidak berubah setiap tahunnya untuk setiap pabrik tahu.Setelah mendapatkan biaya operasional IPAL per kilogram, hasil akan dikali jumlah skala produksi per pabrik. Biaya operasional untuk 1 kg kedelai adalah sebagai berikut:

Biaya operasional IPAL/kg = harga operasional IPAL/total skala usaha Biaya operasional IPAL/kg = Rp 32.400.000,00/2.400kg

52 Dari hasil tersebut, didapatkan bahwa biaya operasional IPAL teknik biogas /adalah sebesar Rp 13.500/kg. Rincian mengenai operasional IPAL teknik biogas per pabrik dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Biaya Oprasional Pengolahan IPAL Teknik Biogas Per Pabrik Per Tahun

Nama pabrik. Skala Produksi (kg) Biaya Operasional IPAL (Rp)

Pabrik 1 150 2.025.000 Pabrik 2 150 2.025.000 Pabrik 3 150 2.025.000 Pabrik 4 200 2.700.000 Pabrik 5 250 3.375.000 Pabrik 6 500 6.750.000 Pabrik 7 1000 13.500.000 Jumlah 32.400.000

Sumber : Data primer, diolah (2012)

Total biaya pengolahan dengan menggunakan IPAL yang harus ditanggung oleh setiap pabrik tahu adalah penjumlahan antara biaya pembangunan dan biaya operasional. Lebih rinci mengenai perhitungan total biaya IPAL per pabrik per tahun dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Total Biaya Pengolahan dengan IPAL Teknik Biogas Per Pabrik Per Tahun

Nama pabrik. Biaya Pembangunan

IPAL (Rp)

Biaya Operasional IPAL (Rp)

Biaya Total Pengolahan IPAL (Rp) Pabrik 1 4.417.500 2.025.000 6.442.500 Pabrik 2 4.417.500 2.025.000 6.442.500 Pabrik 3 4.417.500 2.025.000 6.442.500 Pabrik 4 5.890.000 2.700.000 8.590.000 Pabrik 5 7.362.500 3.375.000 10.737.500 Pabrik 6 14.725.000 6.750.000 21.475.000 Pabrik 7 29.450.000 13.500.000 42.950.000

Sumber : Data Primer, diolah (2012)

6.4. Analisis Pendapatan Industri Tahu Setelah Internalisasi Biaya