• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memasuki Pasar Arab Saudi

Dalam dokumen DAFTAR ISI. P a g e 1 (Halaman 45-49)

POTENSI PASAR ARAB SAUDI

3.8 Memasuki Pasar Arab Saudi

Bagi Produsen atau Pengusaha (eksportir) Indonesia yang ingin meraih sukses dan mendapatkan pasar atas produk perusahaannya di Arab Saudi hendaknya memiliki dasar pengetahuan dan penguasaan terhadap peraturan yang berlaku dalam berbisnis di Arab Saudi.

Pertama, perlu diperhatikan keputusan dalam menentukan

jenis usaha yang akan didirikan. Hal tersebut mengingat bahwa berbisnis di Arab Saudi melibatkan kontrak dengan pemerintah, dan perusahaan asing harus mengetahui praktek dan peraturan dasar di bidangnya.

Kedua, sebelum mendirikan perusahaan hendaknya harus

mengembangkan dasar saling pengertian mengenai undang-undang yang berhubungan dengan bidang usahanya, dan apabila terjadi sengketa dalam bisnis maka pengusaha juga harus mengerti aturan dan tata cara penyelesaiannya.

Perusahaan asing dapat membuka usaha di Arab Saudi dengan berbagai cara. Pilihan dapat dilakukan berdasarkan hubungan perjanjian informal hingga perjanjian dalam bentuk formal dengan calon perusahaan atau pengusaha Arab Saudi. Pada umumnya

perusahaan Arab Saudi dalam berbisnis lebih banyak

mempersyaratkan agar mendapatkan surat dari pemerintah Arab Saudi, dan beberapa di antaranya dipersyaratkan dari kantor Saudi

Arabia Government Investment Agency (SAGIA) serta surat yang

46

| P a g e

Arab Saudi selama ini membuka kesempatan luas bagi para pelaku usaha untuk berbisnis di sektor-sektor industri seperti produksi bahan makanan, tekstil dan produk tekstil, produk pakaian, produk kulit, industri kayu, industri kertas dan produk kertas, percetakan, fotocopy, bahan baku kimia, plastik dan karet, permesinan, elektronik, peralatan kesehatan, mesin dan motor trailer, furniture, mesin dan perlengkapan industri, besi konstruksi, produk metal dasar, usaha pedagang besar untuk jenis makanan dan binatang hidup, minuman dan rokok, bahan baku, air dan bahan bakar, lemak dan sayuran, produk kimia, barang-barang kerajinan pabrik, permesinan dan transportasi.

Untuk memperluas jaringan pemasaran produk perusahaan di Arab Saudi, dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melakukan ekspor langsung, melakukan usaha patungan, membuka perwakilan atau agen, kerjasama bentuk franchise dan membuka kantor cabang perusahaan.

a. Ekspor Langsung

Perluasan jaringan bisnis pemasaran yang sangat praktis dapat dilaksanakan dengan mengekspor langsung produk perusahaan ke Arab Saudi. Upaya ini tidak memerlukan agen lokal dalam menjual produk perusahaan. Produsen dapat menjual produknya secara langsung kepada konsumen dengan asumsi bahwa produk tersebut memenuhi selera pasar, memenuhi persyaratan kesehatan dan standar keamanan produk untuk barang konsumsi massa yang ditetapkan oleh instansi berwenang Arab Saudi. Namun demikian sebagian besar perusahaan menghadirkan perwakilan lokalnya di Arab Saudi untuk menjual produknya agar efektif dan untuk beberapa model transaksi ada juga yang mensyaratkan hadirnya agen lokal.

47

| P a g e

b. Joint Venture

Perusahaan asing yang akan melakukan perluasan pemasaran dengan bentuk Joint Venture, biasanya akan banyak dilibatkan dalam perjanjian-perjanjian berjangka panjang. Dalam hal ini perusahaan asing menyetujui peraturan perpajakan yang berlaku dan akan menerima insentif lain dari pemerintah Arab Saudi. Pelaksanaan Joint Venture dapat dilakukan dengan cara

Under a contractual joint venture, yaitu bentuk kerjasama

yang sederhana dimana perusahaan asing menandatangani kontrak dengan perusahaan Arab Saudi. Untuk melakukan perjanjian joint venture, perusahaan asing harus mendapatkan surat izin operasi dari pemerintah Arab Saudi. Kemungkinan lain perusahaan asing dapat membuat perjanjian atau kewajiban secara terbatas kepada perusahaan Arab Saudi. Dalam implementasinya sebagian besar perusahaan asing yang beroperasi lebih menyukai penggunaan bentuk joint venture ini untuk kehadirannya di Arab Saudi.

Untuk menjaga tanggung jawab perusahaan, penting melibatkan warga negara Arab Saudi. Meski sebenarnya, keikutsertaan warganegara Arab Saudi tidak dipersyaratkan secara resmi dalam joint venture, namun pemerintah Arab Saudi cenderung lebih menyukai perusahaan asing yang melibatkan warga Arab Saudi. Apabila Arab Saudi memiliki prosentase kepemilikan saham secara jelas, maka perusahaan akan mendapatkan keringanan pembayaran pajak atau bentuk insentif lain dari pemerintah.

c. Franchise

Pusat bisnis franchise terbesar di kawasan Timur Tengah berada di Arab Saudi. Pemerintah Arab Saudi mendukung

48

| P a g e

secara penuh peningkatan sektor bisnis ini di antara pengusaha muda dan para pengusaha Arab Saudi lainnya. Industri

franchise ini diperkirakan menduduki pasar Arab Saudi

sebesar kurang lebih US$ 1 juta dan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 10% - 12% setiap tahun.

Bisnis franchise tumbuh dan menjadi terkenal bagi perusahaan dalam negeri Arab Saudi dan semakin bertambah jumlahnya dan berorientasi ke dalam bisnis di Arab Saudi. Perkembangan pasar franchise tumbuh dengan cepat dalam beberapa sektor dan kesempatan mendirikan bisnis ini terbuka untuk fast-food,

laundry dan dry cleaning services, office temporary services, automotive dan servicing, mail and package service, printing and convenience stores.

Yang paling menonjol dalam bisnis ini adalah franchise

fast-food. Hal ini dikarenakan setengah dari jumlah penduduk Arab

Saudi di bawah umur 15 tahun dan banyak dari mereka yang telah melakukan perjalanan ke Amerika dan Eropa. Ketika mereka telah kembali ke Arab Saudi, tetap ingin mendapatkan cita rasa makanan Barat. Bisnis franchise fast-food Amerika sendiri di Arab Saudi mendekati angka 20% dari pasar

fast-food yang ada. Lokasi fast-fast-food biasanya terletak dekat dan

atau di pusat pertokoan dan di tempat-tempat yang memiliki arus pergerakan orang banyak.

Untuk perdagangan franchise di luar makanan, angkanya berkisar 55% - 60% dari pasar franchise. Besarnya warga Negara asing yang bekerja di Arab Saudi sedikit banyak mendukung maraknya bisnis franchise, karena mayoritas mereka juga menginginkan untuk mendapatkan kualitas, pelayanan dan jasa yang sama seperti di Negara asalnya. Karena itu, para pemilik franchise dituntut untuk bisa

49

| P a g e

mengerti latar belakang dan budaya masyarakat Arab Saudi dan perlu menyesuaikan beberapa konsep franchise-nya sebelum mereka memperkenalkan dan mengoperasikannya di Arab Saudi. Terlebih lagi mengenai perbedaan tempat duduk antara pria dan wanita di restoran dan juga larangan mengambil foto di tempat-tempat tertentu untuk pembuatan iklan yang biasanya dengan mudah dilakukan di Negara Barat. d. Kantor Cabang

Perluasan pemasaran dengan membuka kantor cabang nampaknya akan lebih langsung melibatkan perusahaan asal dari pada membuka kantor perwakilan atau agen. Kantor cabang memiliki peranan yang luas tetapi terbatas dalam urusan administrasinya, namun demikian kantor cabang sangat bermanfaat sebagai perwakilan perusahaan. Mendirikan kantor cabang relatif lebih mudah dan memberikan keuntungan

karena menghadirkan perusahaan secara fisik tanpa

persyaratan formal sebagaimana bentuk perusahaan joint

venture.

Dalam dokumen DAFTAR ISI. P a g e 1 (Halaman 45-49)

Dokumen terkait