• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jml Nilai % Jml Nilai % 1. Jarak mata kurang lebih 30 cm 8 20,5 25 64,1 39 100 17 43,6 14 35,9 2. Sikap badan tegak 8 20,5 25 64,1 39 100 17 43,6 14 35,9 3. Bacaan di depan 39 100 39 100 39 100 0 0 0 0 4. Membaca dengan vokalisasi 13 33,3 9 23,1 2 5,13 11 10,2 7 17,97 5. Membaca dengan subvokalisasi 26 66,7 29 74,4 37 94,9 3 7,7 8 20,5 6. Membaca dengan gerakan bibir 15 38,5 9 23,1 3 7,69 6 15,4 6 15,41 7. Membaca dengan gerakan kepala 39 100 18 46,2 2 5,13 21 53,8 16 41,07 8. Membaca dengan menunjuk baris dengan jari/pena 11 28,2 0 0 0 0 11 28,2 0 0 9. Membaca dengan konsentrasi yang tidak sempurna 32 82,1 19 48,7 0 0 13 33,4 19 48,7 10. Menyangga kepala 6 15,4 2 5,13 0 0 4 10,27 2 5,13

Siswa yang tadinya tidak suka dengan membaca bacaan, sekarang mulai tertarik dengan bacaan yang fiksi atau bacaan yang ilmiah. Mereka mulai terbiasa dengan bacaan yang pengetahuan dengan cara membaca cepat. Bacaan yang dekat dengan dunia siswa sangat membantu mereka memahami isi bacaan

demikian, akan membuat mereka semakin tertarik pada bacaan lain. Siswa juga sudah memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik.

Berdasarkan data hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada perubahan tingkah laku membaca yang positif pada siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes. Hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya kebiasaan yang buruk dalam membaca dan rasa senang ketika siswa ditugasi membaca. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca cepat melalui pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment dapat mengubah perilaku siswa kelas VIIIA dalam kegiatan membaca cepat.

Tabel 15 Perbandingan Observasi Penilaian Proses

Siklus I Siklus II Peningkatan Observasi Penilaian proses No Aspek yang

dinilai

Jml nilai % Jml Nilai % I-II %

1. Kerja sama dengan teman 74 63,25 109 93,16 35 47,30 2. Keaktifan 79 67,52 109 93,16 30 37,97 3. Sharing 74 63,25 113 96,58 39 52,70 4. Kekritisan siswa 66 56,41 94 80,34 28 42,42 5. Sikap siswa terhadap bacaan 77 65,81 109 93,16 32 41,56 6. Sikap siswa terhadap teknik pembelajaran. 89 76,07 113 96,58 24 26,97 7. Pembelajaran menyenangkan, tidak membosankan 101 86,32 113 96,58 12 11,88

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan, dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kemampuan membaca cepat siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual elemen authentic assessment mengalami peningkatan. Pada kondisi awal tidak ada siswa yang mempunyai kemampuan membaca dengan kecepatan tinggi (> 250 kpm), pada siklus I berubah menjadi ada sebanyak 2 siswa dan pada siklus II meningkat menjadi 20 siswa. Yang mempunyai kemampuan membaca dengan kecepatan memadai (200-249 kpm) sebanyak 1 siswa, pada siklus I menjadi 34 siswa dan pada siklus II ada 19 siswa. Yang berkecepatan lambat atau rendah (150-199 kpm) sebanyak 8 siswa pada siklus I berkurang menjadi 3 siswa dan pada siklus II sudah tidak ada. Peningkatan kecepatan membaca siswa disebabkan siswa pada waktu kegiatan pembelajaran membaca cepat dengan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment serius mengikuti kegiatan belajar mengajar dan banyak berlatih, serta mendapat penghargaan dari hasil kerjanya.

2. Perilaku siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes setelah mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan pembelajaran

perilaku siswa dapat dilihat secara jelas saat proses pembelajaran. Berdasarkan data observasi pada siklus I kegiatan pembelajaran ada beberapa siswa yang masih melakukan keburukan dalam membaca cepat. Selama pelaksanaan pembelajaran siklus II telah terjadi perubahan perilaku siswa. Para siswa kelihatan lebih serius dalam melaksanakan kegiatan membaca, dan lebih berusaha untuk mengurangi kebiasaan buruk dalam membaca. Mereka melakukan kegiatan membaca dengan baik. Siswa selalu bekerja sama dengan teman sebangkunya untuk lebih meningkatkan kemampuan membaca cepatnya. Dalam mengikuti pelajaran siswa aktif, tidak pasif. Siswa selalu bertanya dengan guru tentang hal yang tidak diketahuinya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment dapat meningkatkan perilaku positif siswa dan dapat mengubah perilaku negatif siswa menjadi perilaku positif.

5.2 Saran

Berdasarkan pada simpulan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran sebagai berikut.

1. Para guru Bahasa dan Sastra Indonesia berperan aktif sebagai inovator untuk memilih teknik pembelajaran yang paling tepat sehingga pembelajaran yang dilaksanakan menjadi pengalaman yang bermakna bagi siswa.

kontekstual elemen authentic assessment dalam membelajarkan kemampuan membaca cepat.

3. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual elemen authentic assessment dapat dijadikan alternatif pilihan bagi guru bidang studi lain dalam membelajarkan bidang garapannya.

4. Para praktisi atau peneliti di bidang pendidikan dan bahasa dapat melakukan penelitian penelitian serupa dengan teknik pembelajaran yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif teknik pembelajaran membaca cepat.

Alimah, Siti.1999. Tingkat KEM Wacana Berbahasa Jawa SLTP (studi kasus di SLTP N 3 Subah Kabupaten Batang).Skripsi. Semarang: Jurusan Sastra Indonesia.

Apriyanti, Tri. 2004. Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat dengan Teknik Membaca Super Gaya Accelerated Learning pada Siswa Kelas II A SMP N 1 Doro Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2003/2004. Skripsi. Semarang: Jurusan Sastra Indonesia.

Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Dirjen Pend.Dasar dan Menengah.

Depdiknas. 2003a. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah: Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual. Jakarta:Dirjen Pend. Dasar dan Menengah.

--- 2003b. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Dirjen Pend. Dasar dan Menengah.

--- 2004a. Pedoman Penilaian dengan Portofolio. Jakarta: Dirjen Pend. Dasar dan Menengah.

--- 2004b. Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Dirjen Pend. Dasar dan Menengah.

--- 2004c. Pedoman Penilaian Afektif. Jakarta: Dirjen Pend. Dasar dan Menengah.

Harjasujana, Ahmad.1996/1997. Membaca 2. Jakarta: Kurnia. Hernowo.2003. Quantum Reading. Bandung: MLC.

Mulyanto.1998 Perbedaan KEM Siswa Kelas I SLTP dengan mengacu Buku Krida Basa Jilid I Terbitan Intan Pariwara Klaten yang sesuai dan tidak sesuai Tingkat Keterbacaannya. Skripsi. Semarang: Jurusan Sastra Indonesia.

Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: CV Sinar Baru.

--- 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) Dan Penerapannya Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Sinar Baru.

--- 2004b. Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban). Bandung: CV Sinar Baru.

Pujito. 2000. Peningkatan KEM dengan Mengintensitaskan Kegiatan Membaca Koleksi Perpustakaan pada siswa Kelas 3 SLTP N 2 Jekulo Kudus Tahun 2000/2001. Skripsi.Semarang:Jurusan Sastra Indonesia.

Puskur. 2002. Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta: Dirjen Pend. Dasar dan Menengah.

Sihabudin.1998. Perbedaan KEM Kelas 3 SMP dari Teks Buku Pelajaran Bahasa Jawa Terbitan Aneka Ilmu yang sesuai dengan yang tidak sesuai Tingkat Keterbacaannya. Skripsi.Semarang:Jurusan Sastra Indonesia.

Soedarso.2002. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sumarsono, S.1998. Perbedaan KEM Kelas 1 SLTP dari Teks Bahasa Indonesia yang sesuai dengan Tingkat Keterbacaannya. Skripsi.Semarang:Jurusan Sastra Indonesia.

Sulistyowati, Dwi. 2001. Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat Dengan Teknik Pengontrolan KEM Siswa Kelas III SLTP N 1 Kudus Tahun Pelajaran 2000/2001. Skripsi. Semarang: Jurusan Sastra Indonesia.

Suparyanto, Ibnu. 2002. Pengaruh KEM Terhadap Prestasi Belajar pelajaran Bahasa Indonesia Siswa SLTP. Skripsi.Semarang: Jurusan Sastra Indonesia.

Suyatmi. 1984. Keterampilan Membaca I. Surakarta: UNS Press.

Tarigan, Henry Guntur. 1987. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wahyuningsih, Sri. 2000. Peningkatan KEM Dengan Pembelajaran Meresum Bacaan pada Siswa Kelas 2 SLTP Ksatrian 1 Semarang. Skripsi.Semarang:Jurusan Sastra Indonesia

Welasih, Asih. 2003. Optimalisasi Kecepatan E.feftif Membaca Siswa Kelas 2 SMU 01 Keling Jepara Dengan Menggunakan Metode OK5R. Skripsi.Semarang:Jurusan Sastra Indonesia.

Buku Piwulang Basa jawa Jilid 1 Terbitan Yayasan Studi Bahasa Jawa Khantil Semarang yang sesuai Tingkat Keterbacaannya dengan yang tidak sesuai Tingkat Keterbacaannya. Skripsi. Semarang: Jurusan Sastra Indonesia.

Fatmawati, Elly.2005. Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat 250 Kpm dengan Pembelajaran Kontekstual Eleman Authentic Assessment pada Siswa Kelas VIII A MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2004/2005. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Subyantoro, M.Hum., Pembimbing II: Drs. Wagiran, M.Hum.

Kata kunci: kemampuan membaca cepat, pembelajaran kontekstual, elemen authentic assessment

Pembelajaran membaca cepat mempunyai peranan penting dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Kecepatan membaca sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang untuk menyerap segala macam informasi yang ada dalam media cetak maupun elektronik. Semua pendidik berharap agar para siswa mempunyai kecepatan membaca yang memadai. Pemilihan strategi dan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran merupakan hal yang harus dipertimbangkan oleh guru agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat mencapai sasaran. Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca cepat disebabkan pada faktor internal dan eksternal. Faktor internal ini berasal dari siswa, sedangkan faktor eksternal berasal dari strategi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru dalam melaksanakan pembelajaran masih menggunakan pola pembelajaran tradisional. Pemilihan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat berdasarkan tuntutan kurikulum berbasis kompetensi yang memberikan kebebasan para guru untuk memilih teknik yang beragam disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Kurikulum berbasis kompetensi ingin memusatkan diri pada pengembangan seluruh kompetensi siswa termasuk keterampilan berbahasa yang didalamnya mencakup kemampuan membaca cepat sebagai salah satu kompetensi dasar membaca.

Berdasarkan paparan di atas penelitian ini mengangkat permasalahan, yaitu (1) bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca cepat siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes dengan menerapkan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment? dan (2) bagaimanakah perubahan perilaku siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes dengan diadakan membaca cepat dengan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca cepat siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes setelah mengikuti pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment. Tujuan yang kedua adalah mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes setelah mengikuti pembelajaran membaca cepat dengan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment.

VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes tahun pelajaran 2004/2005. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca cepat dan pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas dengan dua siklus yang dilaksanakan pada siswa kelas VIIIA MTs Miftahul Ulum Rengaspendawa Kabupaten Brebes. Tiap-tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengambilan data digunakan dengan tes dan nontes. Alat pengambilan data yang digunakan berupa pedoman observasi, wawancara, dan jurnal. Analisis data yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

Setelah dilakukan penelitian dalam dua siklus, dihasilkan simpulan bahwa pembelajaran kontekstual elemen authentic assessment dapat meningkatkan kecepatan membaca siswa. Pada kondisi awal rata-rata kecepatan membaca siswa kelas VIIIA hanya 144,8 kpm. Pada akhir siklus pertama meningkat menjadi 227,82 kpm. Hal ini menunjukkan kenaikan 83,02 kpm (57,33%). Pada akhir suklus II rata-rata kecepatn membaca siswa 251,59 kpm ada kenaikan sebesar 23,77 kpm (10,43%). Perubahan tingkah laku dalam penelitian ini adalah para siswa tampak lebih semangat, merasa senang, aktif mengikuti pembelajaran, dan berusaha meminimalisir kebiasaan yang salah dalam membaca, serta siswa merasa dihargai.

Hasil penelitian tersebut saran yang dapat direkomendasikan antara lain: (1) guru Bahasa dan Sastra Indonesia seyogyanya berperan aktif sebagai inovator untuk memilih teknik pembelajaran yang paling tepat sehingga pembelajaran yang dilaksanakan menjadi pengalaman yang bermakna bagi siswa; (2) guru Bahasa dan Sastra Indonesia dapat menggunakan pendekatan kontekstual elemen authentic assessment dalam membelajarkan kemampuan membaca cepat; (3) pembelajaran dengan pendekatan kontekstual elemen authentic assessment dapat dijadikan alternatif pilihan bagi guru bidang studi lain dalam membelajarkan bidang garapannya; (4) para praktisi atau peneliti di bidang pendidikan dan bahasa dapat melakukan penelitian serupa dengan teknik pembelajaran yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif teknik pembelajaran membaca cepat.

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Skripsi.

Semarang, September 2005

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Subyantoro, M.Hum Drs. Wagiran, M.Hum

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, September 2005

Dokumen terkait