4.2. Pembahasan Penelitian
4.2.2. Membangun Reputasi
Perkembangan media massa yang semakin pesat membuat instansi pemerintah seperti Huumas Pemerintah Bandung semakin mudah memilih media yang sesuai dengan target khalayaknya. Namun di sisi lain, instansi harus terus menerus mengamati perkembangan media, target sasaran dan isu-isu yang berkembang di masyarakat. Informasi yang disampaikan di media massa pada umumnya dinilai masyarakat memiliki kredibilitas yang tinggi, sehingga apa yang disampaikan oleh media dianggap suatu kebenaran yang ada di masyarakat. Informasi tersebut juga mampu mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku manusia. Karena itu media massa dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan pesan atau aspirasi (termasuk di dalamnya pendapat juga kritik) dari berbagai pihak, pemerintah, masyarakat dan termasuk organisasi. Selain itu, informasi mengenai seseorang, organisasi atau peristiwa dinilai lebih objektif, karena informasi yang dapat dipublikasikan harus memenuhi sejumlah persyaratan tertentu yang cukup ketat. Terkait dengan hal-hal tersebut, maka pemerintah kota Bandung membutuhkan media massa dalam penyampaian pesannya ke khalayak luas dan berharap publikasinya akan membangun persepsi atau opini yang positif dari khalayak.
Dalam Roadshow Ridwan Kamil Ke Media ini, upaya membangun reputasi yang dilakukan oleh pemerintah kota Bandung dalam berhubungan dengan media mengarah dengan apa yang disampaikan oleh Frank Jefkin dalam menyampaikan pengertian dari media relations itu sendiri. Sementara itu Sam Black dan Melvin L. Sharpe menjelaskan lebih kepada hubungan antara organisasi/pemerintah dengan media, yaitu hubungan antara suatu organisasi dengan pers, radio dan televisi secara
dua arah atau dua pihak. Jadi dalam Roadshow Ridwan Kamil Ke Media merupakan upaya bersama dalam berkomunikasi secara dua arah dalam membangun reputasi Bandung. Dimana kedua pihak saling membutuhkan untuk membangun reputasi masing – masing yang akan berdampak ke reputasi kota Bandung menjadi semakin baik. Aktivitas komunikasi untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang (balance).
Komunikasi yang terjadi dalam Roadshow Ridwan Kamil Ke Media adalah upaya untuk saling menjalin pengertian dan hubungan baik antara walikota Bandung dengan pemimpin redaksi media yang dikunjungi oleh Ridwan Kamil. Komunikasi yang dibangun untuk membangun reputasi melalui komunikasi program – program pemerintah kota Bandung untuk dipublikasikan oleh media tersebut agar tersampaikan dan tersebar kepada masyarakat di kota Bandung. Karena Jefkins mengatakan dalam unsur dan tujuannya dalam sebuah program seperti Roadshow Ridwan Kamil Ke Media ini lebih terinci, yaitu tidak hanya terbatas pada saling pengertian saja, melainkan juga berbagai tujuan khusus lainnya yang sedikit banyak berkaitan dengan saling pengertian. Tujuan-tujuan khusus itu meliputi penanggulangan masalah-masalah komunikasi yang memerlukan satu perubahan tertentu, seperti mengubah sikap yang negatif menjadi positif. Hal tersebut dalam tugas humas perlu adanya kerjasama dengan media melalui hubungan dengan media dalam menyampaikan sosialisasinya agar membawa masyarakat menjadi ke arah
yang positif dan hal itu akan membangun reputasi menjadi lebih baik dari segi pemerintah kota Bandung dan juga media di kota Bandung.
PR merupakan satu bagian yang sama dalam organisasi/instansi dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi/instansi tersebut. Untuk itu berhubungan dengan media yang dilakukan oleh Humas Pemerintah Kota Bandung ini telah sesuai dengan fungsi dan tujuan PR menurut Bertrand R. Canfield dalam Effendy (2006: 35), yakni memelihara komunikasi yang baik (maintain good communication), terutama komunikasi dengan media – media di kota Bandung melalui program Roadshow Ridwan Kamil Ke Media dalam berhubungan dengan media untuk membangun reputasi.
Melalui aktifitas media relations, maka hubungan antara pemerintah kota Bandung dengan media diharapkan akan lebih baik dan positif. Dengan demikian manfaat Media Relations dapat dirasakan oleh kedua pihak. Karena manfaat berhubungan dengan media antara lain dalam membangun reputasi adalah untuk membangun pemahaman mengenai tugas, dan tanggung jawab instansi pemerintah dan media massa. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prisinp saling menghormati dan menghargai, kejujuran serta kepercayaan. Dan penyampaian/peroleh informasi yang akurat, jujur dan mampu memberikan pencerahan bagi publik. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya hubungan media, maka akan mempermudah kedua pihak saling memahami situasi dan kondisi kerja
masing-masing. Selain itu, bisa saling mendiskusikan hal-hal terbaik untuk kerjasama antara kedua pihak yaitu melalui program Roadshow Ridwan Kamil Ke Media ini. Karena dalam Roadshow Ridwan Kamil Ke Media, walikota dan pemimpin redaksi media dapat bertemu langsung untuk melakukan komunikasi dan juga diskusi hal – hal yang bersifat membangun reputasi melalui kegiatan humas dan media yang dilakukan di kota Bandung dalam pemberitaan dan juga publikasi program – program pemerintah kota Bandung.
Membangun reputasi sebagai yang bisa dipercaya diterapkan oleh Humas Pemerintah Kota Bandung dalam Roadshow Ridwan Kamil Ke Media karena mendatangkan langsung walikota ke kantor media saat melakukan kunjungan ke kantor media tersebut. Arti penting reputasi instansi bagi perkembangan dan kemajuan sebuah instansi pernah diragukan orang. Dahulu orang masih beranggapan keberhasilan suatu organisasi diperoleh dari kuantitasnya. Namun saat ini anggapan tersebut sudah bergeser, dan orang mulai menyadari untuk melihat “sesuatu” berdasarkan reputasinya. Dalam memahami reputasi perlu diawali dengan pengetahuan mengenai beberapa terminologi. Reputasi organisasi dibentuk integrasi seseorang dengan keseluruhan informasi yang diperolehnya tentang instansi seperti pemerintah kota Bandung ini. Integrasi dapat diwujudkan dengan adanya komunikasi. Dengan demikian reputasi organisasi merupakan akumulasi dari individu-individu (publik) yang bersinggungan dengan instansi yang dimaksud.
Jadi dalam Roadshow Ridwan Kamil Ke Media integrasi yang dilakukan oleh Humas Pemerintah Kota Bandung untuk berhubungan dengan media melalui
komunikasi – komunikasi secara langsung antara walikota Bandung dengan pemimpin redaksi media untuk mencapai dan mendapatkan kebutuhan masing – masing akan berita dan publikasi sosialisasi kepada masyarakat kota Bandung dalam rangka membangun reputasi untuk saling percaya.
Dalam Studi Fombrun menunjukkan bahwa “reputasi” sebagian merupakan pantulan atau refleksi dari identitas dan citra instansi dan sebagian lagi merupakan hasil usaha dari manajerial humas pemerintah dalam menyakinkan masyarakat tentang keunggulan dan kemajuan pemerintah kota bersama publikasi yang dilakukan oleh media dalam berhubungan dengan media. Karena apa saja yang ditampilkan oleh pihak media akan mempengaruhi reputasi instansi. Dengan demikian untuk dapat mengetahui karakter dan ciri dari suatu media dalam hal meliput, perlu dibangun hubungan antara pihak humas dengan media. Tujuan pokok dari hubungan yang dibangun adalah menciptakan pengetahuan, pemahaman, bukan hanya menyebarkan informasi atau pesan demi citra indah saja kepada masyarakat. Arti penting dan popularitas organisasi bergantung pada sejauh mana peranan dan keberadaan media massa itu sendiri serta tingkat pemahaman masyarakat.
Oleh karena itu bukan komunikasi biasa yang dilakukan oleh Ridwan Kamil kepada pemimpin redaksi media yang dikunjungi, tetapi juga memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada pemimpin redaksi akan program pemerintah yang dibuat agar membangun reputasi tidak sekedar menyebarkan informasi kepada masyarakat.