• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan berakhlak yang baik

Analisis pencapaian Sasaran 7 : Memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan berakhlak yang baik, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1. Jumlah Pembinaan Guru TPA, TPH dan TPK yang mendapat bantuan

Guru 315 315 100

2. Jumlah Pembinaan Petugas Masjid yang mendapat bantuan

Petugas

masjid 3 3 100

Rata-Rata Capaian Kinerja 100

Dari 2 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, secara keseluruhan dapat terealisasi 100% dengan rata-rata capaian kinerja sasaran ini sebesar 100,00%

b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Indikator Kinerja Capaian Kinerja

2014 2015 2016

1. Jumlah Pembinaan Guru TPA, TPH dan TPK yang mendapat bantuan

280 307 315

2. Jumlah Pembinaan Petugas Masjid yang mendapat bantuan

3 3 3

Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada sasaran memiliki pemahaman yang

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 48 benar terhadap ajaran agamanya dan beraklak baik ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Indikator Kinerja Satuan

Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Capaian (%)

1. Jumlah Pembinaan Guru TPA, TPH dan TPK yang

mendapat bantuan Guru 1500 1383 92

2. Jumlah Pembinaan Petugas Masjid yang mendapat bantuan

Petugas

masjid 15 15 100

Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara, maka terdapat 1 indikator yang hanya terealisasi 92 persen dan juga terdapat 1 indikator kinerja yang berhasil terealisasi 100 persen.

d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

Dari sasaran memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan beraklak baik dengan indikator sasaran Jumlah guru TPA, TPH dan TPK yang mendapatkan bantuan dapat terealisasi sebanyak 307 dari target 275 atau sebesar 112% hal ini menunjukkan terjadi peningkatan dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2013 terdapat 296 guru TPA, TPH dan TPK yang mendapat bantuan dari pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Sosial Kabupaten Luwu Utara dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 240 Guru. Untuk indikator jumlah pembinaan petugas masjid yang mendapat bantuan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Sosial, Transmigrasi dan Tenaga Kerja senantiasa memprogramkan bantuan untuk petugas masjid sebanyak 3 orang dan dapat terealisasi 100% hal ini juga masih sama dengan capaian kinerja dari tahun 2013-2014.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.

Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2015 untuk pencapaian sasaran Memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan berakhlak yang baik ini adalah sebesar Rp. 1.211.060.000 dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 1.101.650.100 atau 90.97% dengan rata-rata capaian kinerja 106,00%, sehingga terjadi efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 15,03%.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran memiliki pemahaman yang benar teradap ajaran agamanya dan berakhlak yang baik ini

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 49 adalah sebanyak 1 program dan 1 kegiatan yaitu program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial dan kegiatan perlindungan dan jaminan sosial. Sasaran 8 : Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat

Analisis pencapaian Sasaran 8 : Meningkatnya status kesehatan masyarakat, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1. Presentase Cakupan rawat jalan % 15 19 127 2. Presentase Cakupan rawat inap % 1.50 1,97 131 3. Presentase jaminan pemeliharaan cakupan

kesehatan

% 100 100 100

4. Presentase Penderita DBD Cakupan yang ditangani

% 100 100 100

5. Presentase gizi buruk pada bayi dan balita % 4 2,16 146 6. Presentase gizi kurang pada balita % 11,8 9,50 119

Rata-Rata Capaian Kinerja 121

Dari 6 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, terdapat empat indikator kinerja yang melampaui target kinerja dan terdapat dua indikator kinerja yang terealisasi 100%, dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 121%.

b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Indikator Kinerja Capaian Kinerja

2014 2015 2016

1. Presentase Cakupan rawat jalan 32,26 18 19 2. Presentase Cakupan rawat inap 7,27 1,95 1,97 3. Presentase cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan 100 100 100 4. Presentase Cakupan Penderita DBD yang ditangani 100 100 100 5. Presentase gizi buruk pada bayi dan balita 2,21 2,27 2,16

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 50 6. Presentase gizi kurang pada balita 9,38 9,57 9,50 Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun sebelumnya terjadi peningkatan capaian kinerja untuk masing-masing indikator kinerja, hal ini tidak lepas dari upaya pemerintah kabupaten luwu utara melalui Dinas Kesehatan sebagai pelaksana pencapaian sasaran untuk terus berupaya meningkatkan status kesehatan masyarakat.

c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Indikator Kinerja Satuan

Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Capaian (%) 1. Presentase Cakupan rawat jalan % 15 19 127 2. Presentase Cakupan rawat inap % 1,50 1,97 131 3. Presentase jaminan pemeliharaan cakupan

kesehatan

%

100 100 100

4. Presentase Penderita DBD Cakupan yang ditangani

%

100 100 100

5. Presentase pada bayi dan balita gizi buruk % 4 2,16 146 6. Presentase gizi kurang pada balita % 11 9,50 119 Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara, maka terdapat 4 indikator yang berhasil melampaui target kinerja dan 2 indikator kinerja yang terealisasi 100 persen.

d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

Rata-rata capaian kinerja sasaran Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat yang terdiri dari enam indiktor kinerja yaitu sebesar 121%. Indikator kinerja yang melampaui target kinerja yaitu indikator Presentase Cakupan rawat jalan, Presentase Cakupan rawat inap, Presentase gizi buruk pada bayi dan balita, dan Presentase gizi kurang pada balita. Hal tersebut boleh terealissi oleh karena Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara terus berupaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat luwu utara. Jika dibandingkan dengan

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 51 tahun 2015, persentase kunjungan rawat jalan cenderung menurun dimana tahun lalu sebesar 32,26 %. Tingginya persentase kunjungan rawat jalan antara lain disebabkan karena semakin mudahnya akses masyarakat ke sarana dan prasarana pelayanan kesehatan, dimana sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas pembantu, pos kesehatan desa (poskesdes), serta pondok bersalin desa (polindes) sudah tersedia di semua Desa / Kelurahan.

Secara umum dapat kita simpulkan bahwa terjadi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sehingga jumlah masyarakat yang berkunjung ke sarana kesehatan untuk memeriksakan kesehatannya ke sarana kesehatan semakin menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang lalu. Namun meskipun demikian upaya upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di kabupaten Luwu Utara masih perlu terus digalakkan.

Kejadian kasus gizi buruk yang semakin menurun dan semakin bisa dikendalikan antara lain disebabkan oleh adanya puskesmas Terapeutik Feeding Center (TFC) yaitu di Puskesmas Sukamaju dan Puskesmas Sabbang, adanya pemberian PMT pemulihan untuk kasus bawah garis merah (BGM) bagi keluarga miskin, dan konseling bagi orang yang tidak miskin (non gakin) serta pemberian bahan bantuan penanggulangan gizi buruk yang terdiri dari bahan tinggi kalori serta MP ASI kepada bayi usia 6-24 Bulan yang diberikan kepada mereka yang tergolong penduduk miskin. Persentase gizi kurang pada balita yang juga semakin menurun, persentase balita yang mendapat perawatan dan naik berat badannya yang capaiannya 88,00 % dari target hanya 80 %, persentase bayi umur 6 – 59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A yang mencapai 95,00 % dari target 93,00 %, serta persentase cakupan ASI Esklusif 76,42 % dari target 75,00 %.

Secara umum dapat kita simpulkan bahwa terjadi peningkatan keinginan masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya ke sarana kesehatan yang tentunya bahwa terjadi juga peningkatan jumlah orang sakit. Perlu peningkatan dan pengembangan program kesehatan promotif dan preventif sehingga dapat memberi pengaruh yang signifikan terhadap penurunan jumlah kunjungan ke sarana kesehatan yang ada yang tentunya menunjukkan bahwa status kesehatan masyarakat di Kabupaten Luwu Utara semakin meningkat.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.

Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/perjanjian kinerja tahun 2016 untuk pencapaian sasaran Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat ini adalah sebesar Rp. 7.797.691.699 dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 7.687.511.053 atau 98,59% dengan rata-rata capaian kinerja 120,50%, sehingga terjadi efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 22.91%.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran meningkatnya status kesehatan masyarakat ini adalah sebanyak 3 program dan 7 kegiatan. Adapun program yang mendukung pencapaian sasaran tersebut adalah program upaya kesehatan masyarakat yang terdiri atas 1 kegiatan, program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan terdiri atas 5 kegiatan, serta program perbaikan gizi masyarakat terdiri atas 1 kegiatan.

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 52 Sasaran 9 : Berkembangnya Layanan Kesehatan Reproduksi Dan

Keluarga Berencana

Analisis pencapaian Sasaran 9 : Berkembangnya Layanan Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1. Cakupan peserta KB Aktif % 66 73 110,61

2. Cakupan keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I

% 18 17 94,44

3. Cakupan pasangan usia subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun

% 3,9 4 102,56

4. Cakupan sasaran pasangan Usia subur menjadi Peserta KB aktif

% 80 73 91,25

Rata-Rata Capaian Kinerja 99,72

Dari 4 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, terdapat 2 indikator kinerja yang melampaui target kinerja dan 2 indikator kinerja yang belum terealisasi 100 persen yaitu indikator Cakupan keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I dan Cakupan sasaran pasangan Usia subur menjadi Peserta KB aktif dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 99,72%.

b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Indikator Kinerja Capaian Kinerja

2014 2015 2016

1. Cakupan peserta KB Aktif 76,44 73,33 73

2. Cakupan keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I 45,08 80,04 17 3. Cakupan pasangan usia subur yang istrinya dibawah usia 20

tahun 4 4 4

4. Cakupan sasaran pasangan Usia subur menjadi Peserta KB

aktif 75 75 73

Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada sasaran berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 53 c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Indikator Kinerja Satuan

Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Capaian (%)

1. Cakupan peserta KB Aktif % 90 73 81,11

2. Cakupan keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I

% 18 17 94,44

3. Cakupan pasangan usia subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun

% 3,5 4 114,29

4. Cakupan sasaran pasangan Usia subur menjadi Peserta KB aktif

% 95 73 76,84

Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara, maka terdapat 1 indikator yang berhasil melampaui target kinerja. Dan terdapat 3 indokator kinerja yang belum terealisasi 100 persen.

d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

Sasaran berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana dengan rata-rata capaian kinerja 99,72% yang terdiri dari empat indikator sasaran. Pencapaian sasaran tidak lepas dari peran Pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang terus menerus mengupayakan mewujudkan kualitas keluarga kecil dan sejahtera dalam pencapaian sasaran strategis nasional. Dari sasaran tersebut yang memenuhi kriteria baik adalah peserta KB aktif dan pasangan usia subur yang istrinya di bawah 20 tahun dimana rata-rata realisasi pencapian target diatas 100%. Untuk indikator rasio akseptor KB dan Pasangan Usia Subur yang inigin ber-KB tidak terpenuhi (unmet need) masih di bawah pencapian 70%. Hal ini di sebabkan karena masih kurangnya tenaga penyuluh kelurga berencana dibandingkan dengan luas wilayah dan belum tersentuhya daerah pinggiran (calcilitas) hal ini terbukti sampai saat ini baru 68 tenaga penyuluh yang seharusnya 87 orang dimana seharusnya satu penyuluh membina dua desa.

Faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian kinerja pada sasaran ini sangat ditentukan oleh dukungan dana, ketersediaan aparat teknis dan non tekhnis, serta sarana dan prasarana pendudkung pelaksanaan kegiatan. Adapun keberhasilan Kinerja Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan sebagai pelaksana teknis sasaran terebut antara lain :

 Telah Terbentuknya 1 (Satu) Kampung KB di Kecamatan Sukamaju Desa Wonokerto

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 54  Telah Tersedianya Mobil Pengangkut Akseptor

 Telah terbentuknya 77 Kelompok Pik Remaja Tingkat SLTA dan SLTP se Kab. Luwu Utara

 Telah terbentuknya Bina Keluarga Balita (BKB) 30 Kelompok, Bina Keluarga Lansia (BKL) 9 Kelompok dan Bina Keluarga Remaja (BKR) 9 Kelompok  Telah terbentuknya Forum anak

Adapun hambatan dalam pencapaian sasaran tersebut lebih banyak menyangkut lemahnya koordinasi dan pemahaman yang berbeda pada berbagai tingkatan, masih kurangya tenaga penyuluh di lapangan, dan kondisi geografis serta daerah calclitas. Solusi untuk mengatasi permasalahan yaitu dengan menyederhanakan jalur koordinasi secara vertikal maupun horizontal agar program pelaksanaan kegiatan bisa berjalan efektif, peningkatan SDM dan penambahan tenaga penyuluh di lapangan

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.

Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/perjanjian kinerja tahun 2015 untuk pencapaian sasaran Berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana ini adalah sebesar Rp. 2.569.961.000 dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 2.569.101.250 atau 99,96% dengan rata-rata capaian kinerja 99,72%, sehingga tidak terjadi efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 0,24%. f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran berkembangnya layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana yaitu Progran Keluarga Berencana yang terdiri atas 4 kegiatan yang secara keseluruhan dikinerjakan oleh Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu Utara. Sasaran 10 : Berkurangya Kasus Penyakit Menular Dan Endemik

Analisis pencapaian Sasaran 10 : Berkurangya Kasus Penyakit Menular Dan Endemik, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini.

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1. Presentase infeksi menular seksual yang ditangani % 100 100 100 2. Presentase penderita TBC BTA positif penemuan % 70 61,40 61,40 3. Presentase cakupan balita dengan pneumonia yang

ditangani

% 100 100 100

4. Presentase cakupan penemuan penderita diare % 100 100 100 5. Presentase Vaksin Anti Rabies (VAR) secara selektif % 100 100 100

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 55 Dari 5 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, terdapat 4 indikator kinerja yang telah terealisasi 100 persen sesuai dengan target kinerja dan 1 indikator kinerja yang hanya terealisasi 61,40 persen, dengan rata-rata capaian kinerja pada sasaran ini adalah 92,28%.

b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Indikator Kinerja Capaian Kinerja

2014 2015 2016

1. Presentase infeksi menular seksual yang ditangani 100 100 100 2. Presentase penderita TBC BTA positif penemuan 40,07 67,34 61,40 3. Presentase cakupan balita dengan pneumonia yang

ditangani 100 100 100

4. Presentase cakupan penemuan penderita diare 100 100 100 5. Presentase Vaksin Anti Rabies (VAR) secara selektif 100 100 100 Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka secara umum rata-rata capaian kinerja pada sasaran Berkurangya Kasus Penyakit Menular Dan Endemik ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Indikator Kinerja Satuan

Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Capaian (%) 1. Presentase infeksi menular seksual yang ditangani % 100 100 100 2. Presentase penderita TBC BTA positif penemuan % 70 61,40 61,40 3. Presentase cakupan balita dengan pneumonia yang

ditangani % 100 100 100

4. Presentase cakupan penemuan penderita diare % 100 100 100 5. Presentase Vaksin Anti Rabies (VAR) secara

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 56 Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten Luwu Utara, maka terdapat 1 indikator yang belum terealisasi 100 persen dan hanya terealisasi 61,40 persen. Dan terdapat 4 indikator kinerja yang terealisasi 100 persen.

d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

Dari sasaran berkurangnya kasus penyakit menular dan endemik terdapat 5 (lima) Indikator Kinerja Utama. Dari capaian kinerja diatas dapat dilihat bahwa cakupan Penemuan Penderita TBC BTA positif (+) yang capaiannya hanya 42,98 % dari target sebesar 70 %, serta persentase cakupan penemuan dan penanganan Penyakit AFP dimana capaiannya 0,98 % dan targetnya >2. Rendahnya cakupan penemuan penderita TBC BTA positif antara lain disebabkan karena sasaran untuk insiden rate TB sangat tinggi yaitu 2,10 % untuk tingkat nasional sehingga penderita TB yang didapatkan di Kabupaten Luwu Utara masih rendah dari target yang ditetapkan. Namun demikian tenaga pengelola TB di tingkat puskesmas masih tetap melakukan penjaringan, namun yang didapatkan hanya sebanyak 42,98 % dari 70,00 % target yang ditetapkan. Hal lain yang positif mungkin karena memang penderita TBC di Kabupaten Luwu Utara tidak sebanyak dengan angka insiden rate yang telah ditetapkan secara nasional sehingga penemuan TBC positif masih rendah. Kinerja pengelola TB di tingkat Puskesmas perlu ditingkatkan untuk dapat melakukan penemuan semua penderita.

Untuk penemuan dan penanganan penyakit AFP Rate capaiannya hanya 0,98 per 100.000 penduduk dari target >2,00 per 100.000 penduduk. Hal ini disebabkan karena penyakit AFP yang ditemukan di kabupaten Luwu Utara hanya sebanyak 3 kasus. Kasus AFP yang ditemukan 1 kasus di Desa Muktisari Kecamatan Bone-Bone, 1 Kasus di Desa Pao Kec. Malangke Barat dan 1 kasus di Desa Ladongi Kecamatan Mappedeceng. Ketiga kasus yang ditemukan semuanya ditangani dengan baik sesuai prosedur dan penatalaksanaan yang ada. Ini juga merupakan hal positif artinya penyakit lumpuh layu di Kabupaten Luwu Utara semakin jarang ditemukan. Namun demikian kegiatan surveilance oleh petugas di tingkat puskesmas harus tetap digalakkan dan ditingkatkan.

Selain itu terdapat beberapa indikator yang telah mencapai 100% bahkan ada indikator yang mencapai 110,25 % yaitu persentase angka bebas jentik dan 125,00 % untuk persentase penderita kusta selesai berobat. Peningkatan capaian indikator angka bebas jentik dipengaruhi oleh tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melakukan Pemberatasan Sarang Nyamuk yang semakin meningkat. Hal ini dikarenakan adanya kegiatan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk yang dilakukan setiap pekannya oleh masyarakat serta semakin gencarnya penyuluhan tentang PHBS baik secara kelompok maupun melalui media massa. Hal lain yang juga mempengaruhi capaian indikator ini adalah keberadaan kader pemantau jentik yang disamping melakukan pemantauan terhadap keberadaan jentik di rumah tangga juga memberikan informasi terkait pentingnya gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk di masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 57 Untuk penderita kusta selesai berobat yang capaiannya telah mencapai 125 % diharapkan bisa menekan terjadinya penyebaran penyakit kusta ini serta meminimalisir terjadinya kecacatan akibat kusta.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.

Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2016 untuk pencapaian sasaran Berkembangnya investasi swasta ini adalah sebesar Rp. 454.150.000 dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 442.234.500 atau 97,38 persen, dengan rata-rata capaian kinerja 92,28%, sehingga pada sasaran ini tidak terdapat efisiensi dalam penggunaan sumber daya sebesar 5,10%.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran berkurangnya kasus penyakit menular dan endemic yaitu program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular yang terdiri atas 3 kegiatan.

Sasaran 11 : Meningkatnya Jangkauan Layanan Pendidikan Dasar Dan