• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 I - 1 BAB I

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Latar Belakang

Salah satu indikator pemerintah untuk mewujudkan agenda tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance). Adalah transparansi dan Akuntabilitas terhadap seluruh aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan.

Tuntutan reformasi dan birokrasi untuk mewujudkan birokrasi yang professional dan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas tidak dapat dipisahkan dari perubahan dinamika masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas dari aparat pemerintah yang secara kelembagaan/ instansi menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten luwu utara.

Perbaikan laporan akuntabilitas instansi setiap tahunnya dimaksudkan untuk mempertajam fokus perubahan yang dicapai pemerintah daerah serta menjadi sarana perbaikan/koreksi untuk menyajikan perkembangan laporan kinerja pemerintah kabupaten luwu utara serta untuk melakukan pemetaan dan analisis secara komprehensip terhadap berbagai peluang dan tantangan guna perbaikan kinerja dalam mewujudkan visi dan misi Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016-2021 yaitu Luwu Utara Yang Religius Dengan Pembangunan Berkualitas Dan Merata Berlandaskan Kearifan Lokal.

B. Pembentukan Kabupaten Luwu Utara

Kabupaten Luwu Utara dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1999 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Luwu Utara, dengan maksud mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan, meningkatkan pelayanan agar lebih efektif dan efisien, serta memperluas jangkauan dan mutu pelayanan publik. Kabupaten Luwu Utara merupakan bagian dari wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan berada dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama untuk mewujudkan tujuan nasional seperti yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pelaksanaan otonomi daerah, sebagai bagian dari upaya mewujudkan tujuan nasonal, memberikan kewenangan yang lebih luas dan nyata bagi Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dalam menjalankan urusan pemerintahan.

Sebagai tindak lanjut dari upaya mewujudkan tujuan nasional tersebut, dan sebagai upaya menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan, maka Pemerintah Kabupaten Luwu Utara membentuk Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan berasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Luwu Utara dan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pembentukan

(2)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 I - 2 Kecamatan Tana Lili. sanjutnya pada tahun 2015 Kecamatan Limbong diubah menjadi Kecamatan Rongkong sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Nama Kecamatan Limbong Menjadi Kecamatan Rongkong.

Adapun Kecamatan dan Kelurahan yang dimaksud adalah: 1. Kecamatan 1) Kecamatan Sabbang 2) Kecamatan Baebunta 3) Kecamatan Masamba 4) Kecamatan Mappedeceng 5) Kecamatan Sukamaju 6) Kecamatan Bone-bone 7) Kecamatan Tana Lili 8) Kecamatan Malangke 9) Kecamatan Malangke Barat 10) Kecamatan Rongkong 11) Kecamatan Seko 12) Kecamatan Rampi 2. Kelurahan 1) Kelurahan Bone 2) Kelurahan Kasimbong 3) Kelurahan Kappuna 4) Kelurahan Baliase 5) Kelurahan Marobo 6) Kelurahan Bone-Bone 7) Kelurahan Salassa C. Geografi

Kabupaten Luwu Utara dengan keadaan Topografi yang bervariasi mulai dari dataran rendah didaerah pesisir dengan garis pantai mencapai + 60 Km hingga dataran tinggi pengunungan dengan ketinggian lebih dari 2000 M dari permukaan laut, luas wilayah Kabupaten Luwu Utara kurang lebih 7.502,58 Km2 yang secara Administratif terdiri dari 12 Kecamatan dari daerah pesisir di Malangke hingga daerah pengunungan di Rampi dan 172 Desa/Kelurahan. Letak Geografis Kabupaten Luwu Utara terletak antara 010 53’ 19” - 020 55’36” Lintang Selatan dan 1190 47’ 46” - 1200 37’ 44” Bujur Timur.

Kabupaten Luwu Utara dengan Ibukota Masamba yang berjarak 430 Km kearah utara dari Kota Makassar. Letak Kabupaten Luwu Utara berada pada 010 53’ 19” - 020 55’36” Lintang Selatan dan 1190 47’ 46” - 1200 37’ 44” Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Luwu Utara adalah 7.502,58 Km2 yang secara administrasi Pemerintahan Kabupaten Luwu Utara terbagi atas 12 (duabelas) kecamatan. Diantara kecamatan-kecamatan tersebut, Kecamatan Seko merupakan kecamatan yang terluas yaitu 2.109,19 Km2 atau 28,11% dari total luas wilayah kabupaten sekaligus merupakan kecamatan yang letaknya paling

(3)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 I - 3 jauh dari Ibukota Kabupaten Luwu Utara yaitu berjarak 142 KM. Kabupaten Luwu Utara yang dibentuk berdasarkan UU No. 19 tahun 1999 dengan ibukota Masamba merupakan pecahan dari Kabupaten Luwu Adapun batas wilayah secara administratif adalah sebagai berikut :

Dilihat dari batas wilayah administrasi, Kabupaten Luwu Utara berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Provinsi Sulawesi Tengah

Sebelah Selatan : Kabupaten Luwu dan Teluk Bone

Sebelah Barat : Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Toraja Utara Sebelah Timur : Kabupaten Luwu Timur

(4)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 I - 4 Gambar 1.1

(5)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 5 D. Wilayah Administratif

Kabupaten Luwu Utara terdiri dari 12 Kecamatan, 172 desa/kelurahan yang semuanya merupakan defenitif. Dari 172 desa/kelurahan tersebut 7 sudah termasuk dalam klasifikasi daerah perkotaan atau sudah dalam bentuk wilayah kelurahan. Ketujuh kelurahan tersebut adalah Kelurahan Kappuna, Kelurahan Bone, Kelurahan Kasimbong, Kelurahan Baliase, Kelurahan Marobo, Kelurahan Salassa, dan KelurahanBone-Bone. Kecamatan Sukamaju merupakan kecamatan dengan jumlah desa terbanyak, yaitu 25 desa dan 1 UPT. Sedangkan Kecamatan Rampi adalah paling sedikit jumlah desanya, yaitu hanya 6 Desa.

Di antara 12 Kecamatan, Kecamatan Seko merupakan kecamatan terluas dengan luas 2.109,19 Km2 atau 28,11% dari total wilayah Kabupaten Luwu Utara, sekaligus merupakan kecamatan yang letaknya paling jauh dari Ibukota Kabupaten Luwu Utara, yakni berjarak 142 Km. Urutan kedua adalah Kecamatan Rampi (21%) dan yang paling sempit wilayahnya adalah Kecamatan Malangke Barat (1%)

Tabel 1.1

Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Luwu Utara

(2016)

No Kecamatan Luas (Km2) Presentase

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Sabbang Baebunta Malangke Malangke Barat Sukamaju Bone-Bone Tana Lili Masamba Mappedeceng Rampi Rongkong Seko 525.08 295.25 229.70 214.05 255.48 127.92 149.41 1 068.85 275.50 1 565.65 686.50 2 109.19 7.01 3.94 3.06 2,75 3.41 1.71 1.99 14.26 3.68 20.89 9.16 28.14 Jumlah 7 502.58 100.00

Sumber : Luwu Utara Dalam Angka 2016 E. Sumber Daya Manusia

1. Kependudukan

Jumlah Penduduk Kabupaten Luwu Utara pada Tahun 2016 adalah 302.687 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun adalah 0.90 persen. jumlah Pertumbuhan penduduk yang setiap tahun terus meningkat harus menjadi perhatian pemerintah dalam perencaan pembangunan. Jumlah penduduk tersebut terbagi habis ke dalam 70.892 rumah tangga, dimana rata-rata jumlah anggota rumah tangga sebanyak 4 jiwa. Kecamatan Baebunta merupakan kecamatan dengan jumlah terbesar yaitu sebesar 45.150 jiwa.

(6)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 6 Sedangkan yang terkecil adalah kecamatan Rampi, sebesar 3.082 jiwa kepadatan penduduk rata-rata di Luwu Utara sebesar 40 jiwa per kilometer persegi.

Pada tahun 2016 terdapat sebanyak 151.993 jiwa penduduk laki-laki dan 150.694 jiwa penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) 101, yang berarti bahwa diantara 100 perempuan terdapat 101 laki-laki. Luas Kabupaten Luwu Utara 7.502,58 Km2 dan dengan jumlah penduduk 302.687 jiwa maka kepadatan penduduk rata-rata di Luwu Utara sebesar 40 jiwa per kilometer persegi. Penduduk menurut kelompok umur menunjukan bahwa penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai 189,138 orang atau 52 persen dari total penduduk Kabupaten Luwu Utara.

Sedangkan penduduk yang belum produktif (0-14 tahun) sebesar 97.171 orang atau 32 persen dan yang tidak produktif lagi (65 tahun ke atas) sebesar 16.378 orang atau 16 persen. Sehingga diperoleh rasio ketergantungan penduduk Luwu Utara sebesar 61,29 yang artinya setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sebanyak 61 penduduk usia non produktif.

Tabel 1.2

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Luwu Utara per 2016

No Kecamatan Luas Penduduk Kepadatan Penduduk

(Orang/Km2) Km2 % Jumlah % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Sabbang Baebunta Malangke Malangke Barat Sukamaju Bone-Bone Tana Lili Masamba Mappedeceng Rampi Limbong Seko 525.08 295.25 229.70 214.05 255.48 127.92 149.41 1 068.85 275.50 1 565.65 686.50 2 109.19 7.01 3.94 3.06 2.75 3.41 1.71 1.99 14.26 3.68 20.89 9.16 28.14 37 384 45 150 27 535 24 135 41 620 26 249 22 245 35 247 23 089 3 134 3 894 13 005 12.35 14.92 9.10 7.97 13.75 8.67 7.35 11.64 7.63 1.04 1.29 4.30 71 153 120 113 163 205 149 33 84 2 6 6 Luwu Utara 100 302 687 100 40

Sumber : Luwu Utara Dalam Angka 2016

Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Luwu Utara terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Luwu Utara sebesar 299.989 jiwa, sedangkan pada tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Luwu Utara sebesar 302.687 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk pertahun sebesar 0.90 persen.

Laju pertumbuhan penduduk terbesar terjadi di Kecamatan Masamba dimana pada tahun 2014 jumlah penduduk sebesar 34.455 jiwa, pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 35.247 dengan ratio pertumbuhan penduduk pada Kecamatan Masamba sebesar 2.30 persen.

(7)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 7 Tabel 1.3

Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Luwu Utara 2014 dan 2015

No Kecamatan Jumlah Penduduk

Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun

(%) 2014 2015 2014-2015 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12 Sabbang Baebunta Malangke Malangke Barat Sukamaju Bone-Bone Tana Lili Masamba Mappedeceng Rampi Limbong Seko 36 914 44 790 27 467 24 043 41 511 25 911 22 113 34 455 22 884 3 082 3 882 12 937 37 384 45 150 27 535 24 135 41 620 26 249 22 245 35 247 23 089 3 134 3 894 13 005 1.27 0.82 0.25 0.38 0.26 1.30 0.60 2.30 0.90 1.69 0.31 0.53 Luwu Utara 299 989 302 687 0.90

Sumber : Luwu Utara Dalam Angka 2016 2. Ketenagakerjaan

Tenga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami peribahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Jumlah penduduk yang bekerja juga bisa menggambarkan tentang kesejahteraan, pemerataan penghasilan dan pembangunan. Kegiatan penduduk usia 15 tahun ke atas dapat dibedakan menjadi Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja.

Menurut Hasil Survei Tenaga Kerja Nasional Tahun 2016, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Luwu Utara pada Tahun 2015 sebesar 132.030 orang. Jumlah yang bekerja sebanyak 132.030 orang, dan penggangguran sebanyak 3.523 orang.

Tabel 1.4

Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut

Jenis Kegiatan Utama di Kabupaten Luwu Utara, 2013-2015

No Jenis Kegiatan Utama 2013 2014 2015

I Angkatan Kerja 124 081 135 436 135 553

Bekerja 118 019 132 977 132 030

Penganggur 5 999 1 648 3 523

(8)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 8

Tangga, dan Lainnya)

Jumlah 199 873 203 118 205 968

Tingkat Partisipasi Angkatan kerja

(TPAK) 62.05 66.68 65.81

Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) 95.16 98.18 97.40

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4.83 1.82 2.60

Sumber : Luwu Utara Dalam Angka 2016

Dari 132.030 penduduk yang bekerja, sekitas 80,568 persen bekerja di sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan. Sektor lain yang cukup besar peranannya dalam ketenagakerjaan diantaranya sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel (16,016%), dan jasa kemasyarakatan (19,656%).

Tabel 1.5

Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut

Jenis Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten Luwu Utara, 2016

Lapangan Usaha Jumlah

Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan

Perikanan 80.568

Industri Pengelolaan 5.618

Perdagangan Besar, enceran, Rumah Makan,

dan Hotel 16.016

Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 19.656

Lainnya*) 10.172

Jumlah 132.030

Sumber : Luwu Utara Dalam Angka 2016.

Lainnya*) Pertambangan Dan Penggalian, Listrik, Gas dan Air, Bangunan, Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi, Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah dan Jasa Perusahaan.

3. Pendidikan

Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan suatu Negara adalah tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Merujuk pada amanat UUD 1945 beserta amandemennya (Pasal 31 ayat 2), maka melalui jalur pendidikan pemerintah secara konsisten berupaya meningkatkan SDM penduduk Indonesia. Program wajib belajar 6 tahun dan 9 tahun, Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), dan berbagai program pendukung lainnya adalah bagian dari upaya pemerintah mempercepat peningkatan kualitas SDM, yang pada akhirnya akan menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (umur 7-24 tahun).

(9)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 9 Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kabupaten Luwu Utara mencoba menciptakan suatu masyarakat yang berpendidikan, hal tersebut dapat dilihat dengan terjadinya peningkatamn kualitas guru dan jumlah sarana sekolah tingkat dasar maupun tingkat menengah.

Pendidikan pada tahap awal ada yang dimulai dari Taman Kanak-Kanak (TK). Diharapkan dengan mengikuti tahapan ini anak-anak akan lebih siap menerima pelajaran di tingkat Sekolah Dasar (SD). Sekolah Dasar terdiri atas sekolah negeri dan swasta. Seluruhnya berjumlah 267 sekolah (243 Sekolah Dasar dan 26 Madrasah Ibtidaiyah) dengan menampung 42.348 murid.

Sekolah Menengah Pertama seluruhnya sebanyak 102 buah (66 SMP dan 36 Madrasah Tsanawiyah), dengan jumlah murid sebanyak 18.545 orang dan guru sebanyak 2.020 orang.

Keberadaan SD dan SMP Negeri telah menyebar disetiap kecamatan. Demikian halnya dengan SMA/MA di Kabupaten Luwu Utara berjumlah 44 sekolah yang menampung 13.960 murid.

Tabel 1.6

Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Luwu Utara, 2015

Jenjang Pendidikan APM APK

SD/MI 100.00 115.02

SLTP/MTs 71.84 83.39

SMA/MA 63.31 81.93

Sumber : Luwu Utara Dalam Angka 2016. 4. Kesehatan

Pembangunan bidang kesehatan meliputi seluruh siklus dan tahapan kehidupan manusia. Bila pembangunan kesehatan berhasil dengan baik maka secara langsung atau langsung tidak langsung akan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mempertimbangkan bahwa pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari ajang peningkatan SDM, maka program-program kesehatan telah dimulai atau bahkan lebih diprioritaskan pada calon bayi dan anak usia dabawa lima tahun (balita). Pentingnya pembangunan bidang kesehatan ini paling tidak tercermin dari deklarasi Milenium Development Goals (MGDs) yang mana lebih dari sepertiga indikatornya menyangkut bidang kesehatan.

Fasilitas kesehatan sangat dibutuhkan masyarakat untuk memeriksakan kesehatan atau mengobati penyakitnya. Sarana kesehatan yang dapat dijangkau adalh puskesmas. Sarana ini ada disetiap kecamatan. Selain itu, upaya pemerintah daerah dalam menyediakan fasilitas kesehatan terutama puskesmas pembantu terus mengalami peningkatan.

Salah satu kegiatan di bidang kesehatan adalah imunisasi, khusus untuk anak-anak. Dengan melakukan imunisasi sesuai jadwal diharapkan anak

(10)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 10 terhindar dari penyakit. Banyaknya yang imunisasi umumnya mengalami peningkatan. Jumlah anak dalam satu rumah tangga akan berpengaruh terhadap kesejahteraan ana tersebut. Melalui program Keluarga Berencana (KB) diharapkan tercapai keluarga yang sejahtera. Pelaksanaannya yaitu melalui penggunaan alat kontrasepsi.

Berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan baik akseptor aktif maupun akseptor baru ternyata lebih memilioh memakai alat kontrasepsi non jangka panjang, keduanya lebih banyak memilih Implant (IMP) sebagai alat kontrasepsi. Dan untuk metode non jangka panjang, alat yang banyak dipilih oleh akseptor baru maupun akseptor aktif adalah suntikan.

Tabel 1.7

Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Luwu Utara, 2011-2015

Tahun Rumah Sakit Bersalin Rumah Puskesmas/ Pustu Posyandu Klinik/ Balai Kesehatan Poskesdes Polindes/

2011 2 0 83 340 0 98

2012 1 0 86 350 0 98

2013 2 0 75 355 0 98

2014 2 0 62 358 0 102

2015 2 0 178 360 0 102

Sumber : Luwu Utara Dalam Angka 2016.

F. Kondisi Umum Pemerintah Kabupaten Luwu Utara

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Luwu Utara

Dalam rangka melaksanakan seluruh urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, maka Pemerintah Daerah telah membentuk sejumlah perangkat daerah yang mewadahi urusan pemerintahan tersebut dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat daerah. Tindaklajut Peraturan Pemerintah tersebut telah ditetapkan 4 Peraturan Daerah yaitu:

b. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Luwu Utara.

c. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Luwu Utara. sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Luwu Utara.

d. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan

(11)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 11 Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Lainnya Kabupaten Luwu Utara. sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Luwu Utara.

e. Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

f. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal. Adapun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dimaksud adalah sebagaiberikut

I. Sekretariat meliputi :

1. Sekretariat Daerah, dengan 3 Asisten dan 9 Bagian 2. Sekretariat DPRD

II. Dinas Daerah meliputi : 1. Dinas Pendidikan 2. Dinas Kesehatan

3. Dinas Pekerjaan Umum

4. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 6. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

7. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata 8. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan 9. Dinas Pertanian

10. Dinas Kelautan dan Perikanan 11. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 12. Dinas Pertambangan dan Energi

13. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah III. Lembaga Teknis Daerah meliputi :

1. Inspektorat Kabupaten

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

4. Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat

5. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa dan Kelurahan

6. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 7. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 8. Kantor Rumah Sakit Umum Daerah A. Djemma 9. Kantor Lingkungan Hidup

10. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah 11. Kantor Latihan Kerja

(12)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 12 IV. Lembaga Lain

1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal

2. Sumber Daya Aparatur Pemerintah Kabupaten Luwu Utara

Untuk melaksanakan tupoksi dari masing-masing SKPD tersebut, didukung sejumlah aparatur daerah. Adapun jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kab. Luwu Utara yang didasarkan pada Pendidikan dan Kepangkatan Per Desember 2016 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.12

Keadaan Pegawai Kabupaten Luwu Utara Berdasarkan Pendidikan per 31 Desember 2016 a. Berdasarkan Pendidikan

No PENDIDIKAN JUMLAH (ORANG)

1 SD / MI 35 2 SLTP / MTs 78 3 SMA / MA 1286 4 Diploma 909 7 S.1 3 450 8 S.2 104 JUMLAH 5862

Sumber Data : BKDD Kab. Luwu Utara 2016

Tabel 1.13

Keadaan Pegawai Kabupaten Luwu Utara Berdasarkan Kepangkatan per 31 Desember 2016 b. Berdasarkan Kepangkatan

No KEPANGKATAN JUMLAH (ORANG)

1 Juru Muda 21 2 Juru Muda TK. I 4 3 Juru 56 4 Juru TK. I 7 5 Pengatur Muda 419 6 Pengatur Muda TK. I 340 7 Pengatur 301 8 Pengatur TI. I 245 9 Penata Muda 1020 10 Penata Muda TK. I 902 11 Penata 776

(13)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 13

12 Penata TK. I 712

13 Pembina 807

14 Pembina TK. I 425

15 Pembina Utama Muda 25

16 Pembina Utama Madya 2

JUMLAH 5862

Sumber Data : BKDD Kab. Luwu Utara 2016

G. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016 Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 ditetapkan dan mengacu pada peraturan perundang, sebagai berikut:

1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 47, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3826);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;

5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No 125, Tambahan Negara Republik Indonesia No. 4437) Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2005 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No. 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah Daerah;

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

11. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

(14)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 14 13. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 179);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 180);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 181) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2012 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 229);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Lainnya Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 182) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 230);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2008 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 183;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Luwu Utara. (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2010 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 210); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 5 Tahun 2011 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2011 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 216);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2011 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 216);

(15)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 15 21. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 228);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 4 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 Nomor 14);

23. Peraturan Bupati Luwu Utara Nomor 96 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun Anggaran 2017 (Berita Daerah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 Nomor 96).

(16)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 16 BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Visi dan Misi

Visi dan Misi, merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi tidak lain adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah.

1. Visi

Visi pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang tertuang dalam Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabuaten Luwu Utara Tahun 2016-2021 dijabarkan sebagai berikut:

.

Dalam rumusan visi ini terdapat tiga pokok visi yakni “Luwu Utara yang Religius”, “Pembangunan yang Berkualitas dan Merata”, dan “Berlandaskan Kearifan Lokal”. Makna dari ketiga pokok visi tersebut adalah sebagai berikut.

a) “Luwu Utara yang religius”, dapat dimaknakan sebagai masyarakat yang sangat memegang teguh, menjunjung tinggi, tunduk dan patuh pada nilai-nilai agama. Dengan terwujudnya masyarakat yang religius, diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap keberlangsungan pembangunan di Kabupaten Luwu Utara.

b) “Pembangunan berkualitas dan merata”, dapat diartikan sebagai tekad yang kuat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang semakin membaik dari waktu ke waktu, pelayanan publik yang sanggup menjangkau seluruh warga, dan pembangunan yang lebih merata di seluruh wilayah kecamatan.

c) “Berlandaskan kearifan lokal”, lebih dimaksudkan sebagai penegasan bahwa pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Luwu Utara senantiasa berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan dan kearifan yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Kabupaten Luwu Utara.

B. Misi

Misi dalam RPJMD ini diartikan sebagai upaya umum untuk mewujudkan visi. Setiap rumusan misi ini memiliki keterkaitan fungsional dengan pokok visi tertentu yang didukung pencapaiannya. Selain itu, rumusan misi ini juga berfungsi sebagai dasar dalam merumuskan tujuan dan sasaran.

Dengan pemahaman tentang misi yang demikian dan berdasarkan pokok-pokok visi yang tercakup dalam rumusan visi maka misi beserta penjelasan misi RPJMD Kabupaten Luwu Utara 2016-2021 adalah sebagai berikut.

“Luwu Utara Yang Religius Dengan Pembangunan Berkualitas Dan Merata Yang Berlandaskan Kearifan Lokal”.

(17)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 17 a) Mewujudkan masyarakat yang religius, tatakelola pemerintahan yang

baik, dan komunitas adat yang berdaya

Misi ini mengaitkan tiga pilar Kabupaten Luwu Utara masyarakat, pemerintah dan lembaga adat yang akan didorong perubahannya menuju arah yang lebih baik. Upaya perubahan tersebut menuju masyarakat yang lebih religius, tatakelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya, serta komunitas adat dan berdaya. Misi ini mengandung tiga upaya utama yakni mendorong pengamalan nilai-nilai religius dalam masyarakat, mendorong reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik, serta mendorong keberdayaan komunitas adat.

b) Mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi dan pemenuhan rumah layak huni

Misi ini mengaitkan dua masalah utama yang dihadapi masyarakat Kabupaten Luwu Utara yakni derajat kesehatan masyarakat yang rendah dan masih terbatasnya pemenuhan rumah layak huni serta pemukiman bersanitasi baik. Dengan demikian misi ini mencakup upaya umum dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, mendorong pola hidup bersih dan sehat dalam masyarakat, mendorong pemenuhan rumah layak huni, serta mendorong kesejahteraan keluarga.

c) Mewujudkan pendidikan berkualitas, prestasi kepemudaan, ketahanan budaya

Misi ini mengaitkan dimensi pendidikan, aktivitas kepemudaan dan revitalisasi kebudayaan sebagai elemen penting bagi kemajuan Kabupaten Luwu Utara. Misi ini mengandung upaya utama dalam hal meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, mengembangkan sistem inovasi daerah dan kreativitas masyarakat, membina kegiatan kepemmudaan dan olah raga, serta membina kebudayaan daerah.

d) Mewujudkan kemandirian ekonomi, iklim investasi dan daya tarik pariwisata

Misi ini mengaitkan tiga aspek dalam kemajuan perekonomian daerah Kabupaten Luwu Utara yakni mendorong kemandirian dalam mengelola sumberdaya perekonomian di satu sisi dan mengemba-ngkan iklim investasi di sisi lain sambil memprioritaskan pengembangan pariwisata untuk semakin menggairahkan perekonomian tersebut. Misi ini mencakup upaya umum meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, usaha kecil dan menengah, serta jasa dan industri, mengembangkan iklim investasi dan meningkatkan daya tarik pariwisata.

e) Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup

Misi ini terfokus pada keberlanjutan pembangunan secara ekologis, dimana Kabupaten Luwu Utara memiliki kerentanan yang signifikan dihubungkan dengan masalah lingkungan. Misi ini mencakup upaya umum dalam memelihara kualitas lingkungan hidup, mendorong kebersihan dan keindahan lingkungan perkotaan dan perdesaan, serta mengendalikan dampak lingkungan dari berbagai aktivitas pembangunan.

(18)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 18 f) Mewujudkan penurunan ketimpangan pendapatan dan pemerataan

infrastruktur wilayah

Misi ini mengaitkan masalah ketimpangan pendapatan dalam masyarakat, ketimpangan kemajuan antar wilayah/kecamatan dan jangkauan infrastruktur wilayah. Jangkauan infrastruktur wilayah menjadi persoalan krusial mengingat masih adanya kecamatan yang belum terjangkau kendaraan roda empat. Misi ini mencakup upaya umum dalam menanggulangi kemiskinan, menekan pengangguran terbuka, serta meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi, perhubungan, dan sumberdaya air.

g) Mewujudkan ketertiban umum, keamanan yang kondusif dan perlindungan masyarakat.

Misi ini menjawab keterpenuhan kondisi prasyarat bagi pelaksanaan pembangunan yakni ketertiban umum dan keamanan masyarakat. Tanpa jaminan keamanan dan ketertiban umum maka pembangunan pada berbagai aspek lain sulit berjalan lancer. Misi ini mencakup upaya umum dalam penanganan gangguan ketertiban umum dan keamanan masyarakat serta pemeliharaan harmoni sosial. Misi ini menjadi penting karena tatanan masyarakat Kabupaten Luwu Utara terdiri dari etnis yang beragam.

Tabel 2.1

Keterkaitan misi dengan pokok visi RPJMD Kabupaten Luwu Utara 2016-2021

No. Misi Pokok Visi

1. Mewujudkan masyarakat yang religius, tatakelola pemerintahan yang baik, dan komunitas adat yang berdaya

Luwu Utara yang religious

2. Mewujudkan derajat kesehatan yang tinggi dan pemenuhan rumah layak huni

Pembangunan berkualitas dan merata 3. Mewujudkan pendidikan

berkualitas, prestasi kepemudaan, ketahanan budaya

Pembangunan berkualitas dan merata Berlandaskan kearifan local

4. Mewujudkan kemandirian ekonomi, iklim investasi dan daya tarik pariwisata

Pembangunan berkualitas dan merata 5. Mewujudkan kelestarian lingkungan

hidup Pembangunan berkualitas dan merata

6. Mewujudkan penurunan ketimpangan pendapatan dan pemerataan infrastruktur wilayah

Pembangunan berkualitas dan merata 7 Mewujudkan ketertiban umum,

keamanan yang kondusif dan perlindungan masyarakat

(19)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 19 C. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dalam RPJMD ini diartikan sebagai pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi dan melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan diturunkan secara operasional dari masing-masing misi pembangunan daerah yang telah ditetapkan dengan memperhatikan visi. Rumusan tujuan berdasarkan masing-masing misi beserta indikator kinerja dan target kinerja dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2

Rumusan tujuan RPJMD Kabupaten Luwu Utara 2016-2021

No. Misi Tujuan

1. Mewujudkan masyarakat yang religius, tatakelola pemerintah-an ypemerintah-ang baik, dpemerintah-an komunitas adat yang berdaya

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dalam basis kehidupan yang religius

2. Meningkatkan partisipasi lembaga adat dalam pelaksanaan

pembangunan 2. Mewujudkan derajat kesehatan

yang tinggi dan pemenuhan rumah layak huni

3. Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kondisi hidup sehat masyarakat 4. Meningkatkan kua-litas pemukiman serta pemenuhan rumah layak huni bagi masyarakat khususnya bagi masyarakat kurang mampu 3. Mewujudkan pendidikan

berkualitas, prestasi

kepemudaan, ketahanan budaya

5. Meningkatkan derajat pendidikan dan kemampuan literasi masyarakat 6. Mendorong prestasi kepemudaan dan

peran perempuan dalam pembangunan

7. Meningkatkan apresiasi, revitalisasi dan pelestarian keragaman dan kekayaan budaya

4. Mewujudkan kemandirian ekonomi, iklim investasi dan daya tarik pariwisata

8. Meningkatkan produksi dan produktivitas sektor-sektor

perekonomian serta pengembangan potensi pusat-pusat pertumbuhan wilayah

9. Mengembangkan iklim investasi yang baik bagi pemodal asing dan dalam negeri untuk tumbuhnya industri agro dan non agro serta perdagangan dan jasa

10. Mengembangkan potensi pariwisata menjadi destinasi dan daya tarik wisata yang refresentatif

(20)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 20

No. Misi Tujuan

5 Mewujudkan kelestarian

lingkungan hidup 11. Memelihara keseimbangan antara pemanfaatan dan perlindungan lingkungan untuk keberlanjutan daya dukung lingkungan

6. Mewujudkan penurunan ketimpangan pendapatan dan pemerataan infrastruktur wilayah

12. Mengurangi ketimpangan pendapatan antar lapisan masyarakata pada

tatanan perkotaan, pedesaan, pegunungan, dataran rendah dan pesisir pantai serta kesenjangan kemajuan antar kecamatan 13. Menyediakan dan meningkatkan

kapasitas sarana dan prasarana wilayah dari pinggiran daerah dengan

memper-kuat desa-desa hingga ke per-kotaan.

7. Mewujudkan ketertiban umum, keamanan yang kondusif dan perlindungan masyarakat

14. Memelihara rasa aman dan melindungi masyarakat dari kerentanan atas bencana D. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja, yaitu :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur; 2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasa revaluasi kinerja aparatur; 3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; 4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,

evaluasi dan supervise atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah.

Adapun Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Luwu Utara Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

(21)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 21 Tabel 5.4

Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Indikator Kinerja Satuan Target 2016 Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan

dan Pelatihan

Orang 100

Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Latpim)

Orang 12

Menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran disiplin PNS

Kasus 1

Presentase laporan keuangan tepat waktu dan akuntabel sesuai SAP

% 100

SIMDA dan Sistem Pengelolaan Keuangan % 100

Status Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berkategori baik

Nilai/ Kategori

60,00/ CC Jumlah Laporan kinerja SKPD yang dapat

diakses oleh publik

Laporan 28

Jumlah peraturan daerah yang dapat diakses oleh publik

Perda 14

Presentase penduduk wajib KTP % 85

Presentase penduduk yang memiliki KK % 90

Presentase penduduk memiliki akte kelahiran

% 85

Presentase penduduk memiliki akte perkawinan dan akte lainnya

% 97

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai / Kategori

81,26/A

Jumlah IKM bersertifikat halal IKM 6

Jumlah industri kecil menengah IKM 2027

Jumlah hari kerja dalam penyelesaian izin usaha

Hari 5

Jumlah hari kerja dalam melayani keluhan Hari 1 Jumlah kegiatan pembinaan partai politik Kegiatan 1

Jumlah LSM/Ormas yang terdaftar Ormas 11

Jumlah Pembinaan Guru TPA, TPH dan TPK yang mendapat bantuan

Guru 315

Jumlah Pembinaan Petugas Masjid yang mendapat bantuan

Petugas masjid

3

Presentase Cakupan rawat jalan % 15

Presentase Cakupan rawat inap % 1.50

(22)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 22 Indikator Kinerja Satuan Target 2016 kesehatan

Presentase Cakupan Penderita DBD yang ditangani

% 100

Presentase gizi buruk pada bayi dan balita % 4

Presentase gizi kurang pada balita % 11,8

Cakupan peserta KB Aktif % 66

Cakupan keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I

% 18

Cakupan pasangan usia subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun

% 3,9

Cakupan sasaran pasangan Usia subur menjadi Peserta KB aktif

% 80

Presentase infeksi menular seksual yang ditangani

% 100

Presentase penemuan penderita TBC BTA positif

% 70

Presentase cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani

% 100

Presentase cakupan penemuan penderita diare

% 100

Presentase Vaksin Anti Rabies (VAR) secara selektif

% 100

APM SD/MI % 85,84

APM SMP/MTs % 88,98

APS Usia 7-12 Tahun % 99,35

APS Usia 13-15 Tahun % 88,98

Angka Kelulusan SD Siswa 6.737

Angka Kelulusan SMP Siswa 6.247

Angka Kelulusan SMA/SMK Siswa 4.306

Jumlah pengunjung dan peminjam buku perpustakaan

Orang 10.000

Jumlah bahan pustaka Exp 1.000

Jumlah ragam pustaka Jenis 3

Jumlah perpustakaan sekolah dan desa yang aktif

Perpustakaan 16 Peningkatan Profesionalisme tenaga kerja

kepelatihan dan instruktur

Jumlah Instruktur

6 Jumlah masyarakat yang mendapatkan

Pelatihan dan Keterampilan

Orang 240

Jumlah tenaga kerja yang mendapatkan informasi

(23)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 23 Indikator Kinerja Satuan Target 2016 Jumlah lembaga Organisasi Masyarakat Organisasi 8 Jumlah Kelompok binaan pemberdayaan

masyarakat

Klp 2500

Jumlah kerjasama keagamaan dengan instansi terkait dalam teknik pencegahan kejahatan

Instansi 4

Tertanganinya konflik secara menyeluruh Kasus 4 Jumlah kelompok masyarakat yang ikut

musrembang

Kelompok 9

Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik % 64 Presentase rumah tinggal yang bersinitasi

baik

% 63

Rumah tangga penggunaan air bersih % 67

Persentase KK/desa dengan akses listrik % 60

Ratio Desa Berlistrik % 97,72

Jumlah pembangkit listrik Unit 2

Jumlah pembinaan dan pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi

Mbps 23

Jumlah pengkajian dan pengembangan sistem informasi

Klp 11

Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik % 49

Berkurangnya luasan permukiman kumuh % 0,56

Jumlah UMKM yang tumbuh dan

berkembeng UMKM

12.600 Jumlah anggota koperasi yang aktif Orang 13.000 Jumlah Koperasi yang berfungsi sebagai

lembaga pembiayaan bagi petani Koperasi

270 Jumlah pasar tradisional yang terbangun Unit 2

Produksi Padi Ton 261.375

Produktifitas Padi Ton/Ha 6,1

Produksi Jagung Ton 36.400

Produktifitas Jagung Ton/Ha 5,2

Produksi Durian Ton 18.018

Produksi Rambutan Ton 6.790

Populasi Ternak Sapi Ekor 27.427

Populasi Kerbau Ekor 14.645

Populasi Kambing Ekor 11.814

Produksi perikanan budidaya Ton 191.843,88

Produksi perikanan tangkap Ton 1.772,29

Produksi olahan terhadap produksi perikanan

(24)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 24 Indikator Kinerja Satuan Target 2016 Jumlah bibit/ benih tanaman kehutanan Pohon 50.000 Jumlah kotak koloni lebah trigona yang

dibudidayakan

Kotak 300

Jumlah produksi kakao dan kopi per Ha Ton/ Ha 0,85 Jumlah kelompok yang mendapatkan nilai

tambah harga komoditas perkebunan

Klp 8

Jumlah petani yang dilatih Petani 400

Jumlah kelompok tani terampil/terlatih Klp. Tani 12 Jumlah Gapoktan pusat pusat fermentasi Petani 24

Presentase penyediaan bibit unggul % 100

Angka pertumbuhan penerimaan pajak dan retribusi daerah

% 0,9

Presentase penataan usaha tani yang mandiri dan berdaya saing

% 40

Jumlah keluarga yang mengembangkan usaha/industri Rumah Tangga

Orang 35

Promosi kebudayaan dan pariwisata diluar daerah

Kali 2

Jumlah kunjungan wisatawan lokal Orang 62.000 Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Orang 17

Jumlah tenaga kerja wisata Orang 12

Jumlah Ruang Terbuka Hijau yang ditata Lokasi 4

Jumlah RTH yang dipelihara Lokasi 13

Presentase ketaatan pelaksanaan rencana tata ruang wilaya

% 80

Untuk mencapai target perjanjian kinerja tersebut diatas maka Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara melibatkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Utara untuk mewujudkan target ninerja tersebut yang pelaksanaannya diwujudkan melalui program dan kegiatan tahun 2016.

(25)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 25 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Kab. Luwu Utara Tahun 2016

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara selaku pengemban amanah masyarakat Luwu Utara melaksanakan kewajiban mempertanggungjawabkan amanah tersebut. Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016 yang ditetapkan tanggal 24 Maret 2016. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan program yang telah ditetapkan.

Berikut disajikan capaian masing-masing indikator sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016.

Tabel 3.1

Capaian Indikator Sasaran Tahun 2016

INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

Jumlah PNS yang mengikuti

Pendidikan dan Pelatihan Orang 100 100 100

Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Latpim)

Orang 12 12 100

Menurunnya Kasus-kasus

Pelanggaran disiplin PNS Kasus 1 1 100

Presentase laporan

keuangan tepat waktu dan akuntabel sesuai SAP

% 100 100 100

SIMDA dan Sistem

Pengelolaan Keuangan % 100 100 100

Status Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berkategori baik

Nilai/

Kategori 60,00/CC 55,45/CC 92,42 Jumlah Laporan kinerja

SKPD yang dapat diakses oleh publik

(26)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 26

INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

Jumlah peraturan daerah yang dapat diakses oleh publik

Perda 14 14 100

Presentase penduduk wajib

KTP % 85 98 115

Presentase penduduk yang

memiliki KK % 90 94 104

Presentase penduduk

memiliki akte kelahiran % 85 93 109

Presentase penduduk memiliki akte perkawinan dan akte lainnya

% 97 93 96

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) Kategori Nilai / 81,26/A 79,02/B 97,24 Jumlah IKM bersertifikat

halal IKM 6 6 100

Jumlah industri kecil

menengah IKM 2027 2300 113

Jumlah hari kerja dalam

penyelesaian izin usaha Hari 5 3 140

Jumlah hari kerja dalam

melayani keluhan Hari 1 1 100

Jumlah kegiatan pembinaan

partai politik Kegiatan 1 1 100

Jumlah LSM/Ormas yang

terdaftar Ormas 11 11 100

Jumlah Pembinaan Guru TPA, TPH dan TPK yang mendapat bantuan

Guru 315 315 100

Jumlah Pembinaan Petugas Masjid yang mendapat bantuan

Petugas

masjid 3 3 100

Presentase Cakupan rawat

jalan % 15 19 127

Presentase Cakupan rawat

inap % 1.50 1,97 131

Presentase cakupan jaminan

pemeliharaan kesehatan % 100 100 100

Presentase Cakupan Penderita DBD yang ditangani

% 100 100 100

Presentase gizi buruk pada

bayi dan balita % 4 2,16 146

Presentase gizi kurang pada

balita % 11,8 9,5 119

Cakupan peserta KB Aktif % 66 73 110,61

(27)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 27

INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

prasejahtera dan keluarga sejahtera I

Cakupan pasangan usia subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun

% 3,9 4 102,56

Cakupan sasaran pasangan Usia subur menjadi Peserta KB aktif

% 80 73 91,25

Presentase infeksi menular

seksual yang ditangani % 100 100 100

Presentase penemuan

penderita TBC BTA positif % 70 61,4 61,4

Presentase cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani

% 100 100 100

Presentase cakupan

penemuan penderita diare % 100 100 100

Presentase Vaksin Anti

Rabies (VAR) secara selektif % 100 100 100

APM SD/MI % 85,84 80,95 94,3

APM SMP/MTs % 88,98 68,86 77,39

APS Usia 7-12 Tahun % 99,35 82,7 83,24

APS Usia 13-15 Tahun % 88,98 84,35 94,8

Angka Kelulusan SD Siswa 6.737 6.737 100

Angka Kelulusan SMP Siswa 6.247 6.247 100

Angka Kelulusan SMA/SMK Siswa 4.306 4.306 100

Jumlah pengunjung dan

peminjam buku

perpustakaan

Orang 10.000 8.351 83,51

Jumlah bahan pustaka Exp 1.000 1.000 100

Jumlah ragam pustaka Jenis 3 3 100

Jumlah perpustakaan

sekolah dan desa yang aktif Perpustakaan 16 16 100 Peningkatan

Profesionalisme tenaga kerja kepelatihan dan instruktur

Jumlah

Instruktur 6 6 100

Jumlah masyarakat yang mendapatkan Pelatihan dan Keterampilan

Orang 240 240 100

Jumlah tenaga kerja yang

mendapatkan informasi Kecamatan 11 12 109

Jumlah lembaga Organisasi

Masyarakat Organisasi 8 8 100

Jumlah Kelompok binaan

pemberdayaan masyarakat Klp 2500 2500 100

(28)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 28

INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

keagamaan dengan instansi terkait dalam teknik

pencegahan kejahatan Tertanganinya konflik secara

menyeluruh Kasus 4 0 0

Jumlah kelompok

masyarakat yang ikut musrembang

Kelompok 9 9 100

Proporsi panjang jalan

dalam kondisi baik % 64 64,18 100

Presentase rumah tinggal

yang bersinitasi baik % 63 62,5 99

Rumah tangga penggunaan

air bersih % 67 66,85 100

Persentase KK/desa dengan

akses listrik % 60 61,17 102

Ratio Desa Berlistrik % 97,72 98,84 101

Jumlah pembangkit listrik Unit 2 2 100

Jumlah pembinaan dan pengembangan sumber daya komunikasi dan informasi

Mbps 23 23 100

Jumlah pengkajian dan pengembangan sistem informasi

Klp 11 11 100

Luas irigasi kabupaten

dalam kondisi baik % 49 49 100

Berkurangnya luasan

permukiman kumuh % 0,56 0,56 100

Jumlah UMKM yang tumbuh

dan berkembeng UMKM 12.600 14.967 119%

Jumlah anggota koperasi

yang aktif Orang 13.000 12.361 95%

Jumlah Koperasi yang berfungsi sebagai lembaga pembiayaan bagi petani

Koperasi 270 259 96%

Jumlah pasar tradisional

yang terbangun Unit 2 2 100

Produksi Padi Ton 261.375 237.573,50 90,89

Produktifitas Padi Ton/Ha 6,1 5,8 95,08

Produksi Jagung Ton 36.400 67.011,75 184,09

Produktifitas Jagung Ton/Ha 5,2 5,38 103,46

Produksi Durian Ton 18.018 12.257,50 68,03

Produksi Rambutan Ton 6.790 6.488,00 95,55

Populasi Ternak Sapi Ekor 27.427 27.963 100,96

Populasi Kerbau Ekor 14.645 14.929 101,93

(29)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 29

INDIKATOR SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN (%)

Produksi perikanan

budidaya Ton 191.843,88 193.100,51 100,66

Produksi perikanan tangkap Ton 1.772,29 1.825,70 103,01 Produksi olahan terhadap

produksi perikanan Kg 4.134,00 4.352,00 105,27

Jumlah bibit/ benih

tanaman kehutanan Pohon 50.000 50.000 100

Jumlah kotak koloni lebah

trigona yang dibudidayakan Kotak 300 300 100

Jumlah produksi kakao dan

kopi per Ha Ton/ Ha 0,85 0,8 94

Jumlah kelompok yang mendapatkan nilai tambah harga komoditas

perkebunan

Klp 8 5 62

Jumlah petani yang dilatih Petani 400 120 50

Jumlah kelompok tani

terampil/terlatih Klp. Tani 12 12 100

Jumlah Gapoktan pusat

pusat fermentasi Petani 24 24 100

Presentase penyediaan bibit

unggul % 100 100 100

Angka pertumbuhan penerimaan pajak dan retribusi daerah

% 0,9 0,55 61,11

Presentase penataan usaha tani yang mandiri dan berdaya saing

% 40 80 200

Jumlah keluarga yang mengembangkan usaha/industri Rumah Tangga

Orang 35 35 100

Promosi kebudayaan dan

pariwisata diluar daerah Kali 2 2 100

Jumlah kunjungan

wisatawan lokal Orang 62.000 24.752 40

Jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara Orang 17 27 159

Jumlah tenaga kerja wisata Orang 12 12 100

Jumlah Ruang Terbuka Hijau

yang ditata Lokasi 4 4 100

Jumlah RTH yang dipelihara Lokasi 13 13 100

Presentase ketaatan pelaksanaan rencana tata ruang wilaya

(30)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 30 Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai di atas adalah dengan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran. Adapun rincian dan analisis capaian kinerja masing-masing sasaran dan indikator sasaran adalah sebagai berikut :

Sasaran 1 : Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efesien dan efektif.

Analisis pencapaian Sasaran 1 : Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efesien dan efektif, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1. Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Orang 100 100 100

2.

Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Latpim)

Orang 12 12 100

3. Menurunnya Pelanggaran disiplin PNS Kasus-kasus Kasus 0 0 100

Rata-Rata Capaian Kinerja 100,00

Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, secara keseluruhan dapat terealisasi 100%. Dengan rata-rata capaian kinerja pada sasaran Terwujudnya Administrasi Pemerintahan Yang Tertib, Efisien Dan Efektif sebesar 100%.

b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.

Indikator Kinerja Capaian Kinerja

2014 2015 2016

1. Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan 89 135 100

2.

Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Latpim)

57 112 12

(31)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 31 Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka capaian kinerja indikator pada sasaran Terwujudnya Administrasi Pemerintahan Yang Tertib, Efisien Dan Efektif ini mengalami peningkatan. Indikator Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan mengalami peningkatan pada tahun ini dibandingkan dengan tahun 2014 sebeesar 89 orang meningkat menjadi 135 pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 sebesar 100 orang. Hal ini disebabkan karena ketersediaan anggaran untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan terbatas.

c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Indikator Kinerja Satuan

Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Capaian (%)

1. Jumlah mengikuti Pendidikan dan PNS yang

Pelatihan Orang 500 229,4 46

2.

Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Latpim)

Orang 500 103 21

3. Menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran disiplin PNS Kasus 5 2 160 Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten luwu utara, maka terdapat 2 indikator yang belum mencapai target jangka menengah yaitu Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan dan Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Latpim) hal ini menunjukkan bahwa masih banyak PNS yang belum mengikuti pendidikan dan pelatihan secara khusus pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan. Sedangkan untuk indikator kinerja menurunya kasus-kasus pelangaran disiplin PNS pemerintah daerah melalui Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Luwu Utara terus mengupayakan untuk mengurangi pelanggran-pelanggaran yang dilakukan oleh PNS lingkup pemerintah daerah.

d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

Terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertip, efisien dan efektif terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja utama yaitu : 1) Jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan; 2) Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3) Menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran disiplin PNS.

(32)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 32 Indikator jumlah PNS yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan terealisasi sebesar 100 dari target 100 orang maka dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan dari tahun sebelumnya hal ini disebabkan karena berkurangnya personil yang mengikuti pendidikan dan pelatihan. Untuk mencapai indikator tersebut maka Badan Kepegawaian dan Diklat selaku pelaksana teknis mengadakan beberapa kegiatan yaitu Pelaksanaan diklatpim II yang diikuti oleh 3 orang, kemudian pelaksanaan Diklatpim III yang diikuti sebanyak 7 orang. Indikator jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan untuk menduduki jabatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Latpim) terdapat peningkatan dari tahun sebelumnya disebabkan meningktanya jumlah perserta, khususnya persesrta Diklatpim IV. Indikator Menurunnya Kasus-kasus Pelanggaran disiplin PNS terdapat penurunan dari capain tahun lalu namun tidak mencapai target yang ditetapkan hal ini disebabkan karena sudah banyak PNS lingkup Kab. Luwu Utara yang memahami PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya.

Anggaran yang direncanakan pada penetapan kinerja/ perjanjian kinerja tahun 2016 untuk pencapaian sasaran terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efisien dan efektif ini adalah sebesar Rp. 2.324.645.000 dari anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 1.433.980.700 atau 62% dengan rata-rata capaian kinerja 100,00 %, sehingga terjadi efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 38,00%.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

Program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian sasaran terwujudnya administrasi pemerintahan yang tertib, efisien dan efektif ini adalah sebanyak 3 program dan 3 kegiatan, yaitu: program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan 1 kegiatan, Program pengembangan kapasitas sumber daya aparatur dengan 1 kegiatan serta Program pembinaan dan pengembangan aparatur dengan 1 kegiatan.

Sasaran 2 : Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi publik.

Analisis pencapaian Sasaran 2 : Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi publik, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1. Presentase laporan

keuangan tepat waktu dan akuntabel sesuai SAP

% 100 100 100

2. SIMDA dan Sistem

Pengelolaan Keuangan % 100 100 100

Rata-Rata Capaian Kinerja 100,00

Dari 3 indikator kinerja yang mendukung sasaran strategis ini, secara keseluruhan dapat terealisasi 100,00 persen.

(33)

Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, Prov. Sulawesi Selatan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 I - 33 b. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan

beberapa tahun terakhir.

Indikator Kinerja Capaian Kinerja

2014 2015 2016

1. Presentase laporan keuangan tepat waktu dan akuntabel sesuai SAP

100 100 100

2. SIMDA dan Sistem Pengelolaan Keuangan 100 100 100 Jika dilihat capaian kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir, maka capaian kinerja indikator pada sasaran Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi publik secara keseluruhan dari tahun ketahun dapat terealisasi 100 persen

c. Perbandingan kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.

Indikator Kinerja Satuan

Kondisi kinerja target jangka menengah Rata-rata realisasi sampai dengan tahun ini Capaian (%)

1. Presentase laporan keuangan tepat waktu dan akuntabel sesuai SAP

% 100 100 100

2. SIMDA dan Sistem Pengelolaan Keuangan % 100 100 100 Jika melihat perbandingan rata-rata realisasi indikator kinerja sampai dengan tahun 2016 terhadap target kinerja jangka menengah yang terdapat dalam RPJMD Kabupaten luwu utara, maka secara keseluruhan dapat terealisasi 100 persen.

d. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan beriorentasi publik dengan 3 (tiga) indikator Kinerja Utama maka diperoleh gambaran bahwa optimalisasi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah beserta pertanggung jawaban pelaksanaan APBD, sebagai upaya peningkatan pelaksanaan manajemen akuntansi keuangan dan sistem informasi keuangan daerah.

SIMDA yang merupakan tool sistem informasi yang digunakan Pemda Luwu Utara dalam implementasi pengelolaan keuangan dan pelaporan mengalami perubahan yang signifikan akibat perubahan regulasi menuju SAP berbasis akrual. Hal ini ternyata tidak sinkron dengan perubahan SDM pada SKPD dalam peningkatan pengetahuan dan penggunaan aplikasi tersebut. Bahkan hal ini menjadi catatan tersendiri oleh BPK-RI ketika pemeriksaan kinerja diakhir Tahun 2016, sehingga kedepan diharapkan adanya peningkatan SDM terkait bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Informasi Tekhnologi (IT) dan Aset.

Referensi

Dokumen terkait

Trans 7 (Analisis Tema Authentic Halal Greek Food Yunani) karya Umrotul Fadilah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Walisongo

A.3 Guru dapat mengisi data siswa A.4 Guru dapat mengisi data nilai harian A.5 Guru dapat mengisi data nilai mingguan A.6 Guru dapat mengisi data nilai bulanan A.7 Guru

Terjadinya tindak pidana pemalsuan menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia apabila orang atau korporasi dengan sengaja memberikan

Heparin merupakan satu-satunya antikoagulan yang diberikan secara parenteral dan merupakan obat terpilih bila diperlukan efek yang cepat, misalnya untuk emboli paru

Selain Indeks Gini, untuk menilai tingkat ketimpangan pendapatan penduduk di suatu wilayah dapat juga menggunakan ukuran ketimpangan pendapatan menurut versi atau kriteria Bank

2.4.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor : KEP- 443/KMK.01/2001 tanggal 23

Uji Duncan menunjukkan bahwa P3 berbeda nyata (P<0,05) dengan P0, P1 dan P2, namun P0 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan P1 dan P2 pada perlakuan P3 lebih tinggi yaitu

Secara umum, pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan tidak berjalan optimal karena adanya konsep pembinaan yang umumnya tidak