Gambar 12-11:Jenis dasar sambungan sebidang
2) Mencari Dimensi Gording
Perhitungan dengan sistem coba-coba yang mendekati ke perhitungan, dikarenakan data karaktersitik baja profil, telah di dapat dari daftar baja yang tersedia.
Dicoba gording INP.30, Data Profil F = 69,1 Cm2; G = 54,2 Kg/m; Ix = 9800 Cm4; Iy = 451 Cm4; Wx = 653 Cm3, dan Wy = 72,2 Cm3
Gambar 12-23 : Perencanaan Gording baja Perhitungan Pembebanan Gording
a) Beban Mati ; -
 Berat sendiri gording = 1 × 54,2 = 54,2 Kg/m
 Berat penutup atap = ( a × berat sendiri atap × 1 ) = 5,303 × 24 × 1 = 127,272 Kg/m
 q1 = 54,2 + 127,272 = 181,472 Kg/m  Brancing 10 % . q1 = 10 % . 181,472  q2 = 18,147 Kg/m  q total = q1 + q2 = 181,472 + 18,147 = 199,619 Kg/m b) Beban Berguna ( P ) = 70 Kg c) Beban Angin:  Angin tekan: c = 0,02 α – 0,4 = 0,02. 45 – 0,4 = 0,5  Angin Isap = c’ = - 0,4
 Beban angin tekan W = c × w × a × 1 = 0,5 × 70 × 5,303 × 1 = 185,605 Kg/m
 Beban angin isap W’ = c ‘ × w × a × 1 = -0,4 × 70 × 5,303 × 1 = -148,484 Kg/m
Perhitungan Momen Gording
Perhitugan Beban Mati:
qy = q cos α = 199,619 cos 45° = 141,152 Kg/m qx = q sin α = 199,619 sin 45° = 141,152 Kg/m Mqy = 1/8 . qy .λ2 = 18 . 141,152 . 32 = 158,796 Kg/m Mqx = 1/8 . qx . λ2 = 18 . 141,152 . 32 = 158,796 Kg/m Perhitungan Beban Berguna:
Rumus-rumus:  qy = q cos α  qx = q sin α  Mqy = 1/8 . qy .λ2  Mqx = 1/8 . qx . λ2  Py = P cos α  Px = P sin α  MPy = 14 . Py .λ  MPx = 14 . Px .λ
Py = P cos α = 70 cos 45° = 49,497 Kg Px = P sin α = 70 sin 45° = 49,497 Kg
MPy = 14 . Py .λ = 14 . 49,497 . 3 = 37,123 Kg/m MPx = 14 . Px .λ= 14 . 49,497 . 3 = 37,123 Kg/m Perhitunga beban Angin:
Angin tekan Wy = W = 185,605 Kg/m  Wx = 0 , MWy = 18 . wy . λ2 = 18 . 185,605 . 32 = 208,806 Kg/m  MWx = 0 Angin isap Wy’ = W’ = -148,484 Kg/m Wx’ = 0 MWy’ = 18 . wy’ . λ2 = 18 .-148,484. 32 = - 167,045 Kg/m  MWx’ = 0
Kontrol Terhadap Tegangan Data :
σ = 1600 Kg/cm2
Mx = 195,919 Kg.m = 19591,9 Kg.cm; My = 404,725 Kg.m = 40472,5 Kg.cm
19591,9653+40472,572,2 ≤ σ  590,564 Kg/cm2 ≤ 1600 Kg/cm2 Aman !
Kontrol Terhadap Lendutan Data : E = 2,1 x 106 Kg/cm2 qx = 141,152 Kg/m = 1,41152 Kg/cm2 g/m = 1,41152 Kg/cm2 Px = 49,497 Kg Py = 49,497 Kg Ix = 9800 cm4 Iy = 451 cm4 λ = 3 m = 300 cm Lendutan Arah Sumbu x
δx = 5/384.��.�⁴�.��+1/48.��.�³�.��
= 5384.1,41152.300⁴2,1�106.9800+148.49,497.300³2,1�106.9800 = 0,008605 cm
Lendutan Arah Sumbu y
δy = 5/384.��.�⁴�.��+1/48.��.�³�.�� = 5384.1,41152.300⁴2,1�106.451+148.49,497.300³2,1�106.451 = 0,186583 cm δ = √��2+ ��2 = √0,0086052+ 0,1865832 = 0,18678 cm δ ≤ 1250 . λ ≤ 1250 . 300 0,18678 cm ≤ 1,2 cm  Aman !
Penggunaan baja ringan juga efektif dan efisien dalam biaya. Salah satunya, kemudahan dalam pengangkutan atau transportasi, karena produk ini dikemas sedemikian rupa. Secara umum, sifat baja ringan adalah ringan, kuat dalam sistem terintegrasi, memiliki struktur fleksibel dan mampu menghadapi getaran, serta tidak menjalarkan api. Keuntungan-keuntungan ini sebenarnya sudah cukup meyakinkan masyarakat untuk menggunakannya. Baja ringan sebagai material pembuat rumah semakin popular, bahan yang terbukti lebih tahan terhadap goncangan gempa tersebut juga kian luas digunakan, tidak hanya untuk bangunan-bangunan darurat pasca bencana, namun juga untuk rumah-rumah mewah di kota besar.
Banyaknya produk baja ringan yang beredar di pasaran tidak berarti memudahkan konsumen dalam menentukan pilihan yang tepat, dikarenakan masing-masing merk tentu saja mengaku sebagai produk unggulan yang paling baik diantara yang lainnya. Semakin banyaknya merk baja ringan yang beredar di pasaran membuat konsumen atau pemakai baja ringan di Indonesia menjadi bingung dalam menentukan pilihan. Dalam memilih rangka atap baja ringan yang berkualitas, perlu diperhatikan beberapa hal penting sebagai berikut: Mutu Baja, karena ketebalan profil baja ringan sangat tipis (yang beredar di Indonesia berkisar 0,5 sampai 1 mm), bahan baja yang harus dipakai adalah baja mutu tinggi atau biasa disebut High Tension Steel, umumnya (standar) G550, artinya Yield Strength maupun Tension Strength dari baja tersebut minimal 550 MPa. (”minimal” tidak sama dengan “rata-rata” dengan kata lain sewaktu diuji tarik di laboratorium, tension strength-nya tidak boleh kurang dari 550 MPa) Lapisan Anti Karat.
Lapisan anti karat yang umumnya dipakai adalah lapisan Z (Zinc) yang sering disebut Galvanis atau lapisan AZ (Aluminum dan Zinc). Masing-masing lapisan punya kelebihan maupun kekurangan sendiri. Banyak orang salah mengerti bahwa bahan Aluminum Zinc lebih baik daripada Zinc (Galvanis), padahal yang menentukan adalah ketebalan lapisan yang dipakai, bukan jenisnya. Untuk mencapai taraf ketahanan yang relatif setara, ketebalan lapisan Zinc yang dipakai harus lebih tebal daripada Aluminum Zinc. Standar umum untuk bahan struktural (menanggung beban), ketebalan lapisan
Aluminum Zinc tidak boleh kurang dari 100 gram/m2 (AZ 100) sedangkan untuk lapisan Zinc (Galvanis) tidak kurang dari 200 gram/m2 (Z 200).
Untuk masing-masing jenis penutup atap seperti genteng keramik, beton, metal, seng aluminium, onduline, fiberglass atau asbes, dan jenis penutup atap lain. Pemilihan jenis serta ukuran atau dimensi, ketebalan serta konstruksi rangka kuda-kuda atap baja ringan yang digunakan berbeda disesuaikan dengan berat material penutup atap. Semakin berat material penutup atap, semakin besar atau tebal dimensi yang dibutuhkan. Begitu pula sebaliknya, bila penutup atap ringan tentu kebutuhan dimensi baja ringan akan semakin keci. Ketelitian merancang dan mengaplikasikan penggunaan baja ringan, sangat diperlukan. Carilah dan temukan informasi dimensi Reng (roof batten) dan Kanal C (c channel) rangka yang akan dipasang. Semakin besar/tebal Reng dan Kanal C rangka, semakin besar pula beban yang dapat ditanggung oleh rangka, semakin kecil dimensi C channel, semakin minim pula kesanggupan rangka untuk menanggung total beban penutup atap.
Bentuk profil baja ringan, mempunyai banyak bentuk, yang umum digunakan adalah baja ringan berbentuk "Canal" atau "C", dan bentuk lain yang dikenal dan diproduksi pabrik seperti bentuk omega. Bentuk profi baja ringaan ini dapat dipergunakan sebagai penyusun konstruksi baja ringan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penampang profil ini juga sudah digunakan pada baja konvensional jauh sebelulm istilah baja ringan hadir yang hingga saat ini masih dipakai. Pada profil C kelebihan utamanya adalah pada saat digabungkan, dua profil C yang saling berhadapan disatukan menjadi "box" atau "kotak".
Gambar 12-24 : Profil Baja Ringan “C” dan “Box”
Gambar di atas menunjukkan profil baja ringan
berpenampang C single,
dan g
ambardi sebelahnya
menunjukkan gambar profil C yang digabungkan menjadi satu, sehingga membentuk box/kotak. Profil Canal "C" digunakan sebagai rangka utama pada konstruksi kuda-kuda baja ringan. Sementara untuk konstruksi pendukung seperti reng sebagai tempat kedudukan penutup atap/genteng digunakanlah profil "Omega".
Dimensi ukuran, seperti tebal baja ringan yang lazim digunakan pada konstruksi baja ringan ini umumnya memiliki ketebalan 0.75mm hingga 1.00 mm pada batang utama kuda-kuda konstruksi. Sedang pada batten/reng ketebalan yang digunakan mulai 0.40 hingga 0.60mm. Sementara untuk ukuran tinggi profil juga bervariasi mulai dari 70mm hingga 100mm, dan pada batten/reng tinggi mulai 31mm hingga 60mm. Variasi ukuran ini ditujukan menyesuaikan dengan kebutuhan lebar bentang rangka yang berhubungan dengan beban/kekuatan yang disokongnya.Gambar 12-25 : Profil Omega dan Canal
Beberapa keuntungan menggunakan rangka atap baja ringan, antara lain yaitu;
1) Biaya lebih murah; Karena bobot konstruksi atap baja ringan yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih rendah.
2) Tahan Karat
3) Rangka atap Baja ringan bersifat tidak merembeskan api ( non-combustible)
4) Konsumen tidak perlu kuatir Rangka atap baja ringan dimakan rayap. 5) Pemasangan Rangka atap baja ringan relatif sangat cepat apabila
dibandingkan rangka kayu.
6) Desain atap baja ringan fleksibel mengikuti desain atap yang ada 7) Rangka atap baja ringan bebas biaya pemeliharaan
8) Lebih presisi sebab standar bentuk sama sehingga atap baja ringan lebih rata
4.1 Bagian Konstruksi Kuda-kuda Baja Ringan
Gambar 12-26 : Rangka Kuda-kuda Baja Ringan Bagian-bagian Konstruksi Kuda-kuda
 Bearing/ Support point: Titik simpul pada suatu kuda-kuda yang difungsikan sebagai tumpuan/perletakan kuda-kuda. Tumpuan kuda-kuda minimal berjumlah dua buah, dan dipilih dari panel point yang berada di atas struktur penopang kuda-kuda (kolom atau ringbalk).
 Pitch: Sudut kemiringan atap (dalam derajat).
 Overhang: : Perpanjangan dari batang utama atas, yang melewati posisi tumpuan rangka atap.
 Clear span: : Jarak horisontal antara dua sisi dalam pada tumpuan kuda-kuda
 Apex: : Titik simpul yang berada di puncak kuda-kuda (truss).
 Heel joint: : Titik simpul yang merupakan pertemuan antara batang utama atas dan bawah
 Panel point Titik simpul yang merupakan pertemuan beberapa elemen batang pada suatu struktur kuda-kuda.
 Top chords: : : Batang-batang utama yang terletak di bagian atas dari kuda-kuda
 Bottom chords: Batang-batang utama yang terletak di bagian bawah dari kuda-kuda
 Webb: Batang-batang yang terletak di bagian dalam dari kuda-kuda
.
Detail Hubungan Sudut Kemiringan Atap (Pitch)