• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pekerjaan Dinding Bangunan

Dalam dokumen 2. Buku Konstruksi Bangunan_2 2013 (Halaman 23-43)

Dinding merupakan salah satu elemen tegak (vertical) pada bangunan, berupa bidang, dan berfungsi sebagai penutup atau pembatas ruangan. Dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi bangunan baik dari segi konstruksi maupun penampilan artistik dari bangunan. Dinding dirancang kuat danamanmenahan kekuatan horisontal dan vertikal yang menjadi beban pada dinding, seperti apa yang menjadi beban konstrusi bangunan dinding, yang dapat dihitung dengan dalil mekanika teknik. Pada konstruksi bangunan atau mekanika, beban-beban yang timbul pada konstruksi dinding, antara lain yaitu seperti kekuatanangin, berat sendiri, mungkin bobotdinding dan lantaidari atas, dan kontraksiyang dihasilkan olehvariasisuhu dan kelembabansertabebrapa dampaktertentu.

Pada zaman modern sekarang ini, dengan berkembangnya teknologi, dindingdapat dirancanguntuk menopang konstruksi dan berfungsi sebagai struktur yaitu dapat memikul beban beban merata, dari konstruksi bangunan yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan dinding.Sehingga fungsi dinding dapat menjadi fungsi arsitektur sekaligus struktur atausebagaikombinasi keduanyadalam konstruksi bangunan secara

keseluruhan. Dengan demikian konstruksi dinding bangunan menjadi peran yang sangta penting dalam desain konstruksi secara keseluruhan, karena disamping fungsi estetika dinding juga berfungsi sebagai struktur.Beberapa bahan konstruksi didnding bangunan yang dikenal saat ini, seperti Bahan batu, beton, rakitan lembaran bergelombang logam, panel kaca, atau panel logam berlapis keramik, dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas, jenis dinding bangunan dapat dibedakan dari segi; 1) Structural; yaitu dapat memikul beban beban merata, bahan harus

kaku dan kokoh dan bisanya jenis ini dibuat dari bahan; a) Batu alam min. tebal 30 cm, b) Batu buatan, dan c) Beton/Beton bertulang. 2) Non structural; yaitu tidak memikul beban, biasanya digunakan untuk

bangunan ringan dan dapat dianggap memikul dengan syarat dinding elemen penyebar beban harus kaku, dinding penyekat tersebut harus pula cukup kokoh dan kaku. Jnie sdidnding ini biasanya terbuat dari; a) Batu alam

b) Batu buatan; Batako, batu bata, bata celcon atau hebel c) Kayu (triplek, plywood, Partisi)

d) Metal (baja, seng, alumunium) e) Plastic

f) Kaca

g) Dan lain sebagainya

Sekilas dapat dijelaskan di sini, tentang bahan dari didnding bangunan dimaksud, namun lebih jelasnya dapat kita pelajari lebih detail lagi dalam penjelasan lanjutan. Dinding bata merah terbuat dari tanah liat atau lempung yang dibakar. Untuk dapat digunakan sebagai bahan bangunan yang aman maka pengolahannya harus memenuhi standar peraturan bahan bangunan Indonesia NI-3 dan NI-10 (peraturan bata merah). Dinding dari pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural) dan min. 1 batu (struktural). Bata celcon atau hebel, terbuat dari pasir silica, harganya lebih mahal dari pada bata merah.Batako dan blok beton, adalah batu buatan yang dibuat dari campuran bahan mentah: tras+ kapur + pasir dengan perbandingan tertentu. Batu buatan jenis ini bentuknya berlubang, model dan

yang dibuat dari campuran bahan mentah: semen + pasir denganperbandingan tertentu, sama juga dengan bataco, blok beton ini juga berlubang. Bata kapur, adalah batu buatan yang dibuat dari campuran beberapa bahan dengan perbandingan tertentu, umumnya digunakan pada rumah-rumah sederhana di perkampungan, pagar pembatas tanah dan lain sebagainya.

Saat ini dinding bangunan, yang berfungsi sebagai non structural yaitu yang berfungsi sebagai variasi atau berfungsi seni sebagai pembatas, telah banyak diproduksi oleh pabrik-pabrik yang bergerak di bidnag bangunan.

Gambar 11-9: Bangunan Menggunakan Dinding Fabrikasi

Dinding prefabrikasi biasanya digunakan untuk konstruksi dinding tirai dan sering dikenal sebagai dinding cetakan. Dinding pabrikan umumnya banyak dipakai untuk bangunan bangunan perkantoran, hotel dan bangunan bertingkat yang menjulang tinggi.Dinding pabrikan biasanya terbuat dari baja bergelombang atau lembaran aluminium, kaca, meskipun kadang-kadang terbuat dari serat diperkuat lembaran plastik. Dinding pabrikan sering dibuat dalam lembaran datar atau bergelombang, yang pekerjaan konstruksinya menggunakan teknik, sekrup, paku, lematau bahan perekat lain yang sesuai dan telah di uji coba kekuatan konstruksinya, dan biasanya memiliki rangka (frame) tersendiri.Pembangunan gedung pencakar langit, dengan konstruksi

dinding dari betonbertulangselain digunakan untuk kekuatan danjuga berujuansebagai keindahan estetika.Dindingtersebut dapatdibuat di tempat atau system pracetak. Beberapadinding betonpracetakterbuat daribalok-balok beton pratekan, berbentukpersegi panjang, yangditempatkan secara vertikal. Bahan pabrikan lain sepertiKaca, logam , atau keramik berlapis dinding panel logam adalah jenis umum dinding yang digunakan dalam konstruksi bangunan pencakar langit.

Gambar 11-10: Bangunan Menggunakan Dinding Kaca

1. Dinding Batu Bata

Pekerjaan pemasangan batu bata memiliki seni tersendiri dalam sistem konstruksi bangunan gedung. Penggunanaan dinding batu bata paling banyak digunakan di Indonesia, sepertuuntuk rumah sederhana, rumah mewah, gedung olah raga, gedung besar (hall), bahkan untuk gedung-gedung pencakar langit masih banyak yang menggunakan dinding batu bata. Pekerjaan pelaksanaan pekerjaan dinding batu bata ini sebenarnya merupakan pekerjaan dari arsitektur seara umum, walapun dari sudut konstruksi pekerjaan batu bata juga memiliki peranana dalam mendukung konstruksi bangunan. Bila pekerjaan pemasangan dinding batu bata jelek,

seperti miring, tidak rata atau retak-retaktentu akan mempengaruhi keindahan arsitektur bangunan.

Beberapa syarat dan ketentuan dalam pekerjaan pemasangan dinding batu bata, dapat dipedomani ketentuan berikut ini;

1) Bahan; Bahan yang perlu disiapkan dalam pasangan batu meliputi bata yang sesuai dengan stnadar, dan bahan diperlukan dalam pasangan batu perlu dipersiapkan dekat dengan tempat dimana pekerjaan akan dilaksanakan. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan. Ada beberpa peralatan dan bahan yang perlu dipersiapkan dalam pemasangan dinding batu bata, antara lain yaitu; Peralatan pengukuran (water pass/selang plastik, patok dan papan, meteran); Peralatan kerja (sendok spesi, cangkul, palu); Bahan adukan (pasir dan semen), dan tempat membuat adukan atau spesi

2) Persiapan Lokasi; Hal-hal yang perlu disiapkan di lokasi pekerjaan pasangan batu adalah; a). Di dalam pekerjaan membersihkan lokasi kerja dari sampah yang akan menghambat jalannya pekerjaan selalu dilakukan pada awal pekerjaan. Pekerjaan ini tidak terlalu memerlukan tenaga yang besar kecuali pekerjaannya memang besar yang akan dibahas secara tersendiri karena menyangkut penggunaan alat berat seperti buldozer, back hoe dan lain-lain; b). Memindahkan benda yang akan menghambat proses pekerjaan.Pekerjaan memindahkan sering dilakukan menyesuaikan dengan kondisi lapangan. Kalau kondisi lapangan pekerjaan lahan baru, biasanya ada pohon yang perlu ditebang. Kondisi lapangan bangunan lama juga perlu pembongkaran dan pengamanan alat dan bahan yang masih terpakai, barang tersebut diinventaris dan diletakkan pada ruangan yang aman; c). Membuat penerangan dan sarana kebersihan seperti lampu dan tersedianya air.

Salah satu komponen bangunan yang biasa dibuat dari pasangan batu bata adalah dinding. Dinding pasangan batu bata adalah susunan batu bata yang disatukan dengan menggunakan adukan mortar sebagai bahan perekat, sehingga membentuk konstruksipada bagian bangunan tertentu..Dinding bata merah terbuat dari tanah liat atau lempung yang dibakar.Untuk dapat digunakan sebagai bahan bangunan yang aman maka pengolahannya harus

memenuhi standar peraturan bahan bangunan Indonesia NI-3 dan NI-10 (peraturan bata merah). Pada bangunan sederhana rumah tinggal dan bangunan sederhana satu lantai lainnya, dinding berfungsi sebagai komponen struktur untuk menyangga beban-beban bangunan yang ada di atasnya dan sekaligus berfungsi sebagai partisi yaitu pembatas atau penyekat antar ruangan. Pada bangunan gedung bertingkat, umumnya struktur utama berupa struktur rangkadibuat dari material beton bertulang atau baja, sedangkan tembok hanya berfungsi sebagai penyekat. Pasangan dinding batu bata, menurut ketebalannya, dapat dibedakan menjadi: pasangan setengah batu, pasangan satu batu, dan pasangan satu setengah batu.

Gambar 11-11: Memasang Dinding Batu Bata

Pemeriksaaan visual bata yang baik dapat dilihat dari bentuk, dan warnanya.Bata yang ideal mempunyai ukuran 6 x 12 x 24 cm, tetapi bata yang sekarang

diproduksi mempunyai ukuran yang berbeda beda, tergantung pabrik yang mengeluarkannya, bahkan banyak bata diproduksi ukurnanya yang lebih kecil dari ukuran standar seperti yang dipesyaratkan oleh SNIatau standar bangunan Indonesia NI-3 dan NI-10. Umumnya ukuran bata di Indonesia ukuran standar seperti berikut :

1) Panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52 mm atau 2) Panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50 mm

Penyimpangan terbesar, dari ukuran-ukuran seperti tersebut di atas ialah: untuk panjang maksimal 3 %, lebar maksimal 4 % dan tebal maksimal 5 %. Tetapi antara bata-bata dengan ukuran-ukuran terbesar dan bata-bata dengan

ukuran-ukuran ter-kecil, selisih maksimal yang diperbolehkan ialah untuk panjang 10 mm, untuk lebar 5 mm dan untuk tebal 4 mm.

Untuk pemeriksaan dan mengetahui kekuatanbata dapat dilakukan pengujian secara sederhana, yaitu dengan cara seperti berikut: Sebuah bata diletakkan di atas dua bata yang lain, setiap batapenumpu menahan ± ¼ panjang bata yang diuji, sehingga ± ½ panjang bata yang diuji menjadi bebas atau tidak tertumpu, kemudian dipijak dengan satutelapak kaki orang dewasa. Apabila bata pecah, maka kualitasnya tidak baik. Selain itu, ada beberapa pedoman yang dapat dilakukan untuk pemeriksaan bata, seperti;

1) Mempunyai bentuk yang persegi, lurus, dan seragam, 2) Tidak retak dan tidak cacat seperti sompel

3) Permukaannya kasar

4) Jika dipukul bunyinya nyaring 5) Tidak mudah hancur atau patah. 6) Tahan bila direndam

7) Dibakar pada suhu yang tepat, sehingga secara visual terlihat berwarna merah tua.

Memasang dinding dari batu bata, guna memperoleh hasil yang optimal, ada beberapa pedoman yang dapat dilakukan antara lain, yaitu;

1) Mempersiapkan alat, seperti; a) Waterpass b) Benang c) Unting-unting d) Siku rangka e) Meteran f) Profil g) Sendok spesi h) Pensil i) Pemotong bata j) Palu k) Bak spesi l) Ember/sekop m) Cangkul

2) Mempersiapkan Bahan, seperti;

a) Batu bata memenuhi syarat seperti dijelaskan sebelumnya.

b) Angkur terbuat dari baja tulangan diameter 10 mm sampai 12 mm kondisi baik, tidak berkarat, tidak berminyak, bukan besi bekas.

c) Semen (PC kemasan 50 kg atau PPC kemasan 40 kg, tidak mengeras, kering, warna seragam).

d) Pasir berasal dari sungai/darat, tidak mengandung lumpur dan bahan organik.

e) Air layak minum, tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau.

Gambar 11-12 :Mempersiapkan Pemasangan Dinding Batu Bata

3) Pedoman kerja:

a) Pelajari RKS (Rencan kerja dan Syarat-syarat) beserta gambar kerja yang tersedia, atau lakukan wawancara dan buat catatan hasil wawancara dan diskusi;

b) Sebelum melakukan pekerjaan gunakan perlengkapan kerja standar; c) Buat adukan sesuai dengan dengan komposisi adukan konstruksi

yang akan dibangun;

d) Persiapkan alat dan batu bata yang diperlukan, sebaiknya bata direndam terlebih dahulu, agar tidak terlalu kering dan tidakmenyerap air spesi sehingga diperoleh kekuatan lekat yang baik;

e) Tentukan dan atur tata letak pekerjaan dengan tujuan menghindari kecelakaan kerja, tersedianya ruang gerak yang cukup leluasa saat bekerja, meningkatkan produktivitas, dan hindari tercecernya material yang bisa mengakibatkan pemborosan

Pelaksanaan pemasangan batu bata agar diperoleh hasil pasangan bata yang baik, dalam memasang satu buah batu bata diusahakan cukup hanya sekali mengambil dan meletakkan adukan/spesi. Cara meletakkan batu bata didorong mendatar seperti pesawat terbang mendarat, sehingga ujung batu bata akan mendorong adukan dan akhirnya mengisi siar tegak. Cara ini memerlukan sendok yang cukup panjang, dan sebaiknya digunakan sendok spesi segitiga. Pedoman dan langkah kerja pemasangan batu bata, sebagai

pasangan dinding untuk bangunan, rumah dan toko, dapat dikerjakan seperti langkah berikut ini;

1) Persiapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.

2) Tentukan target ukuran pekerjaan dan memasang profil terbuat dari kaso kayu di luar kedua ujung pasangan sejauh 50 cm, dan tegakkan profil dengan menggunakan unting-unting

3) Mengukur ketinggian lapis pertama pasangan dinding dengan pedoman elevasi sloof dan lantai di bawahnya dengan selang plastik berisi air atau water pass.

4) Menentukan ketebalan setiap lapispasangan bata denganmemperhitungkan tebal bata dan siar.

5) Memberikan tanda untuk setiap ketinggian lapisan pasangan bata, dari lapis ke-1 sampai ke-20, pada kedua profil yang telah dipasang. 6) Merentangkan benang dan mengikat pada tanda elevasi di kedua profil 7) Memasang lapisan batu bata dengan mengontrol kelurusan ke arah

horisontal dan ketegakan ke arah vertikal pada setiap lapisannya. 8) Memindahkan benang ke tanda elevasi lapis kedua, setelah lapis

pertama selesai, dan melakukan pemasangan selanjutnya.

9) Memasang angkur dengan panjang penyaluran/tertanam minimal 40 cm, setiap 6 lapis batu bata pada bidang dinding.

10) Membersihkan ruang kerja dari adukan yang tercecer, cucilah alat dan kembalikan ke tempat semula.

11) Mengulangi langkah-langkah pemasangan di atas sampai pekerjaan selesai.

Gambar 11-13 :Membuat Pedoman Siku Pemasangan Dinding Batu Bata Pelaksanaan pemasangan batu batu merah, dengan menghubungkan batu merah masing-masing bersama mortar menjadi suatu kesatuan yang juga

dapat menerima beban. Siar-siar vertikal selalu diusahakan agar tidak merupakan satu garis, harus bersilang, seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar11-14 :Siar-siar Vertikal Batu Bata Tidak Satu garis .

Gambar 11-15:Susunan Lapisan Pasangan Batu Bata

Lapisan pertama dengan lapisan yang kedua dibuat pada siar vertical yang berbeda kemudian untuk lapisan kedua dan yang berikutnya pada batu masing-masing diletakkan adukan (mortar) pada dinding yang sudah didirikan untuk siar yang horisontal dan pada batu merah yang akan dipasang pada sisi sebagai siar vertical Sekarang batu merah dipasang menurut tali yang telah dipasang menurut papan mistar sampai batu merah terpasang rapat dan tepat. Dengan sendok adukan, mortar yang tertekan keluar siar-siar dipotong untuk digunakan langsung untuk batu merah berikutnya.Pada musim hujan dinding-dinding pasangan batu merah yang belum kering harus dilindungi terhadap air hujan. Perawatan pasangan batu bata, untuk mecapai hasil yang optimal, selama proses pengerasan bahan adukandiperlukan kelembaban yang memadai. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perawatan dengan menyiram dinding secara berkala selama minimal 7-14 hari sejak mulai dipasang.

Bentuk dan teknis ikatan pemasangan batu bata, dapat dilihat dari gambar.Ikatan Setengah Bata Memanjang

1) Ikatan satu batu memanjang

3) Ikatan setengah batu persilangan tiga jalur

2. Dinding Bata Hebel

Hebel adalah jenis dinding dari bahan pabrikan, yang terbuat dari campuran semen, pasir (silica), dan kapur, lalu dicampur air dan bahan pengembang setelah itu diproses dengan diberi uap air tekanan tinggi dimana dalam pembentukannya gas-gas dibuang, kemudian kantong-kantong udara dimanfaatkan untuk mengisi campuran beton (Semen, pasir dan kapur), sehingga lebih padat tetapi ringan. Hebel dinamakan juga oleh tukang-tukang di lapangan sebutan “bata ringan”, atau sebutan lain disebut juga dengan Hebel ACC (Autoclaved Aerated Concrete) dan ada juga menyebut beton ringan aerasi.

Di Indonesia sekarang ini hebel/bata ringan sudah banyak diproduksi pabrik skala besar, dan pabrik rumahan (home industries), tetapi mereka tidak menyebutnya dengan merek hebel dan masing-masin mebuat merek sendiri, karena batu ringan ini awalnya merek hebel yang pertama dikenal orang.Kadang kala batu hebel diproduksi juga dengan penguatan tulangan besi, sehingga lebih kuat dan kekuatannya menjadi berlipat ganda.Hebel biasanya berwarna putih, dan bentuknya seperti

batu bata, hanya ukurannya lebih besar, umumnya berukuran 10 cm x 19 cm x 59 cm atau ukuran 60 cm x 20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.

Spesifikasi umum hebel /bata ringan adalah; 1) Berat jenis kering : 520 kg/m3

2) Berat jenis normal : 650 kg/m3 3) Kuat tekan : > 4,0 N/mm2 4) Ketahanan terhadap api : 4 jam

5) Per meter luas, dibutuhkan 8-9 buah,

atau untuk 1 m3 bata jenis ini

bisa digunakan untuk pasangan dinding seluas 11,5 m2.

kebutuhan spesi kira-kira 3 cm, dan dapat tidak diplester, karena permukaanya dan dimensi solid dan presisi.

Beberapa keuntungan menggunakan Hebel sebagai dinidng, antara lain yaitu; 1. Pemasangan Cepat; Masa pekerjaan konstruksidinding hebel lebih cepat,

dibanding bata merah, sehingga dari anggaran pekerjaan, yaitu penggunaan tenag kerja akan lebih hemat. Penggunaan hebel akan menyisahkan sedikit sampah atau barang reject, yang membuat lokasi proyek lebih bersih, tidak berantakan dank an mempercepat penyelesaian konstruksi.

2. Solid; Hebel lebih solid bila disbanding dengan batu olahan tradisional, lebih ringan sehingga transportasi akan lebih mudah, dan hasil penelitian menunjukkan kekuatan hebel lebih kuat dibanduing batu tradional.

3. Tahan Api; Hebel sangattahan api, ini akan membuat lebih aman dan untuk ketenangan pikiranterhadapa bangunan, dan menambahkan keamanan.

4.

Presisi; Hebel merupakan produksi pabrikan, tentu dimensi dan

ukuran lebih presisi.

5. Ramah Lingkungan; Hebel dibuat dengan konstruksi yang uniktahan panasdenganmassa termal, membuatbangunan lebih efisiensi, karena mengurangiketergantungan padapemanasan dan pendinginan, dan akan berampak pada efisiensi penggunaan AC di ruangan.

6. Bagus untuk akustik; Hebeldenganpanel dindingringandan lebih solid, akanmemberikantingkatkinerja akustik lebih berkualitas, karena lebih kedap suara.

Dari keuntungan pemakaian batu hebel, jelas akan lebih bermanfaat dibanding menggunakan batu bata, atau batu tradisonal lain.

Gambar 11-17:Bahan Dinding Hebel

Ada beberapa kekurangan dinding bata hebel atau celcon ini, yaitu;

1) Harga relative lebih mahal disbanding bata/batako, dan bahabn tradisonal lain.

2) Tidak semua tukang mampu memasang hebel.

3) Pembelian melalui pemesanan pada took yang special menjual hebel.

Gambar 11-18:Pemasangan Dan Aplikasi Dinding Hebel

Hebel bahannya jenis ini harganya lebih mahal kurang lebih 16,5 % dari harga dinding bata merah untuk setiap 1 m2 terpasang. Dinding jenis ini sering digunakan pada rumah-rumah mewah, hotel, apartemen, monumen dan gedung-gedung mewah yang lain.Dinding jenis hebel bisa saja tidak diplester, cukup diaci saja karena permukaannya yang sudah relatif rata dan permukaan batu yang lebar.Hanya saja ketebalan kusennya harus disesuaikan. Selain itu, dalam praktik pemasangan sangat sedikit bahan yang

terbuang. Jarak pemasangan kolom penguat sama dengan yang disyaratkan pada bata merah.

3. Dinding Batako

Batako adalah salah satu bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang pengerasannya tidak dibakar dengan bahan pembentuk yang berupa campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan dengan bahan tambah lainnya (additive). Selain itu ada juga yang membuatnya dari campuran batu tras, kapur dan air bahkan kini juga beredar batako dari campuran semen, pasir dan batubara, tentu dengan campuran kekuatannya menjadi kurang. [pengertian Batako, menurut PUBI (Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia) tahun 1982 pasal 6, “Batako adalah bata yang dibuat dengan mencetak dan memelihara dalam kondisi lembab”, sednagkan menurut SNI 03-0349-1989, “Conblock (concrete block) atau batu cetak beton adalah komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan tambahan lainnya (additive), dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding”

Bentuk dari batako/batu cetak itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu batu cetak yang berlubang (hollow block) dan batu cetak yang tidak berlubang (solid block) serta mempunyai ukuran yang bervariasi.Ukuran batako (press) pada umumnya adalah panjang 36-40 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 18-20 cm. Untuk dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan 15 buah batako. Biasanya orang memilih jenis batako press, hal ini dipilih untuk memperingan beban struktur sebuah bangunan, mempercepat pelaksanaan, dan meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding.

Gambar 11-19:Bentuk Batako (solid block dan hollow block)

Sebutan batako, juga sering disebut dengan bata beton, hanya campuran semennya lebih sedikit dan bervariasi tergantung pabrik yang memperoduksinya.Batako diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu batako normal dan batako ringan. Batako normal tergolong batako yang memiliki densitas sekitar 2200-2400 kg/m3 dan kekuatannya tergantung komposisi campuran beton (mix design). Sedangkan untuk beton ringan adalah suatu batako yang memiliki densitas < 1800 kg/m3, begitu juga kekuatannya biasanya disesuaikan pada penggunaan dan pencampuran bahan bakunya (mix design).Batako yang baik adalah yang masing-masing permukaanya rata dan saling tegak lurus serta mempunyai kuat tekan yang tinggi.Permukaan batako harus mulus, berumur minimal satu bulan, pada waktu pemasangan harus sudah kering, berukuran panjang 400 mm, lebar 200 mm dan tebal 100-200 mm, kadar air 25-35 % dari berat, dengan kuat tekan antara 2-7 N/mm2”. Sebelum dipakai dalam bangunan, maka batako minimal harus sudah berumur satu bulan dari proses pembuatannya, kadar air pada waktu pemasangan tidak lebih dari 15 %.

Gambar 11-20:Ukuran Batako Press

(Diambil dari sampel produksi)

Dalam dokumen 2. Buku Konstruksi Bangunan_2 2013 (Halaman 23-43)

Dokumen terkait