• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pondasi Tiang Pancang

Dalam dokumen 2. Buku Konstruksi Bangunan_2 2013 (Halaman 193-200)

GLOSSARY Alur, Lubang yang memanjang pada sisi papan

Skema 13-16: Konstruksi Kuda-kuda Kayu

E. Konstruksi Plafon Kayu

2. Pondasi Tidak Langsung

2.1 Pondasi Tiang Pancang

Pondasi Tiang pancang adalah jenis Pondasi Dalam (Deep Foundation). Secara definitif, tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari berbagai bahan bangunan (kayu, beton atau baja) yang digunakan untuk menyalurkan beban-beban yang dipikul pondasi (struktur serta penggunanya) ke lapisan tanah yang dalam, dimana dapat dicapai daya dukung yang lebih baik. Jika dilihat dari pemakaiannya, maka pondasi tiang pancang dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu tiang pancang tunggal dengan tiang pancang kelompok. Sedangkan, bila dilihat dari bahan yang dipakai menjadi tiang pancang, maka tiang pancang dapat dibedakan menjadi tiang pancang kayu, tiang pancang baja, tiang pancang beton pracetak, tiang pancamg beton prategang dan tiang pancang komposit.

Penggunaan tiang pancang untuk konstruksi ini biasanya bertitik tolak pada beberapa hal yang mendasar seperti anggapan adanya beban yang besar sehingga pondasi langsung jelas tidak dapat digunakan, kemudian jenis tanah pada lokasi yang bersangkutan relatif lunak (lembek) sehingga pondasi langsung tidak ekonomis lagi untuk dipergunakan. Telah dijelaskan di atas, bahwa pondasi tiang pancang dapat dibuat dari bahan pembuatannya seperti; tiang pancang beton, tiang pancang kayu, dan tiang pancang baja, berikut penjelasan tiang pancang dimaksud.

Gambar 14-9: Tiang Pancang Beton

Aplikasi penggunaan tiang pancang sebagai pondasi yaitu; a) Pondasi tiang pancang dalam struktur dermaga didesain untuk menerima beban dari berat struktur dermaga, peralatan penanganan kargo, dan beban-beban lateral yang

disebabkan oleh kondisi lingkungan (arus, gelombang, gempa) dan operasi kapal (berthing, mooring). b) Pondasi tiang pancang digunakan untuk pondasi jembaan yang tanah permukaannya tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk menahan beban dan tanah kerasnya yang memiliki daya dukung letaknya sangat dalam (> 10 m). Kemudian yang ketiga c) Pondasi tiang untuk Bendungan; Tiang pancang beton berdasarkan cara pembuatannya dibedakan menjadi dua macam yaitu Cast in place (tiang beton cor ditempat atau fondasi tiang bor), dan Precast pile (tiang beton dibuat ditempat lain atau dibuat dipabrik). Pondasi tiang pancang dibuat ditempat lain (pabrik, dilokasi) dan baru dipancang sesuai dengan umur beton setelah 28 hari. Karena tegangan tarik beton adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton adalah besar, maka tiang pancang beton ini haruslah diberi tulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan

Beberapa penjelasan mengenai tiang pancang, baik dari jenis bahan maupun maupunn aplikasi.

Tiang pancang Beton; Tiang pancang beton berdasarkan cara pembuatannya dibedakan menjadi dua macam yaitu : Cast in place (tiang beton cor ditempat atau fondasi tiang bor) dan Precast pile (tiang beton dibuat ditempat lain atau dibuat dipabrik)..

Tiang Pancang Kayu; Tiang pancang dengan bahan material kayu dapat digunakan sebagai tiang pancang pada suatu dermaga. Persyaratan dari tiang pancang tongkat kayu tersebut adalah : bahan kayu yang dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat, contohnya kayu belian. Beberapa kayu keras dapat digunakan tanpa pengawetan, tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk mengawetkan kayu keras tergantung pada jenis kayu dan beratnya kondisi pelayanan.

Tiang Pancang Baja; Pondasi tiang pancang baja biasanya berbentuk profil H ataupun berbentuk pipa baja. Pada tiang pancang baja pipa, dapat dipilih dengan ujung terbuka bebas ataupun tertutup. Sering kali tiang baja pipa dilakukan pengisian dengan pengecoran beton setelah pemancangan, namun dalam beberapa hal dan kondisi, pengecoran tersebut dirasakan tidak perlu dilakukan. Berdasarkan pengalaman, bentuk ujung terbuka lebih menguntungkan dari segi kedalaman penetrasi

dan dapat dikombinasikan dengan pengeboran bila diperlukan, misalnya penetrasi tiang pada tanah berbatu.

Gambar 14-10: Profil Tiang Pancang Beton

Gambar 14-12: Tiang Pancang Besi

Di Indonesi saat ini dikenal namanya pondasi tiang Franki, yaitu jenis pondasi tiang pancang yang betonnya dicor di lokasi dengan pembesaran di ujung bagian bawah. Nama Franki adalah salah satu nama perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi tiang pancang di Dunia, dan kini sudah menjadi bagian konstruksi pondasi di negeri Indonesia. Tipe pondasi ini banyak digunakan, karena pada kondisi tanah yang disesuaikan, jenis pondasi ini banyak dipilih sebagai pondasi gedung-gedung tinggi di berbagai kota di Indonesia. Pondasi tiang Franki menggabungkan sisi positif dari tiang pancang dan tiang bor, yaitu tidak ada tanah yang diangkat keluar, sehingga friksi tanah termanfaatkan secara maksimal dan beton yang digunakan sesuai kedalaman pondasi, karena dicor di lokasi. Dengan demikian, tiang Franki cocok pada kondisi dengan kedalaman tanah keras yang bervariasi. Selain itu, tiang Franki juga memiliki keunikan, yakni adanya perbesaran di ujung bawah yang akan meningkatkan daya dukung tiang. Diameter tiang bisa mencapai 50-55 cm dan perbesaran di ujung bawah sampai diameter 80 cm. Tiang Franki juga cocok diaplikasikan pada tanah dengan lapisan lensa pasir, karena dalam pelaksanaanya dapat meningkatkan kepadatan lensa pasir. 2.2 Pondasi Bored Pile

Pondasi bored pile adalah pondasi tiang dalam berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam permukaan tanah. Fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya seperti pancang, bedanya ada

pada cara pengerjaanya. Pengerjaan Bored Pile dimulai dengan pelubangan tanah dahulu sampai kedalaman yang diinginkan, kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton.

Gambar 14-13: Pekerjaan Pondasi Board Pile

Pembuatan lobang untuk pondasi board pile biasanya dilakukan dengan alat (mesin) bor. Namun tidak tertutup kemungkinan menggunakan tenaga manuasia atau manual, cara pekerjaan ini dikenal dengan istilah Bored Pile Manual (Strauss Pile). Pekerjaan dengan model Strauss Pile (Bor pile manual) di aplikasikan pada pondasi dangkal berbentuk tabung, umumnya berkedalaman antara 2-10meter, dengan diameter antara 20cm-40cm. Pengaplikasian strauss pile umumnya digunakan untuk beban bangunan ringan sampai menengah, seperti pagar, tower, rumah tinggal, gudang dan sebagainya. Keunggulan strauss pile adalah alat yang sederhana dan ringkas. Pengerjaan dengan 2 tenaga sudah bisa, sehingga bisa mengerjakan dimedan yang sempit, yang tidak bisa dikerjakan dengan bor pile mesin.

Gambar 14-14: Pekerjaan Lubang Bored Pile Manual

Aplikasi penggunaan model pondasi Board Pile direnanakan dan dilaksanakan pada pembangunan jembatan Suramadu di jawa Timur. Pada tahun 2002 sejalan dengan perubahan tipe konstruksi bentang tengah menjadi cable stayed dan box girder melalui Review Design oleh Departemen Kimpraswil dan konsultan Virama Karya maka konstruksi pondasi bentang utama di-review menjadi pondasi bored pile dengan panjang dan diameter yang bervariasi. Dalam menindaklanjuti hasil Basic Design tersebut maka pada tahun 2005 – 2006 dilaksanakan serangkaian Technical Studies untuk mendukung pelaksanaan (DED) Detail Engineering Design. Struktur pondasi pada bentang utama Jembatan Suramadu direncanakan untuk mampu menahan beban-beban yang bekerja baik itu beban tetap maupun beban sementara dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pondasi bored pile Cable Stayed maupun Approach Bridge didesain untuk pondasi tiang friksi dan end bearing.

Gambar 14-15: Proses Pekerjaan Pondasi Bored Pile

a) Boring; Proses pengeboran untuk pondasi bored pile, Soil auger dan soil bucket dipakai untuk pengeboran tanah yang halus (soft), pasir (sand) sampai tanah keras (hard layer).

b) Casting; Metode casting adalah dengan menggunakan pipa tremi. Ready mix dituang melalui bucket yang berbentuk pipa corong. Sebelum ready mix dituang terlebih dahulu sterofom di tuang ke dalam corong untuk melancarkan aliran ready mix dalam pipa tremi.

c) Proses pemasukan beton.

Beberapa keunggulan pondasi Bored Pile, antara lain yaitu;

 Getaran kecil, tidak gaduh, sehingga lebih cocok untuk digunakan didaerah padat penduduk, dibandingkan mengguakan tiang panang

 Diameter pondasi dapat besar, tiang dapat lebih panjang, dan ketepatan lebih baik.

 Ujung pondasi bisa bertumpu pada tanah keras, dan letak tanah pendukung pondasi dapat lansung diketahui

 Pondasi bored pile tidak memerlukan kedalaman seperti tiang pancang,karena pondasi ini mengandalkan gaya friksi yang terjadi antara dinding pondasi dengan lapisan tanah (80% gaya friksi). Beberapa kekurangan pondasi Bored Pile, antara lain yaitu;

Dalam dokumen 2. Buku Konstruksi Bangunan_2 2013 (Halaman 193-200)

Dokumen terkait