• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 METODOLOGI PENELITIAN

4.5 Metode Pengambilan dan Analisis Data

4.5.3 Menentukan prioritas pengembangan PPN Palabuhanratu

Prioritas pengembangan diperoleh dengan menggunakan proses hierarki analitik (PHA).

Langkah-langkah yang dilakukan: (1) Penentuan hierarki

Penentuan hierarki dilakukan penulis bersama-sama dengan responden berdasarkan kuesioner dan wawancara. Ada 4 tingkatan hierarki yakni:

hierarki pertama adalah goal (tujuan): optimalisasi fungsi PPN Palabuhanratu, hierarki kedua adalah: pelaku/lembaga yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan: Ditjen.Perikanan Tangkap, PPN Palabuhanratu, Pemerintah Daerah (Dinas Perikanan dan Kelautan), KUD Mina Sinar Laut dan Nelayan. Hierarki ketiga adalah: solusi pengembangan terhadap alternatif prioritas pengembangan: perluasan kolam dan dermaga, perluasan lahan, operasional pelelangan ikan, pengadaan BBM dan pelayanan prima.

Hierarki keempat adalah alternatif prioritas pengembangan, adalah peningkatan pendapatan pelabuhan, peningkatan jumlah kapal, peningkatan produksi ikan, peningkatan PAD dan peningkatan lapangan kerja.

Hierarki ketiga dan keempat ditentukan dengan menggunakan metode skoring. Solusi pengembangan dan alternatif prioritas pengembangan untuk pengembangan PPN Palabuhanratu dipilih berdasarkan tahapan.

dengan cara mencari informasi tentang pengembangan PPN Palabuhanratu kepada beberapa nelayan, tokoh nelayan, ketua HNSI dan ketua KUD Mina, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Selanjutnya dari informasi yang diperoleh tersebut untuk selanjutnya dibicarakan dengan pihak manajemen pelabuhan. Manajemen pelabuhan memfasilitasi pertemuan guna membicarakan jenis prioritas pengembangan dan jenis solusi pengembangan PPN Palabuhanratu antara

stakeholder manajemen pelabuhan dan peneliti. Setelah ditetapkan bersama jenis alternatif prioritas pengembangan dan jenis solusi pengembangan, kemudian dicari data pendukungnya melalui laporan statistik perikanan, laporan tahunan pelabuhan, laporan studi pembangunan.

Adapun jenis alternatif prioritas pengembangan yang akan dipilih berdasarkan kesepakatan dengan stakeholder (Lampiran 2) adalah peningkatan jumlah kapal, peningkatan produksi ikan, peningkatan pendapatan pelabuhan, peningkatan PAD, peningkatan lapangan kerja, peningkatan pelelangan ikan, peningkatan investasi, penyempurnaan docking, peningkatan SDM, aksesibilitas, peningkatan kapasitas pabrik es, pengadaan SPBB untuk kapal berukuran >30 GT, peningkatan industri pengolahan, aplikasi SOP dan operasional syahbandar. Solusi pengembangan dalam pengembangan PPN Palabuhanratu yang telah ditetapkan secara bersama (Lampiran 3) adalah pembangunan perluasan kolam dan dermaga, perluasan lahan, operasional tempat pelelangan ikan (TPI), pengadaan BBM, pelayanan prima, pengadaan pabrik es, pengerukan alur pelayaran, pemeliharaan lampu navigasi, rehabilitasi pasar ikan, balai pertemuan nelayan, indtalasi air, pengadaan bak sampah dan pembuatan jalan kompleks pelabuhan.

Tahap kedua, setelah jenis alternatif prioritas pengembangan tersebut dimasukkan ke dalam kuesioner, maka selanjutnya responden mengisi kuesioner tentang penilaiannya mengenai alternatif prioritas pengembangan. Setelah kuesioner diisi maka dilakukan penilaian responden yakni, penilaian alternatif prioritas pengembangan apakah alternatif prioritas pengembangan tersebut sangat tinggi prioritasnya untuk dilaksanakan, prioritas sedang untuk dilaksanakan dan prioritas kurang untuk dilaksanakan.

Kemudian ditentukan nilai masing-masing alternatif prioritas pengembangan dan ranking setiap alternatif prioritas pengembangan. Penilaian oleh responden untuk jenis alternatif prioritas pengembangan yang dianggap paling tinggi bernilai 10, sedang bernilai 5 dan kurang bernilai 3. Setiap jenis alternatif prioritas pengembangan dijumlahkan nilainya kemudian baru ditentukan ranking untuk masing-masing alternatif prioritas pengembangan berdasarkan nilai paling tinggi. Adapun variabel solusi pengembangan yang terpilih adalah peningkatan pendapatan pelabuhan, peningkatan jumlah kapal, peningkatan produksi ikan, peningkatan PAD, peningkatan lapangan kerja.

Dalam penentuan jenis solusi pengembangan yang perlu dikembangkan, mekanismenya hampir sama dengan penentuan jenis alternatif prioritas pengembangan, yakni pertama mendiskusikan dengan pihak manajemen PPN Palabuhanratu dan stakeholder lainnya tentang jenis-jenis variabel solusi pengembangan yang diperlukan. Adapun jenis variabel solusi pengembangan yang perlu dikembangkan adalah perluasan kolam dan dermaga, penambahan kapasitas pabrik es dan SPBU, perluasan lahan, operasional lampu navigasi, operasional TPI, operasional pasar ikan, operasional balai pertemuan nelayan (BPN), peningkatan kapasitas instalasi air, penambahan bak sampah, operasional radio SSB dan perbaikan jalan kompleks pelabuhan. Kedua, setelah variabel solusi pengembangan tersebut dimasukkan ke dalam kuesioner, selanjutnya 29 responden mengisi kuesioner tentang penilaiannya mengenai variabel solusi pengembangan. Adapun 29 responden yang dipilih secara purposive adalah Ditjen. Perikanan Tangkap, PPN Palabuhanratu, Pemda Kabupaten Sukabumi /Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sukabumi, Kepala PPN Tanjung Pandan, HNSI, KUD Mina Sinar Laut, nelayan penangkap, nelayan pengolah, nelayan pemasar, investor perikanan. Setelah kuesioner diisi, dilakukan penilaian responden, yakni penilaian variabel solusi pengembangan apakah sangat tinggi prioritasnya untuk dikembangkan, prioritas sedang untuk dikembangkan, dan prioritas kurang untuk dikembangkan.

Setelah itu, kemudian ditentukan nilai masing-masing solusi pengembangan dan ranking setiap variabel solusi pengembangan. Penilaian

oleh responden untuk jenis variabel solusi pengembangan yang dianggap paling tinggi bernilai 10, sedang bernilai 5 dan kurang bernilai 3. Tahap ketiga selanjutnya setiap jenis variabel solusi pengembangan dijumlahkan nilainya kemudian ditentukan ranking untuk masing-masing jenis solusi pengembangan berdasarkan nilai paling tinggi. Adapun variabel solusi pengembangan yang terpilih adalah perluasan kolam dan dermaga, perluasan lahan, operasional pelelangan ikan, pengadaan BBM untuk kapal, pelayanan prima.

(2) Membuat skala perbandingan, untuk membandingkan setiap sub kriteria yang ada pada masing-masing hierarki

(3) Penentuan prioritas: untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan. Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif . Bentuk hierarki pengembangan PPN Palabuhanratu seperti pada Gambar 5.

OPTIMALISASI FUNGSI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU

Ditjen Perikanan Tangkap Pemda/ Dinas KUD Nelayan Peningkatan penda patan pelabuhan Peningkatan Jlh kapal Peningkatan produksi ikan Peningkatan PAD Peningkatan lapangan kerja SOLUSI Perluasan kolam dan dermaga

Perluasan lahan Operas ional pelelangan ikan Pengadaan BBM Pelayanan prima PPN Palabuhanratu LEMBAGA/ PELAKU GOAL ALTERNATIF PRIORITAS PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN

5

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian menyajikan data dan informasi yang meliputi kondisi umum lokasi penelitian, fasilitas, operasional dan manajemen PPN Palabuhanratu guna mendukung tujuan penelitian, hasil perhitungan yang berkaitan dengan tujuan penelitian yakni arah pengembangan, memformulasikan pola pengembangan dan prioritas pengembangan PPN Palabuhanratu.