• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menggagas Humas Desa Peradaban

Dalam dokumen Spionase di Media Sosial id (Halaman 59-67)

D

i tengah persaingan berbagai sektor kehidupan, peran Humas semakin dibutuhkan. Humas di tengah dunia yang selalu berubah dituntut untuk selalu adaptif terhadap berbagai persoalan dan tantangan di lapangan. Sayang, profesi Humas saat ini masih menjadi sesuatu yang kurang mengakar. Humas masih berada di lembaga atau institusi yang hanya dapat diakses oleh orang- orang yang sangat terbatas.

Ke depan Humas harus lebih membumi dengan mendekatkan diri pada masyarakat bawah. Humas bukan hanya milik perusahaan-perusahaan mewah, perkantoran megah dan Pemda-pemda yang berada di tingkat atas. Ke depan Humas juga harus berada di institusi yang lebih rendah sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat

60

secara langsung.

Jika kita mengacu para persoalan mendasar pemerintahan kita, ini juga yang menjadi agenda priorioritas

Presiden SBY sekarang adalah persoalan birokrasi. Reformasi birokrasi memang sangat perlu dan mendesak. Hanya saja yang justru menjadi persoalan adalah seringkali ferormasi birokrasi itu lagi-lagi tidak menyentuh akar rumput. Sebab Humasoses itu biasanya hanya berada di level terendahnya Kota/Kabupaten.

Padahal sesungguhnya proses pelayanan pertama, di mana masyarakat harus datang ke kantor pemerintahan di daerah adalah Kantor Desa. Dari tempat yang sangat sederhana dan tidak tersentuh oleh reformasi birokrasi ini sesungguhnya pelayanan dimulai – selain RT dan RW yang harus ditempuh sebelumnya.

Terkait dengan hal ini, Jawa Barat adalah satu-satunya Provinsi yang menciptakan terobosan kebijakan yang sangat positip bagi pembangunan berbasis akar rumput. program yang sangat monumental ini dinamakan Desa Peradaban. Dengan penetapan 100 desa sebagai tahap awal, Jawa Barat sudah memulai proses pembangunan berbasis akar rumput yang dimulai dari titik-titik kritis yang tersebar di 17 Kabupaten.

Program yang merupakan terobosan dari pemerintahan Hade ini diharapkan dapat memulai babak baru Humasoses pembangunan dengan konsep mengawalinya dari desa. Untuk mensukseskannya tentunya sangat ditentukan dari

61

partisipasi masyarakat dalam memantu program realisasi program-program di lapangan. Dengan dana sebesar Rp 1 milyar untuk setiap desa, tentu menjadi modal yang sangat berharga bagi apartur desa sekaligus beban berat karena harus dipertanggungjawabkan.

Karenanya, salah satu pemikiran yang ingin saya sampaikan dalam memberikan kontribusi untuk kesuksesan Desa Peradaan adalah membangun jejaring komunikasi yang berbasis di akar rumput. Di tengah semakin gencarnya Desa- Desa khususnya yang ditunjuk menjadi Desa Peradaban, bagi saya peran yang sangat vital dan harus ada adalah humas. Humas dalam kacamata yang lebih umum sesungguhnya sangat penting diadakan di tingkat pedesaan. Walaupun saat ini Humas masih berada di level elit, namun sesungguhnya fungsi Humas akan sangat dibutuhkan di pedesaan.

Terlebih pentingnya Humas di saat para aparatur Desa sedang menghadapi sebuah proses pembangunan yang sangat membutuhkan adanya fungsi Humas. Konsekwensi dengan ditunjuknya Desa tertentu menjadi percontohan (Desa Peradaban), maka tidak sedikit kemudian masyarakat yang tergiur dengannya. Mungkin masyarakat bertanya- tanya, bagaimana caranya mengakses dana itu. Dari pihak aparat desa, bagaimana cara mensosialisasikannya kepada masyarakat, juga bagaimana membuat image baik di publik dengan menjalin kerjasama dengan media.

Peran Humas di sini belum tentu harus dilakukan oleh orang yang benar-benar memiliki latar belakang pendidikan

62

Humas, sehingga harus mendatangkan orang luar ke Desanya. Humas di sini lebih kepada peran dan fungsi, yang menjalankannya diusahakan dari aparat yang ada atau masyarakat setempat yang ditunjuk. Dengan demikian mereka adalah orang yang sangat paham struktur dan kultur daerahnya. Sehingga tidak ada kendala psikologis dan sosiologis.

Karenanya bagi Desa Peradaban, Humas sangat penting keberadaannya. Fungsi Humas Desa Peradaban ke depan akan melingkupi beberapa hal; pertama, dia pertama-tama akan memiliki tugas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang program Desa Peradaban. Sosialisasi ini berfungsi ganda yaitu untuk memberitahu masyarakat yang tidak tahu adanya program Desa Peradaban, juga untuk meluruskan atau meyakinkan masyarakat yang sebelumnya sudah tahu tetapi dihawatirkan ada kesalahan pemahaman, terutama terkait dengan duduk perkara dana yang sangat besar yang dikelola oleh Desa.

Kedua, Humas Desa Peradaban akan menjadi mediator yang aktif antara aparat desa dengan masyarakat. Sebab dengan ditunjuknya menjadi Desa Peradaban, maka akan terjadi peningkatan komunikasi atau interaksi antara aparat dengan masyarakat. Karena petugas dan fasilitas informasi di desa (apalagi yang sangat jauh dari kota) sangat terbatas, maka HUMAS di sini berfungsi menjadi mediasi terkait dengan realisasi program secara teknis. Termasuk mediasi dalam konteks layanan kemasyarakatannya. Dalam konteks ini pula

63

Humas akan menjadi sarana untuk menampung aspirasi dan kritik masyarakat yang dialamatkan kepada Desa.

Ketiga, Humas Desa Peradaban akan berfungsi juga sebagai pembentuk opini publik yang baik. Maka konsekwensinya dia harus menjadi corong Desa dalam melakukan sosialisasi tentang keberhasilan pembangunan desa lewat media secara umum. Sehingga Humas Desa Peradaban selain memiliki relationship yang baik dengan masyarakat juga dengan media. Pada sisi lain lain, dengan kon- sep Desa Peradaban, maka mau tidak mau media pun akan mencari informasi tentang pembangunan akan mencarinya ke Desa-desa secara langsung. Sehingga kehadiran media (wartawan) ke desa tentu harus disambut dengan baik oleh orang yang telah memiliki wawasan media dan keterampilan menyiapkan materi (berita) dengan baik.

Keberadaan Humas di Desa seperti ini saya berkeyakinan akan sangat membantu berbagai pihak, pertama, Humas Pemda. Humas Pemda akan dengan mudah mendapat informasi tentang perkembangan pembangunan dari Humas Desa Peradaban tersebut. Dengan melakukan koordinasi yang baik, Humas Desa Peradaban dapat melakukan laporan berkala sehingga tidak perlu Humas Pemda mencari atau terjun ke Desa-desa yang sangat jauh itu.

Kedua, pihak media. Media massa tidak akan kesulitan konten tentang Desa Peradaban karena secara garis besar te- lah disipakan oleh Humas Desa Peradaban. Dengan kerjasama yang baik pula, konten (berita) itu ke depannya tidak perlu

64

lagi dipinta, tetapi Humas Desa Peradaan dengan sendirinya akan mengirim berita tentang perkembangan Desanya.

Ketiga, Kepala Desa dan aparat Desa secara umum. Sebab bagaimanapun, jika Kepala Desa harus selalu berhadapan dengan masyarakat setiap saat kemudian dengan media dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, maka dihawatirkan tidak akan fokus melakukan pembangunan. Karenanya dengan maksud mempercepat realisasi Desa Peradaban, Kepala Desa dan aparatnya harus fokus membangun, sedangkan hal-hal terkait dengan sosialisasi, mediasi dan kerjasama dengan pihak luar khususnya media dan informasi bisa di-handle oleh Humas.

Persoalan kemudian siapa yang akan menjadi Humas Desa Peradaan, dan dari mana ilmu Humas yang akan di dapatkan? Saya kira ini persoalan teknis yang sesungguhnya harus include dalam program Desa Peradaban. Sebab di samping pembangunan infrastruktur, Desa Peradaban juga memiliki orientasi terhadap pembangunan SDM. Dalam porsinya melakukan investasi di sektor SDM inilah sesungguhnya Desa Peradaban atau Pemprop sebagai pemilik Program ini sebaiknya melakukan dua hal, pertama

mencari kadaer-kader di Desa Peradaban yang sekiranya memiliki kemauan dan kecakapan untuk menjadi Humas.

Kedua, memberikan wawasan dan keterampilan dengan cara menyekolahkan kader tersebut sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik, dengan cara bekerjasama dengan lembaga pendidikan tertentu yang dintunjuk.

65

Dengan demikian, program Desa Peradaban diharapkan dapat menghasilkan out put yang positif, baik dari sisi pelak- sanaan maupun pencitraan desa dan Provinsi Jawa Barat secara umum. Pola yang mungkin akan menjadi kebanggaan Jawa Barat ini, sebenarnya juga ke depannya dapat diterap- kan di Desa-desa yang lain – di luar Desa Peradaban. Sehingga dengan keberadaan Humas yang tersebar di desa-desa di Jawa Barat, proses pembangunan di Jawa Barat akan lebih cepat terlaksana guna mengejar visi Jawa Barat sebagai- mana yang diharapkan. Wallahu a’lam

Dalam dokumen Spionase di Media Sosial id (Halaman 59-67)

Dokumen terkait