RIBUAN ARTEFAK BATAK DI MUSEUM EROPA
18. MENULIS KARYA ILMIAH SEDERHANA
Menulis karya ilmiah biasanya dianggap lebih sulit dibandingkan menulis karya fiksi. Janganlah beranggapan seperti itu , karena menulis karya ilmiah sederhana sama mudahnya dengan menulis karya lain. Pada pelatihan kali ini kalian akan belajar menulis karya ilmiah sederhana seperti makalah.
Apakah makalah itu ? Itu mungkin pertanyaan pertama yang muncul sebelum kalian mulai menulis. Makalah adalah tulisan ilmiah, makalah mempergunakan proses berpikir ilmiah dalm pembahasan pokok masalahnya, sesungguhnya tidak semualangkah berpikir ilmiah terdapat pada makalah tersebut.
Proses berpikir ilmiah terdiri atas (1) identifikasi makalah, (2) pembatasan masalah, (3) penyusunan hipotesis, (4) pengujian hipotesis, (5) penarikan kesimpulan. Kelima proses berpikir ilmiah tersebut akan kita pelajari penempatan dan penggunaannya dalam sistematika makalah.
Bila dilihat dari cara berpikir, makalah dibedakan menjadi dua macam :
1. Makalah hasil berpikir deduktif.
Makalah ini membahas masalah atas dasar kajian teori tertentu, menerapkan teori tertentu untuk memecahkan masalah yang dipilihnya. 2. Makalah hasil berpikir induktif.
Makalah jenis ini membahas masalah dengan menyajikan deskripsi gejala, fakta, dan data dari pengamatan dilapangan. Gejala, fakta, dan
data tersebut diperbincangkan sesuai masalah yang dipilih kemudian disimpulkan. Simpulan itu lalu dibandingkan dengan teori yang relevan. Jadi intinya makalah ini diawali dengan pengamatan empiris, pembahasan hasil pengamatan, penarikan kesimpulan, dilanjutkan dengan pembandingan dengan teori yang relevan.
Proses Penulisan Makalah
Proses penulisan makalah secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap prapenulisan, tahap penilisan, dan tahap revisi. Secara singkat berikut ini kita bahas satu demi satu.
a.
Tahap Prapenulisan. 1. Pemilihan topik
Topik bisa dipilih dari berbagai sumber, fakta atau pengalaman yang kita temukan merupakan sumber topik. Demikian juga buku-buku yang kita baca, juga bisa dijadikan sumber topik. Namun demikian, topik yang kita pilih hendaknya memenuhi kriteria keterkuasaian, kemenarikan, ketersediaan bahan, dan kemanfaatan.
2. Pembatasan topik
Biasanya topik yang kita pilih masih terlalu luas. Oleh karena itu perlu dibatasi dengan cara membuat diagram pohon atau diagram akar.
Contoh :
Keluarga Berencana (KB)
Pengendalian Pertumbuhan
Penduduk Peningkatan Kualitas Hidup Penduduk Desa Penduduk Kota
Desa Tertinggal Desa Maju
Dengan pembatasan topik, kita bisa memilih salah satu yang materinya kita kuasai, menarik, misalnya “peranan keluarga berencana dalam pengendalian penduduk desa tertinggal.”
3. Perumusan judul
Dari hasil pembatasan topic barulah dirumuskan judulnya. Syarat judul yang baik yaitu singkat, sesuai topic, bentuk frasa, dan lugas.
Contoh : Peranan Keluarga Berencana dalam Pengendalian Pertumbuhan Penduduk Desa Tertinggal
4. Perumusan Tesis
Tesis adalah pernyataan singkat intisari tulisan. Rumusan tesis berfungsi sebagai pengendali, pedoman pengembangan tulisan. Cara merumuskan tesis makalah yaitu dengan melakukan langkah pengidentifikasian variable dari masalah yang terkandung dalam rumusan judul makalah. Judul “Peranan Keluarga Berencana dalam Pengendalian Pertumbuhan Penduduk Desa Tertinggal” misalnya kita identifikasi memiliki tiga variabel yaitu (a) keluarga berencana, (b) pengendalian pertumbuhan penduduk, dan (c) desa tertinggal. Selanjutnya, identifikasikanlah masalah yang perlu dibahas dalam setiap variabel tersebut dengan cara mengajukan pertanyaan sekitar variabel itu, misalnya :
1. Apakah program keluarga berencana itu? 2. Apa saja peranan keluarga berencana itu? 3. Dan seterusnya.
Sesudah mengajukan pertanyaan, langkah selanjutnya menjawab pertanyaan tersebut. Contoh alternatif jawaban sebagai berikut :
1. Membatasi program keluarga berencana sebagai program yang meliputi penundaan usia nikah, penggunaan kontrasepsi, dan perencanaan jumlah anak.
2. Keluarga berencana dapat berperan mengatur jarak kelahiran, membatasi jumlah kelahiran.
Setelah seluruh pertanyaan selesai dijawab, tinggal merumuskan tesisnya dengan cara merangkaikan seluruh jawaban tersebut dalam satu paragraf yang runtut dan padu. Rumusan tesis itu misalnya seperti berikut. Keluarga Berencana adalah program yang meliputi penundaan usia nikah, penggunaan kontrasepsi, dan perencanaan jumlah anak. Program tersebut dapat berperan mengatur jarak kelahiran dan membatasi jumlah kelahiran sehingga penambahan jumlah penduduk pada suatu wilayah yang sebagian besar berpencaharian agraris dapat diatur dan disesuaikan dengan pendapatan perkapita penduduk wilayah itu yang dibawah batas minimum. Oleh karena itu, program keluarga berencana dalam tulisan ini mencakup juga persoalan perencanaan peningkatan pendapatan perkapita penduduk, bukan sekedar pembatasan anak dalam jumlah tertentu (missal 2) dalam satu keluarga.
5. Penyusunan kerangka
Pada hakikatnya kerangka karangan adalah perincian dan pengaturan gagasan yang akan dikembangkan dalam karangka berdasarkan hasil rumusan tesis. Amatilah contoh berikut!
Pengertian Keluarga Berencana a. Dari segi medis
b. Dari segi demografis c. Dari segi sosiologis
Macam Program Keluarga Berencana a. Penundaan usia nikah
1. Pengembangan hobi a. Sekedar hiburan b. Ke arah professional c. Ke arah amatiran 2. Pengenbangan karier a. Studi lanjut
b. Peningkatan prestasi kerja c. Pengembangan usaha b. Penggunaan kontrasepsi 1. Macam kontrasepsi a. Pil b. IUD c. Susuk
2. Cara penggunaan dan efek samping a. Cara penggunaan
b. Efek samping
Demikian seterusnya, sehingga seluruh gagasan dituangkan sesuai rencana. b. Tahap Penulisan
Pada tahap ini adalah pengembangan gagasan kedalam paragraf. Mulailah menulis dari gagasan pokok pertama sesuai urutan dalam kerangka kerangka. Nyatakanlah gagasan pokok dalam kalimat utama. Begitu seterusnya sampai kerangka tersebut selesai dikembangkan dalam paragraf. Dengan demikian buram makalah telah selesai dibuat.
Dalam penulisan makalah tidak jarang kita menggunakan gagasan, pendapat, data yang telah dikemukakan orang lain. Penggunaan kutipan itu dimaksudkan sebagai penegasan, pembuktian, atau
pembandingan pendapat. Pengutipan dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Kutipan langsung berarti peminjaman pendapat, gagasan, data secara lengkap dan utuh seperti dalam sumber aslinya. Akan tetapi jika peminjaman pendapat, gagasan itu diintisarikan dan dirumuskan berbeda dengan sumber aslinya disebut kutipan tak langsung.
Kutipan langsung tidak melebihi empat baris ketikan dapat diintegrasikan dalam teks dengan diapit oleh tanda kutip. Di akhir kutipan disertakan pertanggungjawabannya berupa nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat didapati kutipan itu.
Kutipan tak langsung yang melebihi empat baris ketikan dipisahkan dari teks dengan menggunakan spasi rapat, sehingga tampak berbeda dengan teksnya,. Disamping menggunakan tanda kutip, pengetikannya berindensi 4 karakter masuk dari awal alinea.
Agar kutipan tersebut menjadi kesatuan makalah maka perlu menginterpretasikannya, menunjukkan relevansinya dengan gagasan yang kita kembangkan. Dengan demikian kutipan dan kesatuannya dengan makalah jelas fungsinya : sebagai penegas, penjelas, pembanding, pemerluas, atau pendukung bukti. Akhirnya kutipan itu harus disimpulkan.
c. Tahap Revisi atau Perbaikan
Biasanya jarang sekali penulis yang menyelesaikan tulisannya sekali jadi. Kekurangan, ketidaksempurnaan pastilah ada. Perbaikan utamanya pada isi kemudian pada sistematika atau urutan, dan yang terakhir pada bahasa. Di bagian ini keterampilan penyuntingan sangat diperlukan.
d. Sistematika dan Isi
Sistematiaka makalah lazimnya tersusun atas (1) pendahuluan, (2) permasalahan, (3) pembahasan, dan (4) penyimpulan. Ada juga yang memasukkan permasalahan sebagai bagian dari pendahuluan.
Pendahuluan merupakan bagian makalah yang berisi latar belakang atau alas an pemilihan topik bahasan. Tujuan bagian ini meyakinkan pembaca bahwa masalah tersebut urgen untuk dikaji. Kadang-kadang ditambahkan garis besar isi makalah dan urutan pembahasannya.
Permasalahan biasanya berisi pertanyaan atau persoalan yang akan dibahasnya atau permasalahan yang diungkapkan dalam pernyataan, termasuk mengemukakan ruang lingkup pembahasan jika diperlukan.
Pembahasan berisi perbincangan masalah dengan menggunakan data, fakta, dan atau teori tertentu. Semua masalah yang telah dirumuskan satu persatu dibahas.
Makalah diakhiri dengan penyinpulan, yang berisi jawaban atau simpulan atas masalah yang diajukan. Dapat juga diikuti dengan saran atau rekomendasi. Saran tidak boleh keluar dari pokok persoalan/masalah dalam makalah.
Hal yang tidak boleh dilupakan dalam makalah adalah penyertaan daftar acuan yang memuat pustaka yang diacu dalam makalah.
Bagaimana dengan uraian tersebut, apakah kalian telah paham setelah mempelajari cara menulis makalah tahap demi tahap? Bila sudah, cobalah kalian menulis makalah misalnya tema perpustakaan sekolah,
kebersihan, pelestarian lingkungan dan sebagainya. Tentu saja berpedoman pada langkah-langkah menulis makalah.