• Tidak ada hasil yang ditemukan

AYO, MENULIS APA SAJA ! TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AYO, MENULIS APA SAJA ! TAHUN 2011"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

Aris Suparsito, S.Pd., M.Pd.

AYO, MENULIS APA SAJA

!

(2)

IDENTITAS NASKAH

a) Judul Naskah

b) Kelompok Naskah

c) Jenis Naskah

d) Jenjang Pendidikan

:

:

:

:

Ayo, Menulis Apa Saja !

Nonfiksi

Pengayaan Bahasa Indonesia/Keterampilan

Menulis

SMP/MTS

(3)

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha

Kuasa, karena penulis telah berhasil menulis buku pengayaan

keterampilan “Ayo, Menulis Apa Saja !”. Buku ini disajikan sebagai

buku pengayaan keterampilan khususnya keterampilan

menulis/mengarang untuk anak-anak SMP, dengan harapan dapat

menjadi penambah wawasan kepenulisan, menjadi inspirasi untuk

gemar menulis dan dapat membangun karakter percaya diri,

kreatif, dan produktif berkarya.

Bahasa yang disajikan dalam buku ini sengaja dipilih

yang sederhana agar mudah dipahami anak-anak.

Sekalipun penulis sudah berusaha sebaik mungkin,

penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena

itu, kritik dan saran perbaikan dari semua puhak, akan penulis

terima dengan senang hati.

Karanganyar, Februari 2011

(4)
(5)
(6)

………...

15. M

enulis Slogan/Poster/Iklan

………..

16. M

enulis Resensi

………..

.

17. M

enulis Cerpen

………

18. M

enulis Karya Ilmiah Sederhana

………..

19. M

enulis Teks Pidato/Ceramah/Khotbah

……….

20. M

enulis Surat Pembaca

………...

Daftar lampiran

(7)
(8)

1. MENULIS BUKU HARIAN

Pepatah mengatakan “Orang yang bijak adalah orang yang mampu

melihat masa lalunya untuk dijadikan pijakan dalam bersikap dan

menentukan arah hidupnya pada masa mendatang.” Sesungguhnya pepatah

itu mengandung makna yang amat dalam yaitu mengajak kita melihat masa

lalu sebagai bagian perjalanan hidup kita.

Buku harian merupakan rekaman masa lalu kita. Masa lalu yang

berisi peristiwa yang kita alami atau yang pernah kita lakukan. Namun, ada

kalanya buku harian berisi pemikiran setelah kita melihat berbagai kenyataan

kehidupan kemudian menginspirasi dalam menghadapi keadaan yang

serupa. Oleh karena itu, bila kita membaca buku harian seseorang, kita dapat

mengetahui karakter, pola pikir, maupun kehidupan penulis buku harian itu.

Bagaimana menulis buku harian ? Jawabnya : cukup mudah ! Kita

cukup mencatat kejadian-kejadian yang kita alami selama sehari semalam.

Biasanya buku harian kita tulis menjelang tidur malam. Kejadian yang

menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, atau apa saja bisa kita tuliskan

dalam buku harian.

Coba lihat contoh buku harian di bawah ini !

Sabtu, 17 Februari 2006, pukul 09.00 WIB.

Akhir minggu yang sangat mengesankan. Saat yang mendebarkan

(9)

Madirda. Tempat itu memiliki panorama yang sangat indah, dikelilingi

perbukitan yang berhawa sejuk, ditengah suburnya tanaman bunga dan

sayuran. Bukan itu saja, telaga ini juga menyimpan cerita unik tentang Dewi

Anjani dan saudara kembarnya sugriwa dan subali yang memperebutkan

Jupumanik Astagina. Bagiku ada 1 peristiwa yang lucu sekaligus seru. Saat

aku mau beranjak dari batu besar tempatku duduk, aku terpeleset dan

tercebur ke tepi telaga. Aku terpaksa berjemur dulu sebelum pulang karena

bagian bawah pakaianku basah dan tidak membawa ganti pakaian.

Cukup mudah bukan ? Peristiwa yang kita alami kita tuliskan dengan

kalimat yang ekspresif. Kalimat ekspresif merupakan kalimat yang spontan

keluar dari pikiran dan perasaan yang dalam. Kalimat tersebut biasanya

menggunakan idiom atau pilihan kata tertentu yang menunjukkan arti

“sangat” atau disebut juga “penyangatan”.

Buku harian sudah seharusnya menjadi bagian penting dari hidup

kita. Pertama, buku harian merupakan rekaman tentang apa yang kita

kerjakan hari ini dan masa lampau. Kedua, catatan hari ini merupakan

sumber informasi penting tentang apa, kapan, siapa, dan dimana, yang

berhubungan dengan diri kita. Ketiga, catatan harian merupakan sarana

mengungkapkan perasaan yang tidak mungkin diungkapkan kepada orang

lain.

Dalam buku harian, pengalaman maupun kejadian yang kita alami

(10)

dengan memperhatikan waktu terjadinya peristiwa (hari, tanggal, bulan,

tahun, mungkin juga menit dan detik). Semua peristiwa yang perlu kita catat

dalam buku harian itu di kemudian hari dapat dibaca kembali dan dapat

diambil hikmahnya.

Karena sifatnya yang sangat pribadi, bentuk dan cara penulisan

catatan harian bersifat bebas. Namun demikian, unsur-unsur yang harus ada

tetap sama. Yaitu tempat kejadian, waktu, dan hal-hal atau kejadian-kejadian

yang terjadi. Unsur-unsur itu dapat bersifat objektif atau subjektif. Unsur

yang objektif maksudnya tempat kejadian, waktu, dan hal-hal yang terjadi

berhubungan dengan pribadi penulis catatan harian, seperti ungkapan

perasaan penulis yang sangat pribadi. Untuk jenis ini catatan harian bisa

bersifat sangat rahasia.

Nah, sudahkah kalian menulis peristiwa-peristiwa yang kalian alami

dalam catatan harian ? Bila belum, mulailah menuliskan pengalamanmu yang

menyenangkan maupun menyedihkan dalam catatan buku harian. Mulailah

mencatat peristiwa yang kalian alami hari ini dalam buku harian. Percayalah

buku harian tersebut kelak akan menjadi catatan bersejarah dalam hidup

(11)

2. MENULIS PENGALAMAN PRIBADI

Setiap orang pasti mempunyai pengalaman. Pengalaman itu

mungkin menggembirakan, menyedihkan, menakutkan, membanggakan, dan

sebagainya. Pengalaman itu bisa saja kita peroleh dari melihat, mengamati,

meneliti, mendengarkan, merasakan, dan sejenisnya.

Pengalaman setiap orang berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan

peristiwa yang dialami dan cara mengalaminya yang tidak sama.

Ada kalanya kita mengalami peristiwa yang sama. Akan tetapi,

belum tentu cara mengalaminya sama. Coba kalian ingat-ingat peristiwa saat

mengikuti masa orientasi siswa (MOS) saat awal masuk SMP. Semua siswa

mengalami peristiwa itu, tetapi reaksinya tapi berbeda-beda. Ada siswa yang

merasa sangat senang, ada yang cukup senang, ada yang mungkin tidak

senang, atau ada yang biasa-biasa saja merasakanya. Penyebabnya pun

(12)

teman-temanya beberapa kelas, pelajaranya lebih banyak, dan sebagainya. Semua

perbedaan itu menjadikan pengalaman setiap orang menjadi sesuatu yang

menarik.

Pengalaman yang berbeda-beda itu dapat memunculkan

ide/gagasan cerita, reaksi, dan pandangan pencerita membuat cerita menjadi

ekslusif, berbeda dengan yang lainya. Hal itulah yang dimaksud dengan

keaslian ide.

Keaslian ide itu dapat muncul saat pengalaman atau peristiwa

tertentu tiba-tiba kita rasakan, impian atas suatu keinginan, rasa sedih dan

gembira saat terjadi sesuatu, dan sejenisnya.

Coba bacalah contoh pengalaman seorang relawan saat menyampaikan

bantuan untuk korban gempa bumi di wilayah Bantul. Yogyakarta berikut ini !

TANGIS DI PERTENGAHAN MEI KELABU

Pagi yang menggetaran hati nurani, tanggal 27 Mei 2006. Gempa

yang berkekuatan 5,9 pada Skala Richter (SR) mengguncang dan merenggut

ribuan nyawa penduduk Bantul, Yogyakarta dan sebagian wilayah Jawa

Tengah. Peristiwa itu terjadi sabtu dini hari, pukul 05.53 saat orang belum

melakukan aktivitas di luar rumah.

Pada hari kedua pasca kejadian aku menuju salah satu lokasi yang

terkena dampak gempa paling parah, untuk mengantarkan bantuan secara

(13)

hanyadalam hitungan menit. Puing-puing bangunan berserakan di sana-sini.

Wajah-wajah duka terlihat di mana-mana sepanjang perjalanan.

Lepas tengah hari aku sampai di lokasi. Mobil yang aku naiki

diberhentikan seseorang. Ternyata salah satu warga dusun terisolisasi yang

mencari bantuan langsung dari dermawan/relawan. Aku pun mengikut orang

tersebut yang ternyata seorang ketua RT.

Beberapa menit berikutnya barulah aku sampai di tempat

pengungsian warga tersebut. Ada beberapa tenda warna hijau bantuan TNI,

alat masak seadanya terlihat hanya batu bata ditumpuk untuk tungku

dengan bahan bakar kayu. Mereka juga belum mendapat bantuan hanya

makan seadanya dari pemberian warga yang masih bisa pulang mengambil

bahan makanan.

Akupun segera memerintahkan teman untuk menurunkan

bahan-bahan yang aku bawa. Pertama nasi bungkus dan air mineral gelas dan

beberapa plastik the manis. Sungguh mengharukan menyaksikan langsung

kebermanfaatan bantuan yang bagi orang lain mungkin tidak berharga,

namun sangat dibutuhkan masyarakat yang dilanda musibah.

Dadaku terasa sesak mendengar seorang nenek bertutur tentang

peristiwa naas itu. Betapa tidak ? Air bersihpun tidak ada lagi. Sumur di

tempat itu airnya menjadi tidak layak digunakan. Karena penasaran, aku pun

melihat secara langsung sumur yang diceritakan nenek itu. Masya Alloh,

sumur itu sudah tidak ada airnya ! Penuh dengan pasir bercampur seperti

(14)

sumur ditempat sebelah, airnya berwarna kehitaman dan bau busuk ! Itu

baru masalah sumur. Belum lagi yang luka-luka.

Aku tercenung dan merenung. Bila Tuhan berkehendak, tidak ada

sesuatu yang tidak mungkin. Sepanjang perjalananpulang yang aku lewati

adanya suasana duka. Mulai dari jalanan yang retak-retak, tenda-tenda

pengungsian dengan penerangan temaram, sampai tangisan bayi yang

memilukan.

Sepulang dari lokasi, aku merasa lelah jiwa dan raga. Namun, aku

bersyukur karena tidak termasuk orang yang menjadi korban ganasnya alam.

Tuhan sudah mengatur semua tepat pada waktunya, karena Tuhan selalu

pada garis konstan sebenarnya, hanya saja kita tidak sadar di setiap detik

dan bagian kecil ada karunia. Kita tidak pernah bisa menduga keberuntungan

itu kapan datangnya. Yang terpenting di sini aku harus selalu berprasangka

positif, yakin bahwa Tuhan telah mengatur arah hidup kita, kita pasti akan

merasakan hikmah dari peristiwa apapun. Hanya dengan kerja keras, kerja

cerdas, dan kerja ikhlas kita bisa merasakan dan menghayati hidup ini. ***

Pengalaman yang ditulis seseorang dengan penuh perasaan dan pikiran,

dapat menggugah empati dan simpati orang yang membacanya. Bayangkan

seolah-olah kalian yang mengalami peristiwa itu. Biarkan pikiran dan

perasaan larut dalam peristiwa yang kalian baca sebagai pelatihan, kalian

(15)

3. MENULIS SURAT PRIBADI

Surat merupakan hubungan komunikasi yang berbentuk tulisan,

berisi pernyataan sebagai bahan informasi untuk disampaikan kepada pihak

lain. Surat merupakan salah satu alat komunikasi yang menurut jenisnya

(16)

Pernahkah kalian menulis surat ? Jenis surat apakah yang kalian tulis

? Jawabanya pasti pernah. Setiap orang, setiap hari berkomunikasi dengan

orang lain. Bila jarak berjauhan, kalian bisa berkirim surat. Jika yang kalian

lakukan dengan surat menyangkut kepentingan pribadi, surat tersebut

dikelompokkan dalam jenis surat pribadi.

Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya

menyangkut kepentingan pribadi walaupun bersifat pribadi, kita harus tetap

menghormati orang yang kita kirimi surat. Kita harus dapat membedakan

menulis surat untuk teman dengan kepada orang tua.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis surat

seperti berikut ini :

1. Bentuk surat harus rapi.

2. Isi surat harus jelas.

3. Bahasanya sopan, tidak menyinggung perasaan.

4. Alamat ditulis lengkap.

Perhatikan contoh surat pribadi berikut ini !

A. ……….. Solo, 26 September

2010

B. ………… Buat sahabatku Kania

(17)

C. ………… Kania, bagaimana kabarmu ?

D. Alur Sudah lama pingin nulis surat ke kamu, tapi baru sekarang

ini ada kesempatan. Semenjak kamu meneruskan sekolah ke Jakarta

ini, aku belum punya teman ngobrol seperti kamu. Kamu merasakan

seperti itu nggak Kania ? rasanya berat banget berpisah dengan

sahabat yang sudah 6 tahun selalu bersama-sama.

Eh, ngomong-ngomong bagaimana pergaulan anak skul di kota

besar Kania ? yang kuliat di teve ko sering tawuran ya. Kamu sudah

bisa adaptasi dengan kehidupan di metropolitan ? Wah, pasti asik

banget cerita awal tahun kamu skul.

Kania, di Solo sih nggak banyak perubahan. Masih ada

pasar tiban di Manahan, jajanan pasar gede juga masih seperti dulu,

atau demo mahasiswa di Gladak. Pokoknya nggak jauh beda deh.

Museum Radya Pustaka juga selalu sepi. Maklum, masyarakat kita

minat bacanya rendah banget.

Kania, mulai saat aku menulis surat ini, aku punya kegiatan

baru lo. Pas hari ulang tahunku, aku dikasih kucing Persia cantik

banget oleh tanteku. Karena betina aku beri nama Pretty (biar keren

kayak Pretty women hik…hik…hik…).

Makanya sekarang aku punya teman baru yang cantik, eh

kayak kamu lo. He…he…he..jangan marah dong. Tapi aku memang

1

2

(18)

suka kucing sejak dulu. Kamu tahu sendiri kan ? Ketika tante ke

rumah mbawa Pretty, wah, seneng banget aku. Tante feelingnya

kuat y, ngasih hadiah yang aku sangat suka. Eit, sebentar ya, Pretty

kayaknya haus tuh.

Udahan dulu ya Kania, aku mbikin susu untuk Pretty dulu.

Jangan lupa balas suratku secepatnya.

Bye …. Kania cantik.

E. ……….. Salam

manis selalu

Sahabatmu

F. ……….. Nadia

Cukup mudah bukan, menulis surat pribadi itu ? Nah, kalian bisa berkirim

surat untuk temanmu dimana saja. Mungkin kalian punya sahabat pena di

lain provinsi. Coba kalian kirimi surat.

Dilihat dari tujuan membuat surat pribadi, ada bermacam-macam

jenis sesuai dengan kepentingan. Ada surat untuk memberi ucapan selamat,

memberi kabar, meminta kiriman, meminta maaf, ungkapan perasaan

marah, dan sebagainya. Surat pribadi pada contoh di atas adalah surat

pribadi yang di tujukan kepada teman yang berisi memberi kabar.

Apabila kita dikirimi surat, sebagai orang bijak kita harus

membalasnya. Balasan surat merupakan bentuk perhatian dan pemberian

(19)

kabar bahwa surat tersebut sudah diterima. Balasan yang diberikan

hendaknya sesuai dengan maksud surat yang kita terima. Misalnya surat

yang kita terima berisi ucapan selamat, balasanya tentu berisi ucapan terima

(20)

4. MENULIS PANTUN

Kalian pernah mempelajari pantun bukan, paling tidak sewaktu di

SD. Pantun termasuk salah satu jenis puisi lama yang paling tua. Bentuk puisi

lama yang dinamakan pantun ini terdapat dalam masyarakat bangsa

Indonesia seperti Jawa, Sunda, Batak, Aceh, Minangkabau, Dayak, dan

sebagainya. Oleh sebab itu sering disebutkan bahwa pantun itu sastra asli

Indonesia.

Pantun mengandung makna umpama, paling banyak dipakai karena

bentuknya yang istimewa itu. Anak-anak bermain mempergunakan panrun,

orang muda bersuka ria dan bercinta mempergunakan pantun, orang tua

memberi nasehat mempergunakan pantun, menyindir, maupun memuji

memakai pantun, upacara peminangan dan perkawinan selalu diiringi

pantun. Pendek kata pantun dipergunakan oleh setiap orang untuk berbagai

keperluan. Pantun mewakili pikiran dan ungkapan perasaan seseorang. Sejak

berabad-abad yang lalu sampai kini, pantun tetap hidup dalam masyarakat.

Mari kita amati contoh “pantun rajin belajar” di bawah ini !

Di laut lepas, sampan berlayar

Arungi samudra, gagah berani

Sejak kecil rajin belajar

(21)

Apa yang dapat kalian temukan dari pantun di atas ? Pantun

ternyata mempunyai ciri-ciri khusus. Satu bait terdiri dari empat baris, baris

1, 2 merupakan sampiran (pengantar pantun), dan baris 3, 4 merupakan isi

pantun. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata, Rima/sajaknya silang

(abab).

Nah, ternyata menulis pantun tidak sesulit yang kalian duga. Kalian

tinggal memotong perkataan menjadi dua bagian. Setelah itu carilah

perkataan yang penjangnya kurang lebih sama dengan baris yang

persajakanya akan dibuat sama. Misalnya kalian melihat keserakahan, kalian

berpikir itu membuat orang lain tak kebagian. Kalian ungkapkan perasaan

hati dalam perkataan “Alangkah hina, nafsu serakah, Bikin yang lain tak

kebagian”. Sesudah itu bagilah perkataan tersebut menjadi dua bagian.

Alangkah hina nafsu serakah

Bikin yang lain tak kebagian

Langkah selanjutnya, carilah perkataan yang akan menjadi sampiran. Ingat,

panjang sampiran kurang lebih sama dengan baris isi yang persajakanya

akan dibuat sama. Contoh :

1. Tiupan prahara, tak tentu arah

2. Tumbangkan pohon, bersama hujan

3. Alangkah hina, nafsu serakah

(22)

Lebih indah bukan ? Perkataan dalam sampiran lebih sering tidak berkaitan

dengan isi. Sampiran biasanya berisi lukisan alam, binatang, atau tumbuhan.

Di awal telah kita bicarakan bahwa pantun sangat populer di dalam

masyarakat. Pantun digunakan secara merata oleh berbagai usia. Karena

begitu banyaknya kegunaan pantun maka timbullah bermacam-macam

pantun yang perlu kalian ketahui.

Macam-macam pantun menurut kelompoknya :

1.

Pantun kanak-kanak

a.

Pantun gembira

Macan dan badak tinggal di hutan

Alamnya ramah bebas polusi

Banyaknya hadiah saat lebaran

Adik di rumah giranglah hati

b.

Pantun berduka

Di malam gelap nyalakan lilin

Ketika listrik padam tiba-tiba

Walaupun hidup serba prihatin

Semangat belajar tetap menyala

2.

Pantun Muda

(23)

Pisang raja disambar elang

Jatuh ke lubuk Batanghari

Kalau berdagang di negeri orang

Baik-baik membawa diri

b.

Pantun perhubungan

1.

Pantun perkenalan

Lengkung pelangi menghias angkasa

Bunga di taman indah berseri

Bolehkah kanda ke rumah dinda

Hendak menghadap paduka putri

2.

Pantun pencintaan

Panorama hijau masih alami

Bagi jiwa segar dan sehat

Janji hati setia membersamai

Pantang berdusta dan berkhianat

3.

Pantun perceraian

Tinggal di hutan kawanan gajah

(24)

Dahulu sayang kini berpisah

Perasaan kasih tercerai berai

4.

Pantun berdukacita

Di pagi hari punai bernyanyi

Menyambut siang menyapa alam

Dendam dengki menggerogoti hati

Keadaan tenteram berubah runyam

3.

Pantun Jenaka

Daun bayam pengulam nasi

Buah pisang sebagai pelengkap

Semenjak ayam jadi polisi

Banyak musang yang tertangkap

4.

Pantun Tua

a.

Pantun nasihat

Tikar pandan berwarna kuning

Mutunya bagus belinya dua

Walau hidup terbanting-banting

Iman di dada janganlah lupa

(25)

Rumput mengering di tengah padang

Tiada hujan berbulan-bulan

Jadi pejabat zaman sekarang

Taat amanat pantang pemberian

c.

Pantun agama

Buah yang manis buah matoa

Di petik ayah dari kebun barat

Dimanapun saja rajin berdoa

Supaya Tuhan limpahkan rahmat

Pantun sebagai seni rakyat belum mati di zaman sekarang ini.

Pantun terus hidup dari zaman dan memikat hati. Bahkan di Ibukota Jakarta

acara resmi kedinasan selalu disisipi dengan pantun. Nah, bagaimana

dengan kalian ? Sebagai generasi muda hendaknya kalian membinasakan

(26)

5. MENULIS DONGENG

Menulis bukanlah soal yang rumit. Kemampuan menulis juga bukan

semata-mata milik golongan berbakat menulis saja. Dengan pelatihan yang

sungguh-sungguh kemampuan menulis itu dapat dimiliki oleh siapa saja, tak

terkecuali kalian. Akan tetapi kalian juga harus tahu bahwa kemampuan

menulis juga bukan kemampuan yang sederhana, melainkan menuntut

sejumlah kemampuan. Betapapun sederhananya tulisan kalian itu, kalian

tetap dituntut memenuhi persyaratan seperti dalam tulisan yang rumit.

Apa saja persyaratan itu? sudah pasti awal mula kalian mau menulis

harus ada topik menarik dan cukup terbatas untuk ditulis, kemudian

(27)

Kalian dapat melakukan itu sebagai satu kegiatan tunggal jika kalian

menulis sebuah tulisan yang sederhana, pendek, dan bahanya telah siap

kalian tuliskan, utamanya tulisan formal. Jika yang akan kalian tulis itu ragam

tulisan non formal tentu tidak harus seperti itu langkah-langkahnya.

Bagaimana menulis dongeng ? Cerita dongeng seringkali luar biasa

dan tidak masuk akal. Akan tetapi, justru di situlah daya tariknya. Manusia

yang sakti, cerdas, dan baik hati merupakan tokoh yang sering muncul dalam

dongeng. Tokoh ini lazimnya akan menemukan kehidupan yang bahagia

setelah melalui perjuangan panjang. Ada pula tokoh binatang yang pandai

berbicara seperti manusia. Binatang-binatang itu mungkin dapat memberikan

pelajaran berharga kepada kalian. Nah, dongeng yang seperti itu disebut

fabel.

Kali ini coba kalian menulis dongeng tentang cinta binatang atau

fabel. Terlebih dahulu pilihlah tokoh binatangnya, lalu tentukan wataknya dan

peristiwa-peristiwa apa yang dialaminya, serta tempat dan waktunya.

Agar ada gambaran nyata, terlebih dahulu bacalah contoh dongeng fabel

berikut ini.

Pak Buaya, Maafkan kami !

Siang yang terik. Matahari tepat di tengah-tengah. Udara terasa

sangat panas. Angin tak bertiup sama sekali. Sempurnalah sudah

penderitaan pak Gajah saat itu. Setelah penat berjalan tibalah pak Gajah

(28)

Gajah menuju sungai ingin menuntaskan rasa dahaganya yang sudah

mencekek tenggorokanya.

“Aduhai, jernih sekali airnya !” kata pak Gajah dalam hati. Lalu

direguknya air sepuas-puasnya melalui belalainya yang panjang itu.

“Haaaai… ! Anak-anak, air sungai ini jernih sekali, segar bukan

main ! Ayo minum beramai-ramai di sini … !” teriak pak Gajah kemudian.

Monyet, tupai, kijang, kelinci dan binatang-binatang lain yang

mendengarnya berlarian menuju tempat pak Gajah.

“Horeee … kami juga ingin kesegaran pak Gajah !” teriak kelinci. Ia

melompat-lompat kegiarangan. Akan tetapi, tanpa sengaja kakinya

menginjak kepala pak Buaya yang sedang tidur-tiduran di tepi sungai.

Pada saat itu juga, Monyet menjatuhkan diri dari atas pohon. malang

pula, kedua kakinya tepat mengenai ujung mulut pak Buaya. Kemudian

berturut-turut Tupai, Kijang, dan binatang-binatang lain, satu demi satu tanpa

sengaja menginjakkan kakinya pula di atas bahan dan kepala pak Buaya.

Anehnya tak satupun di antara mereka menyadari kesalahanya. Mereka terus

minum dan minum sepuasnya tanpa merasa telah membuat pak Buaya tidak

nyaman dijadikan alas berpijak.

Tentu saja pak Buaya marah karena terusik kemerdekaanya. Hampir

saja terjadi perkelahian sengit. Untung si Kancil segera datang. Ia cepat

memberi isyarat kepada Kelinci dan kawan-kawanya untuk meminta maaf.

Tak diduga pak Gajah pun ikut meminta maaf kepada pak Buaya.

(29)

Pak Buaya tertegun, sia terharu sekali. Perkelahian pun dapat

dihindari. Melihat itu kancil tersenyum bahagia.

Setelah kalian membaca dongeng tersebut, kalian pasti sudah

mempunyai pemahaman yang cukup mengenai dongeng. Kalian dapat

mengetahui bahwa tokoh-tokoh dalam dongeng tersebut adalah

binatang-binatang yang dap[at berbicara dan bertingkah laku seperti manusia. Jika

kalian perhatikan isinya dongeng tersebut mengandung nasihat kepada kita

yang pantas dicontoh. Nasihat apakah itu ? Kalian sudah tahu bukan ? Kita

harus segera meminta maaf apabila kita bersalah. Itulah hal yang pantas

ditiru dari sikap para binatang tadi.

Dongeng sebenarnya ada bermacam-macam. Tahukah kalian apa

saja yang termasuk dongeng itu ? Dalam contoh yang sudah kalian baca itu

adalah dongeng jenis fabel (cerita binatang). Secara lengkap dongeng dibagi

menjadi beberapa macam :

1. Fabel

Fabel merupakan dongeng yang ceritanya menggambarkan watak dan

budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang.

Binatang-binatang itu diperankan oleh Binatang-binatang. Binatang-Binatang-binatang itu merupakan

lambang dari manusia yang dapat berbicara dan berbuat sesuatu. Kalian

(30)

selalu dapat mengatasi masalah yang ia hadapi. Misalnya saat mau

menyeberangi sungai tidak ada jembatan. Dengan kecerdikanya ia

berhasil menyeberangi sungai dengan melompati punggung buaya yang

berjajar di sepanjang sungai itu.

2. Legenda

Tentu kalian tahu betul dongeng terjadinya gunung Tangkuban Perahu,

Terjadinya Danau Toba, atau terjadinya suatu tempat yang lain. Nah,

dongeng yang menceritakan terjadinya suatu tempat dinamakan legenda.

Coba tanyakan kepada orang tua kalian bagaimana asal terjadinya

daerahmu. Kalau di Semarangada pasar yang dinamakan pasar Johar,

konon ceritanya pada zaman kerajaan dulu di situ merupakan tanah

lapang yang diperuntukkan bagi pedagang agar berjualan di ditu.

Tujuanya supaya pedagang-pedagang itu tidak mengotori tiap tempat di

sekitar kerajaan. Karena udaranya panas tanpa ada pelindung, maka

kerajaan menanam pohon johar yang akhirnya tumbuh, besar, dan rimbun

sehingga lokasi menjadi teduh. Sejak saat itulah pasar itu diberi nama

pasar johar.

3. Mite

Tidak kalah menariknya dongeng yang ceritanya tentang makhluk halus,

(31)

Kalian pasti mengenal dongeng tentang penguasa laut selatan yaitu Roro

Kidul, atau tokoh-tokoh halus lainya yang memiliki kemampuan super.

Dongeng adanya makhluk halus ini bahkan sampai sekarang terus ada,

bahkan sempat diseminarkan walau tidak ada kejelasan akhir. Namun toh

tetap menarik, tetap hidup di masyarakat yang modern ini.

4. Saga/sage

Dongeng yang disebut Saga atau Sage ini sebenarnya di dalamnya

mengandung unsur sejarah tetapi ada juga unsur khayalnya. Kalian telah

mendengar dongeng Damarwulan, Pangeran Sambernyawa, Ken Arok dan

Ken Dedes, atau dongeng sejenis bukan ? Itulah yang dinamakan Saga.

Tokoh-tokoh dalam sejarah itu bisa kalian jadikan pelaku dalam Saga.

5. Dongeng lelucon

Dongeng lelucon mungkin termasuk dongeng yang paling menyenangkan.

Betapa tidak, tokoh dalam dongeng ini biasanya digambarkan begitu

bodoh sehingga tingkah lakunya aneh, pola pikirnya tidak lazim sehingga

terkesan lucu dan membuat orang tertawa. Masih ingat tokoh Kabayan ?

Itu salah satu contoh dongeng lelucon. Kalian bisa menulis dongeng

lelucon dengan tokoh fiktif yang kalian sukai. Isi dongengnya pun bisa

disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Setelah kalian paham jenis-jenis dongeng, silakan kalian praktikkan nama

(32)

Ungkapan secara lepas gagasan kalian itu agar tulisan kalian segar dan

ekspresif.

(33)

Sebelumnya kalian telah mempelajari cara menulis dongeng. Kali ini

kita akan melanjutkan ke menulis narasi. Tahukah kalian apakah narasi itu ?

Narasi adalah suatu corak karangan atau wacana yang menceritakan atau

mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian dalam suatu rangkaian waktu.

Pengisahan ini diharapkan dapat membawa pembaca kepada suatu suasana

yang membuatnya seolah-olah seperti menyaksikan sendiri kejadian atau

peristiwa yang disampaikan itu. Dengan demikian yang terpenting dalam

narasi yaitu adanya kejadian serta latar waktu dan tempat.

Narasi sebagai suatu karangan sebetulnya mempunyai unsur-unsur

yang saling terkait dan mendukung. Yang termasuk unsur narasi yaitu :

1. Alur (plot)

Alur ini merupakan penceritaan berbagai peristiwa yang tersusun secara

runtut dan memiliki hubungan kausalitas. Alur yaitu hubungan fungsional

antar unsur yang timbul dari perilaku dan perbuatan, karakter, suasana

hati, dan pikiran, serta sudut pandang yang ditandai oleh berbagai konflik

dan klimaks dalam suatu rangkaian peristiwa yang sekaligus menandai

urutan bagian-bagian dalam keseluruhan narasi. Unsur-unsur itu

berhubungan sebab akibat secara wajar atau logis. Secara umum alur

narasi terdiri atas pendahuluan; perkenalan; pengembangan : pertikaian,

perumitan, dan klimaks; dan penutup : peleraian. Namun kenyataanya

ada pula narasi yang alurnya menyimpang dari pola tersebut.

(34)

2. Latar (setting) yaitu waktu , tempat, dan suasana yang melingkupi

terjadinya suatu perilaku atau peristiwa dalam cerita.

3. Tokoh yaitu pelaku yang terlibat dalam sebuah cerita. Setiap tokoh yang

muncul memiliki watak/karakter yang disajikan secara analitik, dramatik,

atau analitik dan dramatik. Penggambaran karakter tokoh disebut

penokohan.

4. Sudut Pandang atau pusat pengisahan.

Sudut pandang ini merupakan posisi pengarang dalam sebuah cerita.

Untuk keperluan penceritaan dia dapat menggunakan sudut pandang

orang pertama (pencerita akuan) atau sudut pandang orang ketiga

(pencerita diaan) karena menggunakan nama, gelar, atau kata ganti dia.

Makna karangan narasi biasanya tersirat dalam cerita itu sendiri. Ia

merupakan hasil penafsiran penulis, yang mungkin saja tidak sama dengan

sikap pengarang sesungguhnya.

Karakteristik narasi seperti yang disebutkan di depan secara

dominan merupakan ciri-ciri narasi sugestif yaitu karangan kesastraan yang

dimaksudkan untuk membangkitkan daya imajinasi pembaca. Ada bentuk

narasi lain yaitunarasi eksplositoris yaitu karangan yang menyajikan sesuatu

yang faktual untuk menambah keluasan pengetahuan atau informasi

(35)

Bagaimana dengan penjelasan di atas ini ? Menulis karangan

bercorak apapun sebenarnya tidak jauh berbeda seperti yang telah kalian

pelajari sebelumnya. Begitu pula halnya dengan menulis narasi :

Baiklah, untuk kepentingan menulis narasi ini ada beberapa hal yang harus

kalian persiapkan yaitu :

1. Menentukan tema dan amanat

Mau menulis tentang apa ?

Pesan apa yang akan kalian sampaikan melalui tulisan itu ?

2. Menetapkan sasaran

Siapakah yang akan membaca tulisan kalian itu ? Anak-anak, remaja, atau

orang dewasa.

3. Merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam

bentuk skema alur.

- Kejadian apa yang akan dimunculkan ?

- Apakah kejadian itu penting ?

- Adakah kejadian penting yang belum tertampilkan ?

4. Membagi peristiwa-peristiwa ke dalam bagian pendahuluan,

perkembangan, dan penutup cerita.

- Peristiwa apa yang cocok untuk setiap bagian cerita ?

- Adakah peristiwa itu telah tersusun secara logis dan memiliki hubungan

(36)

5. Merinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam peristiwa pendukung.

- Kejadian penting dan menarik apa saja yang berkaitan dan mendukung

peristiwa utama ?

6. Menyusuri tokoh perwatakan, latar, dan pusat pengisahan/sudut pandang.

Nah, berdasarkan perencanaan di atas, kalian sebenarnya telah siap

untuk menulis narasi secara lengkap. Namun, ada pula penulis yang bertolak

dari rencana menulis ikhtisar cerita yang akan dikembangkanya dalam satu

atau dua alenia. Ini dilakukan untuk mempermudah penulis, terutama penulis

pemula, dalam mengembangkan karanganya. Bagi penulis pemula “Ikhtisar

karangan” itu dapat memberinya pedoman dan gambaran utuh mengenai

cerita yang akan ditulisnya sehingga dapat menulis lebih lancar dan terarah.

Bagaimana dengan kalian ? Mau mencoba ? Baiklah, sebelum kalian

mencoba memulai menulis, terlebih dahulu bacalah contoh narasi sederhana

berikut ini !

1. Narasi Ekspositoris

Ciri-ciri bonsai adalah : kerdil, berbentuk indah dan tua. Cara

mengerdilkanya ialah dengan menanam pohon itu dalam tempat yang

kecil (terbatas) seperti : pot, rongga, dan sebagainya. Tempat dan tanah

yang terbatas ini akan membatasi pertumbuhan tanaman. Kemudian

membuang semua tunas baru terus-menerus kecuali tunas baru itu

diperlukan untuk penyempurnaan bentuk. Dengan membuang tunas-tunas

(37)

sehingga bentuk asli pohon itu dapat dipertahankan. Kemudian pada

waktu-waktu tertentu dikurangi akarnya. Dengan demikian pertumbuhan

batang, dahan, dan ranting akan terhambat. Bonsai ini hendaknya

diletakkan di tempat yang mendapat sinar matahari penuh sepanjang hari

dan mendapat angin secukupnya untuk mempercepat penguapan.

Selanjutnya diperpendek batangnya dengan memotong pucuknya. Hal

dapat dilakukan berulang-ulang sesuai dengan keinginan kita.

2. Narasi Sugestif

Ayah melepaskan syal hitam putih itu dan melilitkan pada leher Tina

hingga menutupi mulutnya. Hidung dan lehernya sekarang terasa lebih

hangat saat ia menghembuskan nafasnya, meski saat menarik nafasnya

syalnya yang lembab itu melekat dengan sentuhan rasa dingin pada

dagunya.

Sopir bus itu tengah mengerjakan sesuatu di tengah jalan. Dia

memperbaiki busnya untuk waktu yang cukup lama. Sementara itu, para

penumpangnya dengan setengah menggigil, mondar-mandir seraya

menggerak-gerakkan kakinya.

“Wuh, dinginya !”

“Ayah !” ucap Tina. Syalnya seketika dipenuhi uap dari hembusan

nafasnya.

“Ayah, yang di sana itu pohon apa ?” si Ayah memperhatikan pohon

(38)

Ranting-rantingnya yang rapat tertutup salju seolah-olah menjadi pohon

yang sama sekali putih.

7. MENULIS PESAN SINGKAT

Menulis pesan singkat yang dimaksud adalah memo/memorandum.

Memo pada umumnya berguna untuk mengingatkan atau memberikan

penugasan tentang suatu urusan. Bahasa yang digunakan harus singkat,

tetap memperhatikan kekomunikatifan maksud atau hal yang disampaikan.

(39)

Bila memo digunakan ? Memo digunakan dalam keadaan khusus,

tergesa-gesa, waktu terbatas, atau mendesak. Misalnya saja kalian

mendatangi rumah teman kalian untuk suatu keperluan. Yang bersangkutan

kebetulan tidak berada di rumah. Kalian bisa meninggalkan pesan singkat

dalam secarik kertas.

Perhatikan contoh memo tidak resmi berikut ini !

Solo, 1 Januari 2011

Untuk temanku Nina

Nin, segera kembalikan novel yang kamu

pinjam. Kutunggu sore ini.

Temanmu

Karlina

Memo di atas digunakan untuk keperluan antar teman. Memo juga bisa

digunakan dalam keluarga misalnya dari ayah untuk anak, dari kakak untuk

adik, dari paman untuk keponakan. Pendek kata memo bisa digunakan untuk

urusan pribadi yang bersifat kekeluargaan. Jadi apabila kalian membutuhkan

sesuatu tetapi waktunya mendesak, kalian bisa menulis memo.

Memo juga bisa digunakan untuk urusan di kantor yang sifatnya

(40)

Perhatikan pula memo resmi berikut ini !

Untuk melakukan pembelian barang per Maret 2011, kami memerlukan laporan persediaan barang secepatnya.

Cermati bagian-bagian memo di atas !

1. Kepala Memo

Berisi nama dan alamat instansi/organisasi

2. Identitas/judul memo

(41)

4. Perihal memo

5. Isi memo : singkat, padat, jelas

6. Tanggal penulisan memo

7. Identitas pemberi memo dan tandatangan

Cukup mudah bukan menulis memo itu ? yang harus selalu kalian

ingat bahasa memo harus singkat, komunikatif, dan santun. Pada umumnya

memo untuk keperluan : instruksi, permintaan, pemberitahuan, tugas

tertentu, petunjuk, dsb.

Selamat menulis memo untuk keperluan kalian.

8. MENULIS PUISI

Kalian tentu telah mengetahui bahwa maha karya seperti

(42)

karya-karya itu kita dapat menarik kesimpulan, puisi itu untuk

mengungkapkan pengalaman sehari-hari yang berkaitan dengan kehidupan

misalnya cinta kasih, kerinduan terhadap sesuatu, kakaguman, ketidak

setujuan, tekanan, dan sebagainya.

Dalam masyarakat Indonesia, puisi ternyata sudah dikenal sejak

dahulu. Kalau kita pelajari hampir seluruh kehidupan masyarakat lama

tergambar dalam bentuk puisi. Puisi tertua kita kenal ada mantra, pantun dan

syair. Lalu kapan orang berpuisi ? puisi diciptakan dalam nuansa perasaan

yang menuntut pengucapan jiwa yang spontan dan padat, mengungkapkan

diri sendiri. Peristiwa yang sangat menyentuh dapat menggugah seseorang

dalam menciptakan puisi.

Nah, kalian pun dapat menggubah puisi. Yang penting ada peristiwa

yang sangat menyentuh jiwa, ungkapkanlah dengan bahasa yang ada, padat,

kata-kata yang indah dan tepat mewakili maksud kalian.

Coba perhatikan contoh puisi berikut ini !

Di Puncak Gunung Lawu

di puncak gunung lawu

kuteriakkan namaMu, kekasihku !

menggema di kebiruan langit

melintas kaldera luas

(43)

di ketinggian 3265 dpl

ku teriakkan namaMu, kekasihku !

ya Alloh, ya Robbi

sujud syukurku tuk karuniaMu ini

puisi di atas cukup sederhana bukan ? Isinya tentang ungkapan perasaan

penulis yang sangat bersyukur telah mampu mendaki puncak gunung lawu.

Lebih lanjut mengenai mengarang puisi, ada baiknya kita mengenal

puisi agar bekal kalian cukup untuk memulai menulis puisi.

Struktur puisi/struktur yang membangun sebuah puisi ada 2 macam

yaitu struktur fisik dan struktur batin. Kita akan membahasnya secara singkat

saja.

Struktur fisik puisi meliputi :

1.1. Penyimpangan bahasa

Bahasa dalam puisi sering menyimpang dari kelaziman penggunaan

bahasa. Penyimpangan bahasa meliputi :

a. Penyimpangan leksikal

Kata-kata yang digunakan sering berbeda dengan kata-kata

sehari-hari. Kata-kata digunakan sesuai dengan pengungkapan jiwa penulis

puisi.

(44)

Makna sebuah kata dalam puisi tidak selalu sama.

Misalnya makna warna hitam dalam sebuah puisi belum tentu sama

dengan kata hitam pada puisi lain.

c. Penyimpangan fonologis

Untuk kepentingan rima penulis puisi sering melakukan

penyimpangan bunyi.

Misalnya Chairil Anwar dalam puisi “Aku” mengganti kata “Perih”

dengan puisi “Peri”.

d. Penyimpangan morfologis

Penulisan puisi sering melanggar kaidah morfologis secara sengaja.

W.S. Rendra melakukan penyimpangan itu seperti dipakai kata ;

lelawa, mungkret, ngangkang, dan sebagainya.

e. Penyimpangan sintaksis

Kata-kata dalam puisi bukan membangun kalimat. Kadang sulit

ditentukan mana yang merupakan kesatuan kalimat, kadang-kadang

kalimat tidak diawali dengan huruf besar dan diakhiri tanda titik.

f. Penggunaan dialek

Pengguna bahasa ddaerah seringkali dipakai untuk mengungkapkan

isi hati secara tuntas.

Misalnya kata : banget, mantep, tobil, dan sebagainya.

(45)

Register adalah ragam bahasa yang digunakan kelompok

profesional dalam masyarakat. Seringkali register (dialek profesi)

tidak diketahui secara luas oleh pembaca.

Misalnya kata : sungkem, den mas, simbok, dan sebagainya.

h. Penyimpangan historis

Penyimpangan ini berupa penggunaan kata-kata kuno yang sudah

tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan

dimaksudkan untuk mempertinggi nilai estetis.

Misalnya kata dewangga, bahana, lebuh, dansebagainya

i. Penyimpangan grafologis

Penulisan kata-kata, kalimat, larik dan baris, sengaja dilakukan

penulis puisi untuk memperoleh nilai estetik.

1.2. Sintaksis dalam puisi

Larik-larik dalam puisi hendaknya ditafsirkan sebagai suatu kesatuan

sintaksis walaupun kaidah sintaksis diabaikan. Seringkali penulis puisi

membuat pola yang aneh, lain dari pada yang lain untuk menunjukkan

kreativitas dan identitasnya.

Lihat sebait puisi berikut ini !

MERBABU

tuk kedua kalinya

kupijakkan kakiku pasti

(46)

merbabu 3142

puisi 4 larik tersebut sebetulnya bisa saja dijadikan satu kalimat saja.

1.3. Metode Puisi

Unsur-unsur estetik yang membangun struktur luar dari puisi (metode

puisi) meliputi :

a. Diksi (pilihan kata)

Pilihan kata harus dipertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam

membentuk rima, komposisi kata dalam konteks, dan nilai estetik

yang ditimbulkan oleh puisi tersebut.

b. Pengimajian

Pengimajian disini dapat diperjelas dengan pengertian ; kata atau

susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman

sensoris seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Baris

atau bait seolah mengandung gema suara (imaji auditif), benda

yang tampak (imaji visual), atau sesuatu yang dapat kita rasakan,

raba, sentuh (imaji taktil).

Pengimajian ditandai dengan penggunaan kata yang

kongkret dan khas, digambarkan atas bayangan konkret apa yang

dapat kita hayati secara nyata.

c. Kata konkret

Penulis puisi berusaha mengkonkretkan kata agar pembaca dapat

(47)

Pengkonkretan kata sangat penting dalam sebuah puisi supaya

pembaca dapat seolah-olah melihat, mendengar, dan merasa apa

yang dinyatakan penulis.

d. Bahasa figuratif (majas)

Bahasa figuratif digunakan untuk mengatakan sesuatu dengan cara

tidak langsung mengungkapkan makna. Kata-kata yang digunakan

bermakna kias/lambang.

e. Rima, Ritma, dan metrum

Bunyi dalam puisi dapat menghasilkan rima dan ritma. Rima adalah

pengulangan bunyi dalam puisi (persajakan). Ritma adalah

pemotongan baris menjadi frase yang berulang sehingga

memperindah puisi.

Metrum berupa pengulangan tekanan kata secara tetap, metrum

sifatnya statis.

f. Tipografi puisi

Tipografi disebut juga tata wajah puisi. Tipografi puisi dari dahulu

sampai sekarang bermacam-macam. Yang umum memang seperti

puisi yang kita kenal pada umumnya, bait-barisnya tersusun

rapi/teratur. Tetapi dalam puisi kontemporer tipografinya lebih

bervariasi, bahkan cenderung tidak lazim.

(48)

Struktur batin puisi mengungkapkan apa yang hendak

dikemukakan oleh penulis puisi dengan perasaan dan suasana jiwanya.

Struktur batin puisi mencakup 4 hal.

a. Tema puisi

Tema sebuah puisi tentu harus dikaitkan dengan penulis puisinya.

Kalian tentu sudah mengenal puisi dengan tema sama ditulis oleh

orang yang berbeda.

b. Perasaan Penyair (penulis puisi)

Setelah memahami tema, ternyata tema sangat erat dengan latar

belakang kehidupan penyair. Perbedaan sikap itu juga menimbulkan

perasaan yang berbeda dalam menghadapi sesuatu.

c. Nada dan Suasana

Sebuah puisi diciptakan tentulah ditujukan kepada pembaca. Sikap

penyair terhadap pembacanya akan terlihat dalam puisi ciptaanya.

Sikap yang muncul seperti menggurui, menasehati, memuji, menyindir,

dan sebagainya. Sikap penyair ini di sebut nada puisi. Sedangkan

keadaan jiwa pembaca setelah membaca sebuah puisi atau akibat

psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca disebut

suasana nada dan suasana saling berkaitan erat.

d. Amanat

Sebuah puisi juga mempunyai amanat (pesan). Amanat dalam puisi

tidak semudah menangkap amanat dalam prosa. Amanat dalam puisi

(49)

Jika tema berhubungan dengan arti karya sastra bersifat lugas, obyektif, dan

khusus, amanat berhubungan dengan makna karya sastra. Makna

berhubungan dengan orang perorangan, konsep seseorang, dan situai

dimana penyair mengimajinasikan karyanya. Setiap pembaca dapat

menafsirkan makna dari sebuah puisi. Jadi, penafsiranya berbeda-beda.

Setelah memahami struktur fidik dan struktur batin puisi, sekarang

cobalah membuat sebuah puisi. Misalnya saja kalian melihat pemandangan

sore di pinggir sawah. Matahari akan masuk ke peraduanya. Mungkin terlihat

berbagai warna di langit. Perasaan apa yang tumbuh saat itu ? Mungkin rasa

kagum terhadap ciptaan Tuhan, keteraturan yang tiada tara.

Peristiwa-peristiwa yang mengagumkan itu dapat menggugah seseorang untuk

berpuisi.

Selanjutnya ungkapkan pengalaman kalian itu dalam bentuk puisi.

Perhatikan tipografinya, pilihan kata, keindahan bunyi, pengimajinasian, dan

terakhir berilah judul puisi itu.

Setelah selesai, cobalah baca berulang-ulang. Ingat bahasa puisi

sangat padat. Satu kata mungkin mengandung banyak pengertian. Satu larik

dalam puisi mungkin dapat diuraikan dengan beberapa kalimat dalam prosa.

Bacalah dengan suara nyaring. Perhatikan bunyi-bunyi yang dihasilkan,

(50)

9. MENULIS LAPORAN

Laporan merupakan satu bentuk penyampaian dan penyajian fakta

baik secara lisan maupun tertulis. Laporan bedasarkan isinya dapat

dibedakan menjadi laporan perjalanan, percobaan, kegiatan, pengamatan,

dan lain-lain.

Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban, sebuah laporan juga

dapat berfungsi sebagai dokumentasi, informasi, pengambilan keputusan,

bahkan pengawasan. Laporan yang baik harus membawa hasil terbaik,

perubahan, perkembangan, penegasan sikap, penentuan kebijakan, dan

pengambilan keputusan.

Salah satu contoh laporan yang disusun berdasarkan observasi

(51)

setelah mengunjungi sebuah lokasi dalam waktu tertentu. Untuk itu kalian

harus mampu melakukan kegiatan observasi untuk keperluan penulisan

laporan.

Menulis laporan pengamatan sama dengan menulis laporan yang

lain. Unsur yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan pengamatan

ialah kelengkapan bagian-bagian sebuah laporan, kesesuaian isi yang

dipaparkan/dideskripsikan pada setiap bagian, kedalaman isi yang disajikan,

keruntutan alur penyajian, susunan tata kalimat yang sesuai kaidah bahasa

Indonesia.

Agar memperoleh gambaran mengenai apa saja yang harus ditulis

dalam laporan pengamatan, cermatilah hal-hal berikut ini !

a. Bagian Pendahuluan

(1) Latar Belakang

Bagian ini memaparkan pentingnya dan sisi positif dari kegiatan itu,

bilamana perlu, ungkapkan pula akibat-akibat yang mungkin terjadi

jika kegiatan tersebut tidak dilakukan.

(2) Tujuan

Bagian ini menjelaskan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai setelah

melakukan kegiatan pengamatan.

(52)

Sistematika laporan mengungkapkan bagian-bagian yang dituangkan

ke dalam laporan.

b. Hasil Pengamatan

Pada bagian ini berisi deskripsi semua objek yang menjadi tujuan

pengamatan. Deskripsikan sampai pada hal yang ditail sehingga hasil

pendeskrepsian tersebut memberikan kejelasan kepada pembaca tentang

objek pengamatan. Salah satu teknik yang dapat digunakan ialah tehnik

pengembangan berdasarkan urutan tempat, ruang, atau waktu.

c. Penutup

(1) Simpulan

Bagian ini memaparkan pernyataan-pernyataan penting yang berupa

nsimpulan atas fakta-fakta yang berhubungan dengan objek

pengamatan.

(2) Saran

Saran yang dimaksud dalam laporan pengamatan adalah

masukan-masukan yang diberikan kepada pihak-pihak tertentu setelah

(53)

Sesudah mencermati karakteristik laporan di atas, bacalah contoh

laporan berikut ini agar lebih jelas pemahaman kalian !

Laporan Pengamatan Candi Sukuh

A. Pendahuluan

Latar

belakang

Pelajar merupakan generasi muda

yang akan menjadi pemimpin pada masa yang

akan datang. Para calon pemimpin tentu harus

memiliki kecerdasan, wawasan, semangat

juang, dan rasa cinta terhadap Tanah Air.

Dengan bermodalkan hal-hal tersebut, para

pemimpin bangsa yang handal dan serba bisa

akan lahir. Oleh karena itu, para pelajar harus

membekali diri agar mereka nanti mampu

menjadi pemimpin bangsa yang arif dan

bijaksana.

Kunjungan dan pengamatan terhadap

objek sejarah merupakan salah satu sarana

yang mampu membekali para pelajar untuk

mengembangkan wawasan, menumbuhkan

semangat juang, dan menanamkan rasa cinta

Tanah Air. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat

baik dilakukan.

(54)

Tujuan

Sistemati

ka

penulisan

tempat yang baik untuk diamati. Candi Sukuh

merupakan salah satu bukti sejarah bahwa

candi perpaduan antara kebudayaan Majapahit

menjelang keruntuhanya dengan kerajaan lain

di Jawa ini dibangun pada abad XV. Itu

dibuktikan dengan sengkalan “Gapuro Bhuto

Anguntal Jalmo” (seorang raksasa memangsa

manusia), melalui lambang Condro Sengkolo

dalam kalender Jawa (Gapura = gerbang

angka 9, Bhuto = Raksasa angka 5, Anguntal =

memangsa angka 3, Jalmo = Manusia angka 1.

Jika dibalik akan diperoleh angka 1359 tahun

saka atau menjadi 1437 Masehi – selisih 78

tahun).

Sistematika laporan ini mencakup tiga

bagian, yaitu pendahuluan, hasil pengamatan

dan penutup.

B. Hasil Pengamatan

Candi sukuh terletak di lereng Gunung

Lawu, ketinggian 910 m di atas permukaan laut.

(55)

kecamatan Ngargoyoso, kabupaten Karanganyar,

Surakarta. Jawa Tengah.

Pengunjung yang sering berkunjung ke

situs-situs purbakala akan segera menangkap

kesan sederhana pada arsitektur maupun

relief-relief pada Candi Sukuh. Bentuk bangunan candi

mirip dengan peninggalan budaya Maya di

Mexico atau situs-situs sejenis di Peru, Amerika

Selatan. Bahkan bila kita berdiri di depan candi

induk bentuknya mirip piramida terpotong

sebagaimana yang terdapat di Mesir.

Candi Sukuh dibagi menjadi 3 bagian.

LOKA PERTAMA

Pada saat menapaki gapura pertama,

yang mula-mula tampak adalah batuan berundak

yang merupakan karakteristik periode masa

zaman prasejarah dengan bangunan

megalitiknya. Setelah melewati pelataran,

pengunjung perlu mendaki beberapa anak

tangga untuk mencapai tempat yang lebih tinggi.

Pada dinding utara dan selatan terdapat ukiran

seekor burung garuda dengan sayap terbuka

(56)

Garuda merupakan wahana sang Dewa Wisnu,

sedangkan naga adalah anak-anak Dewi Kadru.

Relief ini berkaitan dengan kisah sang Garuda

putra Dewi Winata yang sedang mencari tirta

amerta (air kehidupan).

Di ambang pintu masuk bagian depan

dan belakang terdapat relief kepala Kala yang

bentuknya berbeda dengan kala di candi lain.

Kepala Kala di candi Sukuh berjanggut panjang

dan di pahat masuk ke dalam langit-langit bagian

atap. Lagi pula tidak dijumpai relief Makara yang

lazimnya dijumpai disebelah kanan dan pintu

masuk sebuah candi. Di bagian belakang pintu

gerbang pertama di sebelah kiri terdapat

tumpukan batu berukir. Masih tersisa sebuah

meja, batu penjuru/batu sendi. Dengan bukti ini

diduga semula ada bangunan rumah di atasnya.

Di bagian ini juga terdapat relief ksatria yang

dikawal prajurit bertombak. Relief lainya yaitu

dua ekor badak, penunggang gajah, dan dua

pasang kerbau. Demikianlah patung dan relief

(57)

Diskrip

Pintu gerbang loka kedua sudah rusak.

Di kanan kiri gerbang yang lazimnya terdapat

patung penjaga gerbang (dwarapala), masih

dijumpai patung penjaga yang wajahnya

menyeramkan namun kurang jelas posturnya.

Demikian juga pintu gerbang untuk menuju loka

ketiga juga sudah rusak, tidak beratap serta tidak

banyak dijumpai patung di sini.

LOKA KETIGA

Untuk mencapai loka ketiga yang

merupakan candi induk yang sangat disakralkan

pengunjung harus melalui batuan berundak yang

relatif lebih tinggi dibanding batu berundak

sebelumnya. Belum lagi lorongnya amat sempit.

Ini menyulitkan pengunjung terutama wanita.

Tampaknya ini di buat sebagai bagian dari ritual

keagamaan waktu itu, dengan menciptakan

sejenis ujian khusus untuk gadis masih virgin

ataukah tidak.

Pada bagian kiri di loka ketiga ini

terdapat serangkaian relief yang diduga awalnya

(58)

monumen. Urut-urutanya sulit dipastikan. Di

ujung kiri terdapat relief seekor babi bertanduk

dan seekor gajah. Kedua satwa itu bergenta. Pada

punggung gajah diletakkan pelana yang lazim

dipergunakan sebagai wahana para bangsawan.

Selanjutnya pengunjung akan tiba pada

sebuah rangkaian relief yang merupakan mitologi

utama candi sukuh yang dikenal dengan Kidung

Sudamala.

Urutanya sebagai berikut :

Relief Pertama

Di bagian kanan dilukiskan seorang

ksatria muda sadewa, saudara kembar nakula,

putra Pandu dan Dewui Madrim. Madrim

meninggal dunia ketika putranya masih bayi.

Dewi Kunti, istri Pandu yang lain, mengasuh

kedua putra itu bersama 3 putra Kunti yang lain

yaitu Puntadewa, Bima, dan Arjuna. Kelimanya

kelak disebut Pendawa. Relief di sini melukiskan

Sadewa tengah berjongkok diikuti seorang

Punakawan (abdi pengiring). Berhadapan dengan

ksatria ini seorang perempuan yaitu Batari Durga

(59)

Relief Kedua

Dilukiskan Betari Durga berubah menjadi

raksasa perempuan yang berwajah ganas dan

menakutkan. Dua raksasa berwajah seram,

kalantaka dan Kalanjaya menyertai Betari durga

yang akan membunuh Sadewa yang terikat pada

sebatang pohon dengan pedang. Di bagian ini

terdapat pula relief kepala tanpa badan,

potongan tangan manusia. Menggambarkan

lokasi hutan Gondomayit, tempat pembuangan

para dewa yang diusir dari nirwana karena

pelanggaran.

Relief Ketiga

Pada bagian ini dilukiskan Sadewa

bersama Punakawan pengiringnya berhadapan

dengan seorang dewi bersama seorang pertapa

buta.

Relief Keempat

Adegan di sebuah taman yang asri di

mana sadewa tengah bercengkraman dengan

sang dewi dan pertapa buta serta seorang

Punakawan.

(60)

Adegan adu kekuatan antara Bima,

kakak Sadewa, melawan kedua raksasa bala

tentara Betari Durga, Kalantakan dan Kalanjaya.

Bima dengan kekuatanya yang luar biasa tengah

mengangkat kedua raksasa untuk dibunuh

dengan kuku Pancanaka. Dalam epos Maharata,

Bima putra kedua Pandu dari Dewi Kunti dikenal

sebagai ksatria yang berkemauan keras, jujur,

bertenaga raksasa namun suka membantu yang

lemah.

C. PENUTUP

Kesimp

ulan

Berdasarkan pengamatan, candi Sukuh

merupakan tempat yang baik untuk

mengembangkan wawasan budaya bangsa,

meningkatkan semangat juang seperti tindakan

para ksatria, dan menumbuhkan rasa cinta Tanah

Air. Melalui berbagai nbukti fisik, baik patung

maupun relief, foto-foto di lokasi candi, siswa

mendapatkan gambaran tentang perjuangan

ksatria melawan raksasa (pejuang melawan

musuh yang mengancam negara) sehingga akan

menggugah jiwa patriotisme untuk mengisi

(61)

Saran Meskipun tempat ini sangat baik

dikunjungi oleh pelajar, kenyataanya dari hari ke

hari selalu sepi pengunjung. Oleh karena itu,

sebaiknya pengelola candi sukuh

memublikasikan kembali tempat tersebut ke

seluruh lapisan masyarakat dan mengadakan

kerja sama dengan sekolah-sekolah. Pengelola

pendidikan pun hendaknya mengaitkan materi

pelajaran dengan kehidupan nyata, termasuk

tempat-tempat umum dan tempat-tempat

bersejarah.

Setelah membaca contoh laporan tersebut, kalian bisa menulis

laporan pengamatan salah satu objek yang ada di lingkungan sekolahmu,

misalnya perpustakaan, koperasi sekolah, kantin sekolah, atau yang lain.

10. MENULIS SURAT DINAS

Tak seorangpun di antara kita yang tidak mengenal surat. Dalam

banyak hal, surat telah menjadi alat komunikasi tertulis yang sangat penting

sejak dahulu sampai sekarang. Surat mempunyai peranan penting, tidak

hanya untuk perseorangan, tetapi juga bagi organisasi, instansi, sampai

kemasyarakatan. Untuk itu kalian perlu mengetahui wawasan dan

(62)

Peran surat masih tetap dominan karena berbagai kelebihan yang

dimilikinya dibandingkan dengan media lain.

Kelebihan surat adalah karena fungsinya sebagai :

1. Wakil pribadi, kelompok, atau organisasi untuk berhadapan denganpribadi,

kelompok, atau organisasi lain.

2. Dasar atau pedoman untuk bekerja, misalnya surat tugas dan surat

keputusan.

3. Bukti tertulis yang otentik, memiliki kekuatan hukum/yuridis misalnya

surat jual beli.

4. Alat pengingat atau arsip.

5. Dokumen historis yang memiliki nilai kesejarahan.

Berkomunikasi dengan surat ternyata tidaklah mudah terutama

untuk kepentingan formal. Surat seperti itu dinamakan surat dinas atau surat

resmi.

Surat resmi memiliki ciri-ciri :

1. Menggunakan instrumen yang sesuai, termasuk ke dalamnya adalah

ukuran, jenis, dan warna kertas, warna tinta, serta bentuk tulisan (bila

menggunakan komputer).

(63)

3. Menggunakan ragam bahasa Indonesia baku dengan penyampaian yang

singkat, lugas, jelas, dan santun, serta menyajikan fakta yang benar bila

diperlukan.

4. Menghindari kata-kata dan singkatan yang tidak umum.

5. Memperhatikan kerapian dan kebersihan surat.

Bentuk surat resmi Indonesia baru memiliki ciri-ciri :

a. Nama tempat tidak dicantumkan sebelum tanggal surat karena sudah

tertera pada kepala surat.

b. Alamat surat ditulis di sebelah kiri surat.

c. Jabatan pengirim surat ditulis di bawah tanda tangan, dan nama terang

ditulis tanpa diapit tanda kurung.

Gambar bentuk surat resmi Indonesia baru

( 1)

(2) (4) (5)

(6)

(7)

(3)

(64)

-1. Kepala Surat, berisi unsur-unsur :

a. Logo atau lambang instansi organisasi atau perusahaan

b. Nama kantor instansi organisasi perusahaan

c. Alamat kantor

d. Nomor kotak pos (P.O.BOX) dan kode pos

e. Nomor telepon dan faksimili (biala ada)

2. Nomor Surat

Nomor surat bagi pengirim berguna untuk :

a. Pengaturan penyimpanan atau pengarsipan surat keluar

(65)

c. Pelacakan jumlah surat keluar

Nomor surat bagi penerima berguna untuk acuan/patokan dalam

merespon surat atau hal-hal lain yang berkaitan dengan isi surat

tersebut.

3. Tanggal, Bulan, Tahun Pembuatan Surat

Tanggal, bulan, tahun harus ditulis lengkap, tanpa menyingkatnya,

misalnya 1 Maret 2011, bukan 1 – 3 – 11, salah satu kegunaanya untuk

menghindari kekeliruan penulisan. Tidak didahului nama kota pengirim

kota karena sudah tercantum dalam kop surat.

4. Lampiran

Merupakan sesuatu yang melengkapi sebuah surat, seperti jadwal,

makalah, brosur, dan sebagainya.

Penulisan lampiran memungkinkan penerima surat mengetahui sejak awal

adanya sesuatu yang disertakan bersama surat itu.

Contoh :

Lampiran : - Tiga lembar

- Satu berkas

- Dua eksemplar

- Satu bendel

5. Perihal atau Hal

Mencantumkan pokok atau inti persoalan yang akan disampaikan dalam

sebuah surat dinas. Ini akan memudahkan penerimaan surat mengetahui

(66)

Contoh :

Hal : Undangan lokakarya

Hal : Permintaan bantuan

6. Alamat (dalam) Surat

Digunakan sebagai petunjuk langsung orang yang harus menerima surat.

Penulisan alamat surat tidak diikuti oleh tanda baca apapun.

Contoh :

Yth. Kepala SMP Tunas Bangsa

Jalan Kapten Mulyadi 211

Karanganyar 57716

7. Salam Pembuka

Merupakan sapaan hormat penulis surat sebelum mengemukakan

persoalanya. Sesudah penulisan salam diikuti tanda koma.

Contoh :

Salam hormat,

Salam pramuka,

8. Isi Surat (tubuh surat)

Merupakan bagian surat utnuk menyatakan [ersoalam dalam surat.

Terbagi menjadi 3 bagian yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian

penutup.

(67)

Merupakan pengantar isi surat berfungsi untuk mengarahkan pikiran

penerima surat kepada pokok persoalan yang akan dikemukakan.

Untuk surat yang merupakan pemberitahuan, pernyataan, permintaan,

atau pertanyaan, kalimat pengantar yang lazim digunakan untuk

mengawali bagian pembuka seperti berikut.

Dengan ini kami beritahukan bahwa ….

Dengan sangat menyesal kami sampaikan bahwa ….

Perkenankanlah kami melaporkan ….

Sebagaimana Saudara ketahui ….

Bersama ini kami sampaikan berkas-berkas ….

Untuk surat tanggapan atau jawaban, kalimat pengantar yang biasa

dipergunakan di antaranya seperti berikut.

Menunjuk surat saudara No … tanggal … mengenai ….

Sehubungan dengan surat Saudara No … tanggal ….

Berkenaan dengan Surat Saudara No … tanggal ….

Menjawab pertanyaan Anda dalam surat No …. Tanggal ….

Menindaklanjuti pembicaraan kita pada tanggal ….

b. Bagian Isi

Merupakan pokok permasalahan surat yang memuat pesan yang

dikemukakan atau diinginkan penulis dari penerima surat. Maksud

surat dikemukakan dengan bahasa yang baik dan benar, jelas, lugas,

(68)

juga diperhatikan adalah bila pokok persoalan yang dikemukakan lebih

dari satu, tulislah setiap pokok persoalan secara runtut. Bila perlu

gunkan nomor urut.

c. Bagian Penutup

Menandakan bahwa paparan persoalan pokok isi surat telah selesai.

Bagian ini untuk menyimpulkan atau mempertegas isi surat, imbauan,

harapan, keinginan, terima kasih penulis surat.

Contoh ;

Atas perhatian Bapak kami sampaikan terima kasih.

Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat bagi Saudara.

Atas kerja sama Anda, kami sampa

9. Salam Penutup

Ditempatkan sebelah isi (tubuh) surat diikuti tanda baca koma.

Contoh :

Salam hormat,

Hormat kami,

Wassalam,

10. Jabatan, Tanda tangan, Cap, Nama terang, dan NIP bagi surat resmi

pemerintah.

11. Tembusan

Tembusan kadang-kadang juga dituliskan tindasan c.c (carbon copy). Ini

(69)

dicantumkan jika ada orang atau pihak lain yang perlu mengetahui isi

surat itu.

Contoh penulisan tembusan :

Tembusan :

1. Ketua Komite

2. Muspika

12. Inisial

Untuk surat dinas atau niaga, bagian surat paling bawah (setelah posisi

tembusan) terdapat inisial.

Inisial adalah kode pengenal yang berupa singkatan nama pengonsep

atau pengetik surat. Gunanya untuk mengetahui orang yang mengonsep

atau mengetik surat. Jika sewaktu-waktu diperlukan, orang tersebut

mudah di cari.

Contoh : AS / IS

Ahmad Solihin : pengonsep surat

Ismaya : pengetik surat

Agar pemahaman kalian lebih mantap, berikut ini disajikan contoh surat

dinas untuk berbagai keperluan.

Perhatikan baik-baik contoh berikut ini !

a) Contoh surat dinas dari instansi kepada instansi.

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMP NEGERI 2 MOJOGEDANG

(70)

Nomor

Yth. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Karanganyar

Dengan hormat,

Kami beritahukan bahwa dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional, SMP Negeri 2 mojogedang akan menyelenggarakann lomba membaca puisi tingkat pokja II. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada ;

Hari, tanggal Waktu tempat

: Senin, 26 April 2010

: Pukul 08.00 sampai selesai : Aula SMP Negeri 2 Mojogedang

Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengajukan izin untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. Atas perhatian Bapak, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Aris Suparsito, S.Pd, M.Pd

Kepala Sekolah b) Surat dinas dari instansi kepada perseorangan

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

(71)

Jalan Ampera 56 Surakarta

Yth. Orang tua / Wali murid Siswa kelas IX

Dengan hormat,

Kami mengharap kehadiran Bapak/Ibu/Sdr. pada

Hari, tanggal Waktu Tempat Acara

: Kamis, 13 Januari 2011 : Pukul 10.00 WIB

: Aula SMP Cemara kasih I : Sosialisasi UN 2010 / 2011

Atas kehadiran Bapak/Ibu/Sdr., kami ucapkan terimakasih

Hormat kami,

Paulus Mujiyono Kepala Sekolah

c) Surat dari perseorangan kepada instansi

Kotabumi, 1 April 2011

Gambar

Gambar bentuk surat resmi Indonesia baru

Referensi

Dokumen terkait

Seperti pada siklus pertama akumulasi yang diperoleh yaitu 32,5% persentase tersebut menujukan kategori nilai yang sangat kurang, namun kenaikan yang sangat

corethrurus yang diberi perlakuan insektisida karbofuran ternyata senyawa methylcarbomat sangat mempengaruhi hormon pada kokon sehingga jumlah dan daya tetas kokon menu- run.

Sediaan suspensi antasida pada umumnya lebih efehif daripada sediaan antasida dalam bentuk padat, dan memiliki bermacam - mdcom kombinasi bahan aktif di dalam sediaannya,

Dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) di kelas X MIA 7 SMA Negeri 1 Karanganyar penelitian ini diharapkan

alat ini juga terdiri dari sterilisasi, yaitu alat yang digunakan untuk sterilisasi. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat-alat maupun

Hubungan Kemampuan Kinestetik Anak dengan Gerak Tari Kreasi Binatang Laut Anak Usia Dini.... Penelitian Terdahulu yang

Sejauh ini belum diperoleh informasi mengenai pemanfaatan VCO yang mengandung karotenoid wortel dalam pembuatan sabun mandi padat, teristimewa informasi mengenai

2rogram keahlian memfasilitasi siswa untuk memiliki keterampilan 2rogram keahlian memfasilitasi siswa untuk memiliki keterampilan bertindak produktif mandiri