• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran untuk mengentaskan kemiskinan sebenarnya telah lama menjadi perhatian bersama, pemerintah, swasta dan seluruh elemen masyarakat juga menghendaki bahwa kemiskinan absolut harus dihapus dari Indonesia termasuk Kalimantan Timur. Kesejahteraan masyarakat akan menjadi tujuan akhir pembangunan dalam hal ini merupakan amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945.

kemiskinan tidak pernah beranjak, dan selalu saja menjadi permasalahan yang tidak pernah tuntas untuk dibicarakan.Banyaknya penduduk miskin yang terindikasi menjadi kontra dengan tujuan pembangunan secara holistik. Oleh karenanya upaya yang dapat dilakukan, selain mencoba mencarikan sumber perekonomian alternatif, juga upaya meningkatkan nilai tambah produk primer melalui hilirisasi. Untuk itu sinergi dan pemaduan program-program

pengentasan kemiskinan lintas sektor dan atau antar pemangku kepentingan juga harus ditingkatkan.

Realisasi Kinerja Tahun 2017

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian

Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir Periode RPJMD

No. Indikator Kinerja Satuan

Target

Kemiskinan % 6,00 6,19 96,93

Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Realisasi Nasional

Kemiskinan % 6,19 10,12

-Sumber : Badan Pusat Statistik Maret 2016

Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll.

Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada

satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).

Menurunkan tingkat kemiskinan merupakan salah satu dari tujuan pembangunan secara umum, pengentasan kemiskinan dan keterbelakangan absolut dapat dilakukan secara bertahap, dengan mengintervensi berbagai program yang berkaitan langsung dengan masyarakat yang menjadi obyek pengentasan kemiskinan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Secara teoritis kemiskinan absolut merupakan suatu kondisi dimana masyarakat yang tidak mampu mencukupi kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup, dengan kondisi tersebut masyarakat betul-betul dalam keterbatasan untuk bisa survive. Sementara itu kemiskinan relatif adalah kondisi yang disebabkan oleh kesenjangan pendapatan antar golongan masyarakat.

Dengan adanya dua definisi tersebut maka kemiskinan merupakan suatu yang kontra dengan pembangunan, karena tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat dalam jangka panjang, mengurangi kesenjangan pendapatan antar golongan dengan melakukan pemerataan dalam distribusi pendapatan. Keberhasilan untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan mengurangi gap pendapatan antar golongan itulah yang dijadikan indikator keberhasilan pembangunan dibidang ekonomi.

Anggaran yang besar yang tercermin dari APBD dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi bukan merupakan jaminan dalam menurunkan tingkat kemiskinan, akan tetapi ketepatan program-program dalam perencanaan dan implementasi serta intensitas

pengawasan secara kontinue akan dapat membantu secara gradual untuk menuntaskan permasalahan kemiskinan tersebut.

Sasaran menurunnya tingkat kemiskinan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, dalam evaluasi kali ini terdapat beberapa indicator yang tidak dilaksanakan karena adanya penyesuaian kewenangan menurut Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Selain itu beberapa program juga terkendala dengan kebijakan efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah Kaltim, karena menyesuaikan dengan kondisi anggaran yang ada dan pemerintah lebih fokus memberikan perhatian pada program prioritas.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan maka diperoleh informasi capaian dari program pengentasan kemiskinan yang telah dilakukan terkait penduduk miskin yang memiliki akses pelayanan kesehatan 100 persen sudah terlayani, karena jumlah penduduk miskin tahun 2017 menurut data BPS sejumlah 220.170 jiwa.

Sementara itu jumlah peserta JKN/KIS untuk penerima bantun iuran (PBI) sebesar 807.188 jiwa, artinya penduduk miskin yang mendapatkan layanan kesehatan sudah termasuk didalamnya. Pada Tahun 2014 system jaminan kesehatan telah terintegrasi dengan BPJS, maka seluruh masyarakat miskin yang datang berobat di fasilitas layanan kesehatan wajib mendapatkan pelayanan.

Sementara itu bila dilihat dari program penanggulangan kemiskinan bidang pemberdayaan masyarakat telah mencapai 80%.

Indikator yang digunakan adalah masyarakat miskin pedesaan yang berdaya melakukan usaha ekonomi melalui agrobisnis dan Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan melihat banyaknya pos pelayanan teknologi yang digunakan/dibangun. Meskipun pada tahun 2017 ini program penanggulangan kemiskinan bidang pemberdayaan masyarakat bukan merupakan program prioritas, sehingga tidak ada alokasi dana khusus seperti tahun sebelumnya. Akan tetapi program dan kegiatan tetap dilaksanakan berupa kegiatan monitoring dan

evaluasi pelaksanaan program tahun sebelumnya yaitu pembinaan 15 Posyantek, yang telah berhasil mencapai penanggulangan bidang kemiskinan bidang pemberdayaan tahun 2016. Pada tahun 2016 targetnya adalah jumlah penduduk miskin yang berdaya dan melakukan usaha ekonomi melalui agrobisnis TTG, usaha ekonomi masyarakat dan program PNPM namun pada tahun 2017 berubah indikatornya menjadi posyantek.

Permasalahan :

1. Masalah social, suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

2. Terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada

3. Terjadinya ketidakseimbangan lingkungan.

Solusi :

1. Pemberian bantuan kesetiap kab/kota berupa kucuran dana guna mendukung perencanaan masyarakat dalam pengembangan daerahnya dan juga program pemerintah berupa pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan di perkotaan.

2. Pembangunan infrastruktur untuk mendorong akses terhadap layanan publik yang lebih baik;

3. Sinergi program pengentasan kemiskinan dengan pengembangan sektor ekonomi unggulan;

4. Hilirisasi sektor primer dan pencarian sumber ekonomi alternatif;

Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk Menurunnya tingkat kemiskinan adalah:

1. Program unggulan untuk menurunkan kemiskinan yakni program penanggulangan kemiskinan bidang penanggulangan bencana, dengan indicator jumlah desa/kelurahan tangguh bencana.

Sementara itu

2. Pprogram prioritas penanggulangan kemiskinan bidang sarana dan prasarana dasar pemukiman dengan dua indikator, yang pertama adalah jumlah rumah tangga miskin yang memilki rumah layak huni dan jumlah perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dibantu jalan lingkungannya.