Dengarkan penderita. Dengan mendengarkan dapat menunjukkan kepedulian dan memungkinkan mendapat informasi
G. PROSES PEMBELAJARAN
5. Menyebutkan 2 macam penyebab utama sumbatan jalan napas
lLidah ( pada orang dewasa yang tidak ada respon )
lBenda asing ( pada bayi dan anak kecil )
a. Menyebutkan 2 macam cara membuka jalan napas
Teknik angkat dagu-tekan dahi (bila tidak ada trauma kepala,leher, tulang belakang).
b. Menyebutkan cara memeriksa napas
Dengan cara LDR ( lihat, dengar, rasakan ) selama 10 detik. c. Menyebutkan 2 teknik untuk membersihkan jalan napas
lMenempatkan posisi pemulihan
lSapuan jari
d. Mengenali sumbatan jalan napas
lSumbatan parsial : penderita berupaya untuk bernapas, mungkin disertai bunyi napas tambahan seperti mengorok, kumur, dll.
lSumbatan total : penderita sulit bernapas dan akhirnya akan kehilangan kesadaran
e. Menjelaskan cara mengatasi sumbatan jalan napas pada berbagai penderita
Sumbatan jalan napas total dapat diatasi dengan Perasat Heimlich (Heimlich Manuveur), yaitu :
lHentakan perut : letak kompresi pada pertengahan antara pertemuan iga kanan/kiri dengan pusar.
lHentakan dada : letak kompresi pada pertengahan tulang dada 6. Menjelaskan prinsip dasar bantuan pernapasan
a. Dua (2) Teknik bantuan pernapasan : i. Tiupan dengan mulut penolong
lmulut ke masker RJP
lmulut ke APD
lmulut ke mulut/ hidung
ii. Tiupan dengan menggunakan alat bantu : kantung masker berkatup (BVM/ Bag Valve Mask)
Bahaya bagi penolong dalam pemberian napas dari mulut ke mulut ;
lpenyebaran penyakit
lkontaminasi bahan kimia
lmuntahan penderita
b. Menyebutkan frekwensi pemberian napas buatan untk masing-masing kelompok
umur penderita.
lDewasa : 10-12 x pernapasan/ menit, masing-masing 1,5-2 detik
lAnak(1-8 th) : 20 x pernapasan/ menit, masing-masing 1-1,5 detik
lBayi (0-1 th) : lebih dari 20 x pernapasan/ menit, masing-masing 1-1,5 detik
lBayi baru lahir : 40 x pernapasan/ menit, masing-masing 1-1,5 detik
c. Menyebutkan tanda pernapasan adekuat, kurang adekuat dan tidak bernapas i. Tanda pernapasan adekuat :
lDada dan perut naik turun seirama dengan pernapasan
lPenderita tampak nyaman
lFrekuensi cukup ( 12-20x/menit ) ii. Tanda pernapasan kurang adekuat :
lGerakan dada kurang baik
lAda suara napas tambahan
lKerja oto bantu napas
lSianosis ( kulit kebiruan )
lFrekuensi napas kurang/ berlebih
lPerubahan status mental iii. Tanda tidak bernapas :
lTidak ada gerakan dada/ perut
lTidak terdengar aliran udara melalui mulut/ hidung
lTidak terasa hembusan napas dari mulut/ hidung. 7. Menyebutkan prinsip dasar Bantuan Sirkulasi
Bantuan sirkulasi dilakukan dengan pijatan jantung luar, kedalaman PJL :
lDewasa : 4 5 cm
lAnak dan bayi : 3 4 cm
lBayi : 1,5 2,5 cm 8. Menjelaskan prinsip RJP
Tindakan RJP merupakan gabungan dari ketiga komponen A, B, dan C. Sebelum melakukan RJP, penolong harus memastikan :
lTidak ada respon
lTidak ada napas
lTidak ada nadi
a. Menyebutkan rasio pada RJP
Baik pada Dewasa, anak, bayi semuanya menggunakan Rasio 30 : 2 ( 30 X PJL 2 x Tiupan. Menjelaskan prinsip penekanan pada Pijatan Jantung Luar
Pijatan jantung luar bisa dilakukan karena jantung terletak diantara tulang dada dan tulang punggung.
Letak titik pijatan pada PJL :
i. Dewasa dan Anak : Cari pertengahan tulang dada lalu letakan tangan dibawah garis imajiner pertengahan H Dada.
ii. Bayi : 1 jari dibawah garis imajiner antara kedua puting susu bayi, menggunakan 2 jari ( jari tengah dan jari manis )
b. Menjelaskan 6 tanda RJP dilakukan dengan baik
i. Saat melakukan PJL, suruh seseorang menilai nadi karotis, bila ada denyut maka berarti tekanan kita cukup baik.
ii. Gerakan dada naik/turun dengan baik saat memberikan bantuan napas. iii. Reaksi pupil mata mungkin kembali normal
iv. Warna kulit penderita berangsu-angsur kembali membaik v. Mungkin ada reflek menelan dan bergerak
vi.Nadi akan berdenyut kembali
c. Menjelaskan 5 macam komplikasi yang dapat terjadi pada RJP i. Patah tulang dada/ iga
ii. Bocornya paru-paru ( pneumothorak)
iii. Perdarahan dalam paru-paru/ rongga dada ( hemothorak ) iv. Luka dan memar pada paru-paru
v. Robekan pada hati
d. Menyebutkan 4 keadaan dimana tindakan RJP di hentikan i. penderita pulih kembali
ii. penolong kelelahan
iii. diambil alih oleh tenaga yang sama atau yang lebih terlatih iv. jika ada tanda pasti mati
e. Menjelaskan kesalahan pada RJP dan akibatnya
I. Referensi
1. Buku Pedoman Pertolongan Pertama, tebitan PMI Pusat tahun 2005, Edisi kedua Cetakan kedua, hal 41 56.
2. Referensi lain yang mendukung.
1. Menjelaskan pengertian perdarahan
2. Menyebutkan ketiga macam sumber perdarahan 3. Menjelaskan 2 jenis perdarahan
4. Menyebutkan kapan penolong harus mencurigai terjadinya perdarahan dalam 5. Menjelaskan bagaimana melindungi diri terhadap infeksi
a. Menjelaskan 3 cara bagaimana mengendalikan perdarahan luar b. Menyebutkan perawatan perdarahan
6. Menyebutkan pengertian syok
a. Menyebutkan ke lima gejala dan tanda syok b. Menyebutkan langkah-langkah penanganan syok 7. Mendemontrasikan cara menghentiakan perdarahan luar
a. Menunjukkan titik-titik tekan untuk membantu menghentikan perdarahan b. Mendemontrasikan cara perawatan perdarahan
8. Mendemontrasikan langkah-langkah penanganan syok 9. Menyebutkan 3 sistem tubuh manusia
A. Pokok Bahasan
Perdarahan dan Syok
B. Topik 1. Pengertian Perdarahan 2. Sumber perdarahan 3. Jenis Perdarahan 4. Perdarahan dalam 5. Perdarahan luar 6. Syok C. Tujuan Pembelajaran
Setelah memahami topik topik, diharapkan peserta dapat :
D. Media
Buku peserta, Whiteboard, Flipcard, Marker, Kertas gambar, OHP, Alat Peraga
E. Metode
Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Demonstrasi, Praktek,
F. Waktu
1 x 45 menit
G. Proses Pembelajaran 1. Pengantar
a. Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan deskripsi umum dari pokok bahasan yang akan diberikan
b. Fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi yang diberilkan
2. Kegiatan
a. Pengertian Perdarahan
Fasilitator menjelaskan pengertian dari perdarahan secara umum, yang diakibatkan rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh trauma atau penyakit
b. Sumber perdarahan
lFasilitator meminta peserta menyebutkan sumber perdarahan dalam tubuh manusia
lFasilitator merangkum pendapat peserta
lFasilitator menerangkan ketiga sumber perdarahan yang merupakan komponen utama dalam tubuh manusia
c. Jenis Perdarahan
lFasilitator menjelaskan 2 jenis perdarahan
lFasilitator meminta pendapat peserta membuat contoh dari masing-masing perdarahan luar dan perdarahan dalam
lFasilitator menuliskan dan merangkum pendapat peserta d. Perdarahan dalam
lFasilitator memberi contoh kasus yang menyebabkan perdarahan dalam
lFasilitator menjelaskan tanda-tanda perdarahan dalam yang dapat di kenali dengan jelas
lFasilitator menjelaskan penatalaksanaan perdarahan dalam e. Perdarahan luar
lFasilitator menjelaskan cara melindungi diri terhadap infeksi
lFasilitator menyebutkan macam dari perdarahan luar dan membedakan masing-masing perdarahan tersebut
lFasilitator menjelaskan 3 cara mengendalikan perdarahan luar, tidak melupakan ABC dan perlindungan terhadap infeksi
lFasilitator meminta 3orang peserta mendemontrasikan cara mengendalikan perdarahan luar dengan cara tekanan langsung, elevasi atau titik tekan, masing-masing mendemontarsikan 1 cara
lFasilitator menunjukkan titik tekan ( menekan pembuluh nadi di atas daerah yang mengalami perdarahan
lFasilitator menjelaskan perawatan perdarahan f. Syok
lFasilitator menyebutkan arti definisi dari syok
lFasilitator Menjelaskan penyebab dari syok yang sering di jumpai
lFasilitator meminta peserta menyebutkan 5 tanda dan gejala dari syok
lFasilitator menulis dan merangkum pendapat peserta
lFasilitator menambahkan tanda syok yang belum di sebutkan peserta
lFasilitator menjelaskan penanganan syok dan mendemontrasikannya 3. Rangkuman
a. Fasilitator menarik kesimpulan tentang topik perdarahan dan syok b. Fasilitator menutup sesi
4. Evaluasi
a. Apakah pengertian dari perdarahan
... b. Sebutkan sumber perdarahan
... c. Jelaskan 2 jenis perdarahan beserta contohnya masing-masing
d. Bagaimana cara melindungi diri terhadap infeksi e. Bagaimana cara mengendalikan perdarahan luar
f. Bagaimana cara perawatan perdarahan yang umum dilakukan g. Apakah pengertian dari syok
h. Sebutkan tanda dan gejala dari syok
i. Jelaskan langkah-langkah penanganan syok
H. Kunci Materi
1. Pengertian Perdarahan
Sistem peredaran darah yang terdiri dari 3 komponen utama yaitu jantung, pembuluh darah
dan darah. Dalam tubuh manusia darah relatif selalu berada dalam pembuluh darah kecuali
pada saat masuk dalam jaringan untuk melakukan pertukaran bahan makanan dan oksigen dengan zat sisa pembakaran tubuh dan karbondioksida.
Jantung
Bagian sebelah kiri menerima darah yang kaya dengan oksigen setelah diproses dari paru paru untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.
Bagian sebelah kanan menerima darah dari tubuh dan meneruskan ke paru paru untuk kembali diperkaya dengan oksigen.
Arteri/Pembuluh Nadi
Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh tubuh. Darah yang keluar berwarna merah segar dan memancar
Vena/Pembuluh Balik
Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Darah yang keluar mengalir dan berwarna merah gelap
Kapiler/Pembuluh Rambut
Arteri akan terbagi bagi menjadi pembuluh yang lebih kecil sehingga dapat mencapai hingga lebih dekat dengan kulit. Darah yang keluar sangat sedikit dan kadang hanya berupa titik-titik perdarahan
Denyut
Dapat dirasakan dengan mudah pada daerah dimana Arteri/Pembuluh Nadi berada dekat dengan kulit.
Lokasi pengecekan denyut yang paling mudah: 1. Radial Berada di pergelangan tangan 2. Carotid Berada di leher
3. Femoral Berada di lipatan paha
Setiap kali jantung berdetak, anda dapat merasakan denyutnya pada sistem arteri. Darah
Komposisi
Terdiri atas sel darah putih, sel darah merah, dan plasma darah. 2. Sumber Perdarahan
Perdarahan terjadi apabila darah keluar dari pembuluh darah oleh berbagai sebab seperti cedera atau penyakit.
Berdasarkan sumber perdarahan: a. Perdarahan nadi
b. Perdarahan pembuluh balik c. Perdarahan pembuluh rambut 3. Jenis Perdarahan
Perdarahan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Perdarahan luar (terbuka), bila kulit juga cedera sehingga darah bisa keluar dari tubuh dan
terlihat ada di luar tubuh.
Perdarahan dalam (tertutup), jika kulit tidak rusak sehingga darah tidak bisa mengalir
langsung keluar tubuh.
4. Perdarahan luar
Untuk membantu memperkirakan berapa banyak darah yang telah keluar dari tubuh penderita, hal yang dipakai adalah keluhan korban dan tanda vital. Bila keluhan korban sudah mengarah ke gejala dan tanda syok seperti yang dibahas dalam topik ini maka penolong wajib mencurigai bahwa kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang cukup banyak.
Perawatan Pra Rumah Sakit untuk Perdarahan luar a. Tekanan Langsung
b. Elevasi c. Titik Tekan d. Immobilisasi
Menggunakan Torniket
Torniket hanya digunakan dalam keadaan gawat darurat dimana tidak ada cara lain utnuk menghentikan perdarahan. Torniket diaplikasikan sedekat mungkin dengan titik perdarahan. 5. Perdarahan dalam
Perdarahan dalam dapat berkisar dari skala kecil hingga yang mengancam jiwa penderita. Kehilangan darah tidak dapat diamati pada perdarahan dalam.
Gejala dan Tanda
Beberapa tanda perdarahan dalam dapat diidentifikasi. Beberapa adalah sbb.: a. Batuk darah berwarna merah muda
b. Memuntahkan darah berwarna gelap (seperti ampas kopi) c. Terdapat memar
d. Bagian Abdomen terasa lunak
Perawatan Pra Rumah sakit untuk Perdarahan dalam
Ingatlah untuk menggunakan standard universal, amankan lokasi kejadian dan hubungi tenaga terlatih.
a. Jaga jalan napas tetap terbuka dan berikan oksigen sesuai peraturan b. Pertahankan panas tubuh penderita, tapi jangan sampai kepanasan c. Atasi Syok
d. Pindahkan penderita secepatnya
Laporkan kemungkinan adanya perdarahan dalam kepada tenaga terlatih segera setelah mereka tiba di lokasi.
Bahaya lain pada perdarahan adalah kemungkinan terjadinya penularan penyakit. Banyak kuman penyakit bertahan hidup di dalam darah manusia, sehingga bila darah korban ini bisa masuk kedalam tubuh penolong maka ada kemungkinan penolong dapat tertular penyakit. Perdarahan dalam harus dicurigai pada beberapa keadaan seperti :
1. Riwayat benturan benda tumpul yang kuat 2. Memar
3. Batuk darah 4. Muntah darah
5. Buang air besar atau air kecil berdarah 6. Luka tusuk
7. Patah tulang tertutup
8. Nyeri tekan, kaku atau kejang dinding perut Perawatan Perdarahan
1. Perlindungan terhadap infeksi pada penanganan perdarahan : a. Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban.
b. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan c. Cucilah tangan segera setelah selesai merawat
2. Pada perdarahan besar:
a. Jangan buang waktu mencari penutup luka
b. Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung tangan) atau dengan bahan lain.
c. Bila tidak berhenti maka tinggikan bagian tersebut lebih tinggi dari jantung (hanya pada alat gerak), bila masih belum berhenti maka lakukan penekanan pada titik-titik tekan.
d. Pertahankan dan tekan cukup kuat. e. Pasang pembalutan penekan
3. Pada perdarahan ringan atau terkendali :
a. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka b. Tekan sampai perdarahan terkendali
c. Pertahankan penutup luka dan balut
d. Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama 4. Perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam
a. Baringkan dan istirahatkan penderita b. Buka jalan napas dan pertahankan
c. Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi
d. Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan menjadi syok e. Jangan beri makan dan minum
f. Rawatlah cedera berat lainnya bila ada g. Rujuk ke fasilitas kesehatan
6. Syok
Syok terjadi bila sistem peredaran darah (sirkulasi) gagal mengirimkan darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke alat tubuh yang penting (terutama otak, jantung dan paru-paru).
Penyebab
lKegagalan jantung memompa darah
lKehilangan darah dalam jumlah besar
lPelebaran ( dilatasi ) pembuluh darah yang luas, sehingga darah tidak dapat mengisinya dengan baik
lKekurangan cairan tubuh yang banyak misalnya diare.
Gejala dan tanda syok lNadi cepat dan lemah
lNapas cepat dan dangkal
lKulit pucat, dingin dan lembab
lSering kebiruan pada bibir dan cuping telinga
lHaus
lMual dan muntah
I. REFERENSI
1. Buku Pedoman Pertolongan Pertama, tebitan PMI Pusat tahun 2005, Edisi kedua Cetakan kedua, hal 57 64.
2. Referensi lain yang mendukung
Penanganan perdarahan berarti mengendalikan perdarahan, bukan berarti menghentikan perdarahan sama sekali.
A. Pokok Bahasan
Cedera Jaringan Lunak
B. Topik
1. Pengertian jaringan lunak 2. Klarifikasi luka
3. Luka terbuka 4. Luka tertutup
5. Penutup & Pembalut luka 6. Perawatan luka terbuka 7. Perawatan luka tertutup
8. Perawatan luka dengan benda asing menancap 9. Pedoman umum penutup luka & pembalutan 10. Penggunaan pembalut
11. Pembalutan penekanan 12. Perawatan berbagai luka
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajarai topik topik ini diharapkan peserta dapat :
C. Media
Buku Peserta, Whiteboard, Flipcard, Marker, Paper, OHP, Alat Peraga
D. Metode
Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Demonstrasi, Praktek
E. Waktu
1 x 45 menit Teori 3 x 45 menit Praktek
1. Menjelaskan cedera yang tergolong cedera jaringan lunak 2. Menyebutkan 2 klasifikasi luka
3. Menyebutkan 6 macam luka terbuka 4. Menyebutkan 3 macam luka tertutup
5. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan penutup luka a. Menjelaskan bagaimana penggunaan penutup luka b. Menyebutkan 4 fungsi penutup luka
c. Menyebutkan ketiga fungsi pembalut
d. Menguasai pedoman penutupan dan pembalutan luka e. Menjelaskan pemakaian pembalutan penekanan 6. Menyebutkan langkah-langkah perawatan luka terbuka 7. Menyebutkan langkah-langkah perawatan lukatertutup 8. Menyebutkan perawatan luka dengan benda asing menancap 9. Mendemontrasikan pedoman umum penutup luka dan pembalutan
10. Mendemontrasikan penggunaan berbagai macam pembalut pada berbagai bagian tubuh dan pada berbagai posisi tubuh
11. Mendemontrasikan pembalut penekanan 12. Mendemontrasikan Perawatan luka terbuka
F. PROSES PEMBELAJARAN
1. Pengantar
a. Fasilitator memperkenalkan diri dan menguraikan deskripsi umum dari cedera jaringan lunak
b. Fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi yang diberikan 2. Kegiatan
a. Pengertian jaringan lunak
lFasilitator menjelaskan pengertian jaringan lunak
lFasilitator mengenalkan istilah yang lazim di pakai dalam cedera jaringan lunak
lFasilitator menjelaskan cedera yang tergolong cedera jaringan lunak b. Klarifikasi luka
lFasilitator menjelaskan 2 klasifikasi luka, dan menerangkan masing-masing luka tersebut
lFasilitator meminta peserta membedakan klasifikasi luka terbuka dan tertutup
lFasilitator merangkum pendapat peserta c. Luka terbuka
lFasilitator menjelaskan 6 macam luka terbuka
lFasilitator menjelaskan criteria dari masing-masing luka terbuka, beserta contoh kasus
lFasilitator mendemontrasikan perawatan luka terbuka d. Luka tertutup
lFasilitator menjelaskan 3 macam luka tertutup
lFasilitator menjelaskan criteria dari masing-masing luka tertutup
lFasilitator mendemontrasikan perawatan luka tertutup e. Penutup & Pembalut luka
lFasilitator menerangkan pengertian dari penutup luka, criteria bahan yang di pergunakan untuk menutup luka
lFasilitator menjelaskan bagaimana cara penggunaan penutup luka dan memberikan contoh
lFasilitator meminta peserta menyebutkan 4 fungsi penutup luka
lFasilitator menulis dan merangkum serta menambahkan fungsi yang belum di sebutkan peserta
lFasilitator mendefinisikan arti pembalut, dan menerangkan 3 fungsi pembalut, serta memberikan contoh beberapa jenis pembalut
lFasilitator menjelaskan langkah langkah penting dalam pemakaian pembalutan penekanan dan mendemontrasikan langkah-langkah tersebut
lFasilitator mendemontrasikan pedoman umum penutup luka dan pembalutan
lFasilitator membagi group, masing-masing group terdiri dari 2-3 orang untuk mendemontrasikan pedoman penutupan luka dan pembalutan. Fasilitator berkeliling melihat apakah peserta sudah benar melakuakn hal tersebut
lFasilitator mendemontrasikan penggunaan berbagai macam pembalut pada berbagai bagian tubuh dan pada berbagi posisi tubuh
f. Perawatan luka terbuka
lFasilitator menjelaskan langkah-langkah yang harus di ketahui dalam merawat luka yang terbuka
lFasilitator mendemontrasikan perawatan luka terbuka
lFasilitator memberikan 1 kasus luka terbuka dan meminta 2 orang peserta, 1 orang sebagai korban dan lainnya sebagai penolong untuk mendemontrasikan cara perawatan luka tertutup berdasarkan langkah-langkah yang harus diketahui
g. Peralatan luka tertutup
lFasilitator menjelaskan langkah-langkah yang harus di ketahui dalam perwatan luka yang tertutup
lFasilitator mendemontrasikan perawatan luka tertutup
lFasilitator memberikan 1 kasus luka tertutup dan meminta 2 orang peserta, 1 orang sebagai korban dan lainnya sebagai penolong untuk mendemontrasikan cara perawatan luka tertutup berdasarkan langkah-langkah yang harus diketahui
h. Perawatan berbagai luka
lFasilitator mendemontrasikan perawatanluka spesifik misalnya Perawatan luka tusuk,perawatan luka dengan benda asing yang menancap akibat tertinggalnya pisau, pecahan gelas, potongan kayu yang menembus masuk dalam tubuh penderita
lFasilitator mengingatkan peserta untuk tidak mencabut benda yang menancap tersebut kecuali pada pipi
3. Rangkuman
a. Fasilitator bersama peserta membuat kesimpulan tentang materi yang yang sudah diberikan
b. Fasilitator menutup sesi 4. Latihan dan Evaluasi
Fasilitator menanyakan :
a. Sebutkan macam-macam jaringan lunak yang ada dalam tubuh manusia b. Sebutkan klasifikasi dari luka dan sebutkan contoh dari masing masing c. Jelaskan apa yang di maksud dengan penutup luka
d. Sebutkan fungsi dari penutup luka secara umum
e. Apakah deskripsi dari pembalut dan sebutkan 4 fungsi dari pembalut serta contoh jenis- jenis pembalut
f. Bagaimana cara melakukan pemakaian pembalut penekanan g. Jelaskan langkah-langkah dari perawatan luka terbuka h. Jelaskan langkah-langkah dari perawtan luka tertutup
1. Pengertian
Cedera jaringan lunak adalah cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf atau pembuluh darah akibat suatu ruda paksa. Keadaan ini umumnya dikenal dengan istilah luka. Beberapa penyulit yang dapat terjadi adalah perdarahan, kelumpuhan serta berbagai gangguan lainnya sesuai dengan penyebab dan beratnya cedera yang terjadi. 2. Klasifikasi Luka
Luka secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu : a. Luka terbuka
Cedera jaringan lunak disertai kerusakan / terputusnya jaringan kulit yaitu rusaknya kulit dan bisa disertai jaringan di bawah kulit.
b. Luka tertutup
Cedera jaringan lunak tanpa kerusakan/terputusnya jaringan kulit, yang rusak hanya jaringan di bawah kulit.
Pembagian ini tidak menjadi penentu berat ringannya suatu cedera.