• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyebutkan 2 macam penyebab utama sumbatan jalan napas

Dalam dokumen 1. Dasar KSR - Panduan Fasilitator (Halaman 104-115)

Dengarkan penderita. Dengan mendengarkan dapat menunjukkan kepedulian dan memungkinkan mendapat informasi

G. PROSES PEMBELAJARAN

5. Menyebutkan 2 macam penyebab utama sumbatan jalan napas

lLidah ( pada orang dewasa yang tidak ada respon )

lBenda asing ( pada bayi dan anak kecil )

a. Menyebutkan 2 macam cara membuka jalan napas

Teknik angkat dagu-tekan dahi (bila tidak ada trauma kepala,leher, tulang belakang).

b. Menyebutkan cara memeriksa napas

Dengan cara LDR ( lihat, dengar, rasakan ) selama 10 detik. c. Menyebutkan 2 teknik untuk membersihkan jalan napas

lMenempatkan posisi pemulihan

lSapuan jari

d. Mengenali sumbatan jalan napas

lSumbatan parsial : penderita berupaya untuk bernapas, mungkin disertai bunyi napas tambahan seperti mengorok, kumur, dll.

lSumbatan total : penderita sulit bernapas dan akhirnya akan kehilangan kesadaran

e. Menjelaskan cara mengatasi sumbatan jalan napas pada berbagai penderita

Sumbatan jalan napas total dapat diatasi dengan Perasat Heimlich (Heimlich Manuveur), yaitu :

lHentakan perut : letak kompresi pada pertengahan antara pertemuan iga kanan/kiri dengan pusar.

lHentakan dada : letak kompresi pada pertengahan tulang dada 6. Menjelaskan prinsip dasar bantuan pernapasan

a. Dua (2) Teknik bantuan pernapasan : i. Tiupan dengan mulut penolong

lmulut ke masker RJP

lmulut ke APD

lmulut ke mulut/ hidung

ii. Tiupan dengan menggunakan alat bantu : kantung masker berkatup (BVM/ Bag Valve Mask)

Bahaya bagi penolong dalam pemberian napas dari mulut ke mulut ;

lpenyebaran penyakit

lkontaminasi bahan kimia

lmuntahan penderita

b. Menyebutkan frekwensi pemberian napas buatan untk masing-masing kelompok

umur penderita.

lDewasa : 10-12 x pernapasan/ menit, masing-masing 1,5-2 detik

lAnak(1-8 th) : 20 x pernapasan/ menit, masing-masing 1-1,5 detik

lBayi (0-1 th) : lebih dari 20 x pernapasan/ menit, masing-masing 1-1,5 detik

lBayi baru lahir : 40 x pernapasan/ menit, masing-masing 1-1,5 detik

c. Menyebutkan tanda pernapasan adekuat, kurang adekuat dan tidak bernapas i. Tanda pernapasan adekuat :

lDada dan perut naik turun seirama dengan pernapasan

lPenderita tampak nyaman

lFrekuensi cukup ( 12-20x/menit ) ii. Tanda pernapasan kurang adekuat :

lGerakan dada kurang baik

lAda suara napas tambahan

lKerja oto bantu napas

lSianosis ( kulit kebiruan )

lFrekuensi napas kurang/ berlebih

lPerubahan status mental iii. Tanda tidak bernapas :

lTidak ada gerakan dada/ perut

lTidak terdengar aliran udara melalui mulut/ hidung

lTidak terasa hembusan napas dari mulut/ hidung. 7. Menyebutkan prinsip dasar Bantuan Sirkulasi

Bantuan sirkulasi dilakukan dengan pijatan jantung luar, kedalaman PJL :

lDewasa : 4 5 cm

lAnak dan bayi : 3 4 cm

lBayi : 1,5 2,5 cm 8. Menjelaskan prinsip RJP

Tindakan RJP merupakan gabungan dari ketiga komponen A, B, dan C. Sebelum melakukan RJP, penolong harus memastikan :

lTidak ada respon

lTidak ada napas

lTidak ada nadi

a. Menyebutkan rasio pada RJP

Baik pada Dewasa, anak, bayi semuanya menggunakan Rasio 30 : 2 ( 30 X PJL 2 x Tiupan. Menjelaskan prinsip penekanan pada Pijatan Jantung Luar

Pijatan jantung luar bisa dilakukan karena jantung terletak diantara tulang dada dan tulang punggung.

Letak titik pijatan pada PJL :

i. Dewasa dan Anak : Cari pertengahan tulang dada lalu letakan tangan dibawah garis imajiner pertengahan H Dada.

ii. Bayi : 1 jari dibawah garis imajiner antara kedua puting susu bayi, menggunakan 2 jari ( jari tengah dan jari manis )

b. Menjelaskan 6 tanda RJP dilakukan dengan baik

i. Saat melakukan PJL, suruh seseorang menilai nadi karotis, bila ada denyut maka berarti tekanan kita cukup baik.

ii. Gerakan dada naik/turun dengan baik saat memberikan bantuan napas. iii. Reaksi pupil mata mungkin kembali normal

iv. Warna kulit penderita berangsu-angsur kembali membaik v. Mungkin ada reflek menelan dan bergerak

vi.Nadi akan berdenyut kembali

c. Menjelaskan 5 macam komplikasi yang dapat terjadi pada RJP i. Patah tulang dada/ iga

ii. Bocornya paru-paru ( pneumothorak)

iii. Perdarahan dalam paru-paru/ rongga dada ( hemothorak ) iv. Luka dan memar pada paru-paru

v. Robekan pada hati

d. Menyebutkan 4 keadaan dimana tindakan RJP di hentikan i. penderita pulih kembali

ii. penolong kelelahan

iii. diambil alih oleh tenaga yang sama atau yang lebih terlatih iv. jika ada tanda pasti mati

e. Menjelaskan kesalahan pada RJP dan akibatnya

I. Referensi

1. Buku Pedoman Pertolongan Pertama, tebitan PMI Pusat tahun 2005, Edisi kedua Cetakan kedua, hal 41 56.

2. Referensi lain yang mendukung.

1. Menjelaskan pengertian perdarahan

2. Menyebutkan ketiga macam sumber perdarahan 3. Menjelaskan 2 jenis perdarahan

4. Menyebutkan kapan penolong harus mencurigai terjadinya perdarahan dalam 5. Menjelaskan bagaimana melindungi diri terhadap infeksi

a. Menjelaskan 3 cara bagaimana mengendalikan perdarahan luar b. Menyebutkan perawatan perdarahan

6. Menyebutkan pengertian syok

a. Menyebutkan ke lima gejala dan tanda syok b. Menyebutkan langkah-langkah penanganan syok 7. Mendemontrasikan cara menghentiakan perdarahan luar

a. Menunjukkan titik-titik tekan untuk membantu menghentikan perdarahan b. Mendemontrasikan cara perawatan perdarahan

8. Mendemontrasikan langkah-langkah penanganan syok 9. Menyebutkan 3 sistem tubuh manusia

A. Pokok Bahasan

Perdarahan dan Syok

B. Topik 1. Pengertian Perdarahan 2. Sumber perdarahan 3. Jenis Perdarahan 4. Perdarahan dalam 5. Perdarahan luar 6. Syok C. Tujuan Pembelajaran

Setelah memahami topik topik, diharapkan peserta dapat :

D. Media

Buku peserta, Whiteboard, Flipcard, Marker, Kertas gambar, OHP, Alat Peraga

E. Metode

Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Demonstrasi, Praktek,

F. Waktu

1 x 45 menit

G. Proses Pembelajaran 1. Pengantar

a. Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan deskripsi umum dari pokok bahasan yang akan diberikan

b. Fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi yang diberilkan

2. Kegiatan

a. Pengertian Perdarahan

Fasilitator menjelaskan pengertian dari perdarahan secara umum, yang diakibatkan rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh trauma atau penyakit

b. Sumber perdarahan

lFasilitator meminta peserta menyebutkan sumber perdarahan dalam tubuh manusia

lFasilitator merangkum pendapat peserta

lFasilitator menerangkan ketiga sumber perdarahan yang merupakan komponen utama dalam tubuh manusia

c. Jenis Perdarahan

lFasilitator menjelaskan 2 jenis perdarahan

lFasilitator meminta pendapat peserta membuat contoh dari masing-masing perdarahan luar dan perdarahan dalam

lFasilitator menuliskan dan merangkum pendapat peserta d. Perdarahan dalam

lFasilitator memberi contoh kasus yang menyebabkan perdarahan dalam

lFasilitator menjelaskan tanda-tanda perdarahan dalam yang dapat di kenali dengan jelas

lFasilitator menjelaskan penatalaksanaan perdarahan dalam e. Perdarahan luar

lFasilitator menjelaskan cara melindungi diri terhadap infeksi

lFasilitator menyebutkan macam dari perdarahan luar dan membedakan masing-masing perdarahan tersebut

lFasilitator menjelaskan 3 cara mengendalikan perdarahan luar, tidak melupakan ABC dan perlindungan terhadap infeksi

lFasilitator meminta 3orang peserta mendemontrasikan cara mengendalikan perdarahan luar dengan cara tekanan langsung, elevasi atau titik tekan, masing-masing mendemontarsikan 1 cara

lFasilitator menunjukkan titik tekan ( menekan pembuluh nadi di atas daerah yang mengalami perdarahan

lFasilitator menjelaskan perawatan perdarahan f. Syok

lFasilitator menyebutkan arti definisi dari syok

lFasilitator Menjelaskan penyebab dari syok yang sering di jumpai

lFasilitator meminta peserta menyebutkan 5 tanda dan gejala dari syok

lFasilitator menulis dan merangkum pendapat peserta

lFasilitator menambahkan tanda syok yang belum di sebutkan peserta

lFasilitator menjelaskan penanganan syok dan mendemontrasikannya 3. Rangkuman

a. Fasilitator menarik kesimpulan tentang topik perdarahan dan syok b. Fasilitator menutup sesi

4. Evaluasi

a. Apakah pengertian dari perdarahan

... b. Sebutkan sumber perdarahan

... c. Jelaskan 2 jenis perdarahan beserta contohnya masing-masing

d. Bagaimana cara melindungi diri terhadap infeksi e. Bagaimana cara mengendalikan perdarahan luar

f. Bagaimana cara perawatan perdarahan yang umum dilakukan g. Apakah pengertian dari syok

h. Sebutkan tanda dan gejala dari syok

i. Jelaskan langkah-langkah penanganan syok

H. Kunci Materi

1. Pengertian Perdarahan

Sistem peredaran darah yang terdiri dari 3 komponen utama yaitu jantung, pembuluh darah

dan darah. Dalam tubuh manusia darah relatif selalu berada dalam pembuluh darah kecuali

pada saat masuk dalam jaringan untuk melakukan pertukaran bahan makanan dan oksigen dengan zat sisa pembakaran tubuh dan karbondioksida.

Jantung

Bagian sebelah kiri menerima darah yang kaya dengan oksigen setelah diproses dari paru paru untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh.

Bagian sebelah kanan menerima darah dari tubuh dan meneruskan ke paru paru untuk kembali diperkaya dengan oksigen.

Arteri/Pembuluh Nadi

Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh tubuh. Darah yang keluar berwarna merah segar dan memancar

Vena/Pembuluh Balik

Adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Darah yang keluar mengalir dan berwarna merah gelap

Kapiler/Pembuluh Rambut

Arteri akan terbagi bagi menjadi pembuluh yang lebih kecil sehingga dapat mencapai hingga lebih dekat dengan kulit. Darah yang keluar sangat sedikit dan kadang hanya berupa titik-titik perdarahan

Denyut

Dapat dirasakan dengan mudah pada daerah dimana Arteri/Pembuluh Nadi berada dekat dengan kulit.

Lokasi pengecekan denyut yang paling mudah: 1. Radial Berada di pergelangan tangan 2. Carotid Berada di leher

3. Femoral Berada di lipatan paha

Setiap kali jantung berdetak, anda dapat merasakan denyutnya pada sistem arteri. Darah

Komposisi

Terdiri atas sel darah putih, sel darah merah, dan plasma darah. 2. Sumber Perdarahan

Perdarahan terjadi apabila darah keluar dari pembuluh darah oleh berbagai sebab seperti cedera atau penyakit.

Berdasarkan sumber perdarahan: a. Perdarahan nadi

b. Perdarahan pembuluh balik c. Perdarahan pembuluh rambut 3. Jenis Perdarahan

Perdarahan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

Perdarahan luar (terbuka), bila kulit juga cedera sehingga darah bisa keluar dari tubuh dan

terlihat ada di luar tubuh.

Perdarahan dalam (tertutup), jika kulit tidak rusak sehingga darah tidak bisa mengalir

langsung keluar tubuh.

4. Perdarahan luar

Untuk membantu memperkirakan berapa banyak darah yang telah keluar dari tubuh penderita, hal yang dipakai adalah keluhan korban dan tanda vital. Bila keluhan korban sudah mengarah ke gejala dan tanda syok seperti yang dibahas dalam topik ini maka penolong wajib mencurigai bahwa kehilangan darah terjadi dalam jumlah yang cukup banyak.

Perawatan Pra Rumah Sakit untuk Perdarahan luar a. Tekanan Langsung

b. Elevasi c. Titik Tekan d. Immobilisasi

Menggunakan Torniket

Torniket hanya digunakan dalam keadaan gawat darurat dimana tidak ada cara lain utnuk menghentikan perdarahan. Torniket diaplikasikan sedekat mungkin dengan titik perdarahan. 5. Perdarahan dalam

Perdarahan dalam dapat berkisar dari skala kecil hingga yang mengancam jiwa penderita. Kehilangan darah tidak dapat diamati pada perdarahan dalam.

Gejala dan Tanda

Beberapa tanda perdarahan dalam dapat diidentifikasi. Beberapa adalah sbb.: a. Batuk darah berwarna merah muda

b. Memuntahkan darah berwarna gelap (seperti ampas kopi) c. Terdapat memar

d. Bagian Abdomen terasa lunak

Perawatan Pra Rumah sakit untuk Perdarahan dalam

Ingatlah untuk menggunakan standard universal, amankan lokasi kejadian dan hubungi tenaga terlatih.

a. Jaga jalan napas tetap terbuka dan berikan oksigen sesuai peraturan b. Pertahankan panas tubuh penderita, tapi jangan sampai kepanasan c. Atasi Syok

d. Pindahkan penderita secepatnya

Laporkan kemungkinan adanya perdarahan dalam kepada tenaga terlatih segera setelah mereka tiba di lokasi.

Bahaya lain pada perdarahan adalah kemungkinan terjadinya penularan penyakit. Banyak kuman penyakit bertahan hidup di dalam darah manusia, sehingga bila darah korban ini bisa masuk kedalam tubuh penolong maka ada kemungkinan penolong dapat tertular penyakit. Perdarahan dalam harus dicurigai pada beberapa keadaan seperti :

1. Riwayat benturan benda tumpul yang kuat 2. Memar

3. Batuk darah 4. Muntah darah

5. Buang air besar atau air kecil berdarah 6. Luka tusuk

7. Patah tulang tertutup

8. Nyeri tekan, kaku atau kejang dinding perut Perawatan Perdarahan

1. Perlindungan terhadap infeksi pada penanganan perdarahan : a. Pakai APD agar tidak terkena darah atau cairan tubuh korban.

b. Jangan menyentuh mulut, hidung, mata, makanan sewaktu memberi perawatan c. Cucilah tangan segera setelah selesai merawat

2. Pada perdarahan besar:

a. Jangan buang waktu mencari penutup luka

b. Tekan langsung dengan tangan (sebaiknya menggunakan sarung tangan) atau dengan bahan lain.

c. Bila tidak berhenti maka tinggikan bagian tersebut lebih tinggi dari jantung (hanya pada alat gerak), bila masih belum berhenti maka lakukan penekanan pada titik-titik tekan.

d. Pertahankan dan tekan cukup kuat. e. Pasang pembalutan penekan

3. Pada perdarahan ringan atau terkendali :

a. Gunakan tekanan langsung dengan penutup luka b. Tekan sampai perdarahan terkendali

c. Pertahankan penutup luka dan balut

d. Sebaiknya jangan melepas penutup luka atau balutan pertama 4. Perdarahan dalam atau curiga ada perdarahan dalam

a. Baringkan dan istirahatkan penderita b. Buka jalan napas dan pertahankan

c. Periksa berkala pernapasan dan denyut nadi

d. Perawatan syok bila terjadi syok atau diduga akan menjadi syok e. Jangan beri makan dan minum

f. Rawatlah cedera berat lainnya bila ada g. Rujuk ke fasilitas kesehatan

6. Syok

Syok terjadi bila sistem peredaran darah (sirkulasi) gagal mengirimkan darah yang mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke alat tubuh yang penting (terutama otak, jantung dan paru-paru).

Penyebab

lKegagalan jantung memompa darah

lKehilangan darah dalam jumlah besar

lPelebaran ( dilatasi ) pembuluh darah yang luas, sehingga darah tidak dapat mengisinya dengan baik

lKekurangan cairan tubuh yang banyak misalnya diare.

Gejala dan tanda syok lNadi cepat dan lemah

lNapas cepat dan dangkal

lKulit pucat, dingin dan lembab

lSering kebiruan pada bibir dan cuping telinga

lHaus

lMual dan muntah

I. REFERENSI

1. Buku Pedoman Pertolongan Pertama, tebitan PMI Pusat tahun 2005, Edisi kedua Cetakan kedua, hal 57 64.

2. Referensi lain yang mendukung

Penanganan perdarahan berarti mengendalikan perdarahan, bukan berarti menghentikan perdarahan sama sekali.

A. Pokok Bahasan

Cedera Jaringan Lunak

B. Topik

1. Pengertian jaringan lunak 2. Klarifikasi luka

3. Luka terbuka 4. Luka tertutup

5. Penutup & Pembalut luka 6. Perawatan luka terbuka 7. Perawatan luka tertutup

8. Perawatan luka dengan benda asing menancap 9. Pedoman umum penutup luka & pembalutan 10. Penggunaan pembalut

11. Pembalutan penekanan 12. Perawatan berbagai luka

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajarai topik topik ini diharapkan peserta dapat :

C. Media

Buku Peserta, Whiteboard, Flipcard, Marker, Paper, OHP, Alat Peraga

D. Metode

Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Demonstrasi, Praktek

E. Waktu

1 x 45 menit Teori 3 x 45 menit Praktek

1. Menjelaskan cedera yang tergolong cedera jaringan lunak 2. Menyebutkan 2 klasifikasi luka

3. Menyebutkan 6 macam luka terbuka 4. Menyebutkan 3 macam luka tertutup

5. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan penutup luka a. Menjelaskan bagaimana penggunaan penutup luka b. Menyebutkan 4 fungsi penutup luka

c. Menyebutkan ketiga fungsi pembalut

d. Menguasai pedoman penutupan dan pembalutan luka e. Menjelaskan pemakaian pembalutan penekanan 6. Menyebutkan langkah-langkah perawatan luka terbuka 7. Menyebutkan langkah-langkah perawatan lukatertutup 8. Menyebutkan perawatan luka dengan benda asing menancap 9. Mendemontrasikan pedoman umum penutup luka dan pembalutan

10. Mendemontrasikan penggunaan berbagai macam pembalut pada berbagai bagian tubuh dan pada berbagai posisi tubuh

11. Mendemontrasikan pembalut penekanan 12. Mendemontrasikan Perawatan luka terbuka

F. PROSES PEMBELAJARAN

1. Pengantar

a. Fasilitator memperkenalkan diri dan menguraikan deskripsi umum dari cedera jaringan lunak

b. Fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi yang diberikan 2. Kegiatan

a. Pengertian jaringan lunak

lFasilitator menjelaskan pengertian jaringan lunak

lFasilitator mengenalkan istilah yang lazim di pakai dalam cedera jaringan lunak

lFasilitator menjelaskan cedera yang tergolong cedera jaringan lunak b. Klarifikasi luka

lFasilitator menjelaskan 2 klasifikasi luka, dan menerangkan masing-masing luka tersebut

lFasilitator meminta peserta membedakan klasifikasi luka terbuka dan tertutup

lFasilitator merangkum pendapat peserta c. Luka terbuka

lFasilitator menjelaskan 6 macam luka terbuka

lFasilitator menjelaskan criteria dari masing-masing luka terbuka, beserta contoh kasus

lFasilitator mendemontrasikan perawatan luka terbuka d. Luka tertutup

lFasilitator menjelaskan 3 macam luka tertutup

lFasilitator menjelaskan criteria dari masing-masing luka tertutup

lFasilitator mendemontrasikan perawatan luka tertutup e. Penutup & Pembalut luka

lFasilitator menerangkan pengertian dari penutup luka, criteria bahan yang di pergunakan untuk menutup luka

lFasilitator menjelaskan bagaimana cara penggunaan penutup luka dan memberikan contoh

lFasilitator meminta peserta menyebutkan 4 fungsi penutup luka

lFasilitator menulis dan merangkum serta menambahkan fungsi yang belum di sebutkan peserta

lFasilitator mendefinisikan arti pembalut, dan menerangkan 3 fungsi pembalut, serta memberikan contoh beberapa jenis pembalut

lFasilitator menjelaskan langkah langkah penting dalam pemakaian pembalutan penekanan dan mendemontrasikan langkah-langkah tersebut

lFasilitator mendemontrasikan pedoman umum penutup luka dan pembalutan

lFasilitator membagi group, masing-masing group terdiri dari 2-3 orang untuk mendemontrasikan pedoman penutupan luka dan pembalutan. Fasilitator berkeliling melihat apakah peserta sudah benar melakuakn hal tersebut

lFasilitator mendemontrasikan penggunaan berbagai macam pembalut pada berbagai bagian tubuh dan pada berbagi posisi tubuh

f. Perawatan luka terbuka

lFasilitator menjelaskan langkah-langkah yang harus di ketahui dalam merawat luka yang terbuka

lFasilitator mendemontrasikan perawatan luka terbuka

lFasilitator memberikan 1 kasus luka terbuka dan meminta 2 orang peserta, 1 orang sebagai korban dan lainnya sebagai penolong untuk mendemontrasikan cara perawatan luka tertutup berdasarkan langkah-langkah yang harus diketahui

g. Peralatan luka tertutup

lFasilitator menjelaskan langkah-langkah yang harus di ketahui dalam perwatan luka yang tertutup

lFasilitator mendemontrasikan perawatan luka tertutup

lFasilitator memberikan 1 kasus luka tertutup dan meminta 2 orang peserta, 1 orang sebagai korban dan lainnya sebagai penolong untuk mendemontrasikan cara perawatan luka tertutup berdasarkan langkah-langkah yang harus diketahui

h. Perawatan berbagai luka

lFasilitator mendemontrasikan perawatanluka spesifik misalnya Perawatan luka tusuk,perawatan luka dengan benda asing yang menancap akibat tertinggalnya pisau, pecahan gelas, potongan kayu yang menembus masuk dalam tubuh penderita

lFasilitator mengingatkan peserta untuk tidak mencabut benda yang menancap tersebut kecuali pada pipi

3. Rangkuman

a. Fasilitator bersama peserta membuat kesimpulan tentang materi yang yang sudah diberikan

b. Fasilitator menutup sesi 4. Latihan dan Evaluasi

Fasilitator menanyakan :

a. Sebutkan macam-macam jaringan lunak yang ada dalam tubuh manusia b. Sebutkan klasifikasi dari luka dan sebutkan contoh dari masing masing c. Jelaskan apa yang di maksud dengan penutup luka

d. Sebutkan fungsi dari penutup luka secara umum

e. Apakah deskripsi dari pembalut dan sebutkan 4 fungsi dari pembalut serta contoh jenis- jenis pembalut

f. Bagaimana cara melakukan pemakaian pembalut penekanan g. Jelaskan langkah-langkah dari perawatan luka terbuka h. Jelaskan langkah-langkah dari perawtan luka tertutup

1. Pengertian

Cedera jaringan lunak adalah cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf atau pembuluh darah akibat suatu ruda paksa. Keadaan ini umumnya dikenal dengan istilah luka. Beberapa penyulit yang dapat terjadi adalah perdarahan, kelumpuhan serta berbagai gangguan lainnya sesuai dengan penyebab dan beratnya cedera yang terjadi. 2. Klasifikasi Luka

Luka secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu : a. Luka terbuka

Cedera jaringan lunak disertai kerusakan / terputusnya jaringan kulit yaitu rusaknya kulit dan bisa disertai jaringan di bawah kulit.

b. Luka tertutup

Cedera jaringan lunak tanpa kerusakan/terputusnya jaringan kulit, yang rusak hanya jaringan di bawah kulit.

Pembagian ini tidak menjadi penentu berat ringannya suatu cedera.

Dalam dokumen 1. Dasar KSR - Panduan Fasilitator (Halaman 104-115)