• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem pencernaan (digestif)

Dalam dokumen 1. Dasar KSR - Panduan Fasilitator (Halaman 91-96)

Panduan Fasilitator Pertolongan Pertama / Modul IV

BIDANG ANATOMIS

6. Sistem pencernaan (digestif)

Berfungsi untuk mencernakan makanan yang masuk dalam tubuh sehingga siap masuk ke dalam darah dan siap untuk dipakai oleh tubuh

I. REFERENSI

1. Buku Pedoman Pertolongan Pertama, tebitan PMI Pusat tahun 2005, Edisi kedua Cetakan kedua, hal 9 24.

2. Referensi lain yang mendukung

lMenyebutkan langkah-langkah penilaian pada penderita

lMenyebutkan langkah-langkah dalam melakukan penilaian keadaan

lMenjelaskan keadaan lokasi aman atau tidak aman untuk dimasuki

lMenyebutkan ke enam tindakan yang harus dilakukan setelah tiba di lokasi kejadian

lMenyebutkan sekurang-kurangnya 2 sumber informasi mengenai peristiwa yang terjadi

lMenyebutkan tujuan penilaian dini

lMenyebutkan 6 langkah - langkah penilaian dini

lMengenali trauma signifikan dan non signifikan pada kesan umum

lMenyebutkan pemeriksaan fisik secara sistematik pada penderita secara umum

lMenjelaskan mengenai ke 4 kelainan yang diperiksa pada pemeriksaan fisik

lMenjelaskan pemeriksaan tanda vital pernapasan, nadi, suhu

lMenjelaskan bagaimana melakukan wawancara untuk mencari riwayat penderita pada berdasarkan akronim KOMPAK

lMenjelaskan apa saja yang harus dilakukan pada pemeriksaan berkala

lBagaimana melakukan pelaporan dan serah terima penderita

lMendemontrasikan langkah-langkah pengamanan lokasi kejadian

lMendemontrasikan bagaimana mendapatkan kesan umum

lMendemontrasikan masing-masing penilaian akronim ASNT

lMendemontrasikan Lihat, Dengar, dan Rasakan untuk menilai pernapasan

lMendemontrasikan penilaian sirkulasi pada penderita dengan respon

lMendemontrasikan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap

lMendemontrasikan secara benar masing-masing komponen pemeriksaan tanda vital pernapasan dan suhu

lMendemontrasikan bagaimana melakukan wawancara untuk mencari akronim KOMPAK

lMendemontrasikan bagaimana melakukan pelaporan secara lisan maupun tertulis

lMenyebutkan 3 sistem tubuh manusia

A. Pokok Bahasan

Penilaian Penderita

B. Sub Pokok Bahasan

1. Penilaian pada penderita 2. Penilaian keadaan 3. Keamanan lokasi 4. Tiba di lokasi kejadian

5. Sumber informasi mengenai peristiwa yang terjadi 6. Penilaian dini

7. Pemerisaan fisik 8. Riwayat Penderita

9. Pemeriksaan Berkelanjutan

10. Pelaporan dan serah terima penderita 11. Pengamanan lokasi kejadian

12. Pelaporan

C. Tujuan Pembelajaran

D. Media

Buku Peserta, Whiteboard, Flipchard, Marker, Paper, OHP, Alat peraga

E. Metode

Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Demonstrasi, Praktek

F. Waktu

2 x 45 Menit Teori 2 x 45 Menit Praktek

G. Proses Pembelajaran 1. Pengantar

a. Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan deskripsi umum dari pokok bahasan yang akan di berikan

b. Fasilitator menjelaskan tujuan pembelajaran dari materi yang di berikan

2. Kegiatan

a. Penilaian penolong pada penderita

lFasilitator menyebutkan 6 langkah penilaian penolong

lFasilitator meminta peserta mengulang menyebutkan 6 langkah penilaian b. Penilaian keadaan

lFasilitator meminta peserta menyebutkan langkah-langkah dalam melakukan penilainan keadaan, beserta pertanyaan yang dapat membantu penolong dalam melakukan analisa

lFasilitator menuliskan dan merangkum pendapat peserta

lFasilitator menambahkan langkah-langkah yang belum di sebutkan peserta c. Keamanan lokasi

lFasilitator menerangkan pentingnya mengetahui lokasi yang aman untuk penolong

lFasilitator menjelaskan keadaan lokasi yang aman dan tidak aman untuk dimasuki, dan mendemontrasikan langkah pengamanan lokasi kejadian

lFasilitator membagi group, masing-masing group di beri 1 kasus dan peserta mempraktekan kasus yang menjadi bagiannya

lFasilitator merangkum tentang Keamanan Lokasi penolong d. Tiba di lokasi kejadian

lFasilitator menjelaskan 6 langkah yang harus dilakukan seorang penolong tiba dilokasi kejadian

lFasilitator membagi group masing masing group menjelaskan 6 langkah tersebut e. Sumber informasi mengenai peristiwa yang terjadi

lFasilitator menerangkan 2 sumber informasi yang harus di ketahui oleh penolong untuk menunjang penilaian

f. Penilaian dini

lFasilitator menerangkan tujuan penilaian dini, pentingnya mengenali dan mengatasi keadaan yang mengancam nyawa penderita dengan cara yang tepat, cepat dan sederhana

lFasilitator menerangkan 6 langkah penilaian dini yang harus di ketahui

lFasilitator mendemontrasikan langkah-langkah untuk mendapatkan kesan umum

lFasilitator mendemontrasikan pemeriksaan Respon (ASNT)

lFasilitator mendemontrasikan cara menilai pernapasan (Lihat, Dengar, Rasakan)

lFasilitator mendemontrasikan penilaian sirkulasi pada penderita dengan respon yang baik dan penderita yang tidak respon

lFasilitator membagi goup peserta, masing-masing group mendemontrasikan satu

g. Pemeriksaan fisik

lFasilitator menjelaskan pemeriksaan fisik secara sistematis pada penderita secara umum

lFasilitator menjelaskan 4 kelainan yang diperiksa pada pemeriksaan fisik

lFasilitator menjelaskan pemeriksaan tanda vital, pernapasan, nadi dan suhu

lFasilitator mendemontrasikan cara pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki

lFasilitator mendemontrasikan pemeriksaan tanda vital, pernapasan, nadi, suhu

lFasilitator membagi peserta menjadi 2 group, masing-masing group mendemontrasikan cara pemeriksaan fisik secara sistematis dan mendemontrasikan pemeriksaan tanda vital, pernapasan, nadi, suhu

h Riwayat penderita

lFasilitator menjelaskan bagaimana melakukan wawancara berdasarkan akronim

KOMPAK

lFasilitator mendemontrasikan cara melakukan wawancara berdasarkan akronim

KOMPAK

lFasilitator membagi peserta menjadi group kecil ( 2-3 orang ), masing-masing mempraktekan cara melakukan wawancara berdasarkan KOMPAK dan membuat catatan yang penting

i. Pemeriksaan Berkelanjutan ( berkala)

lFasilitator menjelaskan pentingnya pemeriksaan berkala , walaupun penilaian dan penatalaksanaan sudah selesai sampai menunggu pertolongan medis

lFasilitator menjelaskan yang harus dinilai kembali pada pemeriksaan berkala j. Pelaporan dan serah terima penderita

lFasilitator menerangkan cara pelaporan penderita secara singkat, dan jelas kepada penolong selanjutnya

lFasilitator memberi contoh laporan yang harus di buat, secara lisan atau tertulis kepada penolong selanjutnya, mengenai keadaan penderita sewaktu ditemukan, pemeriksaan yang sudah di lakukan dan penatalaksanaannya serta perkembangan lain yang dianggap penting

3. Rangkuman

a. Fasilitator bersama peserta menarik kesimpulan dari materi yang diberikan b. Fasilitator berterima kasih dan menutup sesi

4. Evaluasi

Fasilitator menanyakan :

a. Sebutkan langkah-langkah penilaian yang harus dilakukan dalam penatalaksanaan penderita

b. Sebutkan langkah-langkah dalam penilaian keadaan untuk membantu penolong melakukan analisa

c. Jelaskan lokasi yang aman untuk dimasuki

d. Sebutkan 6 tindakan yang harus di ketahui seorang penolong saat tiba di lokasi e. Apakah tujuan dari penilaian dini

f. Sebutkan 6 langkah penilaian dini

g. Sebutkan pemeriksaan fisik secara sistematis

h. Jelaskan 4 kelainan yang diperiksa pada pemeriksaan fisik i. Jelaskan tahap tahap pemeriksaan tanda vital

j. Jelaskan wawancara berdasarkan akronim KOMPAK

k. Buat contoh laporan setelah selesai menangani penderita dan harus dilaporkan pada penolong selanjutnya

H. Kunci Materi

Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. 1. Langkah langkah penilaian pada penderita

a. Penilaian Keadaan b. Penilaian Dini c. Pemeriksaan Fisik d. Riwayat Penderita

e. Pemeriksaan Berkala atau Lanjut f. Serah terima dan pelaporan 2. Penilaian keadaan

Penilaian keadaan dilakukan untuk memastikan situasi yang dihadapi dalam suatu upaya pertolongan. Sebagai penolong kita harus memastikan apa yang sebenarnya kita hadapai, apakah ada bahaya susulan atau hal yang dapat membahayakan seorang penolong. Ingatlah selalu bahwa seorang atau lebih sudah menjadi korban, jangan ditambah lagi dengan penolong yang menjadi korban. Keselamatan penolong adalah nomor satu.

Dalam dokumen 1. Dasar KSR - Panduan Fasilitator (Halaman 91-96)