• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Menyusun data berarti menggolongkannya dalam pola, tema atau kategori. Tanpa mengkategorikan atau mengklasifikasikan data, maka data tersebut akan tidak bermakna. Tafsiran atau interpretasi artinya memberikan makna kepada hasil

analisis, menjelaskan pola atau kategori, mencari hubungan antara berbagai konsep.

Gambar 5. Komponen-komponen Analisi Data Model Interaktif Miles dan Huberman (Iman, 2002)

Analisis data dilakukan dengan menggunakan konsep yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman, yaitu analisis yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Imam, 2002). Tiga kegiatan analisis data di atas menggunakan model interaktif, seperti terlihat pada Gambar 5.

Berdasarkan langkah analisis data dengan menggunakan model interaktif di atas, maka dapat dijelaskan kegiatannya sebagai berikut

a. Reduksi Data, yaitu proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data ”kasar” yang muncul dari pengumpulan data di lapangan. Reduksi data berlangsung selama proses pengumpulan data berlangsung dan berlanjut terus sampai dengan akhir penyusunan laporan lengkap. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan akhir dapat ditarik dan diverifikasi. Reduksi data dilakukan dengan pengkodean data atau koding, dengan maksud berikut

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data Penarikan Kesimpulan/

1) Frekuensi kemunculan butir-butir temuan sehingga perlu diketahui sebagai bantuan untuk membangun kategori data.

2) Pemberian kode pada temuan untuk mengelompokkan dalam kategori- kategori yang mempermudah melakukan perbandingan.

3) Perbandingan temuan dimaksudkan untuk membangun konsep-konsep teoritis.

b. Penyajian data mencakup matriks atau tabel, flowchart, peta konsep, diagram dan berbagai bentuk representasi visual lainnya. Penyajian data ini memiliki tiga fungsi, yaitu menyederhanakan data, menyimpulkan interpretasi, dan menyajikan data secara menyeluruh. Dengan melihat penyajian data yang baik akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan mengambil tindaklanjut yang diperlukan.

c. Kesimpulan dan verifikasi, adalah upaya untuk mencari makna terhadap data yang dikumpulkan, dengan mencari pola, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering timbul dan sebagainya. Dalam proses penarikan kesimpulan; kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah apabila didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat kembali ke lapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Pengumpulan data internal perusahaan dilakukan menggunakan aspek-aspek yang terdapat dalam Marketing Mix yang telah dikembangkan dari 4 P menjadi 6 P, yaitu aspek : Product, Pricing, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence.

Data internal maupun eksternal yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan analisa SWOT, yaitu analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Tabel 1), yang merupakan cara sistematis untuk mengidentifikasi berbagai faktor internal dan eksternal yang dimiliki dan dihadapi oleh pemilik usaha untuk merumuskan berbagai alternatif strategi yang sesuai.

Tabel 1. Matriks SWOT Strenghts (S) Weakness (W) Internal Eksternal Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal Opportunities (O) Tentukan 5-10 faktor peluang dan ancaman

Strategi (S-O)

Ciptakan strategi yang menggunakankekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi (W-O)

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Threats (T) Faktor ancaman eksternal Strategi (S-T)

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi (W-T)

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Sumber : Rangkuti, 2006

Untuk mengevaluasi peluang dan ancaman dapat digunakan matriks EFE, sedangkan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan menggunakan matrks IFE. Berdasarkan Matriks EFE dan IFE diharapkan dapat mengindikasikan strategi yang harus dilakukan perusahaan dari 9 sel strategi yang ada pada Matriks EFE dan IFE.

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk melalukan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut

1. Mengumpulkan atau menyusun laporan keuangan perusahaan selama tiga tahun terakhir yang terdiri dari

a) Neraca, yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu.

b) Laporan Rugi/Laba, yang menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba/rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.

c) Laporan Arus Kas, yang menggambarkan sumber dan penggunaan kas dalam suatu periode.

2. Melakukan Analisis Rasio Keuangan, yang pada kajian ini dibatasi pada rasio rentabilitas atau profitabilitas dengan menggunakan rumurs berikut

a. Margin Laba (Profit Margin)

Pendapatan Bersih Margin Laba (Profit Margin) :

Penjualan b. Return on Aset

Laba Bersih Return on Aset :

Total Aktiva c. Laba Bersih dibandingkan Jumlah Karyawan

Sebagai perusahaan jasa dimana asset utama perusahaan adalah karyawan, maka sangat relevan untuk mengukur kemampuan karyawan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Laba Bersih Rasio Laba Bersih terhadap

Jumlah Karyawan = Jumlah Karyawan

3. Melakukan Analisis Pulang Pokok (Break Even Analysis) untuk mengetahui pada laba yang diperoleh pada beberapa tingkat skala usaha untuk kepentingan ukuran pembukaan tempat kursus.

a. R = revenue (pendapatan)

VC = total variabel cost (total biaya variabel) FC = total fixed cost (total biaya tetap)

AVC = average variabel cost (biaya variabel rata-rata) Z = profit (laba)

U = jumlah unit pada titik break even

b. R = FC + VC + Z

Karena Z = 0 (pada titik break even) Maka R = FC + VC (pada titik break even) c. Untuk mengetahui titik break even (BEP)

P x U = FC + VC x U atau U = FC / (P – AVC)

4. Melakukan analisis kelayakan investasi usaha Rumah Akal dan franchiseenya dari aspek finansial dengan menggunakan metode penilaian: Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR) dan Pay Back Period (PBP).

i. PBP dihitung dengan rumus :

Total investasi

PBP = --- x 1 tahun Laba Setelah Pajak + Penyusutan

ii. NPV dihitung dengan rumus berikut : NPV=

(

)

= + n t t k At 1 1 Keterangan:

n = periode/tahun terakhir aliran kas/cash flow. At = aliran kas pada periode t

k = tingkat keuntungan yang diharapkan atau discount rate yang digunakan

iii. IRR dihitung dengan rumus berikut :

NPV1

IRR = il + --- (i2-i1)

Keterangan.

lRR = Nilai Internal Rate of Return. NPV1 = Net Present Value pertama.

NPV2 = Net Present Value kedua.

i 1 = Tingkat suku bunga/discount rate pertama.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait