• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Metode Analisis Data

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan

Yayasan Rumah Akal bergerak di bidang pelatihan matematika yang memberikan pelatihan dengan metode yang diciptakan sendiri oleh pemilik yayasan dan diberikan nama Mathmagic. Metode Mathmagic sebenarnya sudah diperkenalkan sejak Oktober 2003 yang penyebarannya dilakukan melalui internet dan dikemas dalam bentuk Print e-Book. Merek dagang (Trade Mark) ”Mathmagic School” telah terdaftar di Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. Agenda J00-2005-016467 dan Pendaftaran Hak Cipta Metode Matemagica-Magicmatika No. C00200501878-1954. Disamping itu Yayasan Rumah Akal mendapatkan dua penghargaan MURI pada tahun 2008 dari Menteri Riset dan Teknologi dan Menteri Kebudayaan dengan kategori penemu dan pengembang metode belajar matematika paling mudah di Indonesia.

Menanggapi permintaan masyarakat untuk melakukan proses belajar tatap muka, maka didirikanlah ”Mathmagic School” pada bulan April 2004, dan saat ini telah berdiri 32 buah cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, dimana dua cabang dimiliki sendiri sebagai model dan tempat pelatihan bagi para franchisee. Saat ini perkembangan cabang dibatasi terkait dengan kesiapan Yayasan untuk menjaga standarisasi metode pengajaran yang harus diyakini mampu mewujudkan visi dan misi serta tujuan keberadaan Mathmagic School. Tujuan keberadaan Mathmagic School adalah berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas dan kecerdasan anak bangsa melalui cara berpikir yang kreatif, sederhana, cepat dan tepat serta menyenangkan dalam pemecahan soal berhitung dan matematika.

Disebabkan adanya keterbatasan modal untuk mengembangkan usaha serta sulitnya mendapatkan bantuan permodalan dari perbankan, Yayasan Rumah Akal mengembangkan usahanya dengan pola waralaba dengan persyaratan permodalan yang relatif ringan dibandingkan usaha waralaba sejenis. Yayasan Rumah Akal

menawarkan tiga jenis kemitraan yang dimulai dengan modal awal sebesar Rp. 5 juta; Rp. 10 juta dan Rp. 20 juta.

Dalam perkembangannya, pemilik Yayasan mengamati bahwa franchisee yang berhasil adalah mereka yang sebelumnya sudah menggeluti bisnis pendidikan dan menghayati peranan pendidik. Franchisee yang memiliki usaha di bidang lain dan kurang menghayati bisnis pendidikan biasanya lebih fokus pada bisnisnya semula. Mempertimbangkan hal tersebut, pembukaan cabang berikutnya disyaratkan bahwa franchisee memiliki idealisme dan visi yang sama dengan Yayasan Rumah Akal.

B. Organisasi Perusahaan dan Manajemen

Organisasi Yayasan masih sederhana, dipimpin langsung oleh pemiliknya, Bapak Ir. Bekti Hermawan dibantu oleh lima orang pegawai dengan pembagian tugas sebagai berikut :

a) Pemimpin/Pemilik Yayasan Rumah Akal dengan tingkat pendidikan Pasca Sarjana..

b) Satu Operasional Manager dengan tingkat pendidikan D3 yang menangani persiapan pembukaan cabang serta memantau perkembangan cabang-cabang. c) Satu orang pegawai dengan tingkat pendidikan D3 yang menangani keuangan

dan administrasi merangkap sebagai pengajar.

d) Tiga orang pegawai dengan pendidikan D3 yang menangani tugas-tugas operasional di lapangan yang juga merangkap sebagai pengajar.

Sedang susunan organisasi untuk franchisee Mathmagic School minimal terdiri dari tiga orang, yaitu :

a) Satu orang manajer cabang yang biasanya adalah pemilik usaha (franchisee). b) Satu orang pengajar tetap dengan tingkat pendidikan minimal D3.

c) Satu orang pengajar paruh waktu tingkat pendidikan D3. Syarat pengajar Mathmagic School adalah:

b) Mengerti dan menyukai matematika. c) Menyukai dunia pendidikan.

d) Mampu berkomunikasi dua arah dengan siswa. e) Lulus tes Tim dari Yayasan Rumah Akal.

Hubungan Yayasan Rumah Akal dan para franchiseenya yang diatur dalam Perjanjian kerja sama, mencakup persyaratan, hak dan kewajiban masing-masing pihak.

1. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh franchisse adalah sebagai berikut

a) Memiliki visi dan misi dalam pengembangan sumber daya manusia yang sesuai dengan Mathmagic School.

b) Memiliki komitmen yang teguh untuk mengembangkan cabang secara berkesinambungan.

c) Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan didasarkan rasa saling percaya.

d) Memiliki kemampuan yang memadai dalam mengelola cabang untuk menjalankan standar pengelolaan yang telah ditetapkan

e) Memiliki kemampuan pendanaan yang memadai 2. Hak dan kewajiban dari franchisee adalah sebagai berikut :

1) Hak :

a) Menggunakan identitas Mathmagic School dalam proses penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.

b) Menentukan sendiri besarnya investasi yang diperlukan untuk membuka cabang.

c) Menentukan lokasi dengan persetujuan dari Yayasan Rumah Akal. d) Mengelola secara langsung baik operasional pendidikan dan keuangan. e) Menentukan sendiri karyawan dan pengajar sesuai kualifikasi yang

f) Mendapatkan program pelatihan bagi karyawan dan pengajar.

g) Mendapatkan dukungan manajemen dan teknis dari Yayasan Rumah Akal.

h) Mendapatkan prasarana pendidikan dan latihan berupa : master modul metode Mathmagic, teknik pengajaran Mathmagic, kurikulum dan silabus, software administrasi, standar pengelolaan cabang, buku panduan kerja cabang.

i) Mendapatkan seluruh keuntungan setelah membayar kewajiban kepada Yayasan Rumah Akal berupa Franchise Fee (License Fee) dan Royalti 10 persen dari biaya SPP persiswa.

j) Mendapatkan fasilitas promosi dan pemasaran melalui internet. 2) Kewajiban :

a) Melaksanakan operasi pendidikan dan latihan sesuai standar pengelolaan dan buku panduan kerja Mathmagic School.

b) Menjaga kerahasiaan seluruh produk usaha jasa pendidikan Mathmagic School kepada pihak lain.

c) Menyiapkan seluruh sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses pendidikan dan latihan.

d) Membayar uang Franchise Fee dan Royalti Fee setiap bulannya. Franchise fee adalah semacam license fee untuk menggunakan nama dagang, produk atau jasa, metode pengoperasian, rencana pemasaran, proses pengendalian kualitas, serta menerima jasa pendampingan/pembinaan manajeme dari pihak pemegang lisensi (pewaralaba). Sedang Royalti fee yang ditetapkan 10 persen adalah prosentase dari penerimaan biaya kursus bulanan siswa yang harus disetorkan kepada Yayasan Rumah Akal.

e) Melaksanakan administrasi dan pelaporan keuangan serta menyerahkan informasi penerimaan kotor setiap bulan.

3. Hak dan kewajiban dari Yayasan Rumah Akal adalah sebagai berikut : 1) Hak :

a) Menerima Franchise Fee untuk masa kontrak yang telah ditentukan b) Menerima Royalti fee sebesar 10 persen dari biaya yang dikenakan

kepada setiap siswa

c) Menerima laporan informasi penerimaan kotor dari mitra cabang

d) Melakukan pengawasan operasional dan keuangan terhadap kinerja penyelenggaraan pendidikan dan latihan

e) Melakukan peninjauan ulang terhadap kelangsungan kerjasama mitra cabang dengan Yayasan Rumah Akal

2) Kewajiban :

a) Membantu franchisee dalam proses persiapan pembukaan cabang seperti seleksi lokasi dan rencana tata letak ruangan

b) Memberikan dukungan operasional kepada franchisee, berupa: (1) membantu menyeleksi pengajar dan karyawan serta mengadakan pelatihan; (2) memberikan materi pendidikan seperti : master modul, kurikulum, silabus; (3) memberikan bimbingan operasional dan manajemen

c) Mengevaluasi kinerja franchisee agar dapat mempertahankan standar kinerja dan tingkat keuntungan yang diperoleh

d) Mempromosikan dan mengiklankan kantor cabang milik franchisee Dalam pelaksanaannya, perjanjian hak dan kewajiban di atas belum dapat dipenuhi seluruhnya, terutama dalam hal pemantauan dan pengarahan teknis operasional maupun manajemen dari pihak Yayasan Rumah Akal. Pemilik usaha lebih banyak meluangkan waktu untuk mengembangkan produk dan penulisan buku daripada pengembangan dan pembinaan jaringannya. Disatu sisi penulisan dan penerbitan buku merupakan cara yang baik untuk memperkuat brand image, meskipun pengaruhnya tidak sekuat apabila dilakukan promosi above the line melalui media yang mampu menjangkau secara nasional. Namun disisi lain hal

tersebut menyebabkan perhatian terhadap pengembangan bisnis melalui sistem waralaba tidak ditangani dengan optimal. Keterbatasan jumlah tenaga manajemen juga menyebabkan pemantauan dan pembinaan franchisee kurang optimal. Pemilik usaha sendiri pada saat ini sedang mencari investor untuk mengalihkan manajemen Mathmagic School, sehingga bisa lebih fokus pada pengembangan produk lainnya.

C. Product (Produk)

Mathmagic adalah berbagai metode kreatif untuk memecahkan persoalan matematika. Berbeda dengan lembaga pelatihan matematika lainnya yang memiliki program yang tidak dikaitkan dengan kurikulum di sekolah formal, kurikulum program Mathmagic disusun berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004 dari Departemen Pendidikan Nasional, sehingga modul-modulnya dapat diterapkan pada buku textbook matematika di sekolah formal. Dengan tetap mengacu kurikulum di atas, Mathmagic adalah metode-metode penyelesaian soal matematika secara cepat, sederhana, kreatif dan menyenangkan. Strategi penyusunan kurikulum didasarkan pada tujuan membantu murid-murid memahami dan memecahkan persoalan matematika di sekolah, sehingga hasil akhirnya adalah perbaikan nilai matematika di sekolah. Disamping itu kurikulum Mathmagic juga disusun berdasarkan National Council of Teacher of Mathematics dari Amerika Serikat untuk mempelajari matematika nalar dan realistik untuk berkompetisi dalam Olimpiade Matematika tingkat Sekolah Dasar. Untuk mempermudah proses belajar dan meningkatkan daya tarik murid, digunakan berbagai alat peraga dan alat permainan yang saat ini masing-masing jumlahnya mencapai 50 alat peraga dan 20 alat permainan. Salah satu contoh alat permainannya adalah kotak perkalian dibawah ini:

Perkalian : 34 x 21 = 714 3 4 2 6 8 2x3=6, 2x4=8 7 1 3 4 1x3=3, 1x4=4 1 1 4

Sampai dengan saat ini Rumah Akal memiliki tujuh produk matematika, dimana dua produk telah dipasarkan melalui sistem franchise, yaitu Mathmagic dan Matematika Akhlaq; dua produk hanya dipasarkan di tempat pelatihan pusat milik Yayasan Rumah Akal, yaitu Filsafat Matematika dan Math Experiment; satu produk ditujukan untuk aktivitas sosial, yaitu Think Quest; dan dua produk terakhir masih dalam tahap konsep, yaitu Matematika Realistis dan Money Magic. Penjelasan mengenai tujuh produk tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jenis produk yang Dimiliki Rumah Akal

Produk Keterangan Status/Konsumen

Mathmagic Metode belajar matematika secara sederhana, cepat dan akurat.

Telah difranchisekan, untuk kelas TK B, 1 SD sd. 3 SMP

Matematika Akhlaq

Metode belajar matematika budi pekerti yang dilandaskan pada Al Qur’an.

Telah difranchisekan, untuk kelas 1 sd 6 SD Matematika

Realistis

Metode matematika kreatif dari Belanda, dikembangkan ITB bekerjasama dengan

Departemen Pendidikan Nasional,

dikembangkan dalam bentuk pilot project di beberapa sekolah untuk diterapkan secara nasional.

Tahap pengembangan/

konsep, untuk kelas 1 sd 6 SD. Strategi antisipasi kurikulum baru.

Filsafat Matematika

Menelusuri rahasia suatu konsep

matematika, baru diterapkan pusat.

Dipasarkan di kantor pusat saja, untuk kelas 1 sd 6 SD Think

Quest

Bimbingan untuk sekolah-sekolah negeri membuat website pendidikan dalam rangka persiapan mengikuti perlombaan inter-nasional yang setiap tahun diadakan Oracle.

Kegiatan sosial dan

strategi soasialisasi Rumah Akal ke sekolah-sekolah secara luas

Math Experient

Belajar matematika melalui pendekatan penerapan eksperimen sains, hanya diadakan pada saat liburan sekolah selama 6 kali pertemuan

Dipasarkan di kantor pusat saja, untuk kelas 1 SD sd 3 SMP

Money Magic

pendidikan pengelolaan keuangan yang dikaitkan dengan Matematika

Tahap konsep

Dari dua produk yang telah difranchisekan, yaitu Mathmagic dan Matematika Akhlaq, ditawarkan dengan pendekatan tiga program pendidikan yang dapat dipilih oleh calon franchisee sesuai dengan kebutuhan di wilayah di mana cabang Rumah Akal akan dibuka. Tiga program tersebut adalah: (1) Program Pendidikan Mathmagis School (MS); (2) Program Pendidikan Simple Aritmatica (SIAR); (3) Program Pendidikan Akhlaq. Penjelasan mengenai ketiga program tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Dari 30 franchisee yang telah membuka cabang, 29 franchisee memilih tipe A: Program Pendidikan Mathmagic School, karena lebih lengkap dibandingkan program lainnya, dan hanya satu franchisee yang memilih Program Pendidikan Matematika Akhlaq dan tidak ada satupun yang memilih program SIAR. Dalam kajian ini produk yang dianalisis dibatasi pada produk Mathmagic, yang merupakan produk utama yang paling banyak konsumennya. Mathmagic adalah metode matematika yang kurikulumnya mencakup pelajaran matematika untuk tingkat Taman Kanak-Kanak Besar (TK B), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP).

Tabel 3. Jenis Program Pendidikan yang Difranchisekan

Nama Program Pendidikan

Mathmagis School (MS) Program Pendidikan Simple Aritmatica (SIAR) Program Pendidikan Akhlaq

Tujuan meningkatkan nilai

akademis sekolah serta menguasai matematika

Menguasai aritmatika bilangan tak terbatas selama tiga bulan

menguasai aritmatika berdasarkan ALQURAN Target Konsumen Untuk TK B, SD dan SMP. Untuk TK-B, SD, SMP Untuk TK-B, SD, SMP

Franchise Fee Rp. 20 juta Rp. 10 juta Rp. 5 juta

Masa Kontrak 10 tahun 10 tahun Selamanya

Jumlah franchise

29 0 1

Program pendidikan Mathmagic didasarkan pada tingkat kelas sekolah formal yang dibagi dalam beberapa modul yang diberi nama Mathmagic Module (MM). Setiap modul dilaksanakan dalam waktu 3 atau 4 bulan. Klasifikasi dari modul pelatihan Mathmagic adalah sebagai berikut:

1) Program Tingkat TK B

a) Pengenalan konsep jumlah.

b) Pengenalan lambang bilangan dengan metode Mathmagic. c) Pengenalan operasi hitung penjumlahan Mathmagic. d) Pengenalan operasi hitung pengurangan Mathmagic. 2) Program Tingkat SD

a) Fokus Aritmatika (Kabataku Mathmagic atau MM1) adalah program pendalaman aritmatika dan bimbingan belajar sekolah dasar.

b) Fokus Matematika (MM2, MM3, MM4, MM5, MM6), adalah program akselerasi matematika sekolah dasar.

3) Program Tingkat SLTP

a) Fokus Aritmatika (Kabataku Mathmagic).

b) Fokus Matematika (MM7, MM8, MM9) adalah program akselerasi matematika tingkat SLTP.

Metode belajar yang diterapkan di Mathmagic adalah dengan memberikan soal-soal secara personal untuk berlatih dan mengajarkan teknik penyelesaiannya secara personal pula. Untuk itu dalam satu kelas tidak boleh terlalu banyak siswa, maksimal lima anak dalam satu kelas. Siswa juga diijinkan untuk membawa soal-soal dari sekolah yang tidak dapat diselesaikan karena kurikulum Mathmagic disesuaikan dengan kurikulum sekolah formal. Proses pelajar dilengkapi dengan beberapa alat peraga dan permainan sehingga dapat mempermudah proses perhitungan seperti kartu Rabdologia untuk berhitung perkalian dan pembagian.

Berdasarkan siklus produk, Mathmagic seharusnya sudah melewati tahap perkenalan dan berada pada tahap pertumbuhan dan penerimaan. Namun demikian proses tahap perkenalan belum terlaksana secara efektif, karena pada

masa perkenalan yang diperlukan adalah promosi secara besar-besaran dan membutuhkan biaya promosi yang besar. Promosi above the line yang diperlukan untuk memperkuat brand image belum dilaksanakan dengan efektif karena pertimbangan biaya maupun manajemen yang tidak fokus pada pengembangan jaringan. Promosi yang efektif dan pengembangan jaringan merupakan faktor penting yang terkait kuat dengan usaha untuk memperkuat brand image.

Dokumen terkait